Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Jumat, 24 Mei 2024

BAHAN RENUNGAN KALBU

 

Rahasia kesuksesan dan kebahagiaan hidup itu sesungguhnya terletak pada kemampuan kita menyerap makna dari pelajaran-pelajaran yang ada di alam semesta ini (alam semesta ini adalah internet sejati yang berasal dari Allah SWT). Kemudian hal-hal tersebut diproses lebih lanjut oleh hati nurani menjadi suatu keyakinan yang mantap. Selama manusia belum memiliki kejernihan pandangan maka ia tidak akan dapat menemukan jalan yang akan membawanya pada kesuksesan dan kebahagiaan.

 

Allah SWT berfirman: “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang AlQuran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (surat Al Baqarah (2) ayat 269).” Hanya orang orang yang diberi hikmah yang selalu membasahi bibirnya dengan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Ucapan tersebut kemudian diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sinilah kita sadar bahwa Allah SWT yang mengatur segala sesuatu di alam, termasuk perilaku manusia. Maka sudah selayaknya kita rela diatur oleh sang Khalik karena kita adalah makhluk.

 

Berikut ini akan kami kemukakan beberapa bahan renungan yang harus kita jadikan hikmah kehidupan dalam kerangka memudahkan kita untuk merealisasikan Visi Akhirat yang telah kita miliki.


1.    Pernahkah kita  merenung  bahwa  yang  membuat nikmat itu adalah keterbata-san? Misalnya telinga, dibatasi pendengarannya oleh Allah SWT. Seandainya pendengaran kita tidak dibatasi niscaya gemuruh pabrik di sekitar kita akan terdengar. Semua aktivitas di dunia akan terdengar oleh telinga kita sehingga tidak nikmat lagi hidup ini. Tidur tidak bisa nyenyak karena telinga terus mendengar suara bising di sekitarnya. Allah SWT berfirman: “dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (surat An Nahl (16) ayat 18).”Begitu pula mata kita, penglihatannya tidak tembus pandang, kemudian apa yang terjadi jika penglihatan kita bisa tembus pandang? Banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Lalu pernahkah kita merenung, siapa yang bisa menghitung jumlah kedipan mata? Sekiranya mata ini tidak berkedip, akan terjadi keanehan dan ketakutan karena mata kita melotot dan hilang keindahannya.

 

Lalu, pernahkah kita merenung, ketika kita mau tidur, Allah SWT membuat proses mengantuk terlebih dahulu. Sekiranya tidak, dan manusia tidur begitu saja tiba tiba, maka dunia akan kacau, saling tabrak satu sama lain. Maha Sempurna Allah SWT, bahwa ternyata yang membuat nikmat adalah keterbatasan. Dalam hal makan, misalnya, begitu kenyang lantas berhenti, Andaikata tidak ada rasa kenyang maka kita akan makan terus tanpa berhenti sehingg tidak terasa nikmat lagi. Nikmatnya makan ketika lapar dan nikmatnya lapar ketika kenyang.

 

2.    Pernahkah pada saat kita duduk santai dan menikmati hari, tiba tiba terpikir-kan oleh kita untuk berbuat sesuatu kebaikan untuk orang lain?  ITU ADALAH ALLAH SWT YANG SEDANG BERBICARA ATAU BERDIALOG  DENGANMU DAN MENGETUK PINTU HATIMU. Lalu apa yang terjadi dan apa yang kita rasakan setelah berdialog dengan Allah SWT? Allah SWT berfirman: “tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (surat An Nisaa’ (4) ayat 114)”. Allah SWT juga berfirman melalui surat Al Baqarah (2) ayat 195 berikut ini: “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (surat Al Baqarah (2) ayat 195).”

 

Allah SWT berfirman: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (surat Al Qashash (28) ayat 77)

 

3.   Pernahkah saat kita sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat dijadikan tempat curahan hati? ITU ADALAH ALLAH SWT YANG SEDANG RINDU PADAMU DAN INGIN AGAR KAU BERBICARA KEPADANYA. Allah SWT berfirman: “Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."(surat Yusuf (12) ayat 86).” Dan hadits berikut ini juga mempertegasnya: “Abu Umamah ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “ Pergilah wahai Malaikat Ku kepada hambaKu dan timpakanlah musibah kepadanya” lalu pergilah malaikat tersebut menimpakan musibah kepada Hamba Allah yang menerimanya dengan syukur, dan segala pujian bagi Allah. Kembalilah malaikat itu kepada Tuhan seraya berkata: Ya Tuhan kami, kami telah menimpakan musibah atasnya sebagaimana perintahMu, lalu berfirmnan Allah: kembalilah kepadanya (hambaKu) karena Aku ingin mendengar suaranya. (Hadits Qudsi Riwayat Ath Thabarani: 272:76)

 

4.    Pernahkan tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak ber-temu, tiba tiba orang tersebut muncul, atau kita bertemu dengannya atau kita menerima telepon darinya? ITU ADALAH KUASA ALLAH SWT YANG SEDANG MENGHIBURMU. TIDAK ADA YANG NAMANYA KEBETULAN. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (surat Ali Imran (3) ayat 190, 191).’

 

5.   Pernahkah kita mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kita inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan? ITU ADALAH ALLAH SWT YANG MENGETAHUI DAN MENDENGAR SUARA BATHIN MU SERTA HASIL DARI BENIH KEBAIKAN YANG KITA TABURKAN SEBELUMNYA. Allah SWT berfirman: “apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (surat Ath Thalaaq (65) ayat 2, 3) dan Nabi Muhammad SAW melalui hadits berikut ini juga mengemukakannya: “Abu Dzar ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: Satu amal kebajikan anak Adam dilipatgandakan sepuluh atau lebih. Sedangkan satu amal maksiat hanya dihitung satu, bahkan dapat Aku ampuni. (Hadits Qudsi Riwayat Abu Nu’aim; 272:105)

 

6.    Pernahkah kita berada dalam situasi buntu, semua terasa begitu sulit, begitu ti-dak menyenangkan, hambar, kosong, bahkan menakutkan? ITU ADALAH SAAT ALLAH SWT MENGIZINKAN KITA UNTUK DIUJI. ALLAH SWT MENDENGAR RINTIHAN SERTA DOAMU AGAR KAU MENYADARI AKAN KEBERADAANNYA. Allah SWT berfirman: “dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (surat Muhammad (47) ayat 31) dan juga berdasarkan hadits berikut ini: Abu Hurairah ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: Apabila hambaKu ingin menemui Ku, Aku pun ingin menemuinya. Tetapi bila enggan menemui Ku, Akupun enggan menemuinya. (Hadits Qudsi Riwayat Bukhari, Malin dan An Nasa’i,, 272:17)

 

Ingatlah, saat diri kita melupakan aturan yang telah diatur oleh Allah SWT, maka Allah SWT akan bukakan semua pintu kesenangan, namun menutup semua pintu ketenangan atau ketentraman. (ingat, hati kudu tentrem nyambut gawe karo seneng). Allah SWT berfirman: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (surat Al An’am (6) ayat 44).” Jika sudah seperti ini keadaannya maka berlakulah ketentuan yang terdapat di dalam surat Al Hasyr (59) ayat 19 berikut ini: “dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik.” yaitu lupa kepada Allah SWT maka Allah SWT akan melupakan kita dengan diri kita sendiri sehingga kita tidak tahu diri yang pada akhirnya menjadikan diri kita lupa diri dan lupa aturan.Lalu bertanyalah kepada rumput yang bergoyang, mau kemana kita pergi?  

 

Adanya hal-hal yang telah dikemukakan di atas, melalui Alam Semesta Yang Tidak Lain adalah Internet Sejati dan yang didalamnya banyak situs-situs perihal Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, dan lain sebagainya. Sudah seharusnya menjadikan diri kita kita peka, sadar, serta memiliki perasaan yang sesuai dengan fitrahnya maka kita akan sering menyadari bahwa kasih sayang, kuasa, keberadaan, pengawasan, perlindungan, pertolongan Allah SWT selalu ada di saat diri kita merasa bahagia, senang, merasa tidak mampu, saat terpuruk, saat terpojok dan lain sebagainya.

 

Ketidakpekaan manusia terhadap Allah SWT dikarenakan modal dasar yang sudah diberikan oleh Allah SWT sudah tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Untuk itu renungkanlah apa yang dikemukakan dalam surat Al A’raaf (7) ayat 179 berikut ini: “dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.”  

 

Bayangkan hati yang seharusnya bisa memahami ayat-ayat Allah SWT sudah hilang fungsinya. Mata yang awalnya bisa dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sekarang menjadi buta. Telinga yang seharusnya bisa mendengar ayat ayat Allah SWT kini telah menjadi pekak atau budek. Akhirnya kita lebih rendah dibandingkan dengan binatang ternak. Semoga ini tidak terjadi pada diri kita, keluarga kita dan anak keturunan kita.

 

Jangan sampai pepatah “air susu dibalas dengan air tuba” terjadi saat kita hidup di muka bumi ini. Ingat, Allah SWT sangat memperhatikan diri kita, Allah SWT sangat peduli kepada kita walaupun kita berpaling dari padaNya, sebagaimana hadits berikut ini: “Ibnu Abbas ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, jika engkau ingat kepadaKu pasti Aku juga ingat kepadamu, dan bila engkau  lupa kepadaKu Akupun akan ingat kepadamu. Dan jika engkau taat padaKu pergilah kemana saja engkau suka, pada tempat dimana Aku berkawan dengan engkau dan engkau berkawan dengan Aku, Engkau berpaling dari Ku padahal Aku menghadap padamu, Siapakah yang memberimu makan dikala engkau masih janin di dalam perut ibumu, Aku selalu mengurusmu dan memeliharamu sampai terlaksanalah kehendakKu atas dirimu, maka setelah Aku keluarkan engkau ke alam dunia, engkau berbuat banyak maksiat. Apakah demikian seharusnya pembalasan kepada yang telah berbuat kebaikan kepadamu”. (Diriwayatkan oleh Abu Nashr Rabi’ah bin Ali Al Ajli dan Ar Rafi’i; 272:182).” Lalu apakah kepedulian ini akan kita sia siakan karena kebodohan diri kita dengan membalas kebaikan Allah SWT dengan keburukan! Jangan sampai ini terjadi pada diri, keluarga dan anak keturunan kita. Amien.

 

Kita bisa membeli jam tangan namun kita tidak bisa membeli waktu. Waktu pasti berakhir maka gunakan waktu yang sudah disediakan oleh Allah SWT. Jangan buang buang waktu begitu saja tanpa prestasi, tanpa amal shaleh. Rasulullah SAW bersabda: “Dua nikmat yang sering di sia siakan oleh banyak orang adalah kesehatan dan kesempatan.” (Hadits Riwayat Bukhari melalui Ibnu Abbas ra,).” Ingat saat hidup di dunia kita harus memiliki karya nyata atau prestasi luar biasa di dalam rangka membayar dengan mahal visi akhirat yang akan kita realisir. Penyesalan selalu di belakang dan manusia mengira bahwa yang di belakang itu bisa ditarik ke muka,padahal itu semua hanya dugaan belaka.

 

Allah SWT berfirman: “dan Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). dan ikutilah Sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku Sesungguhnya Termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ), atau supaya jangan ada yang berkata: 'Kalau Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku Termasuk orang-orang yang bertakwa'. atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab 'Kalau Sekiranya aku dapat kemnbali (ke dunia), niscaya aku akan Termasuk orang-orang berbuat baik'. (Bukan demikian) Sebenarya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu Termasuk orang-orang yang kafir". (surat Az Zumar (39) ayat 54 sampai 59).” Jangan berangan angan masa muda akan kembali. Jangan pula meratapi apa yang sudah berlalu. Allah SWT sudah menciptakan wajah kita menghadap ke depan. Kalaupun menengok, wajah kita hanya bisa diputar sembilan puluh derajat, sebatas bahu. Hal ini mengisyaratkan agar kita memiliki harapan menatap ke masa depan dan kalau melihat masa lalu, cukuplah sekilas sebagai bahan renungan.

 

Kita bukan hidup di masa lalu. Kita menanam hari ini untuk memetiknya di masa depan. Jangan pernah takut melihat masa depan karena kita telah mengalami masa lalu dan hari ini sedang giat berbuat. Jika kita terjebak berlarut larut memikirkan masa lalu, memikirkan kekurangan, memikirkan ketidaktahuan, memikirkan ketidak-sempurnaan, maka sama dengan menggergaji serbuk kayu.

 

Ingat, Allah SWT melalui surat Faathir (35) ayat 45 berikut ini: “dan kalau Sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melatapun, akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” masih memberikan kesempatan kedua bagi diri kita. Lalu apakah kesempatan kedua ini akan berlalu tanpa memberikan efek yang sangat positif bagi hidup dan kehidupan kita karena kebodohann kita. Semuanya sangat tergantung kepada diri kita, mau memanfaatkan ataukah mau membuangnya ke tong sampah.Allah SWT memberikan kesempatan kedua kepada diri kita karena Allah SWT sangat sayang kepada seluruh manusia yang telah diangkatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.

 

Kita tidak perlu takut kepada kematian karena mati adalah awal hidup yang sesungguhnya. Yang harus kita takuti adalah jika kita mati dalam keadaan belum ada bekal sama sekali. Karena itu, mumpung masih ada kesempatan, bersegeralah berbuat kebaikan dengan membuat karya nyata di muka bumi sebagai bentuk pengorbanan, perjuangan diri kita untuk membayar mahal visi akhirat yang telah kita tentukan.

 

Berbuat dan bertindak nyata tanpa harus disuruh apalagi terpaksa, lalu lupakan apa yang telah kita buat kemudian bertindaklah untuk berbuat kebaikan dalam bentuk yang lain lagi di waktu yang berlainan pula. Semakin baik dan semakin panjang karya nyata yang kita perbuat dengan dilandaskan ikhlas kepada Allah SWT maka semakin panjang umur kita serta semakin banyak bekal kita di akhirat kelak. Allah SWT berfirman: “dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?" dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (surat Al Munafiqun (63) ayat 10 dan 11)

 

Lakukan apa yang harus kita lakukan saat ini juga. Jangan ditunda tunda karena kita tidak tahu sampai kapan kita ada di muka bumi ini. Lalu perhatikan segala administarasinya atau dokumentasinya dengan baik dan benar. Jangan sampai niat yang ikhlas menjadi berantakan karena melanggar ketentuan yang berlaku, sebagaimana hadits berikut ini: “Dari Abu Hurairah ra, berkata: “Ada seseorang datang kepada Nabi SAW. Dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya? Beliau menjawab: ‘Bersedekahlah sedangkan kamu masih sehat, suka harta, takut miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah kamu menunda nunda, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan, maka kamu baru berkata: Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian. Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya). (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

 

Bersusah payah, berdarah darah, penuh perjuangan untuk membuat karya nyata di muka bumi, rusak karena ketidaktahuan atau ketidakmengertian kita atas ketentuan syariat dan juga ketentuan hukum positif yang berlaku, yang mana keduanya harus berjalan beriringan. Selanjutnya ayo renungkan dengan seksama hadits yang kami kemukakan berikut ini: “Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya. (Hadits Riwayat Ahmad).” sudahkah kita mampu melaksanakannya?. Semoga kita mampu menempatkan Allah SWT pada posisi yang sempurna di dalam hati kita sehingga kitapun menjadi sempurna pula dihadapan Allah SWT serta mampu membuat Allah SWT tersenyum dari waktu ke waktu kepada diri kita. Ayo segera berbuat, bertindak, sebelum semuanya terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar