Sebagai
penutup dan dalam rangka menambah wawasan tentang apa yang harus kita
laksanakan pasca Ramadhan berlalu atau saat diri kita bertanding yang
sesungguhnya. Berikut ini akan kami kemukakan kutipan dari artikel yang
dikemukakan oleh “Dr H Briliantono M Soenarwo. SpOT, yang kami ambil dari harian
Republika tanggal 27 Agustus 2011. Setidaknya ada beberapa hal yang harus
selalu kita perhatikan setelah Puasa Ramadhan kita laksanakan sesuai dengan
kehendak pemberi perintah melaksanakan puasa, yaitu:
1.
Menyadari kelemahan diri bahwa kita belum
maksimal memanfaatkan momen Ramadhan untuk perbaikan kita dengan Allah SWT.
2.
Merasakan kesedihan yang mendalam karena
ditinggalkan Ramadhan, seraya memohon dan berharap kepada Allah SWT agar diberi
kesempatan lagi bertemu Ramadhan tahun depan.
3.
Bersyukur kepada Allah SWT bahwa telah diberi
kepercayaan untuk menjalankan puasa dan Ibadah Ramadhan lainnya, karena dengan
demikian Allah SWT memberi kesempatan kepada Ruh kita untuk mendekatkan
diri kepada-Nya, jiwa kita ditenangkan,
dan jasad (tubuh) kita diistirahatkan dari tugas berat hariannya. Sehingga
ketika keluar dari Ramadhan kita menjadi sehat lahir dan bathin.
4.
Lebih memberikan perhatian dan kecintaan
kepada saudara-saudara kita yang setiap hari “Berpuasa” dikarenakan ketiadaan
makanan. Merekalah kaum dhuafa, fakir miskin.
5.
Meluaskan silaturrahim dan saling memaafkan.
Kita menamakan Hari Raya Idul Fitri sebagai lebaran. Artinya adalah hasil dari
pe-lebar-an. Kita memperlebar jalinan kasih sayang. Melebarkan zona kedamaian
dengan saling memberi dan meminta maaf, agar setiap muslim lebih optimis
memandang dan menapaki masa depan.
6.
Ujian pertama memasuki 1 syawal adalah ujian
menahan diri atau mengendalikan emosi. Banyaknya makanan yang terhidang di
depan mata jangan sampai membuat kita khilaf, melahap semuanya hingga membuat
kita sulit bergerak karena kekenyangan.
7. Tetap
meneruskan pola hidup sehat seperti yang selama Ramadhan kita jalankan, yaitu:
a.
Menjaga kebersihan hati, menghilangkan buruk
sangka kepada sesama;
b.
Menjalani semua aktivitas dalam rangka ibadah
kepada Allah SWT;
c.
Menjaga pola makan dengan gizi seimbang: 50
persen karbohidrat dan makanan berserat tinggi, 20 persen vitamin dan mineral;
20 persen protein, 10 persen lemak;
d.
Meninggalkan kebiasaan buruk yang berakibat
langsung bagi terganggunya kesehatan
tubuh, misalnya merokok, minuman keras;
e.
Meneruskan kebiasaan beribadah sunnah sebagai
ibadah tambahan;
f.
Melanjutkan bangun pagi untuk menjadi
orang-orang pertama yang meraih keberkahan, disamping bisa menghirup udara pagi
yang bersih.
8.
Mulai berolah raga untuk melatih otot, tulang
dan sendi, agar kuat dan bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Sebagai
orang yang membutuhkan puasa sebagai sebuah kebutuhan hakiki diri, maka sudah
sepatutnya dan juga sepantasnya memahami latar belakang perintah berpuasa dan
semoga dengan diri kita mampu memiliki ilmu dan pemahaman tentang puasa yang
baik lagi benar mampu menjadikan diri kita taqwa, kembali fitrah, sehat dan
selalu bersyukur selama hayat masih di kandung badan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar