Iblis dinamakan demikian oleh Allah SWT dikarenakan
kenekatannya yang berani membangkang perintah Allah SWT untuk sujud kepada Nabi
Adam as,. Iblis berani nekad melakukan hal tersebut dikarenakan sifat dasar
iblis yang berasal dari api sehingga iblis menunjukkan sifat ke-apiannya kepada
Allah SWT dengan hanya mau menang sendiri, tidak mau diatur dan merasa hanya
dia saja yang lebih baik. Akibat dari kenekatannya maka iblis diusir oleh Allah
SWT dari syurga. Akan tetapi bukanlah Iblis, jika ia tidak berani menujukkan
kenekatannya, maka ia pun meminta tangguh kepada Allah SWT untuk mengganggu
atau untuk menipu anak dan keturunan dari Nabi Adam as, sampai waktu yang
ditetapkan.
Setelah kenekatan Iblis membantah perintah Allah SWT
untuk sujud kepada Nabi Adam as, maka berlakulah ketetapan Allah SWT kepada
iblis, apakah ketetapannya itu? Berikut ini akan kami kemukakan beberapa
ketetapan Allah SWT kepada Iblis beserta anak dan keturunannya yang berlaku
sampai hari kiamat kelak, yaitu:
1.
Dihina
dan Dikutuk. Salah satu ketetapan Allah SWT kepada Iblis akibat
ulahnya yang berani dengan nekad membangkang perintah serta menyombongkan diri
kepada Allah SWT maka iblis dikutuk dan dihina selama-lamanya sampai hari
kiamat serta diusir dari syurga, sebagaimana dua buah firmanNya berikut ini: “Allah berfirman, Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak
sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu
termasuk orang-orang yang hina”. (surat Al A’raaf (7) ayat 13). Dan setelah iblis
dikutuk, dihina serta diusir dari syurga, maka ia meminta izin kepada Allah SWT
untuk mengganggu atau untuk selalu menggoda anak dan keturunan Nabi Adam as,
sebab menurut pandangan Iblis oleh sebab Nabi Adam as, lah ia mendapat hukuman
dari Allah SWT. “Allah berfirman:
“Keluarlah dari syurga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya
kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat”. (surat Al Hijr (15) ayat
34-35).”
Lalu Allah SWTpun memberikan kewenangan atau
memberikan izin khusus yang bersifat permanen kepada Iblis untuk mengganggu,
untuk menggoda, anak dan keturunan dari Nabi Adam as,. Adanya izin dan kewenangan khusus yang telah diberikan Allah SWT kepada
Iblis maka Iblis beserta anak dan keturunannya akan melakukan apapun juga dalam
rangka melaksanakan kewenangan yang dimilikinya tersebut sehingga itulah yang
dikerjakannya sampai dengan hari kiamat kelak.
Sekarang seperti apakah kewenangan Iblis tersebut
kepada manusia?Kewenangan utama dari Iblis setelah dihina dan dikutuk oleh
Allah SWT maka Iblis beserta keturunannya akan membuat, akan menjadikan seluruh
anak dan keturunan dari Nabi Adam as, seperti dirinya yaitu dikutuk dan
dilaknat serta dihina pula oleh Allah SWT. Untuk itu jangan sampai diri kita
yang awalnya makhluk yang terhormat dihadapan Allah SWT “jatuh tapai” menjadi makhluk yang terhormat dihadapan iblis beserta
keturunannya serta pulang kampung ke negeri kesengsaraan dan kebinasaan,
padahal kampung halaman kita yang asli adalah syurga.
2.
Diberi
Waktu Sampai Hari Akhir. Allah SWT telah memberi batas waktu kepada Iblis
untuk mengganggu ataupun untuk menggoda keimanan dari anak dan keturunan Nabi
Adam as, hanya sampai dengan dari kiamat kelak, sebagaimana firman Allah SWT
berikut ini: “Allah
berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” (surat Al
A’raaf (7) ayat 15) dan juga berdasarkan
ketentuan surat Shaad (38) ayat 79-80-81 berikut ini: “Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka
dibangkitkan”. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang
diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari
kiamat). (surat Shaad (38) ayat 79-80-81). Adanya dua buah ketentuan ini berarti masa
berlaku Iblis beserta anak dan keturunannya untuk melaksanakan apa yang telah
dimintanya kepada Allah SWT yaitu mengganggu ataupun menggoda keimanan anak dan
keturunan Nabi Adam as, dimulai dari semenjak Iblis diusir dari syurga sampai
dengan hati kiamat kelak.
Jika
sekarang Iblis beserta keturunannya tetap mantap menggoda dan mengganggu
keimanan anak dan keturunan Nabi Adam as, hal ini dikarenakan Iblis menunjukkan
sikap konsistensinya terhadap apa yang dimintanya langsung kepada Allah SWT
setelah ia membangkang perintah Allah SWT. Hal ini juga sesuai dengan
karakter sifat dasar dari api sebagai zat dasar pembentuk Iblis dimana api
memiliki sifat yang hanya mau menang sendiri, semuanya akan dihajar, maunya
menang sendiri dan semuanya akan dibakar tanpa pandang bulu.
Sebagai abd’
(hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi, tidak ada jalan lain bagi kita
untuk tetap menjadikan iblis sebagai musuh sampai kapanpun juga. Jika kita
ingin tetap selamat sampai hari kiamat. Sekarang dapatkah kita membatalkan
apa-apa yang telah disepakati antara Allah SWT dengan Iblis? Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya
di muka bumi kita tidak bisa membatalkan kesepakatan yang telah dibuat
oleh Allah SWT dengan Iblis. Akan tetapi
kita harus menjadikan kesepakatan yang telah dibuat oleh Allah SWT dengan Iblis
sebagai acuan bahwa kita harus mawas diri, berhati-hati saat hidup di dinia
sebab kondisi ini akan terus berlaku sampai dengan hari kiamat kelak. Selain
daripada itu kita tidak akan bisa mengalahkan Iblis beserta keturunannya secara
seorang diri. Untuk itu mintalah perlindungan dan pertolongan hanya kepada
Allah SWT semata jika kita ingin mengalahkan mereka. Hal ini dikarenakan hanya
Allah SWT sajalah yang tahu dan mengerti tentang iblis beserta keturunannya dan
juga karena keberadaan iblis beserta keturunannya juga karena kehendak Allah
SWT dan berperilaku seperti itu juga sudah diberi izin pula oleh Allah SWT.
3.
Diperbolehkan
Mencari Pengikut. Iblis selain dikutuk, dihina, diusir dari syurga
oleh Allah SWT. Iblis masih memiliki beberapa kewenangan yang berlaku sampai
hari kiamat kelak, yaitu diperbolehkan untuk mengganggu dan menggoda keimanan
manusia, diperbolehkan pula untuk mencari pengikut atau diperbolehkan untuk
mencari dan menjadikan manusia yang dapat dipengaruhinya untuk pulang
bersamanya ke neraka Jahannam. Akan tetapi Allah SWT tidak serta merta
memberikan kewenangan mutlak kepada Iblis untuk menjadikan setiap manusia
menjadi pengikutnya. Hanya orang-orang
yang tidak mukhlis sajalah ataupun orang-orang yang tidak beriman sajalah yang
dapat dijadikan pengikut atau teman senasib iblis untuk pulang kampung ke
neraka Jahannam. Iblis tidak akan mampu atau tidak akan dapat mengajak
orang-orang yang beriman atau orang yang mukhlis untuk dijadikan pengikut atau
yang mampu digodanya serta yang diganggunya.
Inilah ketentuan dan peraturan Allah SWT yang akan
terus berlaku sampai akhir jaman tentang siapa-siapa saja yang dapat dijadikan
pengikut oleh iblis. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka. (surat Shaad (38) ayat 82-83).” dan
juga berdasarkan surat Al Israa’ (17) ayat 63-64 berikut ini: “Tuhan berfirman: “Pergilah, barangsiapa di
antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah
balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan hasunglah siapa yang
kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan
oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka, (surat Al Israa’ (17) ayat
63-64).
Sekarang semuanya terpulang kepada diri kita
sendiri, maukah dijadikan pengikut oleh iblis/syaitan?
Selain 3(tiga) buah ketetapan yang telah kami
kemukakan di atas, masih ada permintaan iblis yang lainnya, apakah itu? Dan inilah permintaan iblis kepada Allah SWT
dimaksud sebagaimana dikemukakan dalam laman “dream.co.id” berikut ini:
1.
Iblis
meminta agar manusia berbagi dengan hartanya, seperti manusia yang tidak
menzakatkan hartanya, makan dari riba dan iblis ingin masuk kedalam makanan
yang tidak disebutkan nama Allah.
2.
Iblis
meminta agar dirinya untuk selalu ikut bersama dengan orang-orang yang
berhubungan suami atau istri tanpa perlindungan dari Allah (zina).
3.
Iblis
meminta kepada Allah agar mereka diikutkan bersama dengan orang-orang yang
melakukan perjalanan tanpa tujuan yang baik.
4.
Iblis
meminta kepada Allah agar kamar mandi yang digunakan manusia sebagai rumahnya.
5.
Iblis
meminta kepada Allah agar pasar dijadikan sebagai masjidnya, syair sebagai
AlQurannya dan agar orang-orang yang mabuk dijadikan teman tidurnya.
6.
Iblis
meminta kepada Allah agar diberikan saudara, yaitu bagi manusia yang membe-lanjakan
harta untuk jalan maksiat itulah saudara Iblis.
7.
Iblis
meminta kepada Allah agar mereka tidak bisa dilihat manusia, akan tetapi mereka
bisa melihat jelas manusia.
8.
Iblis
meminta kepada Allah agar mereka bisa masuk kedalam aliran darah manusia dan
menggoda manusia untuk berbuat tercela.
Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi, kita tidak bisa membatalkan apa-apa yang telah ditetapkan berlaku oleh Allah SWT kepada iblis/setan. Adapun yang bisa kita lakukan adalah menjadikan ketetapan Allah SWT ini menjadi rambu-rambu yang harus kita taati saat diri kita melaksanakan konsep hidup adalah sebuah permainan yang berusaha untuk mengalahkan iblis/setan tersebut hanya bersama dengan Allah SWT semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar