Setan sebagai musuh utama manusia dapat dipastikan
akan berusaha menjauhkan manusia dari jalan kebenaran sehingga manusia
dijauhkan dari jalan yang lurus. Untuk itu setan akan terus berupaya dan
berusaha melalui cara apapun juga supaya manusia tidak bisa melaksanakan
apa-apa yang dikehendaki Allah SWT, atau setan akan terus menggangu manusia
saat mengerjakan ajaran atau ketentuan yang berasal dari Allah SWT. Jika sampai setan mampu
melaksanakan hal ini kepada pada diri kita maka semakin jauhlah diri kita dari
jalan kebenaran, atau semakin jauhlah diri kita dari kehendak Allah SWT. Dan
berarti visi, misi dan strategi setan mampu terlaksana dengan baik.
Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya
di muka bumi sekarang kita sudah memiliki ilmu dan juga memiliki pemahaman yang
baik dan benar tentang visi, misi dan strategi setan. Lalu sudahkah kita
mengetahui hasil dari pelaksanaan visi, misi dan strategi setan dalam kehidupan
manusia? Berikut ini akan kami kemukakan hasil dari pelaksanaan visi, misi dan
strategi yang telah diterapkan oleh setan untuk mengganggu, menjerusmukan umat
manusia, dan inilah hasilnya, yaitu:
Setan tidak suka dan tidak senang jika manusia
melaksanakan Diinul Islam secara kaffah. Sekarang jika manusia tetap
melaksanakan Diinul Islam, apakah setan akan berdiam diri? Setan tidak akan pernah
berdiam diri kepada manusia yang melaksanakan Diinul Islam. Untuk itu setan
akan berusaha merubah atau mengacaukan Diinul Islam atau akan mempergunakan
simbol-simbol keagamaan untuk menghancurkan manusia. Lalu apa yang
dapat setan perbuat melalui simbol-simbol keagamaan? Seperti apakah bahaya dari
pengikut setan yang memanfaatkan agama sebagai tameng di dalam melakukan
aksinya? Inilah yang akan dilakukakan oleh setan melalui symbol-simbol
keagamaan yang akan melahirkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Menyembah Hewan, Matahari dan Patung. Setan yang
telah memiliki izin dari Allah SWT untuk menyesatkan manusia, pasti akan
melaksanakan tugas dan wewenang yang dimilikinya dengan sebaik mungkin. Setan
akan mempergunakan berbagai macam cara untuk menggangu, menggoda keimanan anak
dan keturunan Nabi Adam as,. Salah satu cara setan untuk menggangu dan menggoda
keimanan manusia adalah dengan mempergunakan simbol-simbol keagamaan.
Lalu apa yang akan setan lakukan dengan mempergunakan simbol-simbol
keagamaan? Setan akan merubah, akan mengganti, akan meniadakan dari menyembah
hanya kepada Allah SWT menjadi menyembah kepada binatang, menyembah kepada
matahari, menyembah kepada patung atau menyembah kepada apapun juga sepanjang
dapat dijadikan suatu sembahan atau sepanjang dapat dijadikan tuhan selain
Allah SWT. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam surat An Naml (27) ayat 24
berikut ini: “Aku
mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan setan telah
menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi
mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (surat An Naml
(27) ayat 24).”
Dan juga berdasarkan surat Maryam (19) ayat
42-43-44 sebagaimana berikut ini: “Ingatlah
ketika ia berkata kepada bapaknya: “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah
sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu
sedikitpun? Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan. Sesungguhnya setan
itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.(surat Maryam (19) ayat 42-44). Adanya
sesembahan baru di luar menyembah kepada Allah SWT yang diperkenalkan oleh setan
kepada manusia, maka manusia tesebut telah mengganggap bahwa apa yang
disembahnya tersebut dapat memberikan ketenangan, ketenaran, kepuasaan, harta keka-yaan
melimpah padahal kesemua yang dilakukan itu telah keluar dari jalan Allah SWT
sehingga manusia telah terhalang dari jalan Allah SWT.
Lalu dimanakah letak kelihaian dan kelicikan setan di dalam mempergunakan
simbol-simbol keagamaan? Setan akan menjadikan manusia memandang indah
perbuatan yang memenuhi Nilai-Nilai Keburukan, atau setan akan menjadikan
manusia akan meman-dang perbuatan buruk yang dikerjakan manusia seolah-olah tidak
bertentangan dengan syariat, padahal apa yang dilakukan oleh manusia tersebut
telah sesat. Apa buktinya?
Contoh yang sering kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari adalah jika
kita membangun rumah atau membangun gedung, maka kita disuruh untuk memotong
kepala kerbau dan selanjutnya kepala kerbau tersebut wajib ditanam di atas
tanah yang akan dibangun tersebut. Timbulnya
mitos kepala kerbau yang harus di tanam di atas tanah yang akan di bangun,
merupakan hasil provokasi setan kepada manusia melalui pemakaian simbol
keagamaan dengan mengganti Allah SWT kepada kepala kerbau sehingga sukses dan
tidaknya pembangunan diakibatkan oleh adanya kepala kerbau tersebut.
Sekarang jika kepala kerbau sudah dinyatakan sebagai salah satu syarat untuk
sukses membangun suatu gedung, dimanakah letak ilmu konstruksi di dalam suatu
pembangunan gedung? Adanya kondisi ini membuat masyarakat dibuat bingung,
masyarakat dibuat mendua, masyarakat dibuat bertanya-tanya dimanakah sebenarnya
kebesaran dan kemahaan Allah SWT, jika ini terjadi maka kondisi inilah yang
sangat diharapkan oleh setan sehingga memudahkan setan melaksanakan aksinya
kepada manusia.
2.
Animisme.
Diinul Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada umat manusia dalam rangka
menuntun manusia selalu berada di dalam jalan Allah SWT. Adanya Diinul Islam
membuat manusia mempunyai pegangan dan pedoman dalam hidup dan kehidupan
dan apabila manusia ingin selamat, maka
laksanakanlah Diinul Islam secara kaffah. Sekarang jika ditinjau dari kacamata
setan, sudikah, relakah, merestuikah setan jika manusia mempunyai agama atau
manusia melaksanakan ajaran agama? Setan dapat dipastikan tidak akan rela, tidak akan
merestui dan bahkan sangat membenci manusia yang mempunyai dan melaksanakan
Agama, terutama melaksanakan Diinul Islam secara kaffah. Sehingga setan sangat
memusuhi manusia yang mau melaksanakan ajaran secara baik dan benar.
Setan selalu
berkeinginan dan selalu berusaha agar manusia tidak mempunyai agama atau setan
ingin manusia menjadi animisme selama-lamanya (tidak memiliki agama selama
lamanya), atau mengikuti apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka.
Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan
Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang dapati
bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak
mereka) walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala
(neraka)? (surat Luqman (31) ayat 21).
Untuk apa setan
melakukan ini semua? Adanya agama (maksudnya Diinul Islam) yang dijalankan dan
dilaksanakan oleh manusia, akan menjauhkan manusia atau menjadikan manusia
sulit dijangkau ataupun sulit ditaklukkan oleh setan. Sedangkan jika manusia
tidak mempunyai agama sama sekali, berarti manusia tidak mempunyai pegangan dan
pedoman di dalam hidup dan kehidupannya sehingga memudahkan setan untuk
melancarkan dan melaksanakan aksinya. Dan
jika saat ini Allah SWT hanya meridhai Diinul Islam sebagai satunya Agama yang
Haq di muka bumi, sudahkah kita melaksanakannya secara kaffah sehingga mampu
mengalahkan setan?
Sekarang bagaimana dengan kondisi setan
itu sendiri dibandingkan dengan manusia yang telah dijadikan setan tidak
memiliki agama atau yang sudah tidak lagi memiliki Tuhan selain Allah SWT karena
perbuatan syirik/musyik? Berdasarkan surat Ibrahim (14) atat 22 berikut ini: “dan
berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan:
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan
akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak
ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu
mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi
cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun
sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan
perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.”
Setan sendiri tidak membenarkan
manusia mempersekutukan sesuatu, termasuk mem-persekutukan setan itu sendiri
dengan Allah SWT. Adanya kondisi ini berarti setan mengakui bahwa tindakan
mempersekutukan Allah SWT itu tidak benar. Akan tetapi karena kelihaian setan mengakibatkan
manusia yang lemah iman terjerumus memperse-kutukan Allah SWT dengan sesuatu.
Jika sampai diri kita terjerumus mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu
berarti kita sudah melebihi setan ini sendiri.
3.
Tenung dan Sihir. Setan sangat
lihai dan sangat ahli di dalam memutarbalikkan simbol-simbol keagamaan untuk
mengecoh dan mengelabui manusia. Simbol-simbol keaga-maan apakah yang
dipergunakan setan untuk mengelabui dan mengecoh manusia? Salah satu
hal yang dapat dipergunakan oleh setan untuk mengelabui dan mengecoh manusia
adalah mempergunakan ayat-ayat AlQuran yang dibuat sedemikian rupa seolah-olah
berasal dari Allah SWT untuk kepentingan tertentu, seperti untuk mencari
kekayaan dan ketenaran. Untuk itu setan lalu mengadakan kerjasama dengan apa
yang disebut orang dengan paranormal, orang pintar, dukun. Jika kamu hendak
memiliki kekayaan yang melimpah serta dapat menjadi orang yang tenar maka
bacalah dan amalkanlah ayat-ayat AlQuran ini.
Orang yang
melakukan tindakan seperti ini biasanya merasa tidak melanggar ketentuan Allah
SWT sebab apa yang diperbuat dan yang dilakukannya mempergunakan ayat-ayat
AlQuran sehingga ia berpendapat apa yang dilakukannya adalah sah menurut agama. Disinilah
letak kepiawaian dan kehebatan setan, yang mampu membentuk atau mampu
menjadikan suatu keadaan menjadi abu-abu yaitu tidak putih dan tidak pula
hitam, padahal di dalam ajaran Diinul Islam tidak ada yang abu-abu, semuanya
jelas yakni hitam dan putih, halal dan haram, kafir dan beriman, sebagaimana
firman-Nya berikut ini:
“Dan mereka mengikuti apa yang di baca oleh setan-setan
pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengerjakan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di
negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu)
kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu),
sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat
itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami)
dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat kepadanya
dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya
dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (surat Al Baqarah (2) ayat 102).
Selain
daripada itu masih ada contoh dan perbuatan yang terjadi di dalam masyarakat yang dibuat oleh setan
dengan mempergunakan simbol-simbol keagamaan, dalam hal ini mempergunakan
ayat-ayat AlQuran seperti tenung, sihir, ilmu hitam, pelet, gendam, ajimat,
yang kesemuanya mempergunakan ayat-ayat AlQuran yang diselewengkan atau yang
disalahgunakan oleh setan melalui paranormal, melalui dukun, melalui orang
pintar, yang menurut cerita yang kami kemukakan di atas mereka semua adalah
utusan iblis/setan di muka bumi. Semoga kita tidak tertipu oleh itu semua.
4.
Mencari
Pengikut untuk dibawa ke Neraka. Allah SWT melalui surat Faathir (35) ayat 6 yang
kami kemukakan berikut ini: “Sesungguhnya
setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya
setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni
neraka yang menyala-nyala.” Ayat ini menerangkan kepada kita
bahwa jika kita ingin pulang kampung bersama setan ke neraka Jahannam, syaratnya
sangat mudah yaitu jadilah pengikut setan, jadilah hamba setan, dan jadilah
budak setan. Akan tetapi jika kita tidak ingin pulang kampung ke neraka
Jahannam jangan mau diajak kompromi dengan setan, jangan mau diprovokasi oleh setan,
jangan mau menuruti bujukan dan rayuan setan, jangan mau dinasehati oleh setan
sebab setan tidak akan mungkin menyelamatkan diri kita apalagi membantu diri
kita menuju jalan yang lurus.
Lalu apa
yang harus kita perbuat jika kita mau pulang kampung ke syurga? Jangan jadikan
diri kita menjadi pengikut setan, akan tetapi jadikan diri kita selalu
mengikuti perintah dan larangan Allah SWT, atau jadikan diri kita selalu berada
di dalam Kehendak Allah SWT atau laksanakan Diinul Islam secara kaffah.
Selanjutnya
di dalam kehidupan sehari-hari, rasanya tidak akan ada satupun manusia di muka bumi
baik yang beriman ataupun yang kafir sekalipun mau menjadi penghuni neraka
Jahannam. Jika sampai diri kita tidak menghendaki syurga sebagai tempat kembali
berarti ada sesuatu yang salah dalam diri kita atau telah terjadi hubungan arus
pendek atau terjadi korsleting dalam diri kita yang mengakibatkan diri kita
tidak waras lagi sehingga kita mau di ajak pulang kampung ke neraka Jahannam
oleh setan sang laknatullah, padahal kampung kita yang asli adalah syurga.
Itulah 4 (empat) buah perilaku atau bahaya
pengikut setan yang dapat kami kemukakan dan semoga diri kita dan juga anak
keturunan diri kita tidak terlibat di dalamnya dan semoga diri kita selalu
dijaga, dilindungi oleh Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar