Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Selasa, 02 April 2024

AYO KITA BUKTIKAN BAHWA ALQURAN ADALAH WAHYU ALLAH SWT (PART 2 of 6)

 

Allah SWT sebagai perencana yang sangat handal sudah merencanakan hal itu dengan cara yang sebaik-baiknya. Untuk itulah kondisi dasar dari Muhammad bin Abdullah sengaja dikondisikan seperti tersebut di atas, dalam rangka menjaga keaslian, kemurnian dan kesucian AlQuran hanya dari Allah SWT semata tanpa ada masukan baru, tanpa ada pengurangan, atau tanpa ada masukan tambahan sedikitpun yang berasal dari diri Muhammad bin Abdullah selaku manusia biasa ke dalam wahyu yang diterimanya.

 

Selain 5(lima) kondisi dasar tentang Muhammad bin Abdullah yang telah kami kemukakan di atas serta masih menurut sumber-sumber informasi Islam lainnya Muhammad bin Abdullah memiliki kondisi lainnya seperti miskin serta yatim sejak kecil. Namun demikian ada beberapa sifat dasar dari Muhammad bin Abdullah yang diakui oleh banyak orang seperti jujur sejak kecil, berwibawa sejak kecil, dihormati, rajin serta terpercaya. Dan berdasarkan data-data di atas ini, maka dapat disimpulkan bahwa “kondisi dasar Muhammad bin Abdullah adalah seorang manusia biasa dengan kemampuan dasar sebagai berikut: Ummi, Tidak Pernah Belajar, Tidak Bisa Menulis, Tidak Bisa Membaca,  Miskin, Yatim dari Kecil, Jujur dari Kecil, Berwibawa dari Kecil, Dihormati, Rajin, serta Terpercaya”.

 

Sekarang berdasarkan informasi dasar yang telah kita miliki tentang Muhammad bin Abdullah, mari kita bahas tentang kebenaran AlQuran adalah wahyu Allah SWT. Dimana kita akan menghubungkan isi dan kandungan AlQuran dengan kondisi dasar Muhammad bin Abdullah dengan mempertanyakan sebuah pertanyaan yang mendasar yaitu: atas dasar apakah seorang Muhammad bin Abdullah dengan kondisi dasar adalah: Ummi, Tidak Pernah Belajar, Tidak Bisa Menulis, Tidak Bisa Membaca,  Miskin, Yatim dari Kecil, Jujur dari Kecil, Berwibawa dari Kecil, Dihormati, Rajin, serta Terpercaya” mampu menceritakan, mampu menerangkan, mampu menjabarkan, mampu melaksanakan ajaran, mampu menjadi panutan bagi seluruh umat manusia (suri tauladan), mampu mencontohkan suatu ajaran, membuat hal-hal sebagai berikut menjadi sesuatu yang nyata dan mampu dibuktikan secara ilmiah dikemudian hari, dan kumpulan dari itu semua ada sampai dengan saat ini tanpa pernah ada perubahan sama sekali, dan juga tidak ada satupun ayatnya yang saling bertolak belakang isinya.  

 

1.   Mampu Menerangkan Sejarah Nabi Nabi Dan Umat Terdahulu. Berikut ini akan kami kemukakan sejarah nabi nabi terdahulu.

 

a.       Muhammad bin Abdullah sebagai seorang manusia biasa dengan kemampuan seperti yang yang telah kami kemukakan di atas, mampu menceritakan, mampu menerangkan, mampu menjabarkan sejarah Nabi Isa as, yang mana  Nabi Isa as, dilahirkan tanpa seorang ayah sebab Nabi Isa as, hanya mempunyai seorang Ibu dengan jarak kelahiran antara Nabi Isa as, dengan Muhammad bin Abdullah kurang lebih 600 tahun lamanya, dengan sempurna. Lalu atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah mampu menceritakan dengan baik dan benar tentang sejarah Nabi Isa as,? 

 

b.       Muhammad bin Abdullah dapat pula menceritakan dengan jelas sejarah Nabi Musa as, termasuk di dalamnya sejarah atau cerita tentang Fir’aun. Dimana menurut sejarah, Fir’aun dimasa Nabi  Musa as, ialah Raja Mesir yang bernama Menepthah yang hidup tahun 1232 s/d 1224 sebelum masehi anak dari Raja Ramses. Lalu atas dasar apakah seorang Muhammad bin Abdullah dengan kemampuan sebagaimana telah kami kemukakan di atas, mampu menceritakan, mampu menerangkan serta mampu menjabarkan sejarah Nabi Musa a.s. dan juga sejarah Fir’aun yang ditenggelamkan di laut dengan jarak antara keduanya berkisar antara 1800 tahun sampai dengan 1850 tahun, dengan sempurna?

 

c.       Yang lebih ekstrem lagi, Muhammad bin Abdullah dapat pula menceritakan dengan jelas sejarah Nabi Sulaiman as, ; Nabi Daud as, ;Nabi Nuh as, ;Nabi Idris as, ;Nabi Yusuf as, Nabi Yunus as, ;Nabi Ibrahim as, bahkan Muhammad bin Abdullah juga dapat menceritakan sejarah dari Nabi Adam as, yang mana jarak antara kelahiran Muhammad bin Abdullah dengan nabi-nabi yang diceritakannya sangat sulit untuk diukur berapa jarak sebenarnya, dengan sempurna. Lalu atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah mampu melakukan itu semua?

 

Adanya kemampuan Muhammad bin Abdullah menerangkan kembali sejarah nabi nabi yang pernah diutus oleh Allah SWT ke muka bumi menunjukkan Muhammad bin Abdullah mampu mengkonfirmasi dan memferifikasi tentang keberadaan nabi nabi terdahulu. Lalu atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah mampu melakukan itu semua?

 

2.       Kitab Suci Dengan Tata Bahasa, Irama dan Syair Yang Sangat Indah. Seorang lelaki yang bernama Muhammad bin Abdullah dengan kemampuan dasar sebagai manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan, ternyata Beliau mampu serta dapat menyampaikan isi dan kandungan dari sebuah kitab suci yang akan dijadikan pedoman dan petunjuk bagi seluruh umat manusia yang merupakan penyempurna bagi kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya (dalam hal ini adalah kita zabur, kitab taurat dan kitab injil).

 

Dimana kitab suci yang disampaikannya tersebut memiliki Tata Bahasa, Isi dan Kandungan serta Syair  yang sangat indah ditambah irama sangat menakjubkan jika dibaca dengan tartil dan tajwid serta qiraat yang baik dan benar serta tidak akan menimbulkan rasa bosan walaupun dibaca berulang-ulang, sehingga semakin dibaca semakin mantap di hati karena kemukjizatan AlQuran mampu menembus hati. Selain itu dari pada itu, bacaan AlQuran juga mampu menghilangkan dialek, logat, cengkok bahasa seseorang, sepanjang  AlQuran dibaca dengan tartil dan tajwid serta Qiraat yang baik dan benar.

 

Dilain sisi pada saat AlQuran diturunkan tak satupun orang yang mampu membuat kitab serupa dengan AlQuran walaupun telah diadakan perlombaan membuat syair atau membuat pujian-pujian atau membuat tulisan-tulisan yang pada intinya untuk menandingi kehebatan dari kitab suci AlQuan. Timbul pertanyaan, atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah mampu melakukan itu semua?

 

3.       Kandungan Kitab Suci AlQuran. Seseorang lelaki yang bernama Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan kemampuan, dalam hal ini adalah Ummi, tidak bisa membaca dan menulis, ternyata mampu menyampaikan seluruh isi dan kandungan kitab suci yang jumlah ayatnya sebanyak 6.666 (enam ribu enam ratus enam puluh enam) dan di dalamnya juga terdapat ayat berisi zikir, doa, tasbih, tahmid, dan istigfar.

 

Adapun rincian dari kitab suci AlQuran menurut “Abdullah Ibnu Abbas ra”, dalam kitab tafsirnya adalah: (a) 1.000 (seribu) ayat menunjukkan perintah; (b) 1.000 (seribu) ayat larangan: (c) 1.000 (seribu) ayat ancaman; (d) 1.000 (seribu) ayat janji; (e) 1.000 (seribu) ayat yang menjelaskan tentang proses kejadian pada masa lampau dan masa akan datang, dan; (f) 1.000 (seribu) ayat contoh-contoh atau perumpamaan. Kemudian ada 500 (lima ratus) ayat yang menerangkan tentang halal dan haram, 100 (seratus) ayat nasikhmansukh, serta 66 (enam puluh enam) ayat zikir, doa, tasbih, tahmid, dan istighfar, yang kesemua isinya tidak ada satupun yang saling bertentangan, atau saling tumpang tindih. Timbul pertanyaan, atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah mampu melakukan itu semua?

 

Selain daripada itu, menurut “Prof Dr Mahmud Syaitut” menyebutkan bahwa kandungan isi kitab AlQuran ada enam macam, yaitu: (a) Akidah, yaitu keimanan kepada Allah, malaikat, kitab, rasul dan hari akhir; (b) Akhlak untuk mendidik jiwa dan memperbaiki kehidupan bermasyarakat; (c) Dorongan untuk mengamati alam semesta sehingga dapat memperkuat keimanan atas kebesaran Allah SWT; (d) Kisah orang terdahulu, baik perseorangan maupun kaum atau bangsa agar dijadikan pelajaran bagi umat yang datang dikemudian hari; (e) Janji dan ancaman, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi; (f) Hukum hukum praktis, berupa tuntunan ibadah dan muamalah. Adanya pengelompokkan ayat ayat sebagaimana kami kemukakan di atas ini, timbul pertanyaan yang paling mendasar, atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah mampu membuat itu semua? 

 

4.       Ilmu Syariat. Seorang lelaki yang bernama Muhammad bin Abdullah yang memiliki kemampuan yang sangat terbatas, dapat mengajarkan, dapat menerangkan, dapat menerapkan Ilmu Syariat dengan baik dan benar, dimana ilmu syariat itu sendiri terdiri dari beberapa cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu fiqih, ilmu ushul fiqih, serta ilmu kalam dan lain sebagainya. Lalu atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan dapat mengajarkan dan menerangkan serta menerapkan ilmu syariat itu dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan mampu berlaku sampai akhir jaman?

 

Imam Suyuthi” menuturkan bahwa ayat ayat AlQuran diklasifikasikan dalam dua bagian, yaitu: (a) Ayat yang turun sebagai ibtida (permulaan) maksudnya tidak ada permasalahan atau sebab tertentu yang membuat ayat ayat itu turun; (b) Ayat yang diturunkan sebagai reaksi atau suatu peristiwa tertentu atau sebagai jawaban atas pertanyaan, baik yang diajukan oleh sahabat maupun kaum musyrik, kafir, Yahudi ataupun munafik. Karena itu, kemudian muncul istilah asbabun nuzul (sebab turunnya ayat). Adanya klasifikasi ayat sebagaimana di atas ini, timbul pertanyaan, atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan mampu mengklasifikasi ayat ayat AlQuran menjadi dua klasifikasi?

 

5.       AlHikmah Dan Filsafat. Seorang lelaki yang bernama Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan kemampuan ternyata dapat mengajarkan, dapat menerangkan Al-Hikmah dan Filsafat dengan baik dan benar, dimana Al Hikmat dan Filsafat  pada pokoknya mengandung empat macam ilmu, yaitu ilmu manthiq, ilmu alam, ilmu pasti dan ilmu ketuhanan.

 

a.       Yang termasuk ilmu alam ialah ilmu kimia, ilmu kedokteran, ilmu genetika, ilmu anatomi, farmasi, ilmu hewan, ilmu serangga, biologi, ilmu nutrisi, ilmu antariksa dan ilmu pertanian. Berikut ini akan kami kemukakan contoh dari ilmu kedokteran yang dikemukakan oleh Muhammad bin Abdullah, yaitu ada pada surat Al Mu’minuun (23) ayat 14 berikut ini : “dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”

 

Dan juga pada surat Al Hajj (22) ayat 5 seperti yang kami kemukakan berikut ini: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (surat Al Hajj (22) ayat 5)

 

b.       Yang termasuk ilmu pasti ialah berhitung, aljabar (statistik), ilmu ukur, ilmu mekanika, ilmu falak dan geografi. Contohnya tentang bumi bulat mengelilingi matahari serta bulan yang dengan itu lahirlah apa yang dinamakan waktu. Berikut ini akan kami kemukakan ilmu falak  yang dikemukakan oleh Muhammad bin Abdullah, yaitu: “dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua[1267]. tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (surat Yaasiin (36) ayat 38 sampai 40)

 

[1267] Maksudnya: bulan-bulan itu pada Awal bulan, kecil berbentuk sabit, kemudian sesudah menempati manzilah-manzilah, Dia menjadi purnama, kemudian pada manzilah terakhir kelihatan seperti tandan kering yang melengkung.

 

c.       Yang termasuk ilmu ketuhanan ialah metafiksika yaitu pembahasan mengenai pencipta, jiwa (ruh), jin, malaikat, masa lalu dan sebagainya. Berikut ini akan kami kemukakan contoh ilmu metafisika tentang menampilkan berbagai peristiwa masa lalu, yaitu :“pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (surat Ali Imran (3) ayat 30).”

 

Berdasarkan apa apa yang telah kami kemukakan di atas, timbul pertanyaan yang paling mendasar, yaitu : atas dasar apakah Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan dapat mengajarkan, dapat menerangkan, dapat pula menerapkan ilmu Alhikmah dan filsafat dengan baik dan benar yang kesemuanya bisa dibuktikan secara ilmiah di abad modern ini sedangkan Muhammad bin Abdullah sendiri memiliki keterbatasan?

 

Adanya 5(lima) hal yang telah kami kemukakan di atas, yang mampu dibuktikan, yang mampu dijabarkan, yang mampu dilaksanakan oleh Muhammad bin Abdullah maka akal sehat manusia tidak bisa menerima begitu saja. Lalu akan mempertanyakannya. Kenapa hal itu bisa diterangkan dengan baik dan benar oleh Muhammad bin Abdullah padahal Beliau memiliki banyak keterbatasan.

 

Dan di lain sisi, segala apa-apa yang dikemukakan, segala apa-apa yang disampaikan, segala apa-apa yang ditunjukkan oleh Muhammad bin Abdullah itu benar adanya dan dapat dibuktikan secara ilmiah dan tidak ada yang mampu menyanggahnya serta AlQuran yang diturunkan oleh Allah SWT itu sendiri ada dan sudah ada pula di tangan kita. Adanya kondisi seperti yang kami kemukakan di atas tentu akan menimbulkan beberapa pertanyaan dan pernyataan yang berasal dari akal sehat manusia (dalil aqli), yaitu:

 

1.        Apabila ada informasi tentang masa lalu, apakah itu sejarah tentang Nabi dan juga Rasul terdahulu ataupun peristiwa masa lampau tentang umat umat terdahulu, tentu tidak demikian saja dapat diketahui oleh seseorang jika tidak ada yang memberitahukannya. Hal yang samapun terjadi pada diri Muhammad bin Abdullah dimana Beliau mampu menerangkan dan menjelaskan adanya Nabi dan Rasul terdahulu atau Muhammad bin Abdullah mampu menerangkan sejarah masa lampau termasuk umat umat terdahulu yang tentu tidak demikian saja Beliau dapat mengetahuinya.

 

Lalu siapakah yang memberitahukannya, apakah manusia yang ada saat itu mampu, apakah hewan mampu, apakah tumbuhan mampu, apakah jin/iblis/syaitan mampu, apakah malaikat mampu memberitahukan dan mengajarkannya? Jika sekarang Muhammad bin Abdullah mampu mengetahuinya sejarah tentang Nabi dan Rasul terdahulu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tentu yang memberitahukannya atau yang mengajarkannya pastilah sesuatu yang memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang Nabi dan Rasul yang terdahulu, jika tidak bagaimana mungkin Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan dapat mengetahuinya? Sekarang siapakah yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat luas itu?

 

2.        Apabila ada sebuah buku yang sangat baik tata bahasanya, yang sangat baik isinya, yang sangat baik iramanya, yang isinya tidak ada yang saling bertentangan, tentu dibalik buku yang hebabt tersebut terdapat penulis, pemilik, pembuat tata bahasa, yang sangat hebat ilmunya. Hal ini dikarenakan buku yang baik pasti berasal dari sesuatu yang baik dan hebat pula. Sekarang bagaimana dengan AlQuran yang memiliki tata bahasa yang baik, yang memiliki isi yang baik serta memiliki irama yang baik jika bukan berasal dari sesuatu yang terbaik pula? Siapakah yang terbaik itu, apakah manusia, apakah hewan, apakah tumbuhan, apakah jin/iblis/syaitan, apakah malaikat, apakah kesemuanya  mampu menjadi yang terbaik? Jika sekarang Muhammad bin Abdullah mampu mengemukakan, mampu menerangkan buku yang terbaik, dapat dikatakan sesuatu yang terbaik itulah yang memberitahukannya. Dan jika tidak bagaimana mungkin Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan dapat mengemukakannya? Sekarang siapakah yang terbaik itu yang berada dibalik atau yang selalu bersama Muhammad bin Abdullah?

 

3.        Apabila ada sebuah buku yang di dalamnya terdapat ketentuan tentang adanya perintah-perintah yang harus dilaksanakan, adanya hal-hal tertentu yang menunjukkan larangan-larangan, adanya hal-hal yang menunjukkan ancaman, adanya janji-janji, adanya penjelasan tentang proses kejadian pada masa lampau dan masa akan datang, adanya contoh-contoh atau perumpamaan, adanya ketentuan tentang halal dan haram, adanya keterangan tentang nasikhmansukh, serta adanya ketentuan tentang zikir, doa, tasbih, tahmid, dan istighfar, tentu buku ini wajib berasal dari sesuatu yang sangat berkuasa sebab di dalam buku itu terdapat aturan-aturan, atau hukum yang harus dilaksanakan.

 

Sekarang siapakah yang berkuasa itu, apakah manusia, apakah hewan, apakah tumbuhan, apakah jin/iblis/syaitan, apakah malaikat? Jika sekarang Muhammad bin Abdullah mampu mengemukakan, segala aturan, hukum, ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan oleh semua orang, maka dapat dikatakan sesuatu yang sangat berkuasalah yang menyampaikan hal tersebut sebab jika tidak bagaimana mungkin Muhammad bin Abdullah yang memiliki banyak keterbatasan dapat mengemuka kannya? Sekarang siapakah yang sangat berkuasa itu karena hanya yang paling berkuasalah yang bisa menetapkan aturan main yang begitu rinci, jika tidak bagaimana mungkin bisa menetapkan adanya perintah, larangan, ancaman dan janji dan yang sekarang ada dibalik keberadaan Muhammad bin Abdullah?

 

4.        Apabila ada sebuah buku yang isi dan kandungannya mampu menerangkan sesuatu yang belum pernah diterangkan atau yang mampu menerangkan dan menjabarkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, seperti ilmu syariat, Al Hikmah dan Filsafat, tentu buku ini wajib berasal dari sesuatu yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat hebat sebab di dalam buku itu banyak terdapat hal-hal yang tidak diketahui atau terjangkau oleh siapapun juga. Sekarang siapakah sesuatu yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat hebat itu, apakah itu manusia, apakah itu hewan, apakah itu tumbuhan, apakah itu jin/iblis/syaitan, apakah itu malaikat? Jika sekarang Muhammad bin Abdullah mampu mengemukakan, mampu mengajarkan, mampu menerapkan, mampu melaksanakan ilmu syariat,  Al Hikmah dan Filsafat maka dapat dikatakan sesuatu yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat hebatlah yang mengajarkannya jika tidak bagaimana mungkin Muhammad bin Abdullah yang memiliki keterbatasan dapat menerangkannya dengan baik dan benar? Sekarang siapakah yang memiliki ilmu itu?

 

Untuk membutktikan itu semua, sekarang mari kita jawab 4(empat) buah pertanyaan di atas ini, dengan mempertanyakan siapakah yang mampu melaksanakan itu semua dengan sebaik-baiknya, yaitu:

 

1.       Apakah hewan dan tumbuhan memiliki pengetahuan yang luas sehingga mampu menerangkan sejarah Nabi dan Rasul terdahulu, atau apakah hewan dan tumbuhan mampu menjadi yang terbaik dengan menjadikan sebuah buku yang memiliki irama dan tata bahasa yang terbaik, atau apakah hewan dan tumbuhan mampu menjadikan dirinya penguasa sehingga mampu membuat undang-undang dan ketentuan yang berlaku di alam semesta ini, atau apakah hewan dan tumbuhan memiliki ilmu dan pengetahuan tentang syariat, AlHikmah dan juga Filsafat? Berdasarkan akal sehat manusia (dalil aqli), mustahil di akal hewan (binatang) dan tumbuhan dapat melakukan itu semua. Jika ini keadaannya maka dapat dipastikan yang memiliki kemampuan itu semua pasti di luar hewan dan pasti di luar tumbuhan.

 

2.       Apakah jin/iblis/syaitan  dan juga malaikat memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas sehingga mampu menerangkan sejarah Nabi dan Rasul terdahulu, atau apakah jin/iblis/syaitan serta malaikat mampu menjadi yang terbaik dengan menjadikan sebuah buku yang memiliki irama dan tata bahasa yang terbaik, atau apakah jin/iblis/syaitan serta malaikat mampu menjadikan dirinya penguasa sehingga mampu membuat undang-undang dan ketentuan yang berlaku di alam semesta ini, atau apakah jin/iblis/syaitan serta malaikat memiliki ilmu dan pengetahuan tentang syariat, Al Hikmah dan juga Filsafat? Berdasarkan akal sehat manusia (dalil aqli), mustahil di akal  jin/iblis/syaitan  serta malaikat  mampu memiliki ilmu dan pengetahuan serta mampu menjadikan dirinya sendiri sebagai penguasa atas segala sesuatu. Jika ini keadaannya maka yang memiliki kemampuan serta kekuasaan pasti di luar jin/iblis/syaitan serta pasti di luar malaikat.

 

3.       Apakah manusia memiliki pengetahuan yang luas sehingga mampu menerangkan sejarah Nabi dan Rasul terdahulu, atau apakah manusia mampu menjadi yang terbaik dengan menjadikan sebuah buku yang memiliki irama dan tata bahasa yang terbaik, atau apakah manusia mampu menjadikan dirinya penguasa sehingga mampu membuat undang-undang dan ketentuan yang berlaku di alam semesta ini, atau apakah manusia memiliki ilmu dan pengetahuan tentang syariat, Al Hikmah dan juga Filsafat? Berdasarkan akal sehat manusia, mustahil di akal manusia dapat melakukan itu semua. Jika ini keadaannya maka yang mampu memiliki dan yang mampu melaksanakan itu semua pasti adalah di luar manusia.

 

Berdasarkan uraian yang kami kemukakan di atas ini, didapat jawaban bahwa yang mampu melakukan itu semua adalah di luar hewan, di luar tumbuhan, di luar jin/iblis/syaitan, di luar malaikat serta di luar manusia itu sendiri termasuk juga di luar Muhammad bin Abdullah. Sekarang siapakah yang di luar itu semua? Menurut surat Thaahaa (20) ayat 14 yang kami kemukakan berikut ini: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” didapat keterangan bahwa sesuatu yang berada di luar manusia, yang berada di luar hewan dan tumbuhan, yang berada di luar jin/iblis/syaitan serta yang berada di luar malaikat adalah Allah SWT, dimana Allah SWT menerangkan sendiri siapakah Dia melalui pernyataannya yang berbunyi "Aku adalah Allah, Tiada Tuhan selain Aku".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar