Jika kita mengacu kepada ketentuan surat Al
Hajj (22) ayat 18 sebagaimana berikut ini: “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada
Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang,
gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar
daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab
atasnya. dan Barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang
memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki”. dan
surat Al Hadiid (57) ayat 1 yang kami kemukakan berikut ini: “semua
yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah
(menyatakan kebesaran Allah). dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
dapat kami kemukakan beberapa penampilan yang sepatutnya ada pada diri
sang pemenang, yaitu:
1. Konsep ilmu padi tampil dalam diri sang
pemenang, semakin berisi maka semakin merunduk dengan semakin rendah hati
dihadapan Allah SWT. Semakin banyak belajar akan timbul perasaan semakin bodoh
serta semakin kecil dihadapan Allah SWT yang dilanjutkan dengan terus belajar
tanpa mengenal usia.
2. Berperilaku selalu berkesesuaian dengan
perilaku makhluk ciptaan Allah SWT yang ada di langit dan di bumi seperti
bertasbih kepada Allah SWT serta sujud patuh kepada Allah SWT sehingga
terjadilah kesesusaian perilaku diantara diri kita dengan makhluk ciptaan Allah
SWT yang lainnya.
3. Tidak mau menyakiti sesama makhluk Allah SWT
baik melalui perilaku ataupun perlakuan kepada apa apa yang ada di langit dan
di muka bumi terutama kepada sesuatu yang kita manfaatkan bagi kepentingan diri
kita seperti hewan yang kita konsumsi, tumbuhan yang kita kita makan, udara
yang kita hirup serta air yang sangat kita butuhkan.
4. Selalu membaca Basmallah sebelum mengkonsumsi
makanan dan minuman yang berasal dari ciptaan Allah SWT sehingga makanan dan
minuman yang kita konsumsi mau memberikan kebaikan yang dimilikinya kepada kita
dengan suka rela ridha karena Allah SWT.
5. Saling menghargai diantara sesama makhluk
ciptaan Allah SWT yang tidak hanya pada sesama manusia tetapi juga dengan
sesama makhluk. Apalagi ada sebahagian makhluk yang diciptakan Allah SWT kita
butuhkan seperti pohon, air, udara, hewan dan lain sebagainya.
Selain dari pada itu, penampilan seorang
pemenang yang beruntung adalah ia tidak alergi dengan apa yang dinamakan dengan
perubahan. Hal ini dikarenakan makna yang hakiki dari perubahan menjadi tolak
ukur untuk mempertahankan atau untuk lebih meningkatkan kualitas diri. Lalu apa
itu yang dimaksud dengan perubahan? Perubahan mengandung arti atau gerakan
menuju kepada kesempurnaan atau kualitas hidup yang lebih baik dan lebih baik
lagi.
Seseorang dapat dikatakan telah berubah jika telah
bergeser atau bergerak dari posisi semula sehingga jika tanpa ada pergeseran
atau pergerakan maka tidak akan terjadi makna perubahan. Perubahan menjadi
penting dalam kehidupan kita saat ini karena:
1. Perubahan merupakan tanda kehidupan, hal ini
dikarenakan jika hidup tanpa pe-rubahan sama dengan kematian.
2. Perubahan merupakan watak alam ini, hal ini
ditunjukkan dengan setiap benda, termasuk diri kita pasti terkena dengan hukum
perubahan. Tidak ada yang tidak ada yang tidak berubah di ala mini, kecuali perubahan
itu sendiri.
3. Dibalik setiap perubahan terkandung harapan
sehingga disetiap perubahan timbul harapan semoga kita lebih baik dari
sebelumnya.
Perubahan dalam diri seseorang tidak akan
terjadi dengan sendirinya serta tidak turun dari langit begitu saja (taken for
granted). Perubahan adalah proses yang harus kita lakukan dengan kesadaran diri
untuk merubah apa apa yang ada pada diri kita. Allah SWT berfirman: “(siksaan)
yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah
sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu
meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri[621], dan Sesungguhnya Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (surat Al Anfaal (8) ayat 53)
[621]
Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum,
selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.
Agar perubahan yang kita lakukan menjadi sebuah
perubahan yang besar seperti yang termaktub dalam surat Al Anfaal (8) ayat 53
di atas ini, maka perubahan harus didukung dengan hal hal sebagai berikut:
1. Pola pikir (mindset) dan niat yang kuat untuk
maju dan berubah sehingga kita mampu menjadi pemenang (winner), terkecuali jika
kita berharap menjadi pecundang (looser).
2. Ilmu sebagai landasan perubahan.
3. Program unggulan yang sesuai dengan ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki,
4. Tindakan yang dapat mengubah kemungkinan
menjadi kenyataan.
5. Sikap pantang menyerah. Rencana perubahan gagal
di tengah jalan atau berumur pendek sering kali hanya karena kita tidak
memiliki sifat yang satu ini.
6. Sabar dan shalat selalu menyertai saat
melakukan perubahan.
Allah SWT berfirman: Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyu', (surat Al Baqarah (2) ayat 45)
Ayo berubah, saat ini juga jangan menunggu
untuk dirubah karena kesempatan untuk berubah hanya ada pada saat ini serta
satu satunya jalan untuk menjadi lebih baik dan lebih baik dari waktu ke waktu
hanya melalui jalan perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar