7. Karakter lainnya dari sang
pemenang adalah ia selalu berusaha keras untuk selalu berada di dalam kehendak
Allah SWT, atau selalu berada di dalam segi tiga emas Allah SWT dengan selalu
menghadapkan diri yang sesungguhnya (ruh) kepada Allah SWT melalui agama yang
fitrah yaitu Diinul Islam selama hayat masih di kandung badan. Sebagaimana firman-Nya
berikut ini: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui[1168], (surat Ar Ruum (30) ayat 30)
[1168] Fitrah Allah:
Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama
Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu
tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh
lingkungan.
Ingat, agar diri kita
yang sesungguhnya ruh mampu selalu berada dengan kehendak Allah SWT maka ruh
jangan pernah dipisahkan dengan keimanan. Hal ini dikarenakan hanya keimananlah
yang bisa mempertahankan kualitas atau kefitrahan ruh dari waktu ke waktu. Dan
agar ruh selalu fitrah atau berkualitas selama hayat masih di kandung badan
maka ruh harus selalu memperoleh asupan energi keimanan melalui pelaksanaan
ibadah yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, dengan catatan :
a.
Ibadah
yang kita laksanakan bukanlah untuk mencari pahala atau membatalkan sebuah
kewajiban, melainkan sebagai sebuah kebutuhan.
b.
Ibadah
adalah sarara untuk memberi asupan makanan guna pertumbuhan keimanan atau untuk
mempertahankan kualitas keimanan yang dibutuhkan oleh Ruh.
c.
Ibadah
adalah alat bantu untuk memantapkan iman dalam jiwa atau dalam ruh sehingga
jiwa kita berada di dalam kelompok jiwa taqwa.
d.
Ibadah
adalah sarana untuk memperbaharui sumber kekuatan untuk memperoleh pertolongan
Allah SWT yang sangat diperlukan untuk mensukseskan tugas manusia sebagai
khalifah di muka bumi.
8.
Salah satu kebiasaan pemenang
adalah ia selalu berusaha untuk menjadi unggul dikarenakan selalu bersegera
dalam mengerjakan perbuatan perbuatan yang baik dan selalu berdoa kepada Allah
SWT dengan harap dan cemas serta selalu khusyu’ kepada Allah SWT. Hal ini
sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami
anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami
dengan harap dan cemas[970]. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada
kami. (surat Al Anbiyaa (21) ayat 90)
[970] Maksudnya: mengharap agar dikabulkan
Allah doanya dan khawatir akan azabnya.
9.
Seorang pemenang selalu
memiliki target dan tujuan yang akan diraihnya (memiliki visi akhirat) dan
berani membayar mahal untuk merealisasikan visi akhiratnya serta konsisten
untuk meraihnya dari waktu ke waktu. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat
(balasan)nya.dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (surat Al Zalzalah (99) ayat 7 dan
8)
10. Seorang pemenang selalu memiliki dan menentukan
prioritas dalam kesehariaannya. Hal ini ditunjukkan dengan mendirikan shalat di
waktu waktu yang telah ditentukan, lalu ia selalu ingat Allah SWT di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Sebagaimana firman-Nya berikut
ini: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu
telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman. (surat An Nisaa’ (4) ayat 103)
11. Seorang pemenang akan selalu membuat rencana
dengan selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi segala sesuatu. Hal ini
sebagaimana firman-Nya berikut ini: “dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang
Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (surat
Al Anfaal (8) ayat 60)
12. Seorang pemenang memiliki manajemen waktu yang
baik, terperinci serta tidak mau membuang buang waktu untuk urusan yang tidak
berguna. Hal ini sebagaimana firman-Nya berikut ini: “demi masa. Sesungguhnya manusia
itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran. (surat Al Ashr (103) ayat 1 sampai 3)
13. Seorang pemenang adalah seorang yang selalu
berhijad (selalu bersungguh sungguh) untuk mencari keridhaan Allah atau ia
selalu bersungguh sungguh di dalam berbuat kebaikan dalam kerangka ibadah
ikhsan. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik. (surat Al Ankabuut (29) ayat 69)
14. Seorang pemenang adalah seorang yang sangat piawai
dalam bergaul, atau orang yang mampu bergaul dengan siapapun. Hal ini
sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya. (surat Ali Imran (3) ayat 159)
[246] Maksudnya: urusan
peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi,
kemasyarakatan dan lain-lainnya.
15. Seorang pemenang akan menafkahkan hartanya di
waktu lapang ataupun sempit, selalu mampu menahan amarahnya serta selalu
memaafkan kesalahan orang lain. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “(yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (surat Ali Imran (3) ayat 134)
16. Seorang pemenang akan menjalani hidup dan
kehidupannya dalam keseimbangan. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian. (surat Al Furqaan (25) ayat 67)
Allah SWT berfirman: “dan orang-orang yang telah
menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka
mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun
mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka Itulah orang orang yang beruntung. (surat Al Hasyr (59) ayat 9).” Sedangkan
berdasarkan ketentuan surat Al Hasyr (59) ayat 9 di atas ini, seorang pemenang
tidak akan pelit bahkan lebih mementingkan atau mendahulukan keperluan orang
lain dibandingkan dengan keperluan dirinya.
17. Karakter dari seorang pemenang adalah jika berhadapan
dengan musuh ia tidak gentar menghadapinya
yang dilanjutkan dengan selalu mengingat Allah SWT sebanyak- banyaknya,
termasuk di dalamnya selalu mengajak Allah SWT untuk membantu mengalahkan
musuh. Hal ini sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Hai orang-orang yang beriman.
apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah
(nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung. (surat Al Anfaal (8)
ayat 45)
[620] Maksudnya Ialah:
memperbanyak zikir dan doa.
18. Seorang pemenang dapat dipastikan ia tidak akan
mau melaksanakan amal setan seperti mabuk, berjudi, mengundi nasib dan lain
sebagainya yang sesuai dengan kehendak setan. Hal ini sebagaimana firman-Nya
berikut ini: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguh- nya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (surat Al Maaidah (5) ayat 90)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar