I. BERKUNJUNG KE MADINAH.
Berkunjung ke kota Madinah bukanlah bagian dari pelaksanaan Rukun Umroh,
bukan pula bagian dari pelaksanaan Wajib Umroh dan juga bukan bagian dari
pelaksanaan Sunnah Umroh sehingga tidak akan membatalkan ibadah umroh jika kita
tidak berkunjung ke Madinah. Jamaah umroh juga tidak memiliki kewajiban
membayar Dam jika tidak berkunjung ke Madinah.
Setiap jamaah umroh yang pelaksanaannya tidak bersamaan dengan ibadah haji, akan difalisitasi oleh penyelenggara perjalanan ibadah umroh untuk berkunjung ke Madinah untuk melakukan ziarah. Setiap jamaah umroh Indonesia akan berada di kota Madinah yang lamanya 3 hari 2 malam akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Ziarah Ke Makam Nabi
Muhammad SAW.
Kota Madinah adalah
kota yang mempunyai kedudukan penting dalam sejarah perkembangan dakwah Islam.
Dari kota inilah, Islam memancarkan cahayanya ke seluruh penjuru dunia. Di kota
ini, Nabi Muhammad SAW tinggal selama 10 tahun, setelah beliau hijrah dari
Makkah yang telah ditinggalinya sejak lahir hingga berusia 53 tahun. Beliau
wafat dan dimakamkan di Madinah pada usia 63 tahun.
Dari sudut pandang
agama sendiri, banyak keistimewaan yang dimiliki oleh kota Madinah ini. Dalam
sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Janganlah kamu bersikeras untuk
berkunjung kecuali pada tiga tempat, yaitu Masjidil Haram (Makkah), Masjidku
ini (Masjid Nabawi Madinah) dan Majidil Aqsa (Palestina)”.Di kota ini, hal
yang pertama yang bisa kita lakukan saat berada di kota Madinah, kita bisa
berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW yang berada di bagian depan Masjid Nabawi,
yang posisinya tepat di bawah kubah hijau masjid Nabawi. Selain itu kita juga
bisa berziarah ke makam Abu Bakar As Shiddiq ra, dan juga berziarah ke makam
Umar bin Khattab ra, yang makamnya bersebelahan dengan makam Nabi Muhammad SAW
dalam posisi makam Nabi diapit oleh makam kedua sahabatnya.
DOA
SALAM KETIKA BERADA DI MAKAM RASULULLAH SAW :
Assalamu’alaika ya Rasulullahi wa rahmatullai wa barakatuh. Assalamu’alaika ya
Nabiulaah. Assalamu’alaika ya safwatallah. Assalamu’alaika ya habiballah.
Asyhadu alaa ilaaha illallaah wahdahula syarikalah, wa annaka ‘abduhu
warasulluh.
Artinya:
Selamat sejahtera atasmu wahai Rasulullah, rahmat
Allah dan berkah-Nya untukmu. Selamat sejahtera atasmu wahai Nabiullah. Selamat
sejahtera atasmu wahai makhluk pilihan Allah. Selamat sejahtera atasmu wahai
kekasih Allah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
satu-satunya. Tiada sekutu bagi-Nya.
DOA
SALAM KEPADA ABU BAKAR AS SHIDIQ RA :
Assalamu’alaika ya khalifata rasulillaah. Assalamu’alaika ya sahiba
rasulillaahi fil gar. Assalamu’alaika ya man anfaga maalahu kullahu fi
hubbillahi wa hubbi rasulih.
Artinya:
Selamat sejahtera padamu wahai khalifah Rasulullah.
Selamat sejahtera padamu wahai teman Rasulullah dalam gua. Selamat sejahtera
padamu wahai orang yang mendermakan semua hartanya karena cinta kepada Allah
dan Rasul-Nya.
DOA
SALAM KEPADA UMAR BIN KHATTAB RA:
Assalamu’alaika ya khalifata rasulillaah. Assalamu’alaika ya sahiba
rasulillaah.
Artinya:
Selamat sejahtera padamu wahai khalifah Rasulullah.
Selamat sejahtera padamu wahai teman Rasulullah.
Ketika kita berada di
kota Madinah, kita juga bisa berziarah kepekuburan Baqi yang berada dalam
kompleks Masjid Nabawi. Maqam Baqi adalah tempat dimakamkannya sekitar 10 (sepuluh)
ribu sahabat Nabi dan keluarga beliau. Juga tempat dimakamkannya para jamaah
haji yang meninggal di Madinah.
Dan yang harus kita
ketahui adalah yang boleh berziarah ke pekuburan Baqi hanyalah jamaah umroh
laki-laki, untuk jamaah haji perempuan tidak diperkenankan untuk memasuki area
pemakaman dalam kerangka berziarah kubur.
DOA /
SALAM SEWAKTU BERZIARAH DI BAQI :
Assalamu’alaikum dara qaumim mu’minin wa innaa insyaAllahu bikum lahiqun.
Allahumaghfir li’ahlil Baqi.
Artinya:
Mudah-mudahan sejahtera atas kamu hai (penghuni)
tempat kaum yang beriman! Dan kami Insya Allah akan menyusulmu. Ya Allah,
ampunilah ahli Baqi’.
Inilah ziarah yang
bisa dilakukan oleh jamaah umroh di Masjid Nabawi dan juga di sekitar komplek
Masjid Nabawi, dalam hal ini pemakaman Baqi.
2.
Mendirikan Shalat di Masjid Nabawi.
Saat
diri kita ke kota Madinah maka ada satu keutamaan beribadah di masjid Nabawi
adalah jika kita shalat di dalamnya maka nilainya seribu kali dibandingkan
dengan beribadah di masjid yang lain, sebagaimana hadits berikut ini: “Shalat di masjidku ini Masjid Nabawi lebih utama 1000 (seribu) kali
dibanding shalat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram dan shalat di
Masjidil Haram lebih utama 100.000 (seratus ribu) kali shalat daripada masjid
lainnya. (Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Huzaimah dan Hakim).”
3.
Berkunjung ke Raudah.
Di Masjid Nabawi ada
salah satu tempat yang istimewa di Madinah yang dinamakan dengan Raudhah, yaitu
tempat yang berada di antara mimbar masjid dan makam nabi Muhammad SAW. Sabda
beliau, “Tempat di antara kubur dan mimbarku ini adalah Raudhah (taman) di
antara taman-taman syurga”.Setiap peziarah yang datang ke Madinah
selalu berusaha untuk bisa beibadah di tempat ini karena itu tempat ini selalu
penuh dan sesak. Dan yang perlu kita perhatikan adalah alangkah baiknya
jika kita bisa masuk ke Raudhah, kita sudah mempersiapkan doa yang akan kita
panjatkan kepada Allah SWT.
Area Raudah di dalam
Masjid Nabawi ditandai dengan karpet yang berwana hijau dan lokasinya berada di
depan (di bawah kubah masjid warna hijau).
DO’A
KETIKA DI RAUDHAH :
Ketika di Raudhah, Insya Allah apabila kita berdoa kepada Allah SWT akan dikabulkan.
Untuk itu berdoalah sesuai dengan keinginan diri kita dan sedapat mungkin sudah
dipersiapkan sebelum keberangkatan. Dan ingat saat di Raudhah hindarkan diri
kita untuk membaca doa, namun lakukanlah berdoa hanya kepada Allah SWT.
4. Melakukan City Tour
di Kota Madinah.
Saat diri kita berada di kota Madinah, maka jamaah umroh akan diajak
untuk berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti ke Masjid Quba. Dimana Masjid Quba, masjid
yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, saat beliau baru tiba di
Madinah. Saat diri kita berada di Masjid Quba kita disunnahkan untuk
melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid sebanyak 2 (dua) rakaat sebagai bentuk
penghormatan kepada Allah SWT selaku pemilik masjid. Dan selesai diri kita ke Masjid Quba, perjalanan
berikutnya adalah kita ke Masjid Qiblatain atau masjid dengan 2 (dua) kiblat.
Suatu ketika, Nabi
Muhammad SAW dan para sahabat beliau sedang melaksanakan shalat Dzuhur di
masjid tersebut dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsa di Palestina. Tiba-tiba
turun ayat agar memindahkan arah kiblat shalat ke Masjidil haram di Makkah. Saat
itu beliau langsung menghentikan shalat dan memindahkan arah ke Masjidil Haram.
Saat diri kita berada di Masjid Qiblatain kita disunnahkan untuk melaksanakan
shalat Tahiyatul Masjid (shalat sunnah masjid) sebanyak dua rakaat sebagai
bentuk penghormatan kepada Allah SWT
selaku pemilik masjid.
Disamping 2 (dua)
masjid tersebut, banyak juga masjid-masjid kecil di sekitar masjid Nabawi yang
juga sering diziarahi jamaah haji (umroh), anatara lain Masjid Ali bin Abi
Tahlib, Masjid Abu Bakar As Shiddiq, Masjid Umar bin Khatab, Masjid Utsman bin
Affan, Masjid Ghamamah, Masjid Ijabah, Masjid Bilal dan lain sebagainya.
Selain dari pada itu,
setiap jamaah haji (umroh) akan diajak berziarah ke bukit Uhud. Dimana bukit
Uhud adalah medan terjadinya perang Uhud antara kaum muslimin dan kaum kafir
Quraisy yang terjadi pada tahun ke 3 hijriah. Sekitar 70 sahabat Nabi gugur
dalam peperangan ini dan sekaligus dimakamkan di tempat tersebut, di antaranya
adalah sahabat Hamzah, Handlalah, Abdullah bin Jahsy dan Amru bin Jamuh.
DOA /
SALAM KEPADA PARA SYUHADA DI UHUD :
Assalamu’alaikum ya syuhada’a Uhud. Allahummajzihim ‘anil-islami wa ahlahu wa
afdalal jaza’. Warfa’ darajatihim wa akrim maqamahum bifadlika wa karamika ya
akramal akramiin.
Artinya:
Salam sejahtera atasmu wahai para syuhada Uhud. Ya
Allah, berilah mereka semua ganjaran yang paling utama dan tinggikanlah derajat
mereka dan muliakanlah kedudukan mereka dengan keagungan-Mu, wahai Tuhan yang
paling Pemurah.
Dan selama di kota Madinah
para jamaah umroh biasanya akan diajak berwisata ke komplek kebun kurma atau ke
pasar kurma yang ada di kota Madinah, berwisata ke gunung (jabbal) Magnet, serta
berkunjung ke percetakan Alquran terbesar di dunia. Yang kesemuanya sangat
tergantung program dari penyelenggara ibadah umroh.
Jamaah
umroh, itulah rangkaian perjalanan ibadah umroh yang dapat kami kemukakan dan
semoga jamaah mampu melaksanakannya dengan baik dan benar serta sesuai dengan
kehendak Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar