Allah
SWT adalah pencipta dan pemilik dari rencana besar konsep hidup adalah
permainan di muka bumi telah menetapkan bahwa setan adalah musuh nyata bagi umat
manusia yang akan berlangsung sampai dengan hari kiamat kelak. Setan sebagai
musuh nyata tentu harus bisa kita kalahkan maka sesuailah diri kita dengan
kehendak Allah SWT. Akan tetapi akan
menjadi sebuah kekonyolan dalam diri kita jika kita yang sudah ditetapkan oleh
Allah SWT untuk bermusuhan dengan setan lalu kita ingin menang melawan setan
tetapi kita tidak tahu dan tidak mengerti (tidak memiliki ilmu) tentang setan.
Dan agar diri kita mampu memenangkan pertandingan melawan setan secara
bermartabat, mari kita pahami dengan baik dan benar tentang adanya pernyataan
sikap resmi dari iblis/setan tentang permusuhan ini.
Iblis/setan
sejak dikutuk oleh Allah SWT maka iblis/setan lalu meniup genderang perang
dengan pernyataan sikapnya yaitu akan menyesatkan, mengeluarkan manusia dari
jalan yang lurus, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al A’raf (7) ayat 16, 17,
18 yang kami kemukakan berikut ini: “Iblis menjawab: "Karena Engkau telah
menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari
jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan
dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah
kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya
Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi
neraka Jahannam dengan kamu semuanya". Dan kondisi ini bukanlah isapan jempol belaka,
namun benar-benar dilaksanakannya dengan sebaik-baiknya oleh iblis/syaitan.
Dan
untuk lebih mempertegas tentang iblis/setan yang sudah dihadapan diri kita, ada
baiknya kami mengemukakan kembali tentang pernyataan sikap yang telah dikemukakan
oleh iblis/setan kepada Allah SWT, yang kemudian harus kita jadikan pedoman
saat diri kita berhadapan, atau menghadapi iblis/setan, yaitu:
1. Adanya Izin dari Allah SWT. Iblis/setan di dalam melaksanakan aksinya kepada anak dan keturunan dari
Nabi Adam as, sudah memperoleh persetujuan dari Allah SWT sehingga kita tidak
bisa menyalahkan setan di dalam menyesatkan umat manusia. Sehingga kita tidak
bisa menghindarinya, melainkan harus kita hadapi dengan sebaik baiknya. Selain
daripada itu, kita tidak bisa membatalkan persetujuan Allah SWT ini kepada setan
karena keputusan ini merupakan suatu sunatullah yang harus kita hadapi.
2. Menggelincirkan dari Jalan Yang Lurus.
Setan akan menggangu
kita dari jalan yang lurus. Lalu apakah itu jalan yang lurus. Berikut ini akan
kami kemukakan salah satu pengertian dari jalan yang lurus itu. Apa yang dimaksud dengan jalan yang lurus? Yaitu jalan yang menentramkan jiwa kita, dan
jalan yang membuat kita mengerti siapa diri kita yang sebenarnya. Sehingga kita
paham dengan aliran pikiran yang muncul di benak kita. Jalan yang membuat kita
senantiasa sadar sepenuhnya siapa diri kita yang sebenarnya, dan siapa Tuhan
kita yang sebenarnya. Dalam mencari identitas diri, aku sering bertanya dalam
hati, “apa yang sebenarnya aku cari?” Saat engkau bertanya seperti itu, engkau
sedang mencari identitas dirimu yang paling tepat, yang akan engkau perankan
dalam kehidupanmu. Kesadaran menjadikan identitas dirimu sebagai medium untuk
berkomunikasi dengan apa saja dan siapa saja di dunia fisik. Bila engkau masih
bertanya demikian di dalam hati, ketahuilah engkau sedang kembali memperjelas
identitas yang akan engkau mainkan dalam kehidupan. Identitas diperlukan di
kehidupan ini, namun sadari bahwa identitas itu tidak permanen. Kematian akan
memaksa engkau terpisah dengan identitas. (Pardamean
Harahap dalam bukunya “Iqro! Menyingkap Makna dari Fenomena Hidup Sehari Hari”
Inner Voice Publishing Jakarta, 2012)
Jika kita berpedoman dengan pengertian
jalan lurus di atas, berarti setan akan berusaha agar manusia, termasuk di
dalamnya diri kita, agar tidak bisa memperoleh ketenangan jiwa yang hakiki
serta setan juga berusaha agar manusia tidak tahu siapa dirinya yang
sesungguhnya sehingga manusia tidak tahu diri dan juga tidak tahu tentang Allah
SWT. Jika manusia sudah tidak tahu diri dan tidak tahu Allah SWT langkah
berikutnya adalah jangan sampai manusia tahu aturan main dan tahu tujuan akhir
dari perjalanan hidupnya.
3. Setan Ada Disekitar Kita. Setan akan menggangu manusia dari
empat arah yaitu dari muka, dari belakang, dari kanan dan dari kiri manusia.
Ini berarti setan masih memiliki kelemahan yaitu setan tidak bisa masuk dari
posisi atas, yaitu posisi saat diri kita meminta pertolongan dari Allah SWT
melalui menengadahkan tangan ke atas melalui doa yang kita panjatkan. Dan
melalui kelemahan ini pulalah kita bisa mengalahkan musuh abadi ini secara
bermartabat.
4. Adanya Tempat Kembali. Hasil akhir dari konsep hidup adalah permainan
adanya 2 (dua) buah tempat kembali yaitu syurga dan neraka. Dimana neraka bagi manusia-manusia
kafir, musyrik, syirik serta yang tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT akan
dimasukkan ke dalam neraka bersama iblis/setan dikarenakan keduanya telah hina
dan terusir.
Dan
dengan adanya 4 (empat) kondisi yang kami kemukakan di atas, maka setan pun
telah menyusun misi, visi dan strategi untuk menjerumuskan manusia tersebut
agar bisa dibawa pulang kampung ke neraka jahannam kelak.
Sebagai
orang yang berkepentingan dengan setan, mari kita pelajari tentang visi, misi
dan strategi yang akan dipergunakan oleh setan untuk mengalahkan diri kita. Dan
inilah visi, misi dan strategi dari setan yang dimaksud. Lalu apa itu visi,
misi dan strategi setan dimaksud? Adapun visi dan misi setan dapat kita lihat
di dalam surat Al Mujadilah (58) ayat 19 berikut ini: “setan telah menguasai mereka
lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan setan.
ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.
(surat Al Mujadilah (58) ayat 19).” Berdasarkan surat Al Mujadilah (58)
ayat 19 di atas, kita akan mengetahui visi setan yaitu akan memperbudak manusia
dengan cara menguasai mereka, sedangkan misi setan adalah mengkondisikan agar
manusia lupa kepada Allah dan lupa kepada dirinya sendiri. Dan jika manusia
sudah lupa diri dan lupa dengan Allah SWT maka mudahlah setan melaksanakan
aksinya.
Lalu
apakah hanya itu saja visi dan misi iblis/setan itu? Berikut ini akan kami
kemukakan misi dari iblis/setan yang lainnya, yang kesemuanya siap untuk
dilaksanakan dan dipergunakannya untuk menggoda, untuk merayu, untuk
menjerumuskan manusia, yaitu:
1. Misi
iblis/setan adalah menyeru agar manusia menjadi kafir dan setelah manusia kafir
mereka berlepas diri, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Hasyr (59) ayat 16
berikut ini: “(Bujukan orang-orang munafiq iti) seperti bujukan setan ketika ia
berkata kepada manusia, “Kafirlah kamu!” Kemudian, ketika manusia itu menjadi
menjadi kafir ia berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena
sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam”.
2. Misi
iblis/setan adalah membisikkan pikiran ke dalam pikiran manusia agar melanggar
ketetapan (ketentuan) Allah SWT, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al A’raf
(7) ayat 20 berikut ini: “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat
kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan
(setan) berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar
kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal dalam
syurga”.
3. Misi
iblis/setan adalah bersumpah atas nama Allah SWT agar manusia berbuat ingkar,
berbuat kerusakan dan lain sebagainya, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al
A’raf (7) ayat 21 berikut ini: “Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya,
“Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasehatmu”. misi
iblis/syaitan adalah bersumpah atas nama Allah SWT agar manusia berbuat ingkar.”
4. Misi
iblis/setan yang selanjutnya adalah menserikati manusia melalui anak dan harta
kekayaan yang mereka miliki melalui iming-iming atau janji-janji serta melalui
tipuan, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Isra’ (17) ayat 64 berikut
ini: “dan hasunglah siapa yang kamu
sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang
dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka”.
5. Misi
iblis/setan adalah membuktikan persangkaannya menjadi sebuah kebenaran,
sebagaimana dikemukakan dalam surat Saba (34) ayat 20 berikut ini: “dan
Sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap
mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman”.
6. Misi
iblis/setan yang berikutnya adalah menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan
(kelaparan) lalu menyuruh mereka untuk berbuat kejahatan atas dasar kemiskinan
(kelaparan), sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Baqarah (2) ayat 268
berikut ini: “syaitan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
(kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui”.
Itulah visi dan misi iblis/setan yang
dapat kami kemukakan lalu untuk melaksanakan apa yang yang telah dimilikinya
(telah ditetapkannya), maka iblis/setan pun telah memiliki beberapa strategi
untuk memperdaya manusia dalam kerangka melaksanakan visi dan misi membawa
manusia untuk pulang kampung bersama dirinya ke neraka jahannam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar