Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Sabtu, 20 April 2024

APA YANG HARUS KITA IMANI DARI ALLAH SWT (PART 6 of 8)

 

7.  Contoh Doa Yang Terdapat di dalam AlQuran. Berikut ini akan kami kemukakan contoh-contoh doa yang terdapat di dalam AlQuran, yang tidak lain adalah kata-kata Allah SWT yang akan kita katakan kembali kepada Allah SWT saat diri kita berdoa kepada-Nya, sebagaiamana berikut ini:

 

a.  Doa Nabi Adam as,. doa mohon ampun setelah melakukan pelanggaran, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al A’raaf (7) ayat 23 berikut ini: keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi.

 

b.     Doa Nabi Nuh as, ketika di atas bahtera, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Mu’minuun (23) ayat 29 berikut ini:dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah Sebaik-baik yang memberi tempat." Dan juga dikemukakan dalam surat Huud (11) ayat 47 berikut ini:Nuh berkata: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi."

 

c.  Doa Nabi Ibrahim as, doa mohon ampun bagi orang tua dan orang-orang mukmin di hari kiamat, sebagaimana dikemukakan dalam surat Ibrahim (14) ayat 41 berikut ini:Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".

 

d.  Doa Nabi Ibrahim as, doa mohon tetap mendirikan shalat begitu juga untuk anak keturunan, sebagaimana dikemukakan dalam surat Ibrahim (14) ayat 40 berikut ini:Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.”

 

e.    Doa Nabi Ibrahim as, Doa mohon negeri ini dijadikan negeri aman dan anak keturunan dijauhkan dari menyembah berhala, sebagaimana dikemukakan dalam surat Ibrahim (14) ayat 35 berikut ini:dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”

 

f.   Doa Nabi Ibrahim as, doa mohon diberi hikmah dan dikumpulkan dengan orang-orang yang shaleh serta dijadikan tutur kata yang baik, sebagaimana dikemukakan dalam surat Asy Syu’araa (26) ayat 83-84-85 berikut ini: (Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) Kemudian, dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan.”

 

g.   Doa Nabi Ibrahim as, agar diterima amal ibadah dan taubat, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Baqarah (2) ayat 127-128 berikut ini: dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

 

h.  Doa Nabi Yusuf as, doa mohon perlindungan kepada Allah di dunia dan akhirat  dan mohon diwafatkan bersama orang-orang yang shaleh, sebagaimana dikemukakan dalam surat Yusuf (12) ayat 101 berikut ini:Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.”

 

i.  Doa Nabi Luth as, mohon diberi perlindungan atas kaum yang berbuat kerusakan, sebagaimana dikemukakan daam surat Al Ankabuut (29) ayat 30 berikut ini:Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu".

 

j.    Doa Nabi Syua’ib as, doa mohon diberi keputusan dengan adil dalam suatu perkara, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al A’raaf (7) ayat 89 berikut ini:sungguh Kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika Kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan Kami dari padanya. dan tidaklah patut Kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan Kami menghendaki(nya). pengetahuan Tuhan Kami meliputi segala sesuatu. kepada Allah sajalah Kami bertawakkal. Ya Tuhan Kami, berilah keputusan antara Kami dan kaum Kami dengan hak (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.”

 

k.  Doa Nabi Musa as, doa mohon dilapangkan dadanya, dimudahkan segala urusannya dan tidak kaku lidahnya dalam menyampaikan sesuatu, sebagaimana dikemukakan dalam surat Thaahaa (20) ayat 25-26-27-28 berikut ini: berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku[915], dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”

 

[915] Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan untuk menghadapi Fir'aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam.

 

Dan juga sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Qashsah (28) ayat 16 berikut ini: “Musa mendoa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Serta yang juga dikemukakan dalam surat Al Qashash (28) ayat 21 berikut ini: “Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu[1117] dengan khawatir, Dia berdoa: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu". (surat Al Qashash (28) ayat 21)

 

[1117] Maksudnya: merasa sangat khawatir, kalau-kalau ada orang yang menyusul untuk menangkapnya.

 

l.  Doa Nabi Yunus as, doa mohon dikeluarkan dari berbagai kesulitan atau kegelapan, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Anbiyaa (21) ayat 87 berikut ini:dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap[967]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim."

 

[967] Yang dimaksud dengan Keadaan yang sangat gelap ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari.

 

m. Doa Nabi Sulaiman as, doa mohon dijadikan orang pandai mensyukuri nikmat, sebagaimana dikemukakan dalam surat An Naml (27) ayat 19 berikut ini: Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".

 

n.  Doa Nabi Zakaria as, doa mohon diberi anak yang shaleh, sebagaimana dikemukakan dalam surat Ali Imran (3) ayat 38 berikut ini:di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Dan yang juga dikemukakan dalam surat Al Anbiyaa sebagaimana berikut ini: dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri[968] dan Engkaulah waris yang paling Baik[969].

 

[968] Maksudnya: tidak mempunyai keturunan yang mewarisi

[969] Maksudnya: andaikata Tuhan tidak mengabulkan doanya, Yakni memberi keturunan, Zakaria menyerahkan dirinya kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah waris yang paling baik.

 

o.     Doa Ashabul Kahfi, doa diberi rahmat dari sisi-Nya dan dapat menyelesaikan urusan dengan cara yang benar, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Kahfi (18) ayat 10 berikut ini: (ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."

 

p.    Doa Setelah Selesai Shalat Tahajud , doa mohon dimasukkan dan dikeluarkan dari segala urusan yang benar, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Israa’ (17) ayat 80 berikut ini:dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong[866].”

 

[866] Maksudnya: memohon kepada Allah supaya kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari ria dan dari sesuatu yang merusakkan pahala. ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi supaya berhijrah dari Mekah ke Madinah. dan ada juga yang menafsirkan: memohon kepada Allah s.w.t. supaya kita memasuki kubur dengan baik dan keluar daripadanya waktu hari-hari berbangkit dengan baik pula.

 

q.  Doa mohon diberi pasangan hidup dan anak keturuan yang menyenangkan (penyejuk hati) dan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Furqaan (25) ayat 74 berikut ini: dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

 

r.   Doa mohon dilimpahkan kesabaran dan dikokohkan pendirian serta mohon pertolongan-Nya di dalam menghadapi orang-orang kafir, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Baqarah (2) ayat 250 berikut ini:tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir."

 

s.    Doa  mohon  diampuni  dosa-dosa  dan  tindakan-tindakan yang berlebihan dalam segala urusan , dan mohon ditetapkan pendirian serta ditolong dalam menghadapi orang-orang yang ingkar, sebagaimana dikemukakan dalam surat Ali Imran (3) ayat 147 berikut ini:tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami[235] dan tetapkanlah pendirian Kami, dan tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir".

 

[235] Yaitu melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah s.w.t.

 

t.     Doa mohon tidak dibebani beban yang berat yang tidak sanggup memikulnya, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Baqarah (2) ayat 286 berikut ini:Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."

 

u.   Doa mohon kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Baqarah (2) ayat 201 berikut ini:dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"[127].

 

[127] Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang Muslim.

 

v.     Doa mohon perlindungan dari segala kejahatan makhluk dan semua ciptaan-Nya, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Falaq (113) ayat 1-5 berikut ini:Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609], dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

 

[1609] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.

 

w. Doa mohon perlindungan dari kejahatan jin dan manusia, sebagaimana dikemukakan dalam surat An Naas (114) ayat 1-6 berikut ini:Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

 

Itulah contoh contoh doa yang ada di dalam AlQuran dan semoga kita semua mampu berdoa sesuai contoh dimaksud dan semoga Allah SWT mengabulkan permohonan doa yang kita panjatkan kepada-Nya selama hayat masih di kandung badan.

 

G. IMANI BAHWA ALLAH SWT SAJA YANG MENURUNKAN AIR DAN MENYUBURKAN BUMI

 

Air yang ada di alam semesta ini tidak mungkin ada dengan sendirinya. Air pasti ada yang menciptakannya. Jika air ada yang menciptakan maka dapat dipastikan yang menciptakan air, pasti memiliki Kehendak, pasti memiliki Kemampuan dan pasti memiliki Ilmu yang sangat hebat. Sekarang lihatlah, air  yang ada di lautan, yang ada di sungai, yang ada di danau, yang ada di gunung, yang ada di padang pasir serta lihatlah tubuh kita sendiri yang banyak mengandung air, selanjutnya siapakah yang mampu menciptakan air dengan segala kehebatan yang terkandung di dalamnya serta dengan jumlah yang tidak akan mungkin manusia mampu menghitungnyain/Iblis/Syaitan dan selain Malaikat, lalu ?

Jika kita termasuk orang yang mempunyai hati nurani atau jika kita termasuk orang yang telah diberi akal dan perasaan seperti yang dikemukakan oleh Allah SWT dalam surat  Az Zumar (39) ayat 21 berikut ini: “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” maka kita wajib mengatakan dengan sejujurnya bahwa air pasti diciptakan bukan oleh manusia, air pasti diciptakan bukan oleh langit dan bumi, air pasti diciptakan bukan oleh tumbuhan dan hewan, Air pasti diciptakan bukan oleh jin/iblis/syaitan dan air pasti diciptakan bukan oleh Malaikat. Jika apa yang kami kemukakan bukanlah pencipta air, lalu siapakah yang menciptakan air?

 

Jika kita mengacu kepada surat Ibrahim (14) ayat 19 berikut ini: “Tidakkah kamu memerhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). (surat Ibrahim (14) ayat 19).” Dan juga mengacu kepada ketentuan surat Al Hajj (22) ayat 64) sebagaimana berikut ini: MilikNyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah benar benar Maha Kaya, Maha Terpuji. (surat Al Hajj (22) ayat 64),  yang mengemukakan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan yang ada di bumi termasuk di dalamnya air, semuanya diciptakan dan dimiliki oleh Allah SWT.

 

Selanjutnya apakah air yang diciptakan dan yang dimiliki oleh Allah SWT itu hanya sekedar ciptaan belaka ataukah ada sesuatu yang lain di balik itu semua? Setiap ciptaan Allah SWT, termasuk di dalamnya air, bukanlah hanya sebatas ciptaan belaka. Namun setiap ciptaan Allah SWT juga merupakan “Tanda-Tanda dari Kebesaran dan Kemahaan Allah SWT” serta Allah SWT tersembunyi dibalik ciptaanNya sehingga setiap ciptaan tidak bisa melepaskan diri dari  Alllah SWT, atau disetiap ciptaan yang diciptakan oleh Allah SWT di sana ada ada Allah SWT. Semoga dengan adanya keterangan ini mampu menghantarkan diri kita untuk mampu mengimani bahwa hanya Allah SWT semata yang mampu menurunkan air dan juga yang menyuburkan tanah.

 

Sekarang mari kita perhatikan siklus air yang terdapat di muka bumi ini, dimana air dari bawah bergerak ke atas dalam bentuk uap air  karena adanya pengaruh sinar matahari dan setelah terkumpul di atas maka air akan kembali lagi ke bawah melalui hujan. Timbul pertanyaan, siapakah yang mampu mengatur, membuat siklus air seperti itu atau apakah terjadinya hujan hanya akibat proses alam semata? Allah SWT selaku pencipta dan pemilik dari langit dan bumi beserta segala isinya, maka Allah SWT pasti berkuasa terhadap air yang diciptakannya. Adanya kondisi ini berarti jika air yang ada di bawah bergerak ke atas lalu kembali ke bawah menjadi hujan merupakan kehendak Allah SWT yang berlaku bagi air. Selanjutnya jika kita hanya memandang terjadinya hujan akibat proses alam semata, secara kasat mata  memang seperti itulah keadaanya. Akan tetapi jika kita masih mempunyai akal dan perasasan yang masih sehat  maka sebenarnya Allah SWT lah yang mengatur dan yang membuat pergerakan air yang ada di bawah naik ke atas kembali lagi ke bawah menjadi hujan.

 

Allah SWT menciptakan hujan dengan haq dalam kerangka menyuburkan tanah-tanah, men-sirkulasi kelebihan air dari suatu tempat ke tempat lainnya serta dalam kerangka menambah jumlah air yang ada di muka bumi yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Sehingga dengan proses itulah akan terjadi pemerataan kesuburan tanah di muka bumi. Suburnya tanah di muka akan memberikan banyak manfaat bagi manusia atau akan memudahkan manusia menjadi abd’ (hamba) yang juga adalah khalifah di muka bumi. Sekarang bagaimana jika seandainya Allah SWT tidak menciptakan air atau Allah SWT tidak mempunyai ketentuan yang mengatur tentang siklus air menjadi hujan? Jika ini yang terjadi tidak akan ada kehidupan di muka bumi serta terjadilah apa yang dinamakan dengan terkonsentrasinya air pada daerah tertentu saja, atau pemerataan air tidak terjadi di muka bumi ini.

Allah SWT melalui hadits qudsi berikut ini: “Ibn Mas'ud ra, berkata: Nabi SAW bersabda; Allah ta'ala berfirman:"Sesungguhnya barangsiapa berkata: Hujan telah turun kepada kami karena bintang anu atau bintang anu, maka ia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang itu dan barangsiapa berkata: Allah telah menurunkan hujan kepada kami, maka ia telah beriman kepada-Ku dan kufur kepada bintang itu". (Hadits Qudsi Riwayat Atthabarani, 272:33).” Telah memberikan peringatan kepada seluruh umat-Nya mengenai terjadinya hujan. Hujan dalam Kehendak, Kemampuan dan Ilmu Allah SWT bukan merupakan hasil dari suatu proses alam. Hujan merupakan bagian dari Kehendak, Kemampuan dan Ilmu Allah SWT untuk kepentingan makhluk-Nya yang ada di muka bumi. Apabila kita sebagai umat-Nya sampai salah di dalam menyikapi terjadinya hujan, Allah SWT akan memberikan sanksi kepada kita yang berani mengatakan bahwa hujan karena proses alam semata, atau karena adanya bintang anu dan bintang anu, sebagai manusia kufur. Allah SWT memberikan predikat seperti ini dikarenakan umatnya telah menyepelekan Allah SWT, seolah-olah Allah SWT tidak ada, seolah-olah Allah SWT bukanlah Pencipta dan Pemilik dari air, sehingga kita menganggap proses alamlah yang lebih tinggi dari pada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar