Agar diri kita mampu menjadi pemenang yang beruntung, kita juga bisa mengalahkan setan melalui kelemahan (rahasia) yang dikemukakan oleh setan itu sendiri, sebagaimana berikut ini:
1. Melalui pengakuan setan yang
menyatakan bahwa ia adalah makhluk yang ingkar janji, hal ini sebagaimana dikemukakan
dalam surat Ibrahim (14) atat 22 berikut ini: “dan
berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya
Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku,
oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri.
aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu
mendapat siksaan yang pedih.” Adanya
pernyataan setan sebagai makhluk pengingkar janji maka sudah seharusnya diri
kita yang menjadi musuhnya untuk tidak pernah mempercayai setan dengan segala
apa-apa yang dikemukakannya seperti janji akan menolong umat manusia. Hanya
dengan menolak atau tidak mempercayai apa yang dijanjikan oleh setan maka setan
dapat kita kalahkan secara bermartabat.
2. Melalui pengakuan setan yang tidak
mampu menggoda, tidak mampu menjerumuskan orang-orang yang memenuhi derajat
seorang mukhlis,
sebagaimana dikemukakan dalam firman-Nya berikut ini: “iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka.” (surat Shaad (38) ayat 82-83). Berdasarkan ketentuan ayat ini, iblis/setan telah
mengemukakan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan (memiliki kelemahan) kepada
orang-orang yang memiliki kualifikasi mukhlis, yaitu orang yang berhati bersih,
jernij, atau murni hanya mengharap ridha Allah SWT dalam melakukan seluruh
amalnya..
3. Melalui Bacaan Ayat Kursy. Hal ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim sebagaimana kami kemukakan berikut ini: “Abu
Hurairah r.a. berkata: "Rasulullah SAW pernah menugaskan diriku untuk
menjaga kurma zakat, lalu tugas itu aku jalankan. Ketika aku sedang bertugas,
tiba-tiba muncullah seorang lelaki yang sudah tua mendahuluiku, lalu mengambil
kurma dan memasukkannya ke dalam wadahnya. Aku tangkap dia,tetapi dia mengadu
kepadaku yang membuatnya berbuat demikian adalah anak-anaknya kelaparan, sedang
dia orang miskin dan tidak mampu. Akhirnya, aku kasihan juga kepadanya dan
kulepaskan dia dengan syarat tidak
mengulangi lagi perbuatannya. Pada malam ke dua ia datang dan mengambil kurma
lagi, maka aku pegang pakaiannya dan aku berniat untuk melaporkannya kepada
Rasulullah SAW. Akan tetapi, ia mengadu kepadaku dan menggerutu tentang
kemiskinan dan kebutuhan yang dialaminya, sedang anak-anaknya banyak. Akhirnya,
ia kulepaskan lagi. Pada malam ketiga dia datang lagi, lalu aku tangkap dia. Ia
mengadu lagi, tetapi kali ini dia tidak kubiarkan dan aku bertekad akan
menyerahkannya kepada Rasulullah SAW. Lelaki itu berkata:"Lepaskanlah aku!
Aku akan mengajarkan kepadamu suatu ayat bila kamu membacanya pada malam
harimu, maka akan ada penjaga yang memelihara kamu dari gangguan syaitan."
Para shahabat adalah orang yang sangat getol kepada kebaikan. Oleh karena itu,
Abu Hurairah bertanya:"Ayat apakah itu? Syaitan pun membaca ayat Kursy.
Sesudah itu, Abu Hurairah melepaskannya. Selanjutnya, Abu Hurairah pergi dan
menceritakannya kepada Rasul SAW, lalu Rasul SAW tersenyum dan
bersabda:"Tahukah kamu, siapakah yang kamu ajak bicara sejak tiga malam
terakhir, hai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab:"Tidak wahai
Rasulullah." Rasulullah SAW bersabda:"Dia adalah syaitan. Ketahuilah
dia berkata benar kepadamu, sedang dia adalah pendusta".
Iblis/setan selaku musuh abadi diri kita mengajarkan
kepada diri kita dengan mengemukakan jika kita membaca ayat Kursy pada malam
hari, maka akan ada penjaga yang akan memelihara diri kita sehingga kita tidak
bisa diganggu oleh iblis/setan lagi. Adanya kondisi ini menunjukkan kepada diri
kita bahwa semakin kita sering membaca ayat Kursy maka semakin sering pula
iblis/setan tidak bisa mengganggu diri kita. Kondisi ini sudah dikemukakan oleh
iblis/setan melalui hadits di atas ini.
Lalu sebagai musuh dari iblis/setan sudahkah kita
memanfaatkan, sudahkah kita mempergunakan, atau sudahkah kita melaksanakan apa
yang telah dikemukakan oleh iblis/setan untuk kepentingan diri kita sendiri? Hal yang harus kita ketahui bahwa ketentuan
di atas bukan berasal dari Nabi Muhammad SAW. Namun iblis/setan lah yang
memberitahukan kepada diri kita akan kelemahannya sendiri. Dan jika sekarang
kita telah tahu kelemahan iblis/setan maka gunakan kelemahan yang telah
diberitahu-kan ini untuk menghadapi iblis/setan saat hidup di dunia. Hal ini
dikarenakan hanya melalui kelemahan inilah kita mudah mengalahkan gangguan
iblis/setan. Untuk itu jangan pernah sia-siakan kesempatan ini dalam rangka
mengalahkan iblis/setan.
4.
Melalui Rahasia Yang Disampaikan Iblis
melalui Nabi Musa as,. Hal
ini berdasarkan hadits yang kami kemukakan berikut ini: “Dikisahkan
dalam sebuah hadits, pada zaman Nabi Musa as,. Iblis pernah datang menemui Nabi
Musa as, untuk meminta bantuan. Iblis menyampaikan bahwa sebenarnya dia takut
masuk ke dalam Neraka karena dia mengerti betul bagaimana keadaan di dalam
Neraka. Namun dikarenakan di saat Nabi Adam as, diciptakan, kemudian Allah SWT
menyuruh para malaikat sujud pada Nabi Adam as, (termasuk iblis yang saat itu berada
di kalangan malaikat), ternyata hanya Iblis yang tidak mau sujud dikarenakan
egonya yang terlalu tinggi, Iblis tidak melihat ‘siapa’ yang memerintahkannya.
Malah Iblis mengatakan bahwa derajat dirinya itu lebih tinggi dari pada Nabi
Adam as, karena Nabi Adam as, diciptakan dari tanah, sedangkan Iblis diciptakan
dari api. Singkat cerita, Allah SWT murka dan mengutuk Iblis dan anak
turunannya untuk masuk ke dalam Neraka pada hari kiamat nanti. Namun Allah SWT
member umur yang panjang pada Iblis hingga hari kiamat nanti. Iblis datang pada
Nabi Musa as,. Tujuan Iblis datang pada Nabi Musa as, adalah meminta bantuan.
Iblis mengatakan bahwa ia ingin taubat, tapi tidak tahu caranya. Maka Iblis
meminta Nabi Musa as, untuk berdoa kepada Allah SWT agar Allah SWT memberitahukan
bagaimana cara taubat yang harus dilakukan oleh Iblis karena kesalahannya yang
dahulu itu. Akhirnya Nabi Musa as, mendapatkan kabar dari Allah SWT. Lalu Iblis
datang lagi dan menemui Nabi Musa as,. Iblis bertanya tentang cara taubat yang
bagaimana yang disampaikan oleh Allah SWT melalui Nabi Musa as,. Dan Nabi Musa
as, menjelaskan bahwa cara taubatnya sangat mudah dan sederhana, yaitu “Jika
Engkau (iblis) memang ingin bertaubat, Allah SWT perintah padamu supaya Engkau
sujud di kuburannya Nabi Adam as,”. Mendengar penjelasan itu, Iblis marah dan
menolak sambil berkata” Dulu ketika Nabi Adam masih hidup, Aku tidak mau sujud!
Apalagi sekarang Adam telah jadi tanah! Tidak, aku tidak mau sujud di kuburan
Nabi Adam!”. Lalu sebelum meninggalkan Nabi Musa, Iblis berkata: Hai Musa,
karena kamu telah baik dan mencoba menolongku, maka sebagai balasannya, aku
akan menyampaikan 3(tiga) rahasia kepadamu Musa”. Rahasia pertama: “Tahukah
kamu Musa, kenapa manusia bisa marah-marah hingga sangat marah sekali? Penyebabnya
adalah Aku yang sedang berada di hatinya. Aku bisa masuk ke dalam pembuluh
darah manusia.” Rahasia kedua: “Tahukah kamu Musa, mengapa ketika orang-orang
Iman berperang, lalu diantara Iman itu ada yang lari meninggalkan perang? Itu
karena aku (Iblis) yang mengingatkan mereka akan harta, istri dan anak-anaknya
yang mereka tinggalkan di rumah. Rahasia ketiga: Tahukah kamu Musa, bahwa
ketika ada dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya berkumpul,
maka Akulah yang ketiga yang berada di antara mereka dan Aku akan menggoda
mereka sampai mereka melakukan zina. (Hadits Riwayat Ath Thabarani, Ibnu
Abbar).” Iblis/syaitan
selaku musuh abadi dari diri kita juga telah memberitahukan kepada diri kita
tentang 3(tiga) buah rahasia yang harus kita jadikan pembelajaran bagi diri
kita di dalam rangka menghadapi iblis/syaitan saat menjadi khalifah di muka
bumi.
Rahasia
pertama: “Tahukah kamu Musa, kenapa manusia bisa marah-marah
hingga sangat marah sekali? Penyebabnya adalah Aku yang sedang berada di hatinya.
Aku bisa masuk ke dalam pembuluh darah manusia.”
Rahasia
kedua: “Tahukah
kamu Musa, mengapa ketika orang-orang Iman berperang, lalu diantara Iman itu
ada yang lari meninggalkan perang? Itu karena aku (Iblis) yang mengingatkan
mereka akan harta, istri dan anak-anaknya yang mereka tinggalkan di rumah.
Rahasia
ketiga: Tahukah kamu Musa, bahwa ketika ada dua orang laki-laki
dan perempuan yang bukan mahramnya berkumpul, maka Akulah yang ketiga yang
berada di antara mereka dan Aku akan menggoda mereka sampai mereka melakukan
zina.
Sekarang kita telah mengetahui
beberapa kelemahan (kekurangan/ketidakmampuan) setan di dalam melaksanakan
aksinya kepada umat manusia. Akhirnya semuanya terpulang kepada diri kita
sendiri, maukah mempergunakan informasi yang telah dikemukakan sendiri oleh
iblis/setan tentang kelemahan dirinya untuk kepentingan diri kita sendiri.
Sebagai informasi tambahan bagi diri
kita, ada baiknya kita mengetahui hal-hal yang lainnya tentang setan terutama
tentang kelemahan setan, sebagaimana berikut ini:
1.
Setan tak dapat menyerupai Rasulullah
SAW. Meskipun setan
dan jin dapat berubah wujud seperti manusia, namun mereka tidak bisa menyamar
seperti Rasulullah SAW. Sebagaimana hadits berikut ini: “Rasulullah SAW
bersabda: “Barangsiapa yang bermimpi melihatku, maka dia sungguh telah
melihatku, karena setan tidak dapat menyeru-paiku. (Hadits Riwyat Muslim).
2.
Setan Tak dapat melewati batasan
langit tertentu.
Setan dan jin tidak dapat melewati batasan-batasan yang sudah ditetapkan selain
malaikat. Hal ini sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Wahai golongan jin dan mnusia!
Jika kamu sanggup menembus (melintas) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah.
Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan dari Allah. (surat Ar
Rahman (55) ayat 33). Jika mereka berani melewatinya maka mereka akan
binasa dan hancur. Maka jin tidak dapat mencuri informasi dari langit. Setan
dan jin yang membisikkan ke tukang-tukang ramal itu hanya kebohongan semata.
3.
Setan tidak bisa masuk ke pintu yang
ditutup dengan nama Allah SWT.
Ada baiknya kita mengingat Allah SWT ketika membuka atau menutup pintu, agar
kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:
“Rasulullah
SAW bersabda: “Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah SWT (ketika
menutupnya). Karena setan tidak akan membuka pintu yang sudah terkunci dengan
menyebut nama Allah SWT. Tutup jugalah tempat air minum dan bejana-bejana
kalian sambil menyebut nama Allah SWT, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu
di dalamnya dan ketika hendak tidur, matikanlah lampu-lampu kalian.” (Hadits
Riwayat Muslim).
4.
Menjadikan
diri kita menjadi orang-orang yang berilmu, hal ini sebagaimana dikemukakan
oleh “Imam Nawawi” dalam bukunya “Tanqih al-Qoul al-Hatsits bi Syarh
Lubab al-hadits” dimana terdapat hadits tentang keutamaan orang yang
berilmu, yaitu: “Nabi SAW bersabda: Seorang faqih (alim dalam ilmu
agama), wira’i (menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan) adalah
lebih berat (sulit) bagi syaitan disbanding seribu ahli ibadah yang
bersungguh-sungguh, (tapi) bodoh, (meskipun) wira’i.
Nabi SAW bersabda, “Keutamaan
orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah
adalah seperti utamanya bulan di malam purnama atas semua bintang-bintang
lainnya.”
Nabi SAW bersabda, “Tidurnya
seorang yang berilmu (yakni orang alim yang memelihara adab ilmu) lebih utama
dari pada ibadahnya orang yang bodoh (yang tidak memperhatikan adabnya
beribadah).”
Selain itu, seorang
sahabat Nabi SAW juga mengemukakan hal sebagai berikut: Mu’adz bin Jabal ra, berkata:
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya mempelajari ilmu adalah suatu kebaikan, mencari
ilmu adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih, membahas suatu ilmu adalah
jihad, bersungguh-sungguh terhadap ilmu adalah pengorbanan, mengajarkan ilmu
kepada orang yang tidak memiliki pengatahuan adalah sedekah”
Itulah kondisi dasar yang dapat kami
sampaikan tentang iblis/setan yang saat ini sudah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai
musuh bagi diri kita dan kami berharap dengan diri kita memiliki ilmu dan
pemahaman tentang setan secara maksimal mampu menjadikan diri kita mawas diri
dengan keberadaan setan karena setan tidak akan pernah sekalipun menjadi orang atau makhluk yang berperilaku
baik dengan diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar