Setan di dalam kehidupan sehari-hari dapat
dikategorikan menjadi 2(dua) bentuk yaitu setan dalam bentuk aslinya yaitu
sebagai makhluk ghaib dan setan yang dapat berwujud manusia, atau manusia yang
mempunyai tingkah laku mirip setan. Setan dalam bentuk aslinya tidak mempunyai
kepentingan pribadi kepada manusia, dia hanya menginginkan manusia celaka,
menginginkan manusia keluar dari jalan yang lurus sehingga mudah dibawa ke
neraka. Sepanjang diri kita berada di dalam koridor keimanan kepada Allah SWT
maka keinginan setan kepada diri kita dapat kita hindari, atau usaha setan dapat
kita gagalkan. Sedangkan setan dalam bentuk manusia adalah manusia-manusia yang
telah mendapatkan anugerah dan petunjuk dari setan sehingga manusia
tersebut selalu berperilaku sesuai dengan apa yang setan senangi.
Setan dalam
bentuk manusia sangat licik, licin seperti belut, selalu bermulut manis namun
mempunyai hati yang busuk, banyak kebutuhannya, tidak akan pernah puas, selalu
meng-hasut, selalu menyampaikan berita bohong, yang intinya akan menjadikan
manusia berbuat di dalam koridor Nilai-Nilai Keburukan yang dikehendaki oleh setan. Sebagaimana
firman-Nya berikut ini: “Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari
jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan (juga) agar hati
kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada
bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa
yang mereka (syaitan) kerjakan. (surat Al An’aam (6) ayat 112-113). “
Kedua
jenis setan ini sulit diketahui, jika tanpa adanya petunjuk AlQuran. Dan agar
diri kita tidak mudah digoda dan disesatkan oleh setan tersebut maka kita harus
bisa mengenal sifat sifatnya dan jalan atau cara setan untuk menyesatkan
manusia. Adapun beberapa cara dan jalan yang dipergunakan oleh setan sudah
dikemukakan oleh Allah SWT dalam AlQuran sebagaimana berikut ini:
1.
Membisik
bisikan perkataan-perkataan indah dan menarik untuk memperdaya manusia seperti
apa yang dikemukakan dalam surat Al An’am (6) ayat 112 di atas. Apabila ada
manusia yang juga membisik-bisikan kata-kata yang indah dan menarik untuk mempe-ngaruhi
manusia melanggar hukum Allah SWT maka orang itu bisa termasuk kepada manusia
tetapi berhati setan.
2.
Suka
membujuk bujuk manusia untuk berbuat maksiat, sehingga mereka menganggap baik
segala perbuatan keji dan mungkar di muka bumi ini. Allah SWT berfirman: “iblis
berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,
pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (surat Al Hijr (15) ayat
39). Jika ada
orang yang berusaha untuk mempengaruhi orang lain meninggalkan perintah-perintah
Allah SWT dan mengerjakan sesuatu yang dilarangNya, maka itulah syaitan dalam
bentuk manusia.
3.
Berusaha
mencegah orang yang ingin berjalan di jalan Allah SWT dan jika terdapat manusia
yang berusaha menghalangi orang yang ingin menegakkan agama Allah SWT di muka
bumi ini maka itulah setan dalam bentuk manusia. Allah SWT berfirman: “iblis
menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (surat Al A’raf
(7) ayat 16)
4.
Berusaha
menimbulkan pertentangan dalam masyarakat, sehingga terjadi perselisihan, tuduh
menuduh, saling memfitnah serta saling melemparkan isu-isu beracun (sara),
sehingga mengakibatkan permusuhan dan kekacauan dalam masyarakat. Allah SWT
berfirman: “dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka
mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu
menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagi manusia. (surat Al Israa’ (17) ayat 53)
Allah SWT
berfirman: “Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu
(dari mengerjakan pekerjaan itu). (surat Al Maaidah (5) ayat 91)
5.
Mencegah
orang mengingat Allah SWT (menghalangi orang mendirikan shalat) baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
6.
Suka
menakut-nakuti orang orang Islam dengan berbagai macam ancaman, jika tidak mau
mengikuti kehendaknya. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan
yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy),
karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika
kamu benar-benar orang yang beriman. (surat Ali Imran (3) ayat 175)
7.
Menakut-nakuti
orang Islam dengan kefakiran dan kemiskinan, bila orang Islam menginfakkan
harta bendanya ke jalan Allah SWT sehingga akhirnya mereka mencari cari alasan
untuk tidak membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT. Allah SWT berfirman: “setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. (surat Al
Baqarah (2) ayat 268)
[170] Balasan yang lebih baik dari apa yang
dikerjakan sewaktu di dunia.
8.
Berusaha
menjerumuskan orang Islam dalam kesesatan, dengan berpura-pura menam-pakkan
niat baik berjuang untuk kepentingan umat Islam, padahal sebenarnya tidak.
Allah SWT berfirman: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang
mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada
apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut[312],
Padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan setan bermaksud
menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (surat An Nisaa’
(4) ayat 60)
[312] Yang selalu memusuhi Nabi dan kaum muslimin
dan ada yang mengatakan Abu Barzah seorang tukang tenung di masa Nabi. Termasuk
Thaghut juga: 1. orang yang menetapkan hukum secara curang menurut hawa nafsu.
2. berhala-berhala.
Akhirnya kita dapat mengatakan dengan
tegas bahwa setan adalah inspirator, pencetus, motivator akan adanya
kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh umat manusia sehingga manusia berada di
luar kehendak Allah SWT.
Itulah sebahagian dari ciri ciri atau
sifat-sifat setan yang terdapat di dalam AlQur’an. Apabila ada orang yang
mengaku muslim atau mengaku dirinya mukmin, atau nampaknya seperti manusia,
tetapi dirinya terdapat sifat dan ciri tersebut, maka itulah setan dari jenis
manusia. Hanya mukanya seperti manusia, tetapi hatinya seperti setan. Kita
harus berhati-hati dengan type manusia yang seperti ini, yang nyata-nyata
semakin hari semakin banyak jumlahnya.
Sebagai abd
‘(hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi, mulai saat ini kita harus
menyadari betul kondisi dan keadaan yang telah kami kemukakan di atas. Dan
ingat, dalam kehidupan
sehari-hari, terkadang setan dari jenis manusia ini jauh lebih berbahaya dari setan
dalam bentuk makhuk ghaib. Kadang dia adalah teman dekat sendiri, atau masih
famili sendiri. Bahkan boleh jadi pasangan sendiri. Semuanya bisa saja menjadi
setan dalam wujud manusia, selama ia mampu melakukan hal-hal yang sejalan
dengan program setan. Apa saja misalnya?
1.
Ketika
Anda ingin segera ke masjid untuk shalat saat mendengar adzan telah
berkuman-dang, lalu tiba-tiba atasan
melarang Anda shalat karena mementingkan pekerjaan bisa segera diselesaikan,
maka saat itu atasan Anda adalah setan.
2.
Ketika
seorang wanita yang bukan mahram minta ditemani untuk curhat, di tempat sepi
dan menyendiri, tidak ada siapa-siapa, hanya berduaan saja, agar bisa lebih
leluasa dan bisa melakukan apa saja, maka wanita itu adalah setan.
3.
Ketika
teman kerja sepakat membuat laporan palsu/fiktif, mark-up harga, memberi
sogokan kepada pemegang kebijakan demi mendapatkan keuntungan dengan cara
curang, maka mereka itu adalah setan.
4.
Ketika
seorang wanita menyanyi di panggung sambil goyang pinggul seronok dan
membangkitkan birahi laki-laki, tetapi dia bilang bahwa itu adalah seni, maka
wanita itu adalah setan. Dan semua orang yang mengatakan bahwa hal itu boleh
karena merupakan hak azasi masing-masing orang, ketahuilah yang berbicara itu
adalah setan.
5.
Ketika
seorang hakim membuat keputusan yang nyata-nyata berlawanan dengan hukum dan
kebenaran, hanya karena sudah disogok duluan oleh yang bayar, maka saat itu dia
adalah setan. Ketika seorang produser siaran televisi meloloskan adegan
buka-bukaan, laki-laki memerankan wanita dan sebaliknya, atau munculnya adegan
zina dan kehidupan ala binatang, maka ketahuilah saat itu dia sedang menjadi
setan.
6.
Ketika
ada orang mengatakan bahwa semua agama saja, demikian juga dengan tuhannya,
semua sama, yang berbeda hanya sebutannya, bahkan mengatakan bahwa semua
pemeluk agama pasti masuk surga, ketahuilah bahwa anda sedang mendengar setan
berceramah. Berhadapan dengan setan jenis manusia sangat berbahaya, karena
penampilannya tidak seperti setan dalam bentuk aslinya yang memang sudah jelek.
Setan jenis manusia terkadang jauh lebih keren, cantik dan akrab. Sudahkah kita
menyadarinya!
Semoga diri kita dan juga anak keturunan kita tidak
menjadi setan-setan dalam bentuk manusia yang berperilaku bertentangan dengan
kehendak Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar