Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Rabu, 03 April 2024

INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA DARI ALLAH SWT UNTUK KITA (PART 5 of 7)


E.      ALQURAN ADALAH KEAJAIBAN.

 

AlQuran merupakan bukti kuat dari pesan-pesan langsung dari Allah SWT dan hal tersebut menjadikannya sebuah keajaiban.AlQuran bukanlah kitab ilmu pengetahuan. Namun apa yang dikemukakan di dalam AlQuran dapat dibuktikan secara ilmiah sesuai dengan konsep ilmu pengetahuan modern yang ditunjang dengan teknologi yang hebat. AlQuran mendorong umat manusia untuk belajar dan belajar tanpa henti karena semakin dipelajari makna yang tersembunyi di balik AlQuran makin nampak dan makin menunjukkan keajaibannya. Dan ingat, manusia tidak akan sanggup membuktikan keilmiahan isi dan kandungan AlQuran secara keseluruhan terutama hal hal yang bersifat ghaib seperti jin, malaikat, ruh, syurga dan neraka.

 

AlQuran yang terdiri dari ayat ayat kauliyah dan ayat ayat kauniyah, yang keduanya harus berjalan seiring dan sejalan. Ayat ayat kauliyah dan ayat ayat kauniyah seperti sayap burung yang harus seimbang antara kiri dan kanan. Ayat ayat kauliyah menunjukkan nilai nilai spiritual (spiritual message) sedangkan ayat ayat kauniyah menunjukkan nilai nilai intelektual (inteleqtual message). Adalah sebuah kesalahan besar jika kita hanya mampu menunjukkan nilai nilai spiritual yang ada di dalam AlQuran tanpa bisa menunjukkan nilai nilai intelektual yang ada di dalam AlQuran.

 

Selain daripada itu, keajaiban AlQuran juga akan terlihat dari adanya tataran yang tersurat, adanya tataran yang tersirat dan adanya tataran yang tersembunyi baik ditinjau dari sisi spiritual message (ayat ayat kauliyah) maupun dari sisi inteleqtual message (ayat ayat kauniyah)  sehingga AlQuran semakin digali, semakin dikaji, semakin nampak keajaibannya. AlQuran tidak akan lekang dengan perkembangan jaman. AlQuran akan selalu mengikuti perkembangan jaman sepanjang manusia mau mengimani keberadaan AlQuran hanya dari Allah SWT semata untuk kemaslahatan manusia.

 

Lalu sudahkah kita mempersiapkan diri untuk belajar dan belajar AlQuran hanya kepada Allah SWT semata? Hal ini penting kita sadari karena AlQuran adalah kata kata (wahyu/kalam) Allah SWT yang harus kita pahami sesuai dengan kehendak Allah SWT. Lalu appakah kita bisa tahu isi dan kandungan AlQuran yang sesuai dengan kehendak Allah SWT jika kita belajarnya kepada manusia? Manusia hanya mencoba mengkaji dan berusaha menyesuaikan apa yang dikajinya apakah telah sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah SWT. Begitu hebat dan begitu luar biasa AlQuran yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT untuk manusia sepanjang manusia bisa memahami dengan baik lagi dibenarkan Allah SWT. Hanya dengan belajar dan belajar yang tiada henti kepada Allah SWT semata, maka makna yang luar biasa terkandung di dalam AlQuran baru bisa kita ketahui dan hasilnya sangat luar biasa. Dan jika AlQurannya saja sudah luar biasa lalu bagaimana dengan Allah SWT? Allah SWT sangat luar biasa sesuai dengan sifat dan kemahaannya yang sangat luar biasa pula.

 

Berikut ini akan kami kemukakan 3(tiga) buah karakteristik lain dari AlQuran yang menunjukkan betapa AlQuran itu penuh keajaiban, yaitu:

 

1.     Adanya pengaruh dan penetrasi yang luar biasa ke dalam semua aspek mental dan ruhani (spiritual) manusia. Kata-kata dan ungkapan yang digunakan AlQuran adalah pada tingkat kefasihan dan keindahan yang sangat tinggi, yang semua itu menimbulkan daya tarik mental yang tidak dicapai oleh puisi apapun.

 

2. Adanya konsep dan makna yang sangat mendalam, dimana AlQuran menyediakan seluruh kebenaran utama tentang manusia dan alam semesta dalam bentuk ayat ayat dengan kata kata yang sangat sederhana.

 

3. Adanya keabadian makna yang berkelanjutan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib ra, dalam Najl Al Balaghah: “Tidak ada akhir bagi keajaiban dan keunikan makna dalam AlQuran. Tanpa beralih untuk meminta bantuan petunjuk AlQuran, kegelapan tidak akan pernah bisa dihilangkan.”

 

Ayo segera lakukan perubahan dalam mempelajari AlQuran karena tidak cukup hanya mempelajari ayat ayat kauliyahnya saja dengan mengabaikan ayat ayat kauniyahnya. Kita wajib mempelajari keduanya dalam satu kesatuan mulai sekarang juga, terutama di sisa usia kita yang ada ini. Jangan sampai kebesaran AlQuran hanya tersimpan di dalam lemari buku atau di perpusatakaan dan jangan sampai kita hanya mampu menjadi pengagum AlQuran tanpa pernah merasakan nikmatnya bertuhankan kepada Allah SWT berdasarkan petunjuk AlQuran saat hidup di dunia ini. 

 

F.      ALQURAN ADALAH SUCI DAN SEMPURNA. 

 

AlQuran suci dan mensucikan, dapat mengubah hati yang mati menjadi hidup kembali. Seperti air yang membawa kehidupan ke dunia. AlQuran suci dan mensucikan karena tidak ada campur tangan lain kecuali hanya Allah SWT semata. AlQuran juga suci dari campur tangan makhluk termasuk dari campur tangan dari Nabi Muhammad SAW. AlQuran akan suci selamanya sehingga tidak akan ada perubahan. Tidak ada penambahan ayat AlQuran (No Plus). Tidak ada pengurangan ayat AlQuran (No Minus) dan tidak ada perubahan dalam AlQuran (No Change). AlQuran selalu suci, murni hanya dari Allah SWT semata sehingga tidak akan pernah terkontaminasi oleh sebab apapun juga, termasuk di dalamnya tidak ada masukan sedikitpun dari Nabi Muhammad SAW.

 

Adanya jaminan dari Allah SWT terhadap AlQuran tetap suci dan sempurna berarti AlQuran sampai dengan kapanpun tidak akan pernah berubah sedikitpun apalagi AlQuran yang asli terpelihara di Lauhul Mahfuzh. Adanya jaminan dari Allah SWT ini menunjukkan kepada diri kita bahwa apa-apa yang telah menjadi ketetapan Allah SWT pasti berlaku dan akan diberlakukan oleh Allah SWT dan pasti mengikat kepada seluruh umat manusia. AlQuran dijamin oleh Allah SWT akan selalu sama, tidak pernah berubah sejak diturunkan sampai dengan kapanpun juga.

 

Sekarang kita sudah tahu dan mengerti kondisi dasar AlQuran, sekarang semuanya sangat tergantung kepada diri kita sendiri maukah menerima AlQuran sebagai pedoman hidup di dunia, atau maukah kita menjalankan segala ketentuan Allah SWT yang terdapat di dalam isi dan kandungan AlQuran? Allah SWT selaku pemilik kata kata yang ada di dalam AlQuran dapat dipastikan tidak butuh dengan AlQuran namun ketahuilah dengan seksama bahwa kitalah yang sangat membutuhkan AlQuran. Lalu, sudahkah kita menyadarinya! Lalu sudahkah kita mampu menempatkan AlQuran sebagai sebuah kebutuhan diri yang hakiki sehingga kita berusaha untuk mempelajarinya sesuai dengan kehendak Allah SWT?

 

Jangan sampai di sisa usia yang kita miliki saat ini kita masih belum juga mampu menempatkan AlQuran sebagai sebuah kebutuhan hidup, sebagaimana kita butuh dengan mandi. AlQuran adalah kata-kata Allah SWT tidak ada bandingannya dan tidak ada tandingnya. AlQuran memiliki konten terbaik, gaya terbaik, audiens yang ditujupun sangat spesifik, yaitu orang orang yang terpilih, dalam hal ini orang yang beriman dan yang bertaqwa.

 

AlQuran adalah sebuah kesempurnaan yang tercermin melalui bahasanya yang sangat indah dan juga melalui turunnya yang berangsur-angsur. Dan inilah makna yang tersembunyi di balik bahasa AlQuran yang indah itu dan turunnya berangsur angsur, yaitu:

 

1.   AlQuran Diturunkan Dalam Bahasa Allah Yang Mempergunakan Huruf Arab. Tidak ada orang yang dapat berkomunikasi lebih baik daripada Allah SWT. Untuk itu lihat, perhatikan, pelajari tentang bahasa AlQuran dimana bahasa AlQuran tidaklah sama dengan bahasa Arab pada umumnya, walaupun keduanya sama sama mempergunakan huruf Arab. Hal ini dikarenakan bahasa AlQuran lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan bahasa Arab yang sama-sama mempergunakan huruf Arab. Bahasa Arab yang mempergunakan huruf Arab sampai dengan kapanpun tidak akan mungkin sama dengan bahasa AlQuran yang mempergunakan huruf Arab.

 

Belajar bahasa Arab lebih mudah dibandingkan dengan belajar bahasa AlQuran yang sama-sama mempergunakan huruf Arab serta orang yang bisa berbahasa Arab belum tentu atau tidak secara otomatis bisa berbahasa AlQuran walaupun huruf yang dipergunakan adalah sama yaitu  mempergunakan huruf Arab, sebagaimana dikemukakan dalam surat Yusuf (12) ayat 2 berikut ini: Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa AlQuran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (surat Yusuf (12) ayat 2).” Dan juga dikemukakan dalam  surat Az Zumar (39) ayat 28 berikut ini: “(ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” Selanjutnya juga dikemukakan dalam surat Ar Ra’d (13) ayat 37 sebagaimana berikut ini: “dan Demikianlah, Kami telah menurunkan AlQuran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab[776]. dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.”

 

[776] Keistimewaan bahasa Arab itu antara lain Ialah: 1. sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, 2. bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan Luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3. bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang Amat Luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.

 

Berdasarkan ketentuan di atas, berikut ini akan kami kemukakan bukti dari kebesaran dan kehebatan dari bahasa AlQuran yang berasal dari kalam Allah SWT yang telah dikalamkan yang mempergunakan huruf Arab, yaitu:

 

a.   Ketika AlQuran dibaca dengan “Tartil dan Tajwid” yang baik dan benar maka bacaan dari AlQuran yang kita baca dapat menghilangkan dialek, dapat menghilangkan logat dan cengkok dari pembacanya sehingga bacaan AlQuran akan sama bacaannya dikarenakan  AlQuran dapat menjangkau seluruh lidah umat manusia yang ada di muka bumi.

 

b.    Ketika AlQuran semakin dibaca dengan “Tartil dan Tajwid” yang baik dan benar akan semakin menimbulkan ketenangan di dalam hati sehingga membaca AlQuran tidak akan pernah menimbulkan rasa bosan, atau kebosanan tidak pernah timbul pada saat membaca AlQuran.

 

c.     Ketika AlQuran dibaca dengan “Tartil dan Tajwid” dan dengan perasaan yang mendalam akan semakin terasa rasa berkomunikasi dengan Allah SWT melalui kata kata Allah SWT yang kita katakan kembali kepada Allah SWT.

 

d.    Ketika AlQuran kita hayati, kita pahami dengan pemahaman yang sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah SWT maka Allah SWT semakin memberikan pemahaman dan penghayatan yang melebihi dari yang pernah kita rasakan sebelumnya, dari tataran tersurat masuk ke tataran tersirat lalu masuk ke dalam tataran tersembunyi. Akhirnya kita mampu merasakan rasa bertuhankan kepada Allah SWT melalui apa apa yang kita pelajari dan yang kita amalkan kepada sesama manusia.

 

Adanya 4(empat) buah keadaan yang kami kemukakan di atas, dikarenakan bahasa yang dipergunakan AlQuran adalah Bahasa AlQuran atau bahasa Allah SWT yaitu suatu bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa buatan manusia. Bahasa AlQuran adalah bahasa yang sesuai dengan kondisi fitrah diri manusia karena keduanya sama sama berasal dari Allah SWT. Akhirnya kita bisa merasakan rasa fitrah itu seperti apa melalui  bahasa AlQuran. Dan untuk membandingkannya, bacalah sebuah buku yang mempergunakan bahasa buatan manusia, katakan karangan manusia dengan mempergunakan bahasa Indonesia, lalu apa yang terjadi? Akan timbul perasaan bosan setelah kita membacanya sekali dan kita tidak akan pernah mampu membaca buku tersebut secara berulang-ulang tanpa menimbulkan rasa bosan serta tidak dapat menimbulkan ketenangan.

 

Adanya perbedaan pembuat dan bahasa yang dipergunakan akan menimbulkan dampak yang berbeda pula kepada pembacanya. Inilah salah satu kebesaran dari AlQuran yang diturunkan oleh Allah SWT untuk kepentingan umat manusia. Sepanjang umat manusia itu mau mengimani, mau menerima, mau melaksanakan apa-apa yang terkandung di dalam AlQuran maka apa apa yang terkandung di dalamnya dapat kita rasakan. Dan semoga diri kita dan anak keturunan kita tidak hanya mau mengimani dan menerima AlQuran sebagai buku pedoman hidup, akan tetapi mampu pula melaksanakan dan merasakan isi kandungan AlQuran selamanya.

 

2. AlQuran Diturunkan Berangsur angsur (Tidak Sekaligus). AlQuran diturunkan oleh Allah SWT secara berangsur-angsur atau tidak secara sekaligus. AlQuran diturunkan dalam masa 22 (dua puluh dua) tahun, 2 (dua) bulan, 22 (dua puluh dua) hari atau 23 (dua puluh tiga) tahun. Dengan perincian, 13 (tiga belas) tahun di kota Makkah sehingga ada istilah ayat ayat Makkiyah untuk ayat ayat AlQuran yang diturunkan di kota Makkah dan 10 (sepuluh) tahun di kota Madinah sehingga ada istilah ayat ayat Madaniyah untuk ayat ayat AlQuran yang diturunkan di kota Madinah, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan AlQuran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. (surat Al Insaan (76) ayat 23).” Allah SWT menurunkan AlQuran dengan kondisi seperti ini bukanlah tanpa maksud dan tujuan yang jelas, salah satu alasannya adalah untuk menjaga kemurnian dan kesucian AlQuran itu sendiri serta mudah dilaksanakan dan juga untuk memperkuat hati Nabi Muhammad SAW, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa AlQuran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (surat Al Furqaan (25) ayat 32)

 

[1066] Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati Nabi Muhammad s.a.w menjadi kuat dan tetap.

 

Adapun hikmah dan tujuan dari diturunkannya AlQuran secara berangsur-angsur adalah agar mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan. Selain daripada itu, turunnya sesuatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati serta memudahkan pemahaman; serta untuk memudahkan penghafalan.

 

Dan diantara ayat-ayatnya ada yang merupakan jawaban daripada pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau suatu perbuatan; Diantara ayat-ayatnya ada yang “nasikhs” dan ada yang “mansukh”, sesuai dengan kemaslahatan yang terjadi pada waktu itu. Adanya kondisi yang kami kemukakan di atas, hal ini tidak dapat dilakukan jika AlQuran diturunkan secara sekaligus. Dan adapun hikmah diturunkannya AlQuran secara berangsur-angsur (tidak secara sekaligus)  kepada Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

 

a.   Meneguhkan hati Rasulullah SAW dan para sahabat. Dakwah Rasulullah SAW pada era Makkiyah penuh dengan tantangan berupa celaan, cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun secara bertahap dari waktu ke waktu ini menguatkan hati Rasulullah SAW dalam menapaki jalan yang sulit dan terjal itu. Di era Madaniyah, hikmah ini juga terus berlangsung. Ketika hendak menghadapi perang atau kesulitan, AlQuran turun menguatkan Rasulullah dan kaum muslimin generasi pertama. Allah SWT berfirman: “berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa AlQuran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (surat Al Furqaan (25) ayat 32)

 

[1066] Maksudnya: AlQuran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati Nabi Muhammad s.a.w menjadi kuat dan tetap.

 

b.    Sebagai tantangan dan mukjizat. Orang-orang musyrik yang berada dalam kesesatan tidak henti-hentinya berupaya melemahkan kaum muslimin. Mereka sering mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh dengan maksud melemahkan kaum muslimin. Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong Allah dengan jawaban langsung dari-Nya melalui wahyu yang turun. Selain itu, AlQuran juga menantang langsung orang-orang kafir untuk membuat sesuatu yang semisal dengan AlQuran. Walaupun AlQuran turun berangsur-angsur, tidak seluruhnya, tapi mereka tidak mampu menjawab tantangan itu. Ini sekaligus menjadi bukti mukjizat AlQuran yang tak tertandingi oleh siapapun.

 

c.  Mempermudah dalam menghafal dan memahami. Dengan turunnya AlQuran secara berangsur-angsur, maka para kaum muslimin menjadi lebih mudah menghafalkan dan memahaminya. Terlebih, ketika ayat itu turun dengan latar belakang peristiwa tertentu atau yang diistilahkan dengan asbabun nuzul, maka semakin kuatlah pemahaman para sahabat.

 

d.  Relevan dengan penetapan hukum dan aplikasinya. Di antara hal yang memudahkan bersegeranya para sahabat dalam menjalankan perintah AlQuran adalah karena AlQuran turun secara bertahap. Perubahan terhadap kebiasaan atau budaya yang mengakar di masyarakat Arab pun dilakukan melalui tahapan hukum yang memungkinkan dilakukan karena turunnya AlQuran secara berangsur-angsur ini. Misalnya khamr, dimana khamr tidak langsung diharamkan secara mutlak, tetapi melalui tahapan tertentu. Pertama, AlQuran menyebut mudharatnya lebih besar dari manfaatnya (surat Al Baqarah (2) ayat 219). Kedua, AlQuran melarang orang yang mabuk karena khamr dari shalat  (surat An Nisaa (4) ayat 43). Dan yang ketiga baru diharamkan secara tegas (surat Al Maaidah (5) ayat 90, 91)

 

e.  Memperkuat keyakinan bahwa AlQuran adalah benar dari Allah. Ketika AlQuran turun berangsur-angsur dalam kurun lebih dari 22 tahun, kemudian menjadi rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna, indah dan fasih gaya bahasanya, terjalin antara satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian mutiara, serta ketiadaan pertentangan di dalamnya, semakin menguatkan bahwa AlQuran benar-benar kalam Ilahi, Zat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Selain daripada itu, turunnya sesuatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati serta memudahkan pemahaman; serta untuk memudahkan penghafalan. Diantara ayat-ayatnya ada yang merupakan jawaban daripada pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau suatu perbuatan; Diantara ayat-ayatnya ada yang “nasikhs” dan ada yang “mansukh”, sesuai dengan kemaslahatan yang terjadi pada waktu itu. Adanya kondisi yang kami kemukakan di atas, hal ini tidak dapat dilakukan jika AlQuran diturunkan secara sekaligus.

 

Sebagai abd’ (hamba) yang juga khalifah di muka bumi, apakah kita akan menyianyiakan kebesaran AlQuran yang berasal dari Allah SWT? Kebesaran AlQuran yang tidak lain adalah cerminan dari kebesaran dan kemahaan Allah SWT tidak akan dapat kita nikmati jika kita tidak mau mempelajari AlQuran yang sesuai dengan kehendak Allah SWT, atau apakah kita akan tetap membiarkan Kebesaran AlQuran tersimpan dengan rapi di dalam AlQuran itu sendiri, sedangkan diri kitalah yang membutuhkan AlQuran? Semoga kita mampu menempatkan dan meletakkan AlQuran sesuai dengan kehendak dari Allah SWT itu sendiri tidak hanya untuk diri kita tetapi juga untuk keluarga dan anak keturunan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar