Berikut
ini akan kami kemukakan sebuah Rahasia Iblis yang dikemukakan kepada Nabi Yahya
as, sebagaimana dikemukakan oleh “Yusrandi
Thalib” dalam laman “bolmong.pikiran-rakyat.com”
berikut ini: Abu Muqatil meriwayatkan dari Silih bin Sa'id dari Abu Shaf dari
Al Hasan bahwa, Rasulullah SAW bersabda. Suatu ketika iblis sang
laknatullah sang pengingkar Allah SWT mendatangi para Nabi dan
berbicara dengan mereka, ia mendatangi semua Nabi. Mulai
dari Nabi Nuh as, sampai Nabi Isa as, ibnu Maryam, serta
kepada Nabi-nabi yang hidup di antara keduanya, hanya saja tidak
ada Nabi yang paling banyak dan paling enak diajak bicara
kecuali Nabi Yahya ibnu Zakaria.
Suatu
hari iblis menemuinya ketika iblis hendak
pergi, Nabi Yahya as, berkata kepadanya, Abu murah nama sebenarnya
adalah al-haris dan gelarnya adalah Abu murah, Allah SWT menyebutnya dengan
nama iblis karena ia terkutuk dari segala kebaikan dan rezeki saat
disuruh sujud kepada Nabi Adam as,.
Nabi Yahya
as, berkata kepada iblis, "Aku ingin meminta satu hal kepadamu dan
aku harap kamu tidak menolaknya" Iblis menjawab "Iya, aku
akan mengabulkan untukmu wahai Nabi Allah". Nabi Yahya
as, pun menyampaikan maksudnya. "Aku ingin kamu nampakkan bentuk dan rupa
aslimu serta memperlihatkan berbagai bentuk perangkap mu yang kamu gunakan
untuk membinasakan dan mencelakakan manusia".
Mendengar
permintaan Nabi Yahya as, iblis berkata, "Anda meminta
sesuatu yang berat permintaan, anda membuatku berada dalam kesulitan namun aku
tidak bisa menolak permintaan anda, hanya saja aku berharap jangan sampai ada
orang lain bersama anda yang melihatku dan akhirnya keduanya bersepakat untuk
bertemu esok harinya disaat siang.
Pada
keesokan harinya, pada saat yang telah ditentukan iblis tiba-tiba
muncul dan berdiri dihadapan Nabi Yahya as, ia melihat ketentuan
Allah SWT yang agung. Iblis tersebut merubah bentuk menjadi mirip hewan yang
buruk dan menakutkan, bentuk fisiknya seperti babi, wajahnya seperti wajah
kera, dan matanya memanjang sama seperti mulutnya. Dia tidak memiliki janggut,
rambut dikepalanya jarang dan mengarah ke atas, dia memiliki empat tangan, dua
tangan di bahu dan dua tangannya lagi di keningnya. Jari-jari tangannya ada
enam, hidungnya menghadap keatas, ia memiliki belalai, wajahnya mempunyai
tengku, kedua matanya kabur, ia pincang, bongkok, dan memiliki sayap.
Baju
yang dipakainya berkerut dan robek, di atasnya ada berhala orang majusi,
beberapa cangkir kecil menggantung di ikat pinggangnya, lalu di sekitar bajunya
ada jenis minuman dengan warna yang beraneka ragam, seperti putih, hitam,
merah, kuning, dan hijau, ditangannya ada lonceng besar, di atas kepalanya
terdapat telur yang di tengahnya ada besi panjang.
Selanjutnya Nabi Yahya
as, berkata: "Abu murah jelaskan kepadaku tentang benda yang ada di atas
bajumu tersebut" Iblis menjawab: "Benda ini menyerupai milik orang
majusi, aku yang membuat agama majusi dan aku memeluk agama tersebut". Nabi Yahya
as, kembali bertanya" "Jelaskan kepadaku tentang cangkir kecil yang
bergantung di ikat pinggangmu bahagian depan". Iblis menjawab:
"Wahai Nabi Allah, didalamnya ada berbagai syahwat, dan di alat
perangkap ku yang pertama-tama aku jadikan alat untuk menjerat orang mukmin
adalah wanita.
Apabila
ia tetap bisa taat kepada Allah SWT, maka aku akan mendatanginya lewat
pengumpulan harta haram, agar dia bisa untuk mendapatkannya. Apabila dia tetap
taat kepada Allah SWTa dan hidup zuhud, aku akan mendatanginya lewat minuman
memabukkan sehingga aku bisa mendatangkan semua syahwat ini padanya. Saya
memastikan ada sebahagian perangkat tersebut yang memperdaya orang mukmin, meski
dia termasuk manusia paling suci"
Nabi
Yahya as, bertanya: "Apa bentuk jerat tersebut". Iblis menjawab:
"Wahai Nabi, jerat tersebut berupa berbagai bentuk aksesoris dan
perhiasan wanita, salah satu dari aksesoris dan perhiasan tersebut selalu
mewarnai baju wanita, sehingga sesuai dengan wanita yang memakainya. Para
lelaki pun akan terpikat melihat perhiasan yang melekat pada wanita
tersebut".
Nabi Yahya
as, bertanya: "Apa lonceng yang ada di tanganmu tersebut?" Iblis
menjawab: "Wahai Nabi Allah, ini adalah kumpulan sumber
dari alat music, seperti kecapi, rebabm suling, gendang, rebana dan
berbagai jenis alat music yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Mereka
berkumpul di pesta kemaksiatan dengan membawa salah satu alat
music tersebut, lalu mereka bernyanyi, bersenang-senang dan memainkan
musik. Setiap kali melihat hal tersebut aku segera memainkan lonceng ini,
sehingga suaranya bercampur dengan suara musik mereka, dengan begitu mereka
bertambah senang dan bertambah semangat dalam bermusik.
Ketika
mendengarnya ada diantara mereka yang mengeluarkan telunjuknya, ada pula
diantara mereka yang menghentakkan kepalanya, dan ada pula yang bertepuk
tangan, ini terus-menerus mereka lakukan sampai mereka puas".
Nabi Yahya
as, kembali bertanya: "Telur yang ada di kepalamu tersebut Telur
apa?" Iblis menjawab: "Jauhilah diriku dan perangkap ku seperti yang
telah dijelaskan oleh para Nabi, orang-orang Saleh, para ahli ibadah dan
mereka yang Suci.
Anda
harus menjaga diri dari godaan ku seperti halnya di kepalaku yang menjaga telur
ini dari segala bencana".
"Bencana
apa?" tanya Nabi Yahya as, "Laknat dan kutukan"
jawab iblis. Nabi Yahya as, kembali bertanya" "Kemudian apa
besi panjang yang ada di tengahnya". Iblis menjawab" "Besi
panjang alat yang aku pakai untuk membolak-balikkan hati orang Saleh".
Nabi Yahya as, berkata lagi, "Tinggal satu lagi" "apa Tanya
iblis". Nabi Yahya as, melanjutkan: "Mengapa bentuk mu sangat
buruk dan jelek?"
Iblis
menjawab: "Wahai Nabi Allah, ini karena nenek moyang anda (Nabi Adam
as,.) Tadinya aku dari golongan malaikat yang mulia. Aku tidak pernah
mengangkat kepalaku dari sujud yang kulakukan selama 400.000 tahun, namun aku
melanggar perintah Tuhan dengan tidak bersujud kepada Nabi Adam
Alaihissalam.
Allah
SWT pun murka kepadaku dan melaknat ku, aku pun berubah dari bentuk malaikat
kepada bentuk setan. Padahal tadinya diantara malaikat tidak ada yang rupanya
lebih bagus dari ku, aku pun menjadi buruk dan menakutkan seperti yang Anda
lihat sekarang".
Nabi Yahya
as, melanjutkan pertanyaannya: Apakah kamu pernah memperlihatkan dirimu dan
perangkap mu ini kepada orang lain?" Iblis menjawab: "Tidak pernah,
demi Tuhan semua ini tidak pernah dilihat oleh manusia, hanya anda satu-satunya
yang aku muliakan dengan ini".
Nabi Yahya
Alaihisalam pun berkata: "Sungguh beruntung aku jika kamu mau menjawab dua
pertanyaan ku, yang satu umum dan yang satu lagi bersifat khusus".
Iblis
berkata: "Tanyakanlah wahai Nabi Allah".
Nabi Yahya
as, bertanya: "Terangkanlah
kepadaku sesuatu yang paling menjadi harapanmu dan paling menguatkan
punggungmu, yang paling menghibur juru tulis mu, yang paling menyenangkan
matamu, dan yang paling mengembirakan hatimu".
Iblispun
menjawab: "Wahai Nabi Allah, aku khawatir anda menceritakan hal
ini kepada orang lain sehingga mereka akan menjaga diri dari hal tersebut,
dengan begitu semua tipu muslihat ku akan gagal".
Nabi Yahya
as, berkata: "Dalam kitab suci
Allah SWT telah menceritakan kondisimu, berikut tipu muslihat Mu kepada para
nabi dan walinya. Merekapun telah menjaga diri dengan cara mereka, sementara
orang-orang yang sesat kamu pasti lebih bisa menguasai mereka, kamu dapat
mempermainkan mereka seperti tongkat yang dipukulkan kepada bola.
Ketenanganmu
kepada mereka tidak lebih diperhatikan dan dicamkan daripada ucapan Allah SWT".
Dan Iblis kemudian menjelaskan: :Wahai Nabi Allah, hal yang paling
aku harapkan Dan yang paling menyenangkan adalah wanita. Ia merupakan jerat,
perangkap dan anak panah yang selalu tepat mengenai sasaran, aku selalu
berhasil dengan mereka, aku berhasil menjatuhkan wanita dalam kebinasaan.
Ketika
menggoda para ahli ibadah dan ulama mereka bisa mengalahkanku, lalu aku
kirimkan pasukan untuk menyerang mereka, tapi pasukan tersebut pun kalah, pada
saat demikian aku ingat dengan wanita sehingga diriku menjadi tenang, amarahku
menjadi reda, emosiku lenyap, jiwaku menjadi tenang dan kekuatanku menjadi
bertambah.
Seandainya
wanita tersebut bukan dari keturunan Nabi Adam as, pasti aku akan
bersujud kepada mereka. Mereka adalah maduku, iman mereka ada padaku, setiap
mereka memiliki kebutuhan maka aku berusaha membantu mereka untuk memenuhi
kebutuhannya.
Pasalnya
mereka adalah harapanku, sandaranku, gantunganku, orang kepercayaanku, dan
pembantuku".
Kemudian Nabi Yahya
as, bertanya: "Apa manfaat yang kamu dapatkan dengan menyesatkan manusia?
dengan apa kamu menguasai manusia?" Iblis menjawab: "Allah SWT
menciptakan kesenangan dan kesedihan, Allah juga menciptakan yang halal dan
yang haram. Dia memberikan pilihan antara keduanya kepadaku saat Nabi Adam
as, diciptakan.
Aku
memilih syahwat dan kesenangan, aku juga memilih yang haram, yang keji, dan
yang mungkar, sehingga semua itu yang menjadi kecenderungan dan seleraku.
Allah
SWT juga memberikan pilihan kepada Nabi Adam as, namun Nabi Adam
as, memilih kesedihan, ibadah dan yang halal, sehingga semua itu menjadi
tuntunan dan harapannya. Semua hal tersebut menjadi harta dan dagangannya,
sementara yang sebaliknya telah menjadi harta denganku. Kebutuhan dan keinginan
seseorang merupakan nyawa kehidupannya, jika kehidupannya hilang orang itupun
akan binasa. Betapa banyak makhluk Allah yang ketika kebutuhan, keinginan, dan
tekad nya hilang, ia segera mati dan binasa. Demikian pula dengan hal ini, aku
telah memilikinya sehingga menjadi syahwat, hawa nafsu dan hidupku.
Ketika
hal tersebut hilang dariku, maka aku akan binasa. Namun ketika aku berhasil
mengalahkannya aku akan senang dan tetap eksis. Seandainya syahwat, hawa nafsu
dan hidupku ada pada orang lain, berarti ia telah mengambilnya dariku. Aku
pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkannya agar Ia tetap menjadi
penopang hidupku. Dalam hal ini manusia telah merampas hidupku yang berupa
syahwat dan hawa nafsu, yang menyimpan dan menyembunyikannya. Ia telah
bersiap-siap memerangi ku, oleh karenanya tidak ada jalan lain bagi si pemilik
asli untuk mendapatkan haknya kecuali dengan berperang dan mengalahkan manusia
yang zolim tersebut, dan itulah kondisiku. Dan demikianlah, aku senang ketika
aku bisa mengalahkannya".
Nabi Yahya
as, kembali bertanya: "Apa bentuk kezaliman manusia sehingga kamu
mengatakan zalim?" Iblis menjawab: "Bentuk kezalimannya adalah, dia
merampas hak nafsuku dan menyimpannya di tempat miliknya, kalaulah bukan karena
kezalimannya tersebut, aku tidak akan berusaha memeranginya dan mengambil
barang halal darinya, sebagaimana ia telah mengambil hawa nafsu dan barang
haram milikku".
Nabi Yahya
as, bertanya lagi: "Bukankah tidak masuk akal kalau kamu ingin mengambil
kembali hawa nafsumu, padahal kamu gembira kalau dia mempergunakannya dia akan bersedih,
namun kalau dia tidak mempergunakan hawa nafsumu dalam segala urusanmu". Iblis
menjawab: "Kalau ia mempergunakan hawa nafsuku, aku tidak bersedih tetapi
gembira karena berarti ia telah memenuhi kebutuhanku, aku malah bersedih kalau
ia tak mempergunakannya, aku tidak meminta kebutuhanku tersebut karena ia telah
mengambil-nya dariku.
Aku
juga tidak berharap ia mengembalikannya, sebab hal itu telah melekat padanya,
namun aku ingin dia mempergunakannya. Ketika ia mempergunakannya, maka itu
berarti ia telah memberikan kepadaku apa yang menjadi keinginanku, pilihan dan
hidupku, dia adalah bahagian dariku.
Jika
dia mempergunakan harapanku, maka itu berarti dia telah membuatku hidup dan
bahagia, pasalnya dia mempergunakan sesuai maunya akan tetapi kalau dia tidak
mempergunakannya maka itu berarti hawa nafsu yang termakan itu berarti hawa
nafsu tersebut tersimpan seperti tahanan.
Jika
dia berada dalam keadaan terkekang atau terikat padahal dia adalah nyawa
kehidupanku, sehingga seolah-olah aku dipenjara dan terikat, maka aku menjadi
sedih, dengan begitu dia mengganti kehidupanku dengan kematian.
Oleh
karena itu aku berusaha dengan berbagai cara dan mendatanginya dengan segala
tipu dayaku, aku kerahkan segala perangkat dan sarana, aku keluarkan semua
hiburan berikut alat-alatnya, lalu aku pukul, aku gerakan, dan kulambaikan
dengan dia melihatnya. Dengan cara itu, dia mulai bermusik dengan semangat, dia
juga mempergunakan hawa nafsunya yang ada padanya, yang merupakan nyawa dan
syahwatku.
Akupun
menjadi hidup dan bahagia sampai dia menemukan jalan untuk bergerak dan
terlepas dari pohon tersebut, dan inilah yang belum aku sebutkan untuk siapapun
juga semenjak putih ciptakan. Seandainya aku tidak melihat kelebihan dan
kemuliaan yang anda miliki aku tidak akan menerangkan semua ini kepada
anda".
Nabi Yahya
as, kemudian berkata: "Tinggal satu pertanyaan yang bersifat khusus dan
bersifat pribadi yang ingin aku tanyakan kepadamu". Iblis menjawab:
"Iya tanyakan-lah". Nabi Yahya as, melanjutkan
pertanyaannya: "Apakah kamu menemukan peluang untuk menggoda diriku dalam
pandangan, ucapan lisan, atau etika kalbu?"
Iblis
menjawab: "Secara umum memang tidak ada, hanya saja ada satu hal dari anda
yang menarik bagiku. Meski begitu, itu sudah cukup bagiku ada satu pintu utama
yang bisa aku manfaatkan untuk menggoda diri anda".
Ketika
mendengar perkataan iblis tersebut, wajah Nabi Yahya as, menjadi
suram, ia bingung, hatinya sedih, jiwanya terperanjat, dan kaget. Nabi Yahya
as, berkata: "Apakah itu wahai Iblis?" Anda adalah orang yang banyak
makan. Kadangkala, anda terlalu banyak makan sehingga menyebabkan pencernaan
anda tidak sehat, kondisi anda juga menjadi lemah, ngantuk dan malas, dan
gampang tidur.
Kadangkala
anda tidur disaat anda harusnya bangun di tengah malam untuk beribadah, ini
yang menarik bagiku dari diri anda". Nabi Yahya as, berkata:
"Dengan kondisi tersebut kamu mendapatkan kesempatan untuk
menggodaku?" Iblis menjawab: "Ia wahai Nabi”. Nabi Yahya as,
berkata: "Apa yang membuatmu gembira dengan itu?" "Anda tidak
mencamkan apa yang aku sebutkan pada anda. Aku akan mengiring anda pada sesuatu
yang dibenci oleh Allah SWT yang tentu saja menjadi sesuatu yang aku sukai.
Sebaliknya,
sesuatu yang disukai Allah SWT adalah sesuatu yang aku benci. Ketika manusia membeli
sesuatu yang aku benci aku tidak berdaya atasnya sehingga aku berusaha tenaga
untuk menipunya sampai dia memilih apa yang aku sukai. Semua itu aku lakukan
karena hidupku bergantung pada apa yang aku sukai dan disukai oleh manusia.
Sebaliknya, kematian, kebinasaan, kehinaan, dan kelemahanku terletak pada apa
yang aku benci dimanfaatkan oleh manusia.
Ketahuilah,
yang aku benci adalah barang yang halal, yang baik, serta kesedihan. Yang aku
sukai adalah barang yang haram, yang buruk, serta kesenangan. Allah SWT telah
mengingatkanmu dengannya. Anda cukup beruntung wahai Yahya". Iblis
mengatakan: "Ia telah memberitahu apa yang mungkin kesempatan yang didapat
dari Nabi Yahya as,". Nabi Yahya as, berkata:
"Sepanjang Hidupku, hanya itu kesempatan yang bisa kamu dapat
dariku?" Iblis menjawab: "Iya, tidak ada lagi hanya itu".
Nabi Yahya
as, kemudian menjelaskan: "Aku berjanji kepada Allah SWT untuk tidak
meninggalkan dunia dalam kondisi kenyang". Mendengar hal tersebut, iblis menjadi
marah dan sedih, sebab Nabi Yahya as, telah melakukan antisipasi tipu
daya iblis. Iblis berkata: "Anda telah menipuku dan membuatku kesal,
harapanku pun sirna kepada anda". Iblispun meninggalkan Nabi Yahya
as, dengan sangat murka.
Inilah
sedikit kisah tentang pertemuan Nabi Yahya as, dengan Iblis
Laknatullahi Alaihi. Mudah-mudahan dari kisah pertemuan Nabi Yahya as,
dengan Iblis, kita mendapatkan pelajaran dan hikmah terutama hal-hal yang
berhubungan dengan keberadaan diri kita sebagai musuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar