B. DILINDUNGI DARI
GANGGUAN SYAITAN.
Syaitan adalah salah satu makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT
sebelum Nabi Adam a.s diciptakan. Syaitan sebelum
Nabi Adam as, diciptakan juga merupakan malaikat (abdi dalam) Allah SWT seperti
halnya iblis dan jin yang selalu melakukan tasbih dan tahmid kepada Allah SWT.
Syaitan pada dasarnya sama dengan iblis, akan tetapi yang membedakan mereka
adalah perilakunya masing-masing. Selanjutnya untuk
memudahkan pengertian tentang syaitan, berikut ini akan kami kemukakan sebuah
ilustrasi, yaitu: Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat tindakan
manusia yang mengambil barang milik orang lain.
Seorang dikatakan sebagai seorang pencopet jika ia mengambil barang milik
orang lain melalui keahliannya mempergunakan jari merogoh kantung ataupun tas
orang lain tanpa melalui kekerasan. Lain halnya dengan perampok atau begal, dia
melakukan tindakan mengambil barang orang lain melalui cara-cara kekerasan dan
kalau perlu mencelakakan orang yang dirampoknya. Maling juga melakukan tindakan
yang sama akan tetapi cara yang dilakukannya melalui mencongkel jendela ataupun
pintu rumah disaat penghuni lengah ataupun di saat terlelap tidur. Copet, begal,
perampok, maling semuanya adalah pelaku kriminal akan tetapi yang membedakan
adalah tata cara mengambil barang milik orang lain.
Demikian pula dengan syaitan dan iblis, keduanya adalah makhluk ghaib
yang sama-sama diciptakan oleh Allah SWT dan yang membedakan keduanya adalah
cara dan tindakan yang dilakukan oleh mereka. Iblis
dinamakan demikian dikarenakan kenekatannya yang berani menantang perintah Allah
SWT untuk sujud kepada Nabi Adam a.s. Sedangkan syaitan dinamakan demikian
dikarenakan perbuatannya yang selalu membisiki atau selalu merayu manusia dalam rangka menjerumuskan manusia ke lembah kenistaan. Sekarang Iblis beserta anak dan keturunannya
yang telah diusir dari syurga telah memiliki kewenangan yang tidak dapat kita
ganggu gugat lagi apalagi kita batalkan oleh sebab apapun juga, yaitu iblis
beserta keturunannya diperbolehkan untuk mengganggu dan menggoda keimanan dari
setiap manusia sampai hari kiamat. Iblis diperbolehkan mencari pengikut. Iblis
diperbolehkan mencari teman yang akan dibawa ke kampung kesengsaraan dan
kebinasaan dan juga iblis beserta anak keturunannya telah ditetapkan oleh Allah
SWT sebagai musuh utama manusia.
Selanjutnya iblis yang telah mengantongi izin dari Allah SWT dapat dipastikan
akan melaksanakan kewenangan yang dimilikinya. Iblis sebagai makhluk yang ghaib
yang juga merupakan musuh utama bagi manusia, pasti akan menjatuhkan harkat dan
martabat manusia atau iblis pasti akan menjadikan manusia sebagai pengikutnya
atau dapat dipastikan iblis tidak akan menolong manusia sedikitpun. Iblis sebagai makhluk yang tidak dapat
dilihat oleh manusia, tentunya iblis tidak akan berhasil melaksanakan
kewenangan yang dimilikinya jika ia melaksanakannya dengan memakai konsep
seperti di saat membangkang perintah Allah SWT. Iblis akan gagal
melaksanakan apa yang diinginkannya jika tetap mempertahankan kenekatannya di
dalam menjerumuskan manusia sebab apa yang dilakukan oleh iblis tidak akan
terlihat oleh manusia, atau tidak akan menjadikan manusia takut kepada iblis. Ingat
di waktu iblis membangkang perintah Allah SWT kejadiannya masih di syurga dimana
pada saat itu antara Allah SWT dengan Iblis dapat berkomunikasi dengan langsung
dan mungkin saja iblis masih bisa melihat langsung Allah SWT. Sedangkan pada
saat di dunia iblis dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat
iblis dan keduanya tidak dapat berkomunikasi secara langsung.
Adanya perbedaan tempat dan saat terjadinya peristiwa pembangkangan iblis
terhadap perintah Allah SWT dengan dimulainya permusuhan abadi antara manusia
dengan iblis, disinilah syaitan mulai berperan aktif menggantikan posisi iblis
untuk mengganggu dan menggoda keimanan manusia. Untuk itu syaitan
melakukan cara dan pendekatan yang berbeda dengan apa yang Iblis lakukan kepada
Allah SWT. Syaitan menjerumuskan manusia melalui cara-cara
yang halus yaitu melalui bisikan-bisikan, melalui rayuan-rayuan sehingga
manusia tanpa sadar melakukan tindakan yang mencelakakan dirinya atau
menjerumuskan dirinya sendiri ke lembah dosa.
Syaitan melakukan
serangan kepada manusia melalui 4 (empat) penjuru mata angin (depan, belakang,
kanan, kiri), melalui harta, melalui anak, melalui jabatan, melalui suami atau
istri, melalui makanan dan minuman, melalui aliran darah, melalui pendidikan,
melalui perilaku, melalui kedudukan, melalui pangkat, melalui apapun juga
sepanjang dapat dimasuki dan dapat dipengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung. Banyaknya jalan, methode, cara yang dapat
dilakukan oleh syaitan untuk menjerumuskan manusia ke dalam lembah kenistaan,
maka syaitanpun mempunyai perilaku yang
berbeda-beda. Dan untuk menambah wawasan tentang perilaku dan perbuatan
syaitan yang menunjukkan bahwa syaitan sangat siap untuk menggoda dan merayu
setiap manusia melalui jalur spesialisasi.
Berikut ini akan kami kemukakan tentang anak dan keturunan syaitan saat
ini sudah ada bersama diri kita, sebagaimana dikemukakan oleh Umar bin Khaththab
ra, di dalam sebuah riwayat, beliau menerangkan bahwa anak keturunan syaitan itu ada sembilan, yaitu:
1. Zalitun adalah syaitan yang
bertugas menggoda penghuni pasar dalam transaksi jual beli dengan menyuruh
untuk melakukan kedustaan, penipuan, memuji-muji barang dagangan, mencurangi
timbangan (takaran) dan bersumpah palsu.
2. Watsin adalah syaitan yang
bertugas menggoda manusia yang tertimpa musibah agar tidak bersabar sehingga
yang bersangkutan berteriak histeris, menampar-nampar pipi dan sebagainya.
3. A’wan adalah syaitan yang
bertugas menggoda para penguasa untuk bertindak zhalim.
4. Haffal adalah syaitan yang
bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras.
5. Murrah adalah syaitan yang bertugas menggoda orang agar asyik bermain seruling atau alat musik berikut
nyanyiannya.
6.
Laqus adalah syaitan yang
bertugas menggoda orang untuk menyembah api.
7.
Masuth adalah syaitan yang
bertugas menyebarkan berita-berita dusta lewat lisan manusia sehingga tidak
bisa diketemukan berita yang sebenarnya.
8. Dasim adalah syaitan yang
berada dalam rumah, jika seseorang tidak mengucapkan salam sewaktu memasuki
rumahnya dan tidak pernah menyebut nama
Allah SWT di dalamnya, maka syaitan tersebut akan menimbulkan perselisihan
sehingga akan terjadi thalaq, khulu’,
dan pemukulan (kekerasan dalam rumah tangga). Singkatnya syaitan ini selalu
ingin menciptakan ketidakharmonisan di dalam rumah tangga.
9. Walhan adalah syaitan yang bertugas menggoda dan
mengacaukan manusia dalam berwudhu’, shalat dan dalam ibadah-ibadah lain.
Syaitan diciptakan oleh Allah SWT bukanlah tanpa maksud dan tujuan
tertentu. Syaitan diciptakan tentunya sudah ada di dalam kebesaran dan kekuatan
serta kehebatan ilmu Allah SWT sehingga keberadaan syaitan sudah di dalam rencana
Allah SWT. Adanya kondisi ini dapat
dikatakan keberadaan syaitan sudah ada di dalam penguasaan dan pengawasan Allah
SWT sehingga hanya Allah SWT sajalah yang paling mengerti, hanya Allah SWT
sajalah yang paling tahu, hanya Allah SWT sajalah yang paling ahli tentang
syaitan. Jika ini keadaannya berarti hanya kepada Allah SWT sajalah kita
meminta pertolongan untuk mengalahkan syaitan.
Syaitan sejak diusir oleh Allah SWT dari syurga sampai dengan hari kiamat
kelak, hanya memiliki satu pekerjaan tetap yaitu menjerumuskan manusia menuju
jalan yang sesat melalui bujukan, rayuan, gangguan serta tipu daya. Dan jika syaitan
itu lihai serta profesional di dalam
menjalankan aksinya serta tidak mudah untuk mengatakan kalah, hal ini memang
sudah sewajarnya terjadi serta memang hal ini sudah direstui oleh Allah SWT. Bisakah
diri kita terhindar dari segala bujukan, tipu daya, hasutan, iming-iming,
gangguan, yang berasal dari syaitan? Setiap
manusia, siapapun orangnya, apapun kedudukannya, apapun jabatannya, apakah
laki-laki, apakah perempuan, apakah tua, apakah muda, apakah kaya, apakah
miskin, tanpa terkecuali termasuk di dalamnya diri kita, semuanya dapat
dipastikan akan diganggu, akan digoda, akan digelincirkan ke jalan yang sesat,
oleh syaitan sanglaknatullah. Adanya kondisi seperti ini maka tidak ada
jalan lain bagi diri kita untuk memiliki ilmu tentang syaitan sebagai modal
dasar bagi diri kita untuk menghadapi, untuk mengalahkan syaitan sebagai musuh
utama diri kita.
Dalam sebuah peperangan, bagaimana kita akan dapat mengalahkan musuh,
jika kita tidak tahu tentang musuh yang akan kita hadapi. Adanya ilmu tentang syaitan
maka kita akan mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh syaitan di
dalam mengalahkan dan mempengaruhi musuh-musuhnya sehingga kita tahu dan
mengerti cara untuk mengalahkan syaitan.Dan jika ini adalah kondisi dasar di
dalam menghadapi musuh, berarti mulai saat ini kita harus memiliki Ilmu tentang
musuh abadi diri kita, yaitu ilmu tentang syaitan sang laknatullah, jika kita
ingin menjadi pemenang dan menjadikan syaitan sebagai pecundang.
Timbul pertanyaan kepada siapakah kita harus belajar tentang syaitan?
Seperti kita ketahui bersama keberadaan syaitan tidak terlepas dari adanya kehendak,
kemampuan dan ilmu yang dimiliki Allah SWT secara bersamaan. Jika ini adalah
kondisi dasar dari keberadaan syaitan
berarti hanya Allah SWTlah Yang Maha Ahli, Yang Maha Tahu, Yang Maha
Mengerti tentang keberadaan syaiatn termasuk di dalamnya tentang kekuatan dan
kelemahan syaitan. Adanya kondisi seperti
ini berarti hanya kepada Allah SWT sajalah kita mempelajari tentang keberadaan
syaitan. Sehingga hanya Allah SWT sajalah yang mampu mengalahkan dan
menghancurkan syaitan dan juga hanya kepada Allah SWT sajalah kita berlindung
dari gangguan syaitan.
Selain dari pada itu setelah kita tahu, mengerti dan juga memiliki ilmu
tentang syaitan, jangan pernah jadikan syaitan sebagai teman saat menjadi abd’
(hamba)Nya yang juga khalifahNya di muka bumi. Jangan pernah pula menjadikan syaitan
sebagai komandan, sebagai penasehat, sebagai pimpinan saat diri kita
melaksanakan tugas sebagai abd’ (hamba)Nya yang juga khalifah di muka bumi.
Sekarang sudahkah kita memiliki ilmu tentang syaitan yang sesuai dengan
kehendak Allah SWT? Semoga kita sudah memiliki ilmu tentang syaitan kita
bermusuhan dengan syaitan
Timbul pertanyaan, bisakah kita mengalahkan gangguan, rayuan daan juga godaan
yang dilancarkan oleh syaitan seorang diri tanpa bantuan siapapun, dimana
jumlah syaitan yang kita hadapi sudah melebihi dari jumlah manusia? Sepanjang hayat masih di kandung badan,
maka sepanjang itu pula syaitan akan mengganggu, dan menggoda diri kita,
sehingga kita tidak akan mungkin bisa menghindar dari gangguan dan godaan
syaitan. Untuk itu jika kita berkeinginan untuk mengalahkan gangguan dan godaan
syaitan maka harus kepada Allah SWT saja kita meminta bantuan dan pertolongan. Dan jika sekarang kita meminta bantuan, dan
pertolongan serta perlindungan kepada Allah SWT untuk mengalahkan syaitan
memang sudah seharusnya kita berbuat seperti itu karena Allah SWT lah Dzat Yang
Maha Pelindung.
Syaitan adalah musuh yang nyata bagi diri kita. Sebagai musuh maka syaitan pasti berusaha untuk menjatuhkan diri kita. Syaitan
pasti berusaha untuk menjelek-jelekkan diri kita. Syaitan pasti berusaha memprovokasi
diri kita serta syaitan pasti berusaha supaya diri kita mau mengikuti jejak dan
langkahnya sehingga syaitan akan berupaya terus dan terus untuk menjadikan diri
kita sebagai pengikutnya. Sekarang jika diri kita ingin selamat ataupun ingin
menang dari musuh, maka kita harus mengetahui atau kita harus memiliki ilmu
tentang musuh. Adanya ilmu tentang musuh maka kita akan mengetahui pola
berfikir musuh atau kita harus mengetahui pola bertindak dari musuh. Adanya
informasi ini akan memudahkan diri kita melakukan tindakan balasan, tindakan
preventif, yang akan mengakibatkan musuh kita tidak dapat berkutik atau tidak
dapat berbuat macam-macam kepada diri kita. Kondisi inilah yang akan kita
hadapi sewaktu menjalankan tugas sebagai khalifah di muka bumi. Agar diri kita
dapat terhindar dari pengaruh, bujukan, rayuan, tipu daya syaitan, apa yang
harus kita lakukan?
Allah SWT telah
menerangkan bahwa syaitan tidak memiliki kemampuan,
apapun, atau syaitan tidak akan bisa mengganggu dan menggoda orang yang beriman
kepada Allah SWT dan juga kepada orang yang bertawakkal kepada Allah SWT
sebagaimana termaktub dalam surat An Nahl (16) ayat 99-100 berikut ini: “Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaanNya atas orang-orang yang
beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaanNya (syaitan)
hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya Jadi pemimpin dan atas orang-orang
yang mempersekutukannya dengan Allah.” Berdasarkan ayat
ini berarti iman yang
dibarengi tawakkal kepada Allah SWT
merupakan senjata ampuh untuk menjadikan syaitan sebagai pecundang dan
menjadikan diri kita sebagai pemenang atau yang mengakibatkan syaitan tidak
mampu menjalankan aksinya untuk menggoda, untuk merayu, untuk menipu diri kita
ke jalan yang sesat. Sebagai abd’
(hamba)Nya yang sekaligus khalifahNya di muka bumi, kami berharap jangan sampai
diri kita termasuk orang-orang yang ingin terhindar dari gangguan syaitan namun
mempergunakan methode dan jalan yang paling disukai oleh syaitan, atau jangan
sampai diri kita bermaksud terhindar dari gangguan syaitan namun jalannya
justru yang paling dibenci oleh Allah
SWT.
Selain daripada itu, masih ada hal lainnya yang harus kita perhatikan
yaitu jarak antara kemahaan dan kebesaran Allah SWT kepada diri kita lebih
dekat atau bahkan diri kita sudah tidak bisa dipisahkan dengan kebesaran dan
kemahaan Allah SWT dibandingkan posisi diri kita kepada syaitan. Adanya kondisi
ini berarti antara diri kita dengan syaitan masih memiliki jarak sedangkan
kepada Allah SWT sudah tidak berjarak sepanjang diri kita tidak melepaskan diri
dari Allah SWT. Selanjutnya jika posisi
Allah SWT lebih dekat kepada diri kita, kenapa harus kepada syaitan kita
melapor, kenapa harus kepada syaitan kita berlindung, kenapa kepada syaitan
kita mengadu, kenapa harus syaitan yang kita jadikan konsultan, padahal Allah
SWT sudah bersama diri kita? Mudah-mudahan diri kita mampu mengatasi syaitan
baik dalam wujud aslinya maupun yang sudah berubah wujud menjadi manusia, atau
manusia itu sendiri yang telah berubah wujud menjadi syaitan, melalui bantuan
dan pertolongan Allah SWT yang pada akhirnya dapat menghantarkan diri kita
menjadi pemenang dan syaitan menjadi pecundang.