Agar setan sukses melaksanakan aksinya kepada
manusia, maka setan telah mempersiapkan (telah memiliki) senjata yang ampuh
untuk melumpuhkan dan mengalahkan manusia. Lalu seperti apakah senjata-senjata
setan untuk mengalahkan manusia itu? Inilah bentuk-bentuk dari senjata yang
siap dipergunakan setan untuk mengalahkan manusia dan juga yang paling banyak
memberikan gizi dan kesehatan kepada setan, dapat kami kemukakan sebagaimana
berikut ini:
1. Segala
Yang Haram dan Buruk. Makanan dan minuman serta amal perbuatan yang paling
disukai oleh setan sangat mudah didapatkan, sangat mudah dilakukan oleh manusia.
Untuk itu jika kita mempunyai rencana untuk memakmurkan setan, jika kita ingin
menjadikan setan bertambah gemuk, berikut ini akan kami kemukakan tindakan dan
usaha yang paling disukai oleh setan, yaitu:
a. Lakukanlah segala sesuatu yang haram dan yang buruk
yang tidak memenuhi ketentuan kriteria ukuran halal lagi baik (thayyib);
b. Takut, resah, gelisah di dalam menghadapi
kemiskinan, keterpurukan, dekadensi moral, bencana dan penyakit;
c. Lakukan tindak kejahatan dan kriminal;
d.
Saling gontok-gontokan, saling bermusuh-musuhan;
e.
Kikir, pelit, tamak, loba, riya;
f. Jadikan jiwa kita masuk dalam kategori jiwa fujur
atau gunakan Amanah yang 7 dan Hubbul yang 7 di dalam koridor Nilai-Nilai
Keburukan.
Hal ini
sebagaimana dikemukakan dalam firman-Nya berikut
ini: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan
untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui. (surat Al Baqarah (2) ayat 268). dan apabila
kita selalu berbuat seperti apa yang kami sebutkan diatas, maka setan akan
tumbuh subur, atau setan akan semakin sejahtera serta setan akan semakin makmur
kehidupannya sedangkan kita akan memperoleh manfaat dari apa yang kita kerjakan
yaitu pulang kampung bersama setan ke neraka Jahannam. Akan tetapi jika kita
tidak mau dan tidak mempunyai rencana untuk memakmurkan setan, jangan pernah
lakukan apa-apa yang kami sebutkan di atas.
2. Yang
Tidak Disebut Nama Allah SWT. Allah SWT sangat adil kepada segenap ciptaan-Nya,
hal ini dibuktikan dengan tetap diberikannya rezeki kepada Setan walaupun
Syaitan telah dilaknat dan dikutuk oleh Allah SWT. Setan akan memperoleh Rezeki
dari Allah SWT melalui makanan dan minuman yang tidak disebut nama Allah saat dikonsumsi,
atau saat disembelih oleh manusia, sebagaimana hadits yang kami kemukakan
berikut ini: Ibnu Abbas r.a. berkata: Nabi
SAW bersabda: Allah ta’ala berfirman: Berkata Iblis: Ya Tuhan; Semua makhluk-Mu
telah engkau tentukan rezekinya, maka manakah rezekiku. Allah berfirman:
Rezekimu adalah makanan yang tidak disebut nama-Ku padanya. (Hadits Riwayat
Abussyekh; 272-259).”
Di lain
sisi, manusia telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengkonsumsi makanan
dan minuman yang memenuhi kriteria halal lagi baik (thayyib),
sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Wahai
manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah
mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang
nyata. (surat Al Baqarah (2) ayat 168).” Dimana kriteria
halal lagi baik (thayyib) bukanlah kriteria yang berdiri sendiri-sendiri antara
halal lagi baik (thayyib), namun kriteria halal dan baik (thayyib) tersebut
harus dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan, atau ketentuan yang saling
kait mengkait di antara keduanya (termasuk di dalamnya metode dan cara
memperoleh atau cara mendapatkan makanan dan minuman tersebut serta penghasilan
yang kita peroleh).
Untuk
memenuhi kriteria halal lagi baik (thayyib) dalam satu kesatuan bukanlah
perkara mudah bagi manusia. Untuk itu Allah SWT menunjukkan caranya yang mudah
jika kita ingin mendapatkan kriteria halal lagi baik (thayyib) dalam satu
kesatuan, yaitu dengan menyebut nama Allah SWT sebelum mengkonsumsinya serta
dilanjutkan dengan membaca doa. Adanya perintah membaca Nama Allah SWT sebelum
makan dan minum serta membaca doa, merupakan suatu bentuk penghormatan dan
pengharapan kepada Allah SWT semoga
apa-apa yang dimakan dan diminum oleh diri kita mempe-roleh manfaat sesuai
dengan kebutuhan manusia atau jika terdapat kekurangan di dalam makanan dan
minuman yang di konsumsi akan ditambah atau disempurnakan oleh Allah SWT.
3. Anti
Islam. Makanan dan minuman setan yang berikutnya adalah kegiatan atau upaya
manusia yang tidak menghendaki ajaran Islam tumbuh dan berkembang, atau
berusaha untuk menjelek-jelekkan ajaran dan agama Islam atau dengan kata lain
adalah Anti Islam. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhan; dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan
itu musuh yang nyata bagimu. (surat Al Baqarah (2) ayat 208). Jika kita
melakukan hal-hal yang kami kemukakan di atas, setan akan sangat menyanjung
diri kita atau bahkan akan diberi gelar kehormatan oleh setan sebagai pahlawan
atau pejuang dikarenakan keberpihakan diri kita untuk kemakmuran setan di muka
bumi ini. Akan tetapi jika kita ingin sukses menjadi abd’ (hamba)-Nya yang juga
khalifah-Nya di muka bumi yang sesuai dengan kehendak Allah SWT maka hal yang
harus kita lakukan adalah jadilah orang yang beriman dengan memeluk dan yang
mampu melaksanakan Diinul Islam secara kaffah serta jangan pernah menuruti
langkah-langkah setan dalam kondisi dan keadaan apapun juga.
4. Permusuhan, Judi, Mabok. Setan sangat
senang dan sangat bergembira jika kita masih dan suka meminum minuman keras,
mabuk-mabukkan, narkoba serta berjudi. Kenapa setan menginginkan demikian?
Apabila kita melakukan hal-hal tersebut maka apa yang kita lakukan tersebut
akan menghalangi diri kita untuk mengingat Allah SWT; dapat melupakan dan
melalaikan shalat, dapat menjadikan keluarga menjadi berantakan (broken home)
serta dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian yang mengaki-batkan putusnya
tali silaturahmi diantara keluarga, masyarakat atau bahkan negara.
Allah SWT
berfirman: “Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu
dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu). (surat Al Maa-idah (5) ayat 90-91).” Selain dari pada itu, Allah SWT masih memberikan
hukuman tambahan jika kita masih dan suka melakukan perbuatan judi, narkoba,
mabuk minuman keras, yaitu diputusnya keberuntungan dari nikmatnya bertuhankan
kepada Allah SWT, yang dilanjutkan kita tidak dapat merasakan apa yang
dinamakan dengan ketenangan bathin atau kita tidak dapat merasakan nikmatnya mendapat pencerahan dari Allah SWT
atau kita tidak dapat merasakan lindungan dan petunjuk Allah SWT.
5. Anti
Mendirikan Shalat. Amal dan makanan setan yang paling bergizi dari
manusia adalah jika kita mau meninggalkan atau melalaikan dari mendirikan
shalat yang wajib, sebagaimana firman-Nya
berikut ini: “Sesungguhnya
setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
(surat Al Maa-Idah (5) ayat 91). Jika manusia atau diri kita sampai melalaikan atau
meninggalkan shalat, maka perbuatan keji dan mungkar akan tumbuh subur, Diinul
Islam sudah tidak memiliki pondasi lagi dikarenakan sudah rubuh, Allah SWT
sudah dilupakan atau Allah SWT tidak diletakkan sesuai dengan kedudukannya
dikarenakan manusia sudah merasa hebat, Rukun Islam menjadi tidak sempurna
lagi, pertolongan dari Allah SWT sudah tidak ada lagi dikarenakan manusia sudah
tidak lagi mengajukan permohonan apapun kepada Allah SWT atau manusia sudah
tidak bisa lagi berkomunikasi dengan baik kepada Allah SWT.
Itulah
beberapa dampak dari perbuatan manusia atau dampak yang ditimbulkan jika diri
kita meninggalkan shalat wajib. Kondisi-kondisi yang seperti inilah yang paling
diharapkan, yang paling disukai oleh setan sehingga setan menjadi mudah melancarkan
serangan kepada manusia atau memuluskan rencana setan untuk membawa manusia ke
neraka Jahannam.
6. Tandingi
AlQuran dengan Syair dan Lagu-lagu. Untuk menggagalkan manusia memperolah, mendapatkan
hikmah dan petunjuk dari Allah SWT maka setan
membuat tandingan AlQuran atau melakukan usaha lainnya yang pada intinya untuk
menggagalkan dan menjauhkan manusia untuk mempelajari AlQuran, ataupun usaha
untuk menjauhkan manusia untuk mendengar
bacaan AlQuran. Selanjutnya melalui apakah setan menggagalkan usaha manusia mempelajari
AlQuran? Setan menandingi AlQuran melalui
nyanyian-nyanyian, syair-syair lagu atau melalui musik. Apa buktinya setan
melakukan tindakan tersebut di atas? Berikut ini akan kami kemukakan beberapa
indikator dari keberhasilan setan menandingi AlQuran melalui syair, lirik, lagu
ataupun musik, yaitu:
a. Terlihat
dari manusia lebih suka mendengarkan lagu-lagu daripada mendengarkan lantunan
ayat AlQuran; terlihat dari manusia lebih cepat menghafalkan lagu-lagu daripada
menghafalkan ayat-ayat AlQuran;
b.
Terlihat
dari manusia lebih mengetahui penyanyi tertentu daripada qari dan qariah;
c. Terlihat
dari manusia lebih suka membeli kaset lagu-lagu ketimbang membeli buku-buku
agama.
Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam
surat Asy Syu’araa’ (26) ayat 210-211-212 berikut ini: “Dan AlQuran itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan.
Dan tidaklah patut mereka membawa turun AlQuran
itu, dan merekapun tidak akan kuasa.
Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengar
AlQuran itu. (surat Asy Syu’araa’ (26)
ayat 210-211-212)
Sebagai abd’
(hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi, sadarlah
bahwa ketentuan 4 sehat 5 sempurna, atau ketentuan halal lagi baik (thayyib)
tidak hanya berlaku bagi diri kita saja. Akan tetapi ketentuan itu berlaku juga
bagi setan dikarenakan setan juga memerlukan makanan dan minuman yang bergizi
tinggi, setan juga memerlukan energi untuk mengganggu, menggoda dan merayu
manusia. Untuk itu kita harus terus waspada agar jangan sampai apa yang kita
perbuat dan lakukan yang seharusnya
untuk kemaslahatan diri kita tetapi yang memperoleh manfaat dari yang kita
kerjakan justru setan yang menikmatinya. Contohnya adalah memberikan makanan
dan minuman yang haram kepada diri kita sendiri, tidak mau membacakan Basmallah
dan doa saat mengkonsumsi makanan dan minuman.
Sekarang
mari kita pelajari apa yang dikemukakan oleh “Erdy Nasrul” tentang manusia menjadi tidak baik setelah ada setan
di dirinya, sebagaimana dikemukakan dalam laman “Republika.co.id” berikut ini: Wujudnya tak tampak, tapi
kehadirannya bisa dirasakan. Dia menjadi
sumber kejahatan. Jauh dari kebaikan. Kehadirannya membuat orang malas beramal
kebajikan. Dialah setan, makhluk yang mengganggu ketenangan hati manusia
(yuwaswisu fi shudurin nas). Siapakah setan itu? Setan yaitu mereka para
pengganggu yang menjauhkan orang dari kebijaksanaan, dari kalangan jin dan
manusia (minal jinnati was nas), sebagaimana tertulis dalam Surah an-Nas.
Manusia
pada mulanya adalah makhluk berlimpah kebaikan. Pada masa awal diciptakan,
Allah bertanya kepada mereka, “Bukankah Aku Tuhan kalian semua (Alastu
birabbikum).” Kemudian para manusia itu mengiyakan (Al-A’raf Ayat 172).
Affirmasi itulah yang mengakibatkan ruh mereka masuk ke dalam rahim dan
menggerakkan janin sang ibu. Dan ketika lahir ke muk bumi, manusia adalah
makhluk yang baik sesuai hakikatnya (yuwladu ‘alal fithrah). Namun ketika
mereka tumbuh dewasa, orang tua menyebabkan mereka menjadi tidak baik. Pada
saat si anak melakukan hal tidak baik setan sudah berada di dalam diri. Bagaimana bisa
setan masuk? Hujjatul Islam “Imam
al-Ghazali” dalam “Ihya Ulumuddin” menjawab
pertanyaan itu. Dia menjelaskan ada sejumlah pintu tempat setan masuk.
Pertama, pintu yang terbesar alias gerbang
utamanya adalah marah dan syahwat. kalau seseorang emosi atau syahwat
kejahatannya muncul, maka saat itulah setan memainkan peranannya, mengarahkan
orang melabrak aturan. Setan akan tertawa senang mempermainkan mereka seperti
bocah memainkan dan menggiring bola dengan penuh bahagia.
Kedua, pintu dengki dan tamak. Jika setan
lewat pintu ini, maka seseorang tidak senang melihat orang lain bahagia. Dia
akan senewen menyaksikan tetangganya ceria dan mendapatkan nikmat
seperti tetangganya beli mobil baru justru kita yang kebakaran jenggot. Dia
sudah punya harta, tapi merasa kurang. Meski dikasih dunia, dia tetap masih
ingin yang lain. Setan akan mengompori orang tersebut untuk minta
dunia lagi dan lagi.
Ketiga, pintu ambisi mempercantik dan
menghiasi rumah. Sudah punya rumah bagus, tapi masih ingin menambah perabot di
dalamnya. Akibatnya rumah dipenuhi benda, tak bisa dipakai untuk silaturahim.
Tak bisa memuliakan tamu. Juga tak dapat dimanfaatkan untuk zikir dan ibadah.
Rumah bagus secara lahir tapi sungguh buruk secara batin. Rumah yang tak
membawa ketenangan hati, bahkan menjadi penyebab petaka.
Keempat, pintu berharap kepada makhluk, bukan
Tuhan. Ini nyaris menjadi syirik. Berlebihan menghormati orang lain sambil berharap
mendapatkan imbalan darinya. Makhluk dipuja puji. Sedangkan Tuhan yang
Mahasegala justru dikesampingkan. Di sini setan sukses memalingkan makhluk dari
pasrah kepada Allah kepada gila menghormati makhluk. Akibat yang lebih buruk
dari ini adalah menyembah makhluk seperti halnya orang Mesir dahulu menyembah
Fir’aun, padahal Fir’aun adalah makhluk yang buruk, sebagaimana diceritakan
Syekh Nawawi al-Bantani.
Kelima, pintu tergesa dan ceroboh. Ini adalah
orang yang kurang bersabar. Dia ingin cepat menyelesaikan sesuatu tapi tidak
disertai dengan ketenangan hati. Akibatnya langkah yang dia tempuh menjadi
keliru. Pekerjaan menjadi berantakan.
Keenam, pintu kikir dan takut miskin. Orang
yang kemasukan setan dari pintu ini pelit untuk bersedekah. Dia kurang bahkan
gagal mengimani Allah yang sudah berjanji, siapa saja yang menginfakkan
hartanya di jalan Allah akan di balas dengan banyak kebaikan (surat Al-Baqarah
(2) ayat 261).
Ketujuh, pintu fanatik kepada kelompok. Yang
benar hanya komunitasnya. Selain itu salah. Bukan mengikuti arus berdasarkan
ilmu, tapi asal ikut-ikutan alias taqlidul a’maa. Dia menutup diri dari
ilmu dan menjadi eksklusif. Dia menjadi terkungkung dalam sarangnya alias
kurang pergaulan.
Kedelapan, berprasangka buruk. Karena hati yang
sudah rusak menjadikan dirinya mudah berprasangka buruk terhadap orang lain.
Selalu ingin menang sendiri. Menganggap dirinya paling layak. Lainnya tidak.
“Kalau
semua pintu sudah dimasuki setan, maka seseorang menjadi miskin meskipun
memiliki rumah dan mobil mewah, bodoh meski bergelar tinggi lagi berlimpah
penghargaan, gusar meski terlihat bahagia. Dia gagal dekat dengan Allah. Orang
seperti ini dekat dengan setan, bahkan pada hakikatnya, dialah setan dari
kalangan manusia”.
Selain
dari pada itu semua, masih ada 3 (tiga)
senjata ampuh yang akan dipergunakan oleh setan untuk mengelabui manusia, untuk
menjerumuskan manusia dan bahkan untuk menghancurkan umat manusia yang khusus
dipersiapkan oleh setan untuk kaum laki-laki, yaitu:
1.
Senjata Harta. Suatu ketika, Rasulullah SAW.,
bertanya kepada para sahabatnya, “Kepada siapakah di antara kalian yang harta
milik ahli warisnya lebih berharga daripada miliknya sendiri?”Mereka menjawab,
“Setiap orang menganggap harta miliknya sendiri lebih berharga daripada milik
ahli warisnya.”Kemudian, Rasulullah bersabda, “Hartamu adalah apa yang kamu
pergunakan dan harta ahli warismu adalah yang tidak kamu pergunakan. Tidak ada
sedikit pun di antara yang kamu mempunyai (yakni harta dan penghasilan) yang
benar-benar jadi milik kamu, kecuali yang kamu makan dan kamu gunakan sampai
habis, pakaian yang kamu pakai dan kamu tanggalkan, dan yang kamu belanjakan
untuk kepentingan bersedekah, yang imbalan pahalanya kamu simpan untuk kamu.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim dan Ahmad).
Berhadapan dengan harta, mausia
seperti meminum air laut. Semakin diminum, manusia semakin haus dan haus, tak
pernah ada rasa puas, tak pernah ada rasa kenyang. Sebelum punya kendaraan, ia
ingin punya sepeda. Sudah punya sepeda, ia ingin memiliki sepeda motor. Sudah
punya sepeda motor, ia ingin memiliki mobil. Sudah punya mobil, ia ingin
memiliki mobil yang bagus. Sudah ada mobil bagus, masih ingin lebih dari satu,
dan begitu seterusnya.
Sebelum menikah, ia ingin menikah.
Sudah menikah, ingin punya anak. Sudah punya anak, belum punya rumah. Sudah
punya istri, suami, anak, rumah, belum punya kendaraan, dan begitu seterusnya,
tak akan pernah habis. Dan benarlah sabda Rasulullah SAW. Ibnu Abbas ra.,
mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Jika manusia memiliki satu lembah yang
terdiri dari emas, niscaya ia masih ingin memiliki dua lembah lagi, dan tidak
akan pernah puas mulutnya, hingga debu (kematian) yang menyumpalnya, dan Allah
SWT akan menerima tobat para hamba yang bertobat kepada-Nya.” (Hadits Riwayat.
Bukhari dan Muslim)
2.
Senjata Tahta. Tahta adalah amanah Allah SWT., yang
seharusnya kita sikapi dan kita laksanakan sebaik-baiknya. Tahta pasti tidak
akan langgeng, ada masanya, ada awalnya dan juga ada akhirnya. Mengejar tahta
atau jabatan sebagai presiden, menteri, anggota dewan, pegawai negeri, atau
jabatan apa pun di dunia ini sering memalingkan tujuan aktivitas kita, dari
mengabdi kepada Allah, menjadi budak jabatan. Oleh karena itu, luruskan niat,
terhadap jabatan kita. Pandanglah jabatan sebagai media dan alat untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Jangan sampai tahta atau jabatan sebagai tujuan
utama kita.
3.
Senjata Wanita. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam
hadis Rasulullah SAW., berikut ini: “Abu said al-Khudri ra., mengatakan bahwa
Rasulullah SAW., bersabda, ‘Sesungguhnya dunia itu manis dan indah, dan
sesungguhnya Allah SWT menguasakan kepada kalian untuk mengelola yang ada di
dalamnya, kemudian Allah mengawasi apa yang kalian perbuat. Oleh sebab itu,
hati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita. Sesunggunya bencana yang pertama
kali timbul pada Bani Israil adalah karena wanita.” (Hadits Riwayat
Muslim).
Godaan ataupun gangguan yang berasal
dari wanita, sejalan dengan firman-Nya berikut ini: “Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa apa yang diingini. Yaitu wanita-wanita, anak-anak,
harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan (kendaraan yang bagus),
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (surat Ali Imran (3)
ayat 14). Banyak laki-laki hancur karier dan kedudukannya gara-gara
wanita. Namun, tidak sedikit pula laki-laki menjadi mulia juga karena
didekatnya ada wanita mulia. Lihatlah, Qabil putra Adam as. Ia hancur dari
kedudukannya sebagai hamba Allah, kemudian menjadi hamba setan karena tidak
tahan dengan kecantikan Iklima. Lihatlah, betapa hebat Ismail as. Di samping
karena bapaknya seorang Rasul, juga karena ibunya seorang Hajar, yang kuat
imannya, kokoh sabarnya, dan dahsyat keikhlasannya.
Bahkan banyak tokoh dunia yang hancur
kedudukannya (jabatan) disebabkan wanita, baik di dalam maupun di luar negeri.
Boleh jadi, benar sekali statement yang mengatakan bahwa, “Wanita
adalah tiang negara. Jika baik wanita, baik pula negara. Namun, jika rusak
wanita, hancurlah negara itu.”
Persoalan kita dalam rumah tangga
berbeda dengan persoalan kita di tengah keluarga. Dalam keluarga, kita selalu
diberi dan diberi. Namun, dalam berumah tangga, kita yang harus memberi dan
memberi. Ada banyak pesan Rasululah SAW., mengenai wanita yang salihah. Salah
satunya adalah wanita tiang negara yaitu benar adanya. Istri salihah adalah
tiang rumah tangga, keluarga, bahkan tiang negara. Ia yang membuat rumah dalam
hati setiap anggota keluarga, rumah bagi setiap anak-anaknya, bahkan tanpa ada
dia, tidak akan ada negara yang kukuh dan aman.
Sekarang mari kita perhatikan dengan seksama apa
yang dikemukakan oleh “Ibnu Qayyim Al Jauziyah” tentang 6 (enam) hal
yang juga dijadikan senjata ampuh bagi setan untuk mengalahkan manusia,
menjatuhkan manusia, dalam hal ini adalah melalui bisikan-bisikan yang berasal
dari setan, yaitu:
1.
Suka berandai-andai. Setan membuat manusia sibuk
memikirkan yang sudah terjadi dan membuatnya berandai-andai. Andaikan
kejadiannya begini, maka pasti tidak akan terjadi begini…dan seterusnya.
Rasulullah SAW jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya yang
artinya: “…Jika
sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan
‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun
katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan
membuka (pintu) perbuatan sehan.”
(Hadits Riwayat Muslim).
2.
Pikiran tentang hal-hal keji dan
haram. Bisikan setan
yang dahsyat adalah saat setan mampu
memenuhi dan mengendalikan hati dan fikiran kita hingga ke tahap mensti-mulasi.
Kita akan diajak untuk menuruti ahwa (hawa nafsu) saat kita berhadapan dengan
hal–hal yang keji. Maka dari itu hal ini harus sesegera mungkin kita tepis atau
kita buang jauh jauh.
3.
Mengkhayal. Misalnya mengangankan andaikan
dirinya seorang Nabi, atau hal-hal mustahil yang akan membuatnya tersita dan
hanya membuang-buang waktu. Berbeda jika yang dia angan-angankan adalah sesuatu
yang bisa ia raih, misalkan ia berangan-angan menjadi seorang penerjemah lalu
ia memikirkan bagaimana jalan menuju cita-citanya. Maka hal ini adalah
angan-angan yang positif.
4.
Pikiran tentang hal-hal yang bathil. Misalnya, ia memikirkan bagaimana
rasanya minum khamr, menang judi dan lainnya.
5.
Pikiran tentang perkara-perkara yang
tak masuk akal.
Misalnya melontarkan ide-ide yang tak berguna, hal-hal yang tidak pernah
selesai diperdebatkan semacam keberadaan makhluk lain di luar angkasa, dan
lainnya.
6.
Pikiran yang meragukan keberadaan
Allah SWT. Dimana setan mengendalikan pikiran kita untuk
meragukan dan tidak mengakui keberadaan Allah SWT. Meragukan sifat sifat Allah
SWT, hingga apakah benar Allah SWT itu ada atau tidak. Atau permasalahan
sifat-sifat Allah dimana ia mempertanyakan kaifiyah (bentuk dan tata caranya),
sehingga pikiran-pikiran itu menyibukkannya dari hal yang memang benar-benar
bermanfaat bagi hatinya dan akalnya.
Lantas
bagaimana caranya untuk melawan pikiran dan bisikan yang berasal dari setan
ini? Dan agar diri kita terhindar dari bisikan setan ini, ada beberapa hal yang
penting yang harus dilakukan yaitu:
1.
Jangan sampai diucapkan atau
dipraktekkan. Hal ini
sebagaimana diceritakan dalam hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa pernah datang
beberapa orang menghadap Nabi SAW. Mereka mengatakan, ‘Kami menjumpai dalam diri kami
lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya.’ Beliau bertanya
kepada mereka, “Benar kalian menjumpai perasaan itu?” ‘’Itu bukti adanya iman.” (Hadits
Riwayat Muslim 132). Sedangkan Imam An-Nawawi menjelaskan tentang makna
hadits ini, jika kalian merasa berat untuk mengucapkannya merupakan bukti
adanya iman. Karena dia merasa berat mengucap-kan kalimat semacam ini, disertai
perasaan sangat takut untuk mengucap-kannya. Sikap semacam ini hanya ada pada
orang yang imannya kokoh dan teruji, sehingga hilang darinya segala keraguan
dan bimbang.
2.
Minta perlindungan kepada Allah dari
godaan setan (baca
ta’awudz), sebagaimana hadits berikut ini: “Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, setan mendatangi kalian
dan membisikkan: ‘Siapa
yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?’ sampai akhirnya dia membisikkan, ‘Siapa yang menciptakan Tuhanmu?’ Jika sudah demikian, segeralah minta
perlindungan kepada Allah, dan berhenti (tidak memikirkannya). (Hadits Riwayat
Bukhari 3276 dan Muslim 134)
3.
Jangan digubris. Barangkali inilah senjata paling
ampuh untuk melawan was-was yang berasal dari setan. Tidak mempedulikannya dan
tidak menggubrisnya, sebagaimana hadits berikut ini: “Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW
bersabda, setan mendatangi kalian dan membisikkan: ‘Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang
menciptakan itu?’ sampai akhirnya dia membisikkan, ‘Siapa yang menciptakan
Tuhanmu?’ jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan
berhenti (tidak memikirkannya). (Hadits Riwayat Bukhari 3276 dan Muslim 134)
4.
Lakukan upaya paksa kepada diri kita
sendiri. Melakukan
upaya paksa kepada diri sendiri untuk selalu berbuat kebaikan setiap hari,
dengan memaksa diri untuk shalat malam, atau memaksa diri untuk mempelajari
AlQuran satu ayat satu terjemah setiap hari, atau memaksa diri untuk bersedekah
setiap hari walaupun dengan jumlah yang sedikit, atau paksa diri ini untuk
mendoakan orang lain tanpa diketahui oleh yang bersangkutan, atau paksa diri
untuk mengambil paku yang kita temukan di jalan, dan lain sebagainya.
Semoga
diri kita mampu menghadapi dan juga mampu mengalahkan bisikan-bisikan setan
sanglaknatullah dengan tidak mengorbankan kehormatan yang kita miliki. Dan
semoga Allah SWT membantu diri menjadi pemenang yang beruntung sehingga mampu
pulang kampung ke syurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar