C. ADANYA KEBENARAN
ALQURAN YANG DIBUKTIKAN SECARA ILMIAH.
AlQuran yang telah diturunkan oleh Allah SWT
ke muka bumi, sekarang sudah ada di hadapan diri kita. Lalu sudahkah kita
mengetahui tentang isi dan kandungan AlQuran yang bisa dibuktikan kebenarannya
oleh ilmu pengetahuan modern secara ilmiah? Untuk itu kami ingin mengajak
jamaah sekalian untuk merenungkan dan menghayati kembali tentang ayat ayat
AlQuran yang kebenarannya dapat dibuktikan secara ilmiah yang menunjukkan bahwa
AlQuran bukanlah buku cerita fiksi (dongeng) karangan dari Nabi Muhammad SAW,
melainkan benar benar wahyu dari Allah SWT.
AlQuran selaku cahaya, petunjuk dan pedoman
hidup bagi manusia yang diturunkan oleh Allah SWT bukanlah buku ilmiah, namun
isinya mampu dibuktikan kebenarannya melalui pendekatan ilmu pengetahuan modern
secara ilmiah. Ayo persiapkan diri untuk
merenungkan 5 (lima) hal yang akan kami kemukakan berikut ini yang menunjukkan
kemukjizatan AlQuran, yaitu:
1. Air Susu Ibu Sebagai Anugerah Allah SWT bagi pertumbuhan
Anak. Ilmu
kedokteran dan juga ilmu gizi telah membuktikan apa yang dikemukakan oleh Allah
SWT tentang anjuran untuk memberikan Air Susu Ibu selama 2 (tahun) kepada anak
sebagaimana tertuang dalam firmanNya berikut ini:“Dan kami perintah kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada orang
tuamu, Hanya kepada Aku kembalimu. (surat Luqman (31) ayat 14).” Adanya
kesesuaian perintah Allah SWT untuk
memberikan air susu ibu kepada anak dengan ilmu kedokteran dan ilmu gizi,
menunjukkan bahwa AlQuran benar benar dari Allah SWT, bukan berasal dari Nabi
Muhammad SAW.
Berikut
ini akan kami kemukakan manfaat dari air susu ibu bagi kepentingan tumbuh
kembang anak usia dini, yaitu: (a) Sistem
kekebalan tubuh bayi menjadi lebih kuat; (b) Membuat anak menjadi cerdas atau memiliki IQ yang tinggi; (c) Berat badan anak tumbuh secara ideal;
(d) Menjadikan tulang bayi lebih kuat;
(e) Mendapat limpahan kolesterol guna
menunjang tumbuh kembangnya anak; (f) Mengurangi
risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak; (g) Memperkuat hubungan ibu dan anak; (h) Tubuh lebih cepat langsing; (i) KB
alami; (j) Mengurangi stress; (k)
Mengurangi perdarahan dimana Hormon
oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi.
Hal ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus
mempercepat kembalinya bentuk rahim seperti sebelum hamil; (l) Risiko terkena kanker menurun; (m) Hemat uang, dan lain sebagainya. Adanya pembuktian secara ilmiah tentang
betapa pentingnya pemberian air susu ibu kepada anak menunjukkan bahwa Nabi
Muhammad SAW bukanlah narasumber utama dari AlQuran, akan tetapi Allah SWT lah
narasumber utama AlQuran.
Allah
SWT selaku pencipta dan pemilik dari rencana besar kekhalifahan di muka bumi
ini, sangat berkehendak agar setiap terjadi regenerasi kekhalifahan haruslah
dimulai dari generasi yang sehat badannya karena di dalam badan yang sehat itu
ada ruh yang fitrah. Bisakah kita membayangkannya, jika ruh yang fitrah
menempati jasmani (tubuh) yang sakit sakitan, atau tubuh yang kekurangan gizi,
lalu bagaimana tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus seperti ini? Dari
sini kita bisa melihat dan merenungkan betapa Allah SWT sudah memiliki konsep
dasar bagaimana mempersiapkan proses regenerasi kekhalifahan yang ada di muka
bumi ini.
Agar
setiap regenerasi kekhalifahan yang ada di muka bumi ini sesuai dengan konsep
dasar yang dikehendaki oleh Allah SWT. Kita tidak bisa melakukannya dengan
seenaknya saja. Allah SWT sudah menetapkan adanya aturan main dan kiranya
hal-hal di bawah ini dapat dijadikan pegangan bagi setiap pasangan suami istri
yang hendak memulai hidup baru, ataupun yang sudah menikah, yaitu:
a. Diwajibkan untuk melaksanakan pernikahan antara seorang
laki laki dengan seorang perempuan yang dilanjutkan dengan Ijab Kabul antara
seorang laki-laki dengan wali nikah dari pihak perempuan dihadapan saksi dari
pihak laki-laki dan saksi dari pihak perempuan serta dilakukan dihadapan
Penghulu (pejabat) dari kantor urusan agama. Ijab Kabul merupakan tonggak awal
dari dimulainya kehidupan rumah tangga yang baik dan dibenarkan oleh Allah SWT.
Melalui Ijab Kabul yang kita lakukan berarti kita telah mengikat Rasa Kasih
Sayang yang telah Allah SWT berikan dengan Allah SWT itu sendiri sehingga kita
selalui sesuai dengan kehendak Allah SWT.
b. Menafkahi keluarga baik langsung ataupun tidak langsung yang
didapat dari pekerjaan atau penghasilan yang halal semata dan sedapat mungkin
sudah bersih dengan terlebih dahulu mengeluarkan hak Allah SWT setelah dipotong
zakat.
c. Konsumsilah makanan dan minuman sesuai dengan ketentuan
Allah SWT yaitu yang memenuhi konsep halal lagi baik (thayyib) sehingga dapat
menghasilkan bibit unggul atau menghasilkan sperma dan sel telur yang
berkualitas tinggi sehingga janin yang terbentuk di dalam rahim juga
berkualitas tinggi.
d. Bacalah Basmallah dan doa sebelum makan dan minum dalam
rangka menyempurnakan kebaikan yang ada di dalam makanan dan minuman yang kita
konsumsi, atau untuk meminimalisir pengaruh jelek atas makanan dan minuman atau
meminimalisir tingkat keharaman makanan dan minuman atau tidak memberikan
kesempatan kepada syaitan untuk turut menikmati makanan dan minuman yang kita
konsumsi serta menutup kemungkinan bagi yaitan membangun rumah di dalam diri
anak dan keturunan kita.
e. Jangan pernah lupa membaca doa sebelum melakukan hubungan
badan antara suami istri atau membaca doa sebelum mempertemukan sel telur
dengan sperma, yang sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW sebagaimana berikut
ini: ““Manakala
seseorang di antara kalian sebelum menggauli istrinya terlebih dahulu
mengucapkan: “Bismillahi, Allahumma Janibnaasy Syaithoona Wa Jannibi Syaithoona
Maarozaqtanaa” (Dengan menyebut nama Allah, hindarkanlah kami dari gangguan syaitan dan hindarkan pula anak yang akan
Engkau anugerahkan kepada kami dari gangguan syaitan) kemudian dilahirkanlah
dari keduanya seorang anak, niscaya selamanya syaitan tidak akan dapat
mengganggunya.” (Muttafaq’ alaih)
f. Langkah selanjutnya setelah terjadi kehamilan, tetap
pertahankan terus tingkat kehalalan dan kebaikan atas makanan dan minuman yang
kita konsumsi termasuk di dalamnya tetap mempertahankan sampai kapanpun juga
menafkahi keluarga dari penghasilan dan pekerjaan yang halal sesuai dengan
syariat yang berlaku. Dan setelah
kelahiran lakukan Aqiqah dan jangan lupa berikan air susu ibu kepada anak selama
dua tahun penuh, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Baqarah (2) ayat 233
berikut ini: “Dan ibu ibu hendaklah
menyusui anak anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara
sempuran.”
g.
Jaga keimanan hanya kepada Allah SWT selamanya dan didik
anak-anak sesuai dengan syariat Islam yang berlaku dengan mendahulukan
Pendidikan Ruhani (pendidikan ma’rifah) tanpa mengorbankan Pendidikan Jasmani
(pendidikan sar’i).
h. Didiklah anak dan keturunan diri kita sendiri sesuai
dengan zamannya (maksudnya zaman anak dan keturunan kita) dikarenakan tantangan
mereka tidak sama dengan tantangan yang kita hadapi serta jumlah syaitan yang
akan dihadapi oleh anak dan keturunan kita jauh lebih banyak dibandingkan saat
diri kita hidup sehingga pengaruh negatif atau ajaran-ajaran yang dibawa oleh
syaitan jauh lebih dahsyat dibandingkan saat kita hidup di dunia. Dan jangan lupa jadikan diri kita sendiri
sebagai panutan bagi diri, keluarga dan masyarakat sebelum diri kita menjadi
pemimpin bagi bangsa dan negara.
Mudah-mudahan jika
kita mampu melaksanakan sebaik mungkin, sesempuna mungkin apa-apa yang telah
kami sebutkan di atas, sehingga melalui diri kita, melalui anak keturunan kita
akan terlahir generasi-generasi muda Islam yang sesuai dengan konsep bahwa
manusia yang sebenarnya adalah Ruhani atau yang sesuai dengan kehendak Allah
SWT.
2. Adanya Lapisan Langit
Untuk Kebaikan Bumi. Setiap
lapisan langit masing-masing memiliki urusan tersendiri (fi kulli sama’in amraha), atau memiliki fungsi yang berlainan
antara satu dengan yang lainnya, sebagaimana dikemukakan dalam surat Fushilat
(14) ayat 12 berikut ini: Lalu diciptakanNya tujuh langit dalam dua
masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing, Kemudian langit yang
dekat dengan bumi, Kami hiasi dengan bintang bintang dan (Kami ciptakan itu)
untuk memelihara, Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha
Mengetahui. (surat Fushsilat (41) ayat 12).” Lalu apakah yang
dikemukakan dalam ayat ini benar adanya? Ilmu pengetahuan modern yang ditunjang
dengan teknologi modern akhirnya mampu mengungkap apa yang dikemukakan oleh
Allah SWT tentang langit yang tujuh itu.
Hasilnya adalah:
Atmosfer punya berbagai fungsi yang menjaga kehidupan di bumi. Di atmosfer, hujan
terbentuk sehingga kita punya air. Di atmosfer juga, panas dari matahari
diperangkap sehingga kita tidak membeku. Dikutip dari situs National
Aeronautics and Space Administration atau NASA, atmosfer terdiri dari enam
lapisan. Pembagian ini didasarkan pada perbedaan temperatur di atmosfer.
Berikut ini akan kami kemukakan enam lapisan atmosfer dan fungsinya
masing-masing sebagaimana dikemukakan dalam laman “kompas.com” berikut ini:
a. Troposfer. Lapisan ini paling dekat dengan permukaan
bumi. Letaknya 8 sampai 14 kilometer dari permukaan bumi.Tropos berasal dari
bahasa Yunani kuno yang artinya berubah. Dinamakan Tropos karena aktivitas di
lapisan ini yang terus berubah. Cuaca yang berubah-ubah, angin, udara yang kita
hirup, dan awan, ada di troposfer. Bahkan, tiga perempat massa atmosfer ada di
troposfer. Makin ke atas, udara makin dingin.
b. Stratosfer. Setelah troposfer, ada stratosfer. Batas
lapisan ini sampai di ketinggian 50 kilometer dengan tebal mencapai 35
kilometer. Namanya berasal dari kata Strat yang artinya lapisan. Jadi, di
lapisan stratosfer masih ada lapisan lagi. Kebalikan troposfer, udara di
lapisan bawah stratosfer dingin dan semakin panas ketika di atas. Tidak adanya
awan di stratosfer membuat lapisan ini kering dan tak bergejolak. Itu sebabnya
pesawat jet memilih terbang di lapisan ini. Selain itu, di lapisan ini ada
ozon. Ozon adalah senyawa yang menangkal radiasi ultraviolet (UV) dari matahari
yang merusak. Tanpa perlindungan ozon, kita tak akan sanggup hidup di bumi.
c. Mesosfer. Diberi nama meso atau tengah karena
posisinya di tengah. Tebalnya sekitar 35 kilometer atau terletak di ketinggian
50 kilometer sampai 85 kilometer. Udara di lapisan ini sangat tipis sehingga
kita tidak bisa bernapas jika sampai di lapisan ini. Namun ada lebih banyak gas
selain oksigen di lapisan ini. Lalu, apa fungsi mesosfer? Pernah melihat meteor
atau bintang jatuh? Benda-benda langit yang menuju bumi, dibakar oleh gas yang
ada di mesosfer. Sama seperti troposfer, makin tinggi di mesosfer, suhu makin
dingin.
d. Thermosfer Di atas mesosfer, ada thermosfer. Thermo
berarti panas, persis kita menggambarkan temperatur lapisan ini. Suhu di
thermosfer bisa mencapai 1.500 derajat celsius. Namun jika kita sampai ke sini,
kita akan merasa dingin. Sebab, tak ada molekul gas untuk menghantarkan panas
ke tubuh kita. Itu juga artinya gelombang suara tidak bisa didengar. Thermosfer
menjadi lapisan atmosfer yang cukup tebal dengan ketebalan mencapai 513
kilometer. Di thermosfer, Stasiun Luar Angkasa Internasional berkeliling memutari
bumi. Di sini juga tempat satelit milik berbagai negara dan perusahaan
terparkir.
e. Ionosfer, berbeda dengan lapisan lainnya, ionosfer
merupakan lapisan yang unik karena posisinya bertumpuk di mesosfer, thermosfer,
dan eksosfer. Lapisan ini bergerak dan bergejolak, tergantung dari energi yang
diserapnya dari matahari. Namanya berasal dari ion, senyawa yang mengandung
listrik. Ion dihasilkan oleh gas-gas yang ada di lapisan ini yang terpapar
radiasi matahari. Sebagian dari ionosfer juga bertumpuk dengan magnetosfer atau
medan magnet bumi. Pertemuan medan magnet dengan partikel-partikel ionosfer
yang menyimpan energi dari matahari, menghasilkan aurora. Aurora adalah cahaya
menyala-nyala dan menari-nari di langit malam yang hanya bisa dilihat di
sekitar kutub.
f. Eksosfer Paling jauh dan paling tebal adalah
eksosfer. Lapisan ini disebut ekso karena letaknya yang paling luar. Tak ada
yang menetapkan batas pasti lapisan terluar atmosfer dengan luar angkasa. Namun
NASA menggunakan batas 10.000 kilometer Eksosfer hanya menyimpan gas seperti
hidrogen dan helium. Namun gas-gas itu berceceran dengan jarak yang lebar. Tak
ada udara yang bisa dihirup dan rasanya sangat dingin di eksosfer. Lapisan
eksosfer punya tekanan yang paling rendah sebab paling jauh dari permukaan
bumi.
Adanya pembuktian
terhadap apa yang dikemukakan oleh Allah SWT tentang langit (atmosfer) tentunya
hal ini membuktikan kebenaran AlQuran sehingga dengan adanya kebenaran ini
seharusnya mampu menambah keimanan dan ketaqwaan diri kita kepada Allah SWT dan
bersemangat untuk mempelajari AlQuran.
3. Proses Turunnya
Hujan. Tentang
fenomena pembentukan awan dan proses turunnya hujan, AlQuran pun telah
menjelaskannya secara tepat dan akurat. Untuk itu, simaklah surat Annur
(24) ayat 43 sebagaumana berikut ini: ''Tidakkah engkau melihat bahwa Allah
menjadikan awan bergerak berlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu dia
menjadikannya bertumpuk tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah
celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran butiran) es dari langit, yaitu
dari (gumpalan gumpalan awan seperti) gunung gunung, maka ditimpakanNya
(butiran butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkanNya
dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hamper hamper menghilangkan
penglihatan.” Manusia baru dapat
mengetahui tentang tahapan tahapan pembentukan hujan setelah radar cuaca
ditemukan. Namun, AlQuran telah menjelaskan secara detail tentang proses
terjadinya hujan pada 14 (empat belas) abad silam.
Butuh waktu yang
cukup lama, berkisar ribuan tahun, barulah manusia bisa mengetahui proses
terjadinya hujan. Berdasarkan pengamatan radar cuaca, pembentukan hujan dapat terjadi
dalam tiga tahap. ''Pertama, adanya pembentukan
angin; Kedua, adanya pembentukan
awan; Ketiga, turunnya hujan,''
Namun, jauh sebelum manusia mengetahui proses turunnya hujan itu, Allah SWT telah
mengemukakannya 14 (empat) belas abad yang silam dalam surat Ar-Ruum (30) ayat
48 sebagaimana berikut ini:''Allahlah yang mengirimkan angin, lalu
angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal gumpal, lalu engkau lihat hujan
keluar dari celah celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada kepada hamba
hambaNya yang Dia kehendaki tiba tiba mereka bergembira.”
Ayat ini, sangat
sesuai dengan hasil dari pemantauan radar cuaca. Tahap pertama pembentukan
hujan dijelaskan lewat , ''Allah, Dialah
yang mengirimkan angin...'' Tahap kedua dijelaskan dalam, ''...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal...'' Tahap ketiga, ''... lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya.'' Sungguh Allah
SWT Mahakuasa atas segala sesuatu. Adanya hujan yang diturunkan oleh Allah SWT
terjadilah proses sirkulasi air dari satu tempat ke tempat yang lainnya,
terjadinya kesuburan tanah sehingga mampu menghidupkan tumbuhan bagi
kepentingan manusia dan hewan serta terjadinya penambahan jumlah air yang ada
di muka bumi untuk kepentingan manusia.
Allah SWT selaku
pencipta hujan, sudah mengingatkan kepada kita semua melalui NabiNya tentang
hujan sebagaimana hadits berikut ini: Ibn
Mas’ud ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya
barangsiapa berkata: Hujan telah turun kepada kami karena bintang ini atau
bintang itu, maka sungguh ia telah kufur kepadaKu dan beriman kepada bintang
itu. Sebaliknya barangsiapa berkata: Allah telah menurunkan hujan kepada kami,
maka ia telah beriman kepadaKu dan kufur kepada bintang itu.” (Hadits Riwayat
Ath Thabrani; 272:33).” Adanya pedoman dari hadits diatas, mampu
menjadikan diri kita yang membutuhkan air menjadi orang yang beriman kepada
Allah SWT dan kufur kepada bintang itu. Amien.
4. Shalat Adalah Sarana Menjaga Kesehatan Jasmani dan Ruh. Setiap manusia terdiri dari jasmani yang asalnya dari alam (tanah) dan juga dari ruh yang asalnya dari Allah SWT sehingga manusia dapat dikatakan makhluk yang dwidimensi. Adanya kondisi dwidimensi dalam diri manusia, maka setiap manusia harus seimbang di dalam menjaga, merawat, memperlakukan jasmani dan ruh. Kita tidak bisa mendahulukan kepentingan jasmani, dengan mengabaikan kepentingan ruh.
Kita juga tidak bisa hanya mementingkan kepentingan ruh, dengan mengabaikan kepentingan jasmani. Dan jika kita hanya mementingkan ruh dengan hanya melakukan ibadah semata, lalu mengabaikan jasmani yang juga butuh perawatan yang mengacu kepada ilmu kesehatan dan ilmu gizi, maka terjadilah eksploitasi jasmani yang akhirnya jasmani mengalami sakit atau mengalami kekurangan asupan gizi yang pada akhir jatuh sakitlah diri kita. Hal yang samapun berlaku, jika kita hanya memperdulikan atau menomorsatukan kepentingan jasmani dibandingkan dengan ruh maka terjadilah penurunan kualitas kefitrahan ruh yang mengakibatkan manusia tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT karena lebih menonjolkan kepentingan jasmaninya dibandingkan dengan kepentingan ruh.
Agar setiap manusia mampu menjaga kesehatan jasmani dan juga kesehatan (kefitrahan) ruh maka Allah SWT memberikan salah solusinya dengan diperintahkannya manusia oleh Allah SWT untuk mendirikan shalat wajib lima kali dalam sehari dan dapat ditambah dengan mendirikan shalat-shalat sunnah yang sesuai dengan syariat yang berlaku, sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Dan laksanakanlah shalat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang orang yang rukuk. (surat Al Baqarah (2) ayat 43).” Dan juga berdasarkan firmanNya dalam surat Al Ankabuut (29) ayat 45 berikut ini: “Bacalah Kitab (AlQuran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allahg (shalat) itu lebih besar (keutamaanya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Berdasarkan ayat di atas, perintah mendirikan shalat ini hendaklah ditanamkan dalam hati dan jiwa kita sebagai orang Islam dan juga kepada anak keturunan kita dengan cara pendidikan yang cermat, dan dilakukan sejak kecil sebagaimana tersebut dalam hadits Nabi Muhammad SAW: “Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat di waktu usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukulah (kalau mereka enggan melasanakan shalat) di waktu usia mereka meningkat sepuluh tahun”. (Hadits Riwayat Abu Dawud). Adanya perintah mendirikan shalat yang telah diperintahkan Allah SWT kepada umat manusia, maka dapat dipastikan perintah mendirikan shalat pasti berdampak positif baik kepada ruh (jiwa) manusia juga berdampak positif kepada jasmani (tubuh) manusia.
Benarkah demikian? Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang ahli kesehatan, perintah mendirikan shalat merupakan bukti nyata bahwa Allah SWT sangat peduli kepada umat manusia. Allah SWT berkehendak agar setiap manusia mampu menjaga kefitrahan ruh/ruhani (jiwanya) dan juga jasmani (tubuh)nya tetap sehat walaupun mengalami kemunduran fungsi akibat pengaruh bertambahnya usia. Berikut ini akan kami kemukakan hasil dari penelitan 3(tiga) orang ahli yang meneliti tentang perintah mendirikan shalat yang ditinjau dari aspek ilmu pengetahuan berdasarkan konsep ilmiah, yang mana hasilnya sangat mendukung perintah mendirikan shalat yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk kebaikan manusia. Ingat, mendirikan shalat bukan untuk kebaikan Allah SWT melainkan untuk kebaikan manusia, yaitu:
a. August Sevateille seorang ilmuwan Parancis. Dia
mengatakan,“sekarang kita mampu menyimpulkan hakikat (asal) tentang agama dan
mendefinisikannya; yaitu jalinan hubungan yang disadari dan dikehendaki oleh
jiwa (ruh), dengan Dzat Yang Maha Kuasa. Jiwa itu menyadari bahwa kemampuannya
berada dalam kendali Yang Kuasa. Shalat adalah keyakinan agama pada saat
melakukannya. Shalat adalah agama yang benar. Agama menjadi kebiasaan hidup
karena merupakan amalan yang penting dalam kehidupan. Dengan amalan tersebut
seseorang berusaha menyelamatkan diri dari kerusakan dengan berlindung kepada
Dzat Yang Kuasa. Amalan inilah yang disebut dengan shalat. Shalat yang saya
maksud, bukanlah mengucapkan kata-kata atau mengulang-ngulang kalimat. Tetapi
shalat adalah gerakan yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan hubungan
pribadi dan komunikasi langsung dengan Dzat Yang Maha Ghaib, yang diyakini
ada-Nya oleh manusia. bahkan ada-Nya lebih dahulu, sebelum manusia memberi-Nya
nama. Jika tidak hubungan bathin ini, maka tidak ada agama.”
a.
Dr. Alexis Carel, seorang pemenang hadiah nobel dalam
bidang kedokteran, dan Direktur Riset pada Rockefeller Foundation Amerika, memberikan
pernyataan sebagai berikut, “Shalat memunculkan aktivitas pada perangkat tubuh
dan anggota tubuh. Bahkan sebagai sumber aktivitas terbesar yang dikenal saat
ini. Sebagai seorang dokter, saya melihat
banyak pasien yang gagal dalam pengobatan, dan dokter tidak mampu
mengobatinya. Lalu, ketika pasien-pasien membiasakan shalat justru penyakit
mereka hilang. Sesungguhnya shalat bagaikan tambang Radium yang menyalurkan
sinar dan melahirkan kekuatan diri. Kita harus memahami bahwa shalat bukan
sekedar mekanisme bacaan untuk doa-doa, tetapi shalat adalah meditasi suci, di
maana manusia merasakan kehadiran Allah dalam shalat, sebagaimana ia merasakan
panasnya cahaya matahari, atau merasakan kelembutan seorang sahabat. Di dalam
shalat, manusia menghadapkan dirinya kepada Allah, berdiri dihadapan Allah
seakan lembaran kain putih di hadapan seorang pelukis, atau sepotong batu
pualam di hadapan seorang pemahat. Shalat menciptakan fenomena yang
mencengangkan, mendatangkan kemukjizatan. Saya benar-benar melihat efek shalat
pada kondisi sakit, karena banyak pasien yang sembuh dengan shalat, setelah
menderita berbagai penyakit seperti tuberculosis, radang tulang, kanker, luka
membusuk, dan lain-lain”. Segi-segi aktivitas kejiwaan memberikan perubahan
anatomi (fungsi) pada jaringan dan anggota tubuh secara seimbang. Fenomena
organik ini dapat dilihat pada kondisi yang sangat berbeda, yang telah
dibuktikan oleh aktivitas shalat...”.
b. Dr. Edwind Frederick Pourz, seorang profesor
dalam bidang penyakit syaraf di Amerika Serikat, menyatakan: “Menyembuhkan
berbagai penyakit menular dalam tempo yang cepat, sulit dilakukan dalam tempo
yang cepat pula. Namun dengan tidak mempedulikan terhadap semua kemukjizatan
pengobatan yang ada di dunia ini, masih banyak kemukjizatan lain untuk
menyembuhkan penyakit pincang, lumpuh, buta yang tidak dapat disembuhkan oleh
obat dokter, operasi atau psikiater. Bahkan ada ribuan kasus yang belum bisa
ditangani oleh dokter terkenal atau dokter yang pandai sekalipun, tetapi justru
penyembuhannya melalui kemukjizatan shalat”.
Adanya hasil
penelitan yang sangat ilmiah tentang ibadah mendirikan shalat oleh ilmuwan di
atas, apakah kita masih tetap menyangsikan kebenaran AlQuran sebagai wahyu dari
Allah SWT? Semoga kita mampu mengimani
AlQuran sebagai kitab yang diturunkan oleh Allah SWT untuk kepentingan umat
manusia dan kitapun mampu melaksanakan apa apa yang termaktub di dalamnya
dengan baik dan benar.
Dan sebagai abd’
(hamba)-Nya dan yang juga khalifah-Nya di muka bumi yang sangat membutuhkan
ibadah mendirikan shalat, sudahkah kita mengetahui manfaat shalat bagi
kesehatan mental (jiwa/ruh) manusia? Dan inilah beberapa manfaat dari ibadah
shalat bagi kesehatan mental (jiwa/ruh/ruhani) manusia, sepanjang kita mampu
mendirikan shalat sebagai sebuah kebutuhan secara khusyuk yang diikuti dengan
tuma’ninah yang didukung dengan niat yang ikhlas sebagaimana firmanNya berikut
ini: “Dan
mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu
sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyuk. (surat Al Baqarah (2)
ayat 45). Adanya pemenuhan syarat dan ketentuan shalat sebagai sebuah
kebutuhan yang dilakukan secara khusyuk maka hal hal yang akan kami kemukakan
di bawah ini dapat kita raih dan rasakan saat hidup di dunia ini, yaitu:
a. Mendidik seorang individu agar taat kepada pimpinan yang
memberi komando, karena setelah mendengar adzan dikumandangkan, kita
disunnahkan bersegera menuju masjid untuk menunaikan ibadah shalat berjamaah.
b. Mendidik seorang individu agar memiliki kedislipinan yang
tinggi dalam melaksanakan tugas yg dipikulkan kepadanya, karena ibadah shalat
telah diaturkan waktunya secara jelas.
c. Mendidik seorang individu untuk memiliki sikap optimis
dalam menyongsong masa depan, karena inti ibadah itu adalah doa, yaitu harapan
atau permohonan kepada Allah SWT yang mengatur segala-galanya.
d. Menentramkan jiwa, karena dengan ibadah shalat seseorang
akan merasa senantiasa dekat dengan Allah. Hal ini dapat dipahami karena dengan
ibadah shalat berarti berdzikir, sedangkan berdzikir kepada Allah akan
membuahkan ketentraman hati. “(yaitu) orang orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (surat Ar-Ra’d (13) ayat 28).
e. Mendorong seorang individu berani menghadapi problematika
kehidupan dengan hati sabar dan tabah. Semua problematika kehidupan dihadapi
dan disadarinya sebagai ujian dari Allah yang perlu diterima untuk menguji
mentalnya, serta iman dan takwanya.
f. Mendidik manusia agar bersikap sportif dan gentleman
untuk mengakui kesalahan dan dosanya, karena dengan ibadah shalat merupakan
kesempatan yang sangat baik untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala
kesalahan dan dosa-dosanya yang telah dilakukan.
g. Menghindarkan seorang individu dari berbuat keji dan munkar
(jahat). Jika ibadah shalat dilakukan dengan sepenuh hati, dengan sikap tunduk
dan tawadlu’ (rendah hati) serta hati yang patuh, maka akan mendorong pelakunya
untuk membentengi dirinya dari perbuatan buruk dan jahat, sebagaimana
dikemukakan dalam firmanNya berikut ini: “Sesungguhnya ibadah shalat itu dapat
mencegah diri dari perbuatan keji (buruk) dan munkar (jahat).”
h. Relaksasi otot yang menghilangkan penyakit hati. Ibadah
shalat juga mempunyai efek seperti relaksasi otot, yaitu kontraksi otot,
pijatan dan tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu selama menjalankan
shalat. Relaksasi dipercaya mampu mengobati penyakit hati seperti marah, benci,
sinis.
i. Otot yang kencang akan memancing peredaran darah tidak
stabil dan memancing emosi untuk bertindak diluar batas kewajaran. Selain itu
juga mampu meraih ketenangan, kesabaran, meredakan ketegangan sehingga
menormalkan sekresi hormon untuk mendapatkan keseimbangan hormon dalam tubuh.
j. Adanya manfaat relaksasi panca indera. Ada dua macam
relaksasi yaitu relaksasi otot dan relaksasi kesadaran indera. Seringnya panca
indera ini digunakan untuk maksiat, baik disadari maupun tidak. Shalat adalah
saat yang tepat untuk mengembalikan fungsi fitrahnya.
k. Ketika kita takbiratul ikhram, maka rasakanlah ruh ini
naik ke langit menuju kehadirat Ilahi rabbi sehingga panca indra saat itu
terlepas dari ketegangan dan tekanan dari dalam maupun dari luar. Rasakan
ketenangan yang ditimbulkan saat otak ini memancarkan gelombang tetha.
Refleksikan gerakan-gerakan lengan saat takbir, ruku’, dan sujud dengan
mengatur irama napas dan tuma’ninah. Insya Allah akan diperoleh nikmatnya
berdialog dengan Allah SWT.
l. Adanya manfaat meditasi. Shalat juga memiliki efek
meditasi atau yoga tingkat tinggi bila dijalankan dengan benar dan khusyuk. Dalam
kondisi khusyuk seseorang hanya akan mengingat Allah (dzikrullah) bukan
mengingat yang lain. Kekhusyu’an inilah yang memberi efek meditasi untuk
meperoleh ketenagan jiwa (bathin).
m. Bacaan dalam shalat berisi hal-hal yang baik, berupa
pujian, mohon ampunan, doa maupun permohonan. Bacaan sholat yang diulang-ulang
dalam setiap harinya tanpa sadar membuat kita menanamkan hal-hal positif ke
dalam alam bawah sadar kita. Pemikiran positif yang dimiliki akan membawa kita
kepada perbuatan-perbuatan yang selalu dalam naunganNya. Shalat merupakan
‘charger‘ yang paling berguna bagi qalbu dan ruh. Mendirikan shalat sebagai
sebuah kebutuhan yang dilakukan secara khusyuk dan tuma’ninah, selain
memberikan manfaat kepada ruh (jiwa/mental) manusia, sebagaimana kami kemukakan
di atas. Mendirikan shalat juga bermanfaat bagi kesehatan jasmani melalui
gerakan gerakan yang ada di dalam shalat.
Selain daripada itu,
Gerakan gerakan shalat adalah gerakan yang paling proporsional bagi anatomi
tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, shalat adalah gudangnya obat dari
berbagai macam penyakit. Sehingga pantas kalau ada orang mengatakan bahwa
shalat itu sebagai media olah raga yang bersifat jasmani dan ruh. Pendapat ini
bisa diterima karena semua gerakan shalat itu mengandung unsur kesehatan. Dan
jika seseorang mengalami gangguan penyakit atau kondisinya kurang sehat, maka
tidak dapat melakukan shalat dengan baik dan benar.
Dan dengan demikian
apabila shalat itu dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan yang
telah digariskan, maka akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan secara
menyeluruh baik pisik maupun psikis. Hal
ini telah dilakukan penelitian oleh Prof Dr H Aloei Saboe. Dia adalah seorang
dokter muslim yang taat yang ingin membuktikan kebenaran ajaran Islam, khususnya
masalah gerakan shalat dari awal hingga akhir. Dalam bahasa orang awam apa
yang diperintahkan oleh Allah SWT maka shalat pasti bermanfaat bagi umat
manusia.
Berikut akan kami
kemukakan beberapa fakta manfaat dari gerakan shalat khusyuk yang tuma;ninah
untuk kesehatan jasmani manusia, yaitu:
a. Takbiratul Ihram. Posisi: berdiri
tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut
atau dada bagian bawah. Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah
bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak
memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua
tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap
ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
b. Ruku’. Posisi: Ruku yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Manfaat: Posisi ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot – otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, ruku merupakan wahana latihan bagi kemih untuk mencegah gangguan prostat. Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang belakang, seperti : Acute Lumbargo ; sengal (rasa sakit) pinggang mendadak; Cronic Recurant ; sengal (rasa sakit) pinggang menahun; Spondilosis ; tergelincirnya ruas tulang belakang.
d. I’tidal. Posisi: Bangun dari
ruku, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Itidal adalah variasi Posisi setelah ruku dan sebelum sujud. Gerak
berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ
pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara
bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
e. Sujud. Posisi: Menungging
dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung
di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak.
Karena otak adalah pusat susunan syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan
darah di otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh tubuh. Karena itu,
lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi
kapasitasnya di otak. Posisi ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi
wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.
f. Duduk. Posisi: Duduk ada dua
macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak
kaki.Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan
syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang
sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik
bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar
kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan
benar, Posisi ini dapat mencegah
impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan
seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan
tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ organ gerak
kita.
g. Salam. Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri
secara maksimal. Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala dapat
menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan
menjaga kekencangan kulit wajah.
Itulah bukti bukti
ilmiah tentang ibadah mendirikan shalat yang kesemuanya diperuntukkan bagi diri
kita, sepanjang kita mampu mendirikan shalat yang sesuai dengan kehendak Allah
SWT, dalam hal ini shalat khusyuk. Lalu apakah hanya ibadah shalat saja yang
bisa dibuktikan secara ilmiah? Selain ibadah shalat, ibadah puasa baik puasa
wajib ataupun puasa sunnah, sudah dibuktikan pula oleh para ahli kesehatan,
yang hasilnya sangat dibutuhkan bagi kebaikan manusia, baik dari sisi ruh juga
dari sisi jasmani. Lalu apakah dengan adanya bukti bukti ini, masihkah kita
menyangsikan kebenaran AlQuran ini sehingga kita malas malasan untuk
mempelajarinya, atau sibuk sehingga tidak punya waktu untuk mempelajarinya, atau
kita telah merasa cukup dengan pengetahuan agama yang kita miliki? Semoga hal
ini tidak terjadi pada diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar