DENGAN
NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
1. Jangan engkau takut karena telah melakukan dosa besar. Bersegeralah bertaubat, kare-na tidak satu dosapun yang melebihi kebesaran dan kemahaan Allah SWT. Dan juga, seperti apa dirimu maka seperti itu pula dunia beserta apa yang ada di dalamnya. Ia tidak akan pernah membuatmu berbohong.
Untuk itu ketahuilah bahwa: “Barangsiapa yang memberi tempat dalam hidupnya bagi Allah SWT, maka ia tidak akan pernah mengalami masalah”. Pegangglah erat erat hidup ini dengan keteguhan, keimanan, sabar, rajin dan cinta! Karena hidup yang berlalu tanpa cinta adalah hidup tanpa guna. Namun janganlah tanyakan kepada cinta Ilahi ataukah cinta duniawi, cinta samawi ataukah ardhi, jasmani ataukah ruhani, arah kita berlari? Karena setiap perbedaan akan melahirkan perbedaan perbedaan baru.
2. Cinta tidaklah membutuhkan sifat dan juga kata pelengkap. Ia adalah dunia tersen-diri, karena yang mencintai dan juga yang dicintai adalah Allah SWT. Janganlah lupa! Hanya ada Allah dan juga cinta kepadaNya. Selainnya adalah membual belaka. Hanya dengan cara seperti inilah manusia bisa selamat dari terombang ambing dalam lautan dunia yang berbadai ini dan semoga kita dapat berjumpa dengan kekasih kita, Allah SWT. Jangan lupa akan hal ini. Allah SWT telah memanggilmu dalam setiap tarikan nafasmu. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana kita merasakan, melihat dan meyakini hal tersebut.
3. Air selamanya akan berwujud air sampai 99 derajat celcius, akan tetapi ketika ditam-bah satu
derajat lagi, maka dia mampu menggerakkan mesin kapal terbesar di dunia ini.
Inilah keajaiban yang terjadi dan inilah sebenarnya semangat manusia.
Dibutuhkan gerakan atau kata kata motivatif dalam rangka menggerakkannya.
4. Persepsi kita terhadap kehidupan dan bagaimana kita memposisikan diri merupakan pengaruh situasi dan kondisi di sekitar kita. Hidupmu adalah hasil kreasimu, maka kamu yang bertanggung jawab atas jenis dan kualitas hidup yang kamu jalani, atas perubahan perubahan yang terjadi di dalamnya dan atas pola pikir dengan cara yang berbeda, demi hasil yang positif. Walaupun mungkin situasi dan kondisi kurang mendukung, tentukanlah tujuan hidup dan masa depanmu. Ubahlah kebiasaan kebiasaan burukmu, wujudkan impian impianmu, dan tinggalkan jejak kebaikan dan kesuksesanmu.
5. Ridhalah terhadap apa yang diberikan Allah kepadamu, niscaya kamu menjadi ma-nusia yang paling kaya.
6. Manusia adalah penentu perjalanan hidupnya. Mereka membangun rumah dan ke-pribadian mereka sendiri, juga membangun masa depan dengan tangan mereka. Maka apa yang kita perbuat hari ini hasilnya akan kita rasakan besok dan apa yang menjadi perhatian kita saat ini hendaknya menjadi prioritas di kemudian hari.
7. Takut gagal adalah musuh kita, penghalang terbesar dalam meraih keberhasilan dan kesuksesan. Manusia menjadi takut kepada kegagalan karena kegagalan menyebab-kan hati kita terluka. Kegagalan adalah pukulan telak bagi perasaan kita.
8. Apa yang menimpamu tidak akan luput darimu dan apa yang luput darimu tidak akan menimpamu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesusahan dan dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
9. Dikisahkan, ada seorang laki laki menemui iblis. Laki laki itu berkata: “Ada sesuatu yang ingin kusampaikan kepadamu.Pamanku adalah saudagar yang kaya raya. Dia banyak berbuat baik kepadaku dan keluargaku, tapi aku ingin dia menjadi miskin seperti aku. Tolong buat pamanku menderita!” Iblis berkata kepada tuannya, “Jika ada yang ingin melihat orang yang lebih jelek dariku, hendaknya dia melihat orang ini!”.
10. Syukur, Alhamdulillah, Aku masih bisa menghirup udara menyaksikan dunia ini. Bertambahnya usia akan kugunakan untuk menyambut hari hari baruku.Ini adalah nikmat yang harus kusyukuri. Benakku hanya tertuju kepada hari baruku dan sekian kenangan indah yang masih tersimpan baik dalam memoriku. Masa tua seperti rekening bank.
11. Kita bisa menarik tabungan yang kita simpan di masa lalu. Oleh karena itu, aku ber-pesan kepadamu, Nak….simpanlah masa masa indah hidupmu dalam bank kenangan. Aku juga berterima kasih kepadamu karena telah memperkaya rekening tabunganku dibank kenangan yang setiap hari masih kuusahakan untuk selalu menambahnya dengan hal hal baru yang positif. Bagiku ada lima kaidah kebahagiaan, yaitu: (1) Menjauhkan hati dari perasaan benci; (2) Menjauhkan pikiran dari rasa gelisah; (3) Menjalani hidup ini apa adanya; (4) Peduli kepada sesama; (5) Siap memperoleh lebih sedikit dari yang lain.
12. Betapa banyak orang yang nestapa di dunia. Penyebabnya hanya hal yang tiada ber-makna. Orang yang kerdil menganggap masalah kecil adalah halangan. Orang yang cerdik menganggap masalah besar adalah tantangan.
13. Saudaraku, jika kamu bisa membahagiakan orang lain, maka kebahagianmu pasti juga bertambah. Tetapi jika yang kamu semai adalah derita, maka bertambah pula derita yang kamu rasakan.Kebanyakan orang bisa lupa terhadap apa yang telah kamu katakan dan apa yang telah kamu kerjakan. Tetapi mereka tidak akan melupakan kebahagiaan yang kamu persembahkan kepada mereka. Apakah kamu ingin membahagiakan mereka, atau sebaliknya?
14. Saudaraku, ada tiga golongan manusia. Yang pertama adalah sosok-sosok pelaku se-jarah, yang kedua adalah orang-orang yang menganalisis sejarah, dan yang terakhir adalah orang-orang yang terkagum-kagum dengan sejarah dan kenapa sejarah itu terjadi. Sudah tentu kita semua dituntut untuk menjadi kelompok pertama yang selalu berkontribusi dan memiliki andil nyata dalam proyek pembentukan sejarah, baik dalam level pribadi atau level yayasan dan instansi tempat kita bekerja.
15. Anakku, jadikan diri kamu timbangan antara kamu dan orang lain. Cintailah orang lain seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Bencilah mereka seperti kamu membenci dirimu. Jangan aniaya mereka sebagaimana kamu tidak ingin dianiaya. Berbuat baiklah kepada mereka sebagaimana kamu suka jika mereka berbuat baik kepadamu. Jangan katakan apa yang tidak kamu ketahui dan jangan katakan apa yang tidak kamu sukai untuk diucapkan.
16. Mengubah adat dan kebiasaan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibu-tuhkan usaha yang serius dan waktu yang lama.
17. Anakku, suatu saat nanti kamu akan banyak bertemu dengan orang yang cerdas, pan-dai dan memiliki modal keilmuan yang bagus, tetapi sikap dan perangai mereka sama sekali tidak mencerminkan sisi intelektualitas mereka. Mereka menekuni kebiasaan kebiasaan buruk yang tidak sejalan dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Kenapa demikian? Karena sifat sifat buruk tersebut sudah tertanam semenjak mereka masih kecil. Sifat sifat tersebut terus tumbuh berkembang karena tidak ada keinginan untuk menyudahinya. Walhasil, ketika dewasa mereka kesulitan membuang sifat sifat tersebut.
18. Tanamlah ide pemikiran, niscaya kamu akan menuai perbuatan! Tanamlah perbuatan, niscaya kamu akan menuai kebiasaan! Tanamlah kebiasaan, niscaya kamu akan menuai karakter. Tanamlah karakter, niscaya kamu akan menuai segalanya!.
19. Manusia merasa nyaman berada di sekitar orang yang bisa memenuhi kebutuhannya, mendengar keluhannya, menyambut cintanya, memperkuat hubungannya, dan selalu berbuat baik kepadanya.
20. Seseorang tidaklah disebut jujur dalam ucapannya hingga ucapan itu benar benar se-suai dengan perbuatannya.
21. Barangsiapa ingin memiliki pengaruh yang kuat, dia harus masuk melalui pintu yang penting dan efektif, yaitu pintu norma dan akhlak. Selain itu, dia juga harus mengubah kebiasaan jeleknya dengan menanamkan nilai nilai dan menyebarkan prinsip prinsip kebaikan. Inilah cara termudah dan paling jelas yang bisa dilakukan dalam satu waktu.
22. Barangsiapa ingin menjadi imam, hendaknya dia awali dengan mengajari dirinya sen-diri terlebih dahulu sebelum mengajari orang lain dan memberi nasehat dengan amal nyata sebelum memberi nasehat dengan lisannya. Mengajari diri sendiri dan memotivasinya lebih mulia dibanding mengajari dan memotivasi orang lain.
23. Jadilah orang yang memiliki keimanan yang kuat kepada Allah SWT, rasa takut kepada-Nya, dan sikap tawakkal kepadanya. Hendaknya kita selalu memantau amal kita dan menjadikan Allah sebagai tempat kembali bagi semua permasalahan. Basahilah lisanmu dengan selalu berdzikir mengagungkan asma Allah, renungkan semua ciptaan Allah baik yang di langit dan juga di bumi, hadirkanlah rasa rindu untuk selalu bertemu dengan-Nya dalam hatimu, bersungguh sungguh dalam mengerjakan ketaatan, bersegeralah dalam mengerjakan kebaikan, berpuasalah di siang hari dan dirikanlah shalat di malam hari, dengan mengedepankan keikhlasan yang sempurna dan prasangka baik kepada-Nya.
24. Target terbesar, cita cita termulia dan harapan terbaik yang hendak digapai setiap ma-nusia dalam kehidupan ini adalah mendapatkan ridha Allah SWT dengan jalan, cara dan media yang telah ditetapkan oleh Allah dalam hal tersebut.
25. Manusia itu tergantung bagaimana dia mendesain dirinya. Jika dia mengangkat dera-jatnya, niscaya semakin tinggi pula derajatnya. Sebaliknya, jika dia merendahkan derajatnya, niscaya semakin rendah pula derajatnya. Kamu adalah bagaimana kamu mendesain hidupmu. Jika ingin berada di puncak, maka hal ini bisa kamu gapai dengan berani membayar mahal harga yang dipatok untuk bisa berada di puncak.
26. Alkisah, ada seorang ratu yang sedang berjalan jalan mengelilingi negerinya bersama pasukan pengiringnya. Di tengah ladang, ratu itu melihat ada kakek tua renta sedang menanam tunas pohon yang tidak mungkin berbuah kecuali setelah beberapa tahun, bahkan bisa jadi sisa usia kakek itu tidak cukup untuk menunggu berbuahnya pohon tersebut. Ratu itu bertanya kepada, “Kek, kenapa anda bersusah payah menanam pohon yang tidak mungkin kakek nikmati buahnya?’ Kakek petani itu berkata, Dulu kakek nenek kita yang menanam pohon dan kita yang menikmati buahnya. Aku menanam pohon ini supaya anak keturunanku bisa menikmati buahnya.
27. Hidup ini adalah episode percobaan dan tantangan, ada yang baik, ada yang buruk, ada yang mudah, ada yang susah. Setiap percobaan dan tantangan yang kita hadapi sejatinya semakin mengokohkan langkah kita, walaupun kita sering tidak menyadarinya. Pepatah mengatakan, “Pukulan yang bertubi tubi yang tidak mematikan hanya akan menambah kekuatan kita”.
28. Hari hari adalah lembaran hidupmu, maka tulislah hal-hal baik dalam lembaran lem-baran pribadimu. Supaya bisa beruntung dalam kehidupan, kita harus tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita inginkan, karena mayoritas manusia di dunia ini tidak mengetahui secara pasti keinginan dan kemauan mereka. Inilah yang kita saksikan dari orang orang yang telah putus asa. Hati mereka terbang bersama merpati merpati kegelisahan tanpa tujuan yang jelas.
29. Rahasia kesuksesan adalah memahami apa yang kita inginkan, kemudian memotivasi diri kita supaya bisa meraih apa yang kita mau. Jangan biarkan rintangan menghabisimu, jangan izinkan bencana bencana membinasakanmu, jangan pernah tenggelam di telapa air matamu. Tetapi lawanlah hingga bisa keluar dari medan perang dengan membawa kemenangan yang gemilang.
30. Orang yang berakal bisa memahami bahwa apa yang telah dianugerahkann Allah ke-padanya, akal dan fitrah manusia, dunia yang ditundukkan untuknya, alam raya yang dibangun dengan sistem yang super canggih dan detail, manusia yang diciptakan dalam bentuk yang terbaik, dibalik itu semua pasti ada maksud dan tujuan yang mulia. Dengan demikian, maka setiap orang yang menyianyiakan waktunya, menikmati waktu luang tanpa aktivitas positif, sejatinya bertentangan dengan prinsip ini.
31. Hendaknya setiap aktivitas manusia memiliki target, setiap waktu yang dimanfaatkan memiliki tujuan pasti, dan hendaknya manusia menyusun agenda agendanya berdasarkan prinsip ini. Jika kita mau mencermati kehidupan orang orang sukses, maka kita akan mendapati ternyata mereka terbiasa menjalani hari harinya dengan kaidah di atas. Tidak ada aktivitas tanpa target dan tidak ada waktu terbuang tanpa tujuan.
32. Dimasa sekarang ini, dimana beban hidup semakin rumit, kesibukan manusia dalam menjalani rutinitas harian semakin meningkat. Mayoritas manusia hanya menggunakan otak kirinya, maka tak jarang kita jumpai bahwa masing masing kita sibuk dengan hal hal yang remeh, sibuk dengan kebutuhan harian kita tanpa mau melihat atau memiliki imajinasi tentang gambaran hidup kita secara global (termasuk di dalamnya visi akhirat) yang merupakan tugas dari otak kanan kita. Tidak heran jika orang orang enggan berkreasi, menentukan obsesi obsesi barunya dan keinginannya, disamping prestasi dan rutinitas hariannya.
33. Pernahkah suatu saat kamu letakkan tanganmu di atas dadamu? Kemudian merasa-kan detak jantungmu yang terus berdegup? Jika belum pernah, lakukanlah sekarang! Pejamkanlah matamu untuk memasuki dunia lain, untuk menemukan rahasia detak jantungmu.
34. Untuk menjadi manusia sejati, kita harus mencintai. Untuk mencintai kita harus menjadi manusia. Sungguh, jika bukan karena cinta, niscaya manusia itu tidak akan pernah menjadi manusia.
35. Setiap manusia tentu memiliki kekurangan. Yang harus kita lakukan adalah mau me-nerima orang lain apa adanya, dengan kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Temukan sisi sisi positif dari kekurangan orang lain.
36. Hanya cinta yang bisa memberimu kunci kunci kebahagiaan dunia dan kunci kunci dalam berinteraksi dengan siapa saja yang hidup di dalamnya. Kenapa kita tidak saling mencintai? Kenapa kita tidak mau menjulurkan tangan kita untuk saling bertoleransi dan memaafkan, supaya kita bisa hidup dengan hati yang saling terkait satu dengan yang lainnya dan mau memaafkan mereka yang menyakiti kita?
37. Keberhasilan tidak datang tiba-tiba dan kesuksesan tidak mudah diraih. Jika tidak demikian, maka semua orang pasti meraih kesuksesan. Dengan demikian, kita harus membayar harga keberhasilan yang kita idam idamkan. Harga pertama yang harus kita bayar adalah mempelajari faktor faktor penentu keberhasilan dengan cermat. Karena orang yang berhasil adalah orang yang mau melakukan sesuatu yang dibutuhkan demi merealisasikan keberhasilannya tersebut, disamping memang dibutuhkan skill atau kemampuan individu dan keahlian yang harus ada dalam diri kita. Dengan demikian, kita akan memasuki alam keberhasilan tanpa batas.
38. Benar, ilmulah yang akan meninggikan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Bagai-manapun bentuk fisiknya, apa pun warna kulitnya, dan apa pun status sosialnya, ilmulah yang memberikan pengaruh luar biasa, menjangkau lintas benua dan lintas generasi sepanjang masa. Sampai sekarang kita masih menggunakan pendapat dan perkataan ulama yang hidup belasan abad yang lalu. Walaupun jasad mereka sudah tiada, tetapi ucapan dan contoh perbuatan mereka tetap abadi, pengaruh para ulama tetap ada sampai hari ini.
39. Dulu, kalau ada orang yang menangisi masa lalunya, maka dia dinasehati, “Orang yang sudah meninggal tidak akan bisa keluar dari kuburnya, orang yang berjalan tidak bisa melihat dan menoleh kebelakang, karena angin selalu berhembus ke depan, air selalu mengalir ke depan dan kafilah selalu berjalan ke depan, maka kamu jangan melanggar sunnah kehidupan ini.
40. Awal mula menuntut ilmu, diam. Yang kedua, mendengarkan dengan tekun. Yang ketiga, faham dan hafal. Yang keempat, mengamalkannya. Yang kelima, menyebar luaskannya.
41. Matahari terus bersinar sepanjang hari memberi hidup
kepada seisi bumi. Bulan ber-sinar memberi cahaya dan menentukan waktu
perputaran. Gunung berdiri tegak beribu ribu tahun melaksanakan tugasnya. Pohon
pohon dengan bunga yang indah dan buah buahan melimpah. Angin bertiup membawa
kehidupan. Awan memindah mindahkan air hujan. Sungai mengalir untuk kebutuhan
manusia dan ternak, mengairi ladang dan tanaman. Hewan berkaki empat selalu ruku’
dan khusyu’. Binatang melata dan merayap. Semua makhluk Allah itu bertasbih
kepada Allah dan berbakti kepada manusia. Lalu Bagaimana Dengan Manusia yang
telah diangkat menjadi khalifah di muka bumi?
42. Berterimakasih kepada orang yang berbuat kebaikan adalah berarti bersyukur kepada Allah SWT. Karena kebaikan yang diberikannya itu sejatinya adalah datang dari Allah SWT. Dan Allah SWT pula yang menggerakkan orang itu untuk berbuat kepada orang lain.
43. Hakekat sabar adalah ketika mampu mengendalikan diri dari dosa, menaati semua perintah Allah, memegang teguh akidah, tabah dan tidak mengeluh atas setiap musibah yang menimpa.
44. Islam adalah orientasi hidup yang benar. Puncaknya adalah kesabaran, dan kesabaran adalah ketundukan. Ketundukan adalah keyakinan, dan keyakinan adalah pembenaran. Pembenaran adalah pengakuan, dan pengakuan adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah perbuatan dan perbuatan adalah perilaku dan mutiara perilaku adalah sabar.
45. Islam mendorong kita untuk meneladani akhlak orang yang menghargai waktu, ber-iman, beramal shaleh, mencari kebenaran, dan selalu bersabar dalam setiap keadaan.
46. Kita semua sangat mungkin menghadapi saat saat sulit, dan hanya sabarlah yang da-pat membawa kita ke dalam ketentraman jiwa untuk melalui berbagai kesulitan.
47. Sabar adalah kompas yang mengarahkan kita pada jalan yang lurus. Tanpa sabar, kita bagaikan bahtera yang tersesat kehilangan arah dalam mengarungi samudra. Tanpa sabar, iman kita menjadi lemah.
48. Sabar mesti dimulai dengan keteguhan iman, pengendalian diri dari godaan dan has-rat dunia, dan ketabahan pada saat saat sulit dan genting. Allah SWT menguji iman kita sampai kita mampu melewati ujianNya dengan penuh keikhlasan.
49. Tameng sabar terpendam dalam keimanan yang mendalam. Dengan tameng ini, kita mampu mencapai berbagai tujuan dan melakukan tindakan yang utama.
50. Berhati hatilah agar tidak menyianyiakan amal shaleh anda dengan perasaan bangga diri. Hiasilah amal shaleh anda dengan kesabaran untuk menerima balasan sesuai dengan pekerjaan anda.
51. Di dunia yang penuh dengan cobaan dan kesulitan, kita dituntut untuk selalu bersabar dan tabah dalam menjaga keimanan dan keyakinan kepada Allah. Inilah hikmah kehidupan.
52. Layaknya pengetahuan, kebodohan pun akan abadi menyertai jiwa. Jadi, jika engkau lebih memilih kebodohan ketimbang pengetahuan tentang Allah maka kebodohan itu akan menyertaimu di akhirat dalam wujud kegelapan jiwa dan penderitaan.
53. Allah Yang Maha Kuasa menciptakan hati manusia bagaikan sebuah batu api. Ia menyimpan api yang akan berpijar pijar musik dan harmoni, yang mampu memberikan ketentraman kepadanya dan orang lain. Harmoni yang dinikmati manusia merupakan gema dari keindahan dunia yang lebih tinggi, yang kita sebut dunia ruh.
54. Seorang bijak pasti akan melakukan muhasabah setiap pagi setelah shalat subuh dan berkata kepada jiwanya, “wahai jiwaku, tujuan hidupmu hanya satu. Meski sedetik, saat yang telah lewat takkan bisa dikembalikan karena dalam perbendaharaan Allah bagian napasmu sudah ditentukan, tak bisa ditambah atau dikurangi. Saat kehidupan telah berakhir, tak ada lagi laku bathin yang dapat kau jalani. Karena itu, apa yang bisa kau kerjakan, kerjakanlah sekarang.
55. Jernihkan dan tenangkan pikiran, dan sedikit keinginan
adalah kiat hidup sehat. Ba-hagia dan kayalah, bagi orang yang tahu cukup.
56. Tuhan itu satu, tetapi Dia akan terlihat dalam banyak modus yang berbeda, persis se-perti sebuah benda tercermin dalam beragam cara melalui sejumlah cermin. Ada yang memantulkan bayangan yang lurus, ada yang baur, ada yang jelas, juga ada yang kabur. Cermin kotor dan rusak bisa jadi akan mengubah tampilan benda yang indah menjadi tampak buruk. Begitu pula manusia yang datang ke akhirat dengan hati yang kotor, rusak dan gelap. Sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan bagi orang lain justru membuatnya sedih dan menderita.
57. Orang yang hatinya telah dikuasai cinta kepada Allah tentu akan menghirup lebih banyak kebahagiaan dari penampakkanNya dibanding orang yang hatinya tidak didominasi cinta kepadaNya. Keadaan keduanya seperti orang yang sama sama bermata tajam melihat wanita yang cantik. Orang yang mencintai pemilik wajah itu akan lebih berbahagia saat menatapnya ketimbang orang yang tidak mencintainya.
58. Dengan memahami kondisi kesehatan diri sendiri, mengenali faktor penyebab dan re-siko penyakit yang sedang dihadapi, juga mengerti bagaimana mencegah dan mengobati penyakit itu, kita baru bisa menang mengalahkan musuh yang berupa penyakit itu.
59. Memahami kemampuan pasukan sendiri dan tahu kekuatan lawan, barulah bisa menang perang.
60. Orang bijak berobat tidak setelah jatuh sakit, melainkan mencegahnya sebelum jatuh sakit. Untuk mendapatkan kesehatan dan umur panjang, sangat tergantung pada diri kita sendiri.
61. Bulu burung bangau putih dan bulu burung gagak hitam. Jangan kita membuang waktu dan energi terlalu banyak untuk mempersoalkan kenapa dia putih dan dia hitam? Warna bulu putih dan hitam adalah ciptaan Tuhan yang tidak mungkin kita mampu mengubahnya, maka masalah itu janganlah dipersoalkan lagi.
62. Untuk merawat jasmani dan ruhani, sebelumnya harus memupuk kebajikan terlebih dahulu. Tujuan memelihara kesehatan adalah agar dapat hidup sehat sebelum dan saat masa tua. Untuk mencapai itu, kita perlu memelihara kesehatan sejak dini. Yang paling ideal adalah sudah mulai merawat kesehatan dengan baik dan terencana sejak masih muda.
63. Buddha Sidharta mengatakan, ada 3 (tiga) racun, yang bisa mendatangkan pende-ritaan dalam hidup ini, yaitu: keserakahan, kebencian dan kebodohan. Orang yang suka marah besar dan dendam kepada orang lain, hidupnya selalu tegang dan pikirannya tidak bisa tenang.
64. Penyakit masuk dari mulut, bencana keluar dari mulut pula. Jernihkan dan tenangkan pikiran, dengan sedikit keinginan.
65. Apa yang kita tidak ingin orang lain lakukan terhadap kita, janganlah itu dilakukan kepada orang lain.
66. Biasanya orang yang sudah terkena penyakit baru mulai memperhatikan kesehatan, dan sesudah berusia lanjut baru terpikir ingin berusia panjang.
67. Bahagia dan kayalah bagi orang yang tahu cukup. Rumah tangga yang rukun, sejah-tera hidupnya.
68. Buang udara yang kotor, hirup udara yang bersih. Tahu batas, terhindar dari bahaya.
69. Kuat dan keras pertanda kematian. Lunak dan lemah pertanda kehidupan. Yang le-mah lembut mampu mengalahkan yang kuat keras.
70. Hidup setiap manusia ada saatnya di atas dan ada saatnya di bawah. Tidak mungkin orang bisa berada di atas selamanya, tidak turun ke bawah. Itu adalah hukum alam, jangan ditentang. Atas dan bawah adalah relatif, selalu berganti. Ibarat matahari, ada saatnya naik, dan ada saatnya turun.
71. Kita hendaknya belajar dari matahari. Sang surya terbit dari ufuk timur, dari posisi terendah di cakrawala. Perlahan naik sampai kurang lebih pukul 12 siang, saat itulah matahari berada pada posisinya yang paling tinggi. Kemudian berangsur turun ke barat sebelum akhirnya tenggelam di cakrawala yang terendah. Itulah gejala alam, yang memberi tahu kita semua bahwa matahari saja ada saatnya turun. Apakah manusia bisa melebihi alam, tidak mau turun? Ada awal, pasti ada akhir. Ada kelahiran, pasti ada kematian. Bunga berkembang akan layu, rontok dan habis. Jabatan, kedudukan, bahkan kekayaan juga demikian. Maka dikatakan: Tidak ada pesta yang tidak berakhir. Bisa diangkat, juga bisa rela dilepaskan.
72. Orang yang mampu hidup sehat dan panjang umur adalah orang yang pandai men-cari keseimbangan yin dan yang. Jika unsur yin dan yang di dalam tubuh kita mencapai keseimbangan, barulah keadaan tubuh kita bisa selaras dan sehat. Sebaliknya, jika kedua unsur ini tidak seimbang, akan terjadi ketidakselarasan, dan hidup ini menjadi tidak sehat dan tidak bisa berjalan lebih lama.
73. Orang yang sabar dan rendah hati, penampilannya sejuk menyenangkan, mudah ber-gaul, dan bisa diterima oleh siapa pun. Orang seperti itu sistem imunnya tinggi, tidak gampang terkena penyakit. Orang yang sabar, rendah hati dan menerapkan falsafah air, pikirannya tenang dan tubuhnya sehat. Air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah, namun kekuatannya luar biasa besar. Orang yang sabar dan rendah hati, bathinnya kuat dan tidak punya musuh. Damailah pikiran orang yang sabar dan rendah hati. Dia selalu mau mengalah dan memiliki toleransi. Orang seperti ini pandai mengendalikan diri, tidak emosional. Sesuai dengan nasehat orang dulu, yaitu : Orang yang pandai mengendalikan diri dan memiliki toleransi tinggi, bisa tenang dan selamat.
74. Bila ingin hidup tenang, lebih baik bersikap sewajarnya saja, tidak menonjol- nonjol-kan diri. Orang yang mempunyai pengetahuan luas, harusnya seperti air, selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Seperti padi yang banyak buahnya, selalu merunduk ke bawah.
75. Banyak bicara banyak salah, lebih baik menjaga diri tidak banyak bicara. Agar men-capai usia panjang, jangan sampai melukai tubuh sendiri.
76. Mencari tulang di dalam telur artinya pekerjaan yang tidak perlu dikerjakan. Mencari kekurangan yang tidak ada, mencari cari kesalahan orang lain.
77. Baru nyamuk, sudah menyiapkan pedang pusaka artinya terlalu membuat persoalan yang sebenarnya tidak penting atau membesar besarkan persoalan sepele.
78. Usaha memelihara kesehatan phisik perlu diimbangi dengan memelihara kesejah-teraan ruhani. Salah satunya dengan menjalani hidup sederhana dan selalu bersyukur. Sederhana tidak berarti miskin, tetapi tahu batas, tidak berlebihan dan tidak menuruti nafsu keserakahan. Sebagai contoh, manusia jelas memerlukan uang untuk hidup. Tetapi uang dan harta yang berlebihan belum tentu baik untuk membina kehidupan spiritual (ruhani) kita. Jika tidak hati hati dan mawas diri, kita bisa jatuh dalam kesombongan dan gampang tergoda untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hati nurani dan melanggar hukum.
79. Penderitaan hidup berawal dari banyaknya nafsu keinginan, maka orang yang banyak nafsu keinginan, hidupnya tidak bisa tenang dan bahagia, tubuhnya pun sering kali ikut tidak sehat. Orang seperti ini cenderung cepat meninggal, karena hidupnya selalu tegang, otaknya tak pernah berhenti berfikir untuk mendapatkan keinginannya, tenaganya terforsir, hatinya tidak tentram, akibatnya tubuhnya melemah, mudah dihinggapi penyakit.
80. Hidup sederhana itu indah, juga pangkal menjadi kaya dan bahagia. Karena orang yang memilih hidup sederhan tahu dimana dia harus hemat dan di mana tidak perlu hemat. Jika hidup terlalu hemat secara membabi buta, akan membuat orang jadi kikir. Dan orang kikir tidak akan menjadi kaya dan bahagia.
81. Kebahagiaan sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan, dan kekecewaan, tetapi dengan kesabaran, kita segera akan melihat bentuk aslinya.
82. Tidak ada sesuatu yang patut di penjara dalam waktu yang lama kecuali lidah.Orang yang lebih jahat daripada penggunjing (pengumpat) dan penyebar fitnah ialah orang yang senang mendengarkan omongan mereka.
83. Buatlah rencana hidupmu sendiri, atau seumur hidup akan menjadi bagian dari ren-cana hidup orang lain. Kalau mau besar berpikirlah menjadi besar dan kalau tidak berubah saya akan kalah.
84. Tanpa rencana, hidup kita hanya akan disibukkan dengan berpindah dari satu masa-lah ke masalah yang lain.
85. Banyak orang cenderung memilih untuk mengganti pekerjaannya, pasangannya, dan teman temannya. Tapi tidak pernah mempertimbangkan untuk mengubah dirinya sendiri.
86. Orang gagal punya banyak alasan, sedang orang sukses punya banyak upaya. Para pecundang akan selalu menunggu bukti, para pemenang akan selalu menjadi bukti.
87. Bebaskan hati dari rasa ingin memiliki, semua hanya titipan, yang paling penting ja-dilah orang yang pantas untuk dititipi.
88. Doa bukan ’ban serep’ yang dikeluarkan saat dalam masalah, tetapi doa adalah roda utama yang akan membawa kita sampai ke tujuan.
89. Jangan takut melakukan kesalahan, yang penting luruskan niat lalu perbaiki. Peker-jaan yang paling sulit diselesaikan adalah pekerjaan yang tidak pernah dimulai.
90. Tidak ada orang gagal yang tidak punya masa depan dan tidak ada orang sukses yang tidak punya masa lalu. Semua butuh proses, sukses tidak mudah bagi orang hanya mau mudahnya saja.
91. Elemen terpenting kita bukan terletak pada otak, namun pada apa yang menuntun otak kita, seperti kepribadian, hati, kebaikan, dan gagasan gagasan progresif.
92. Ketika kecerdasan, bakat dan talenta yang kuat dapat bertemu dengan kejujuran, ke-sederhanaan, dan kerendahan hati, akan melahirkan professional unggul yang berakhlak mulia.
93. Membudayakan etos kerja terbaik dan mulia berarti mengaktualisasikan seluruh po-tensi hati, iman, pikiran, ilmu yang kita miliki untuk membentuk sikap, akhlak dan tingkah laku kita dalam hidup bermasyarakat dan bekerja.
94. Siapa yang merasa tidak mungkin diselamatkan Allah dari
syahwatnya dan dike-luarkan-Nya dari kelalaiannya, berarti menganggap lemah kuasa
Ilahi padahal, “Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (surat Al Kahfi (18)
ayat 45)
95. Allah membolehkan dirimu melihat apa yang terdapat di alam, namun tidak meng-izinkan dirimu berhenti padanya. Karena itu, Dia berkata, “Katakanlah, perhatikanlah apa yan ada di langit dan bumi!” (surat Yunus (10) ayat 101) bukan berkata, “Perhatikan langit!” Agar perhatianmu tidak tertuju ke benda langit. Akhirnya kita mampu melihat dan mencerna bahwa Allah SWT adalah pencipta dan juga apa yang diciptakan-Nya adalah tanda tanda dari keberadaan dan kemahaan-Nya dan juga Allah SWT tidak bisa dipisahkan dengan ciptaan dan tanda tanda-Nya.
96. Suatu hari Umar bin Khathab pernah melihat sekumpulan orang duduk santai di su-dut masjid setelah selesai shalat Jumat. “Siapa kalian?” tanya Umar. “Kami adalah orang orang yang bertawakkal kepada Allah,” jawab mereka. Mendengar jawaban itu, lalu Umar menghalau mereka dengan cemetinya, seraya berkata: “Janganlah salah seorang di antara kalian berhenti dari mencari rezeki dan hanya berdoa, ‘Ya Allah, berilah aku rezeki’, padahal kalian semua tahu bahwa langit belum pernah menghujamkan emas dan perak. Bukankah Allah telah berfirman: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak supaya kalian beruntung.” (surat Al Jumuah (62) ayat 10)
97. Suatu hari, tiga orang laki-laki datang menemui Imam Asy Syafi’i. Yang petama, minta solusi karena dirinya dililit hutan. Yang kedua, minta solusi karena istrinya mandul. Yang ketiga, mengadu bahwa dirinya bergelimang dosa. Ternyata, solusi untuk ketiga orang itu, Imam Syafi’i hanya memberikan sebuah jawaban, “Beristighfarlah kepada Allah!” “Wahai Imam, apakah Anda tidak punya solusi selain dari Isthigfar,” kata ketiga orang laki laki tersebut. Imam Syafi’i menjawab, “Apa yang saya katakan itu bukan pendapat saya. Akan tetapi solusi itu terdapat dalam firman Allah: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai sungai.” (surat Nuh (71) ayat 10, 11,12)
98. Abu Said Al Khudri adalah salah seorang sahabat besar Rasulullah SAW. Ia menu-turkan, “suatu hari Abu Bakar datang menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Mataku menatap seorang yang indah parasnya dan sedang melaksanakan shalat dengan penuh kekhusyu’an di padang pasir. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Bakar, “Pergilah ke tempat orang tersebut dan bunuhlah dia!” Abu Bakar lalu pergi menuju tempat orang tersebut berada. Akan tetapi tatkala melihatnya masih dalam kondisi ibadah, maka ia tidak jadi membunuhnya dan kembali menemui Rasulullah SAW.
Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada Umar bin Khathtab, “Pergilah ke tempat orang tersebut dan bunuhlah dia!” Umar pun pergi menuju tempat orang tersebut berada. Namun waktu ia melihat orang tersebut dalam keadaan beribadah, maka ia membiarkannya saja. Ia lantas kembali dan berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, aku melihat seorang laki laki yang shalat dalam kekhusyu’an yang sangat. Karenanya aku tidak mampu untuk membunuhnya.”
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk membunuhnya, seraya bersabda: “Pergilah ke tempat orang itu dan bunuhlah dia.” Ali pergi ke tempat orang itu dengan pedang terhunus. Siapapun yang berada di tempat itu pasti akan ia bunuh demi menunaikan perintah Rasulullah SAW, akan tetapi orang tersebut telah pergi dari tempatnya.
Ali bin Abi Thalib kembali menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Aku telah pergi ke tempat yang telah Anda perintahkan, namun orang itu tidak ada lagi di sana.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Orang itu dan para pengikutnya adalah orang orang yang membaca AlQuran, akan tetapi bacaan itu hanya sampai pada tenggorokan dan kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah yang melesat dari busurnya.
Bunuhlah mereka, karena mereka adalah yang terburuk dan terkotor dari seluruh makhluk.” Sebagaimana diketahui dalam sejarah, nama orang itu adalah Dzul al Khuwaishirah Tamimi. Ia adalah pendiri kelompok Khawarij dan dalam perang Nahrawan ia tewas di tangan pasukan Ali bin Abi Thalib. Waktu kabar kematiannya sampai kepada Ali bin Abi Thalib, beliau langsung mengumandangkan takbir, turun dari kudanya, kemudian melakukan sujud syukur.
99. Kemaksiatan adalah dosa, sedangkan kebaikan adalah
pahala. Dosa membawa kesusahan dan derita. Pahala membawa bahagia
Tabiat dari hawa
nafsu dan syahwat yang dihiaskan dalam diri kalian adalah bahwa jika
diperlihatkan sebagian dari harta dunia yang fana ini, maka kalian tidak puas
dengan apa yang ada di tangan kalian karena menginginkan yang lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar