Adanya 2 (dua) buah
ucapan yang berasal dari “William Ewart Gladstone” tentang
AlQuran yang mana ucapannya sejalan dengan apa yang difirmankan oleh Allah SWT yang
termaktub di dalam surat Fushilaat (41) ayat 26 berikut ini: “Dan
orang orang yang kafir berkata, “Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) AlQuran
ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya agar kamu dapat mengalahkan mereka.”
Dimana ayat ini mengemukakan bahwa orang yang kafir akan selalu berupaya dengan
membuat kegaduhan terhadap AlQuran (dan juga kepada Diinul Islam) sehingga umat
Islam mudah dikalahkan; mudah diadu-domba dengan sesamanya sehingga umat Islam
mudah dipengaruhi tingkat keimanan dan ketaqwaannya.
Selain itu, ayat di atas juga menyiratkan bahwa
orang-orang kafir telah mengetahui tentang sumber kekuatan dari umat Islam
yaitu AlQuran dan untuk itulah mereka akan berusaha untuk menjauhkan umat Islam
dengan AlQuran.
Dan mereka pun tahu sepanjang umat Islam berpegang teguh kepada AlQuran maka selama
itu pula umat Islam tidak akan bisa dikalahkan ataupun dipengaruhi tingkat
keimanan dan ketaqwaannya. Dan sekarang mari kita perhatikan dengan seksama apa
yang dikemukakan oleh salah satu tokoh yang sangat membenci Islam dan kaum
muslim, yang mana ia sangat mengenal kekuatan dan kelemahan umat Islam yaitu
Perdana Menteri Inggris yang bernama “William Ewart Gladstone” (1809-1898) yakni:
1. “so long as there is
this book, there be no peace in the world” (selama ada AlQuran ini, maka tidak
akan ada perdamaian di dunia).” Hal ini sebagaimana telah dikemukakan di
dalam laman “muslimahtimes.com.”
2. “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu
menguasainya sela-ma di dalam dada pemuda-pemuda Islam bertengger AlQuran. Tugas
kita sekarang adalah mencabut AlQuran dari hati mereka, baru kita akan menang
dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan umat Muhammad
daripada seribu meriam. Oleh karena itu tanamkan ke dalam hati mereka rasa
cinta terhadap materi dan seks.” Hal ini sebagaimana telah dikemukakan dalam
laman “Minanews.net”
Dan bisa kita lihat
sekarang ini, industri minuman keras, musik, hiburan dan seks yang merupakan
budaya orang-orang yang tidak beriman lagi kafir, sudah menjadi bagian
kehidupan bangsa dan umat Islam di seluruh dunia, kecuali orang-orang yang
telah benar-benar mendapat perlindungan dari Allah.
Sebagai
abd’ (hamba)-Nya yang juga sekaligus khalifah-Nya di muka bumi sudahkah kita
mengetahui tentang tabiat dari orang-orang kafir itu? Jika kita hendak mengetahuinya maka kita harus memperhatikan apa yang
dikemukakan oleh Ibnu Jarir rahimahullah yang menjelaskan tentang tabiat
orang-orang kafir yang selalu melarang (menghalangi) manusia untuk mendengarkan
AlQuran ketika dibacakan. Bayangkan, jika mendengar saja mereka larang,
terlebih ketika seorang mukmin ingin berinteraksi dengan semua bentuk yang
Allah perintahkan di dalam AlQuran. Hal ini dikarenakan orang-orang kafir telah
tahu bahwa sekedar mendengar ayat-ayat AlQuran saja akan memberi efek hidayah dari
Allah. Agar manusia enggan dan malas mendengarkan AlQuran, orang-orang
kafir berupaya untuk menciptakan alternatif kegiatan lain yang dibuat dengan
maksud menjauhkan perhatian manusia dari AlQuran.
Dan dari
sebuah riwayat pernah diceritakan, saat AlQuran dibacakan pada masa Rasulullah
SAW maka para kafir Quraisy sengaja membuat kegaduhan dengan berdendang ria dan
bertepuk-tepuk tangan. untuk mengalihkan pendengaran dan perhatian manusia yang
ada pada saat itu, agar mereka tidak mendengarkan AlQuran. Sedangkan pada zaman sekarang ini, kita bisa lihat dengan terang
bagaimana umat terus-menerus disibukkan dengan sajian berbagai macam hiburan
(youtube, instagram, wag, netflix, tiktok yang isinya terdiri dari: food, film, fashion, sport, music, game,
reality show, comedy, competition, finance dan lainnya). Yang mengakibatkan
tidak hanya orang dewasa kecanduan, namun anak-anak lebih parah lagi terutama
kecanduan games online lalu lupa waktu untuk aktifitas belajar dan melaksanakan
ibadah kepada Allah SWT.
Itulah
upaya-upaya orang kafir (orang yang tidak bertanggungjawab) untuk mengalihkan
perhatian umat Islam dari jalan yang diperintahkan Allah, yang mana kondisi ini
selaras dengan firman-Nya berikut ini: “Dan di antara manusia (ada) orang yang
mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah
tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan. (surat Luqman (31) ayat ayat 6).” Dengan jauhnya umat
Islam dari AlQuran, maka mereka akan menjadi kaum yang kehidupannya berakidah
rapuh dan lemah, tidak berbekal ilmu agama dan rendah akhlak-nya. Dan semoga kita
termasuk golongan yang terdepan dalam mengamalkan AlQuran dan juga sebagai
orang-orang yang mewarisi AlQuran.
Lalu bagaimana dengan generasi yang datang setelah diri kita terutama anak keturunan kita sendiri yang tidak lain adalah generasi milenial?. Jika kita sebagai generasi yang datang terlebih dahulu sudah sesuai dengan kehendak syaitan lalu berperilaku malas dan memiliki pemahaman yang rendah terhadap AlQuran, termasuk terhadap agamanya sendiri serta diiringi dengan masih banyaknya umat Islam yang masih berkutat dengan urusan cara membaca AlQuran yang tidak pernah kunjung selesai tanpa pernah tahu makna yang terkandung dari apa yang dibacanya, atau umat hanya sibuk melaksanakan ibadah ritual belaka tanpa pernah tahu makna dan hakekat yang tersembunyi di balik ibadah yang umat lakukan sehari hari. Ditambah umat tidak pernah tahu tentang Allah SWT. Lalu sudahkah diri kita menyadarinya!
Kondisi inilah yang sangat memudahkan orang-orang yang membenci Islam (maksudnya orang-orang kafir) untuk melaksanakan kegaduhan, lalu memanfaatkan energi umat Islam untuk kepentingan mereka dalam kerangka melemahkan umat Islam lewat umat Islam itu sendiri melalui kemalasan, melalui rendahnya pemahaman yang dimiliki umat Islam, yang kesemuanya membuat syaitan tersenyum bangga dengan kondisi yang terjadi. Akhirnya energi umat ini terbuang hanya untuk mengatasi kegaduhan yang seharusnya tidak terjadi yang pada akhirnya isi dan kandungan dari AlQuran tetap utuh di dalam kitab AlQuran itu sendiri. Dan yang menyedihkan adalah masih banyak umat Islam yang tidak menyadari bahwa dirinya berada di dalam kehendak syaitan dan telah menjadi target operasi dari orang-orang yang menbenci Islam. Semoga kita mampu menjadikan diri kita menjadi umat-umat yang sesuai dengan kehendak Allah SWT yang mampu tahu diri, tahu aturan main dan tahu tujuan akhir selama hayat masih di kandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar