Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Rabu, 15 Mei 2024

SETAN SANG MUSUH ABADI MANUSIA (PART 5 of 6)

 

3.   Tenung dan Sihir. Setan sangat lihai dan sangat ahli di dalam memutarbalikkan simbol-simbol keagamaan untuk mengecoh dan mengelabui manusia. Simbol-simbol keagamaan apakah yang dipergunakan setan untuk mengelabui dan mengecoh manusia? Salah satu hal yang dapat dipergunakan oleh setan untuk mengelabui dan mengecoh manusia adalah mempergunakan ayat-ayat AlQuran yang dibuat sedemikian rupa seolah-olah berasal dari Allah SWT untuk kepentingan tertentu, seperti untuk mencari kekayaan dan ketenaran. Untuk itu setan lalu mengadakan  kerjasama dengan apa yang disebut orang dengan paranormal, orang pintar, dukun. Jika kamu hendak memiliki kekayaan yang melimpah serta dapat menjadi orang yang tenar maka bacalah dan amalkanlah ayat-ayat AlQuran ini.

 

Orang yang melakukan tindakan seperti ini biasanya merasa tidak melanggar ketentuan Allah SWT sebab apa yang diperbuat dan yang dilakukannya mempergunakan ayat-ayat AlQuran sehingga ia berpendapat apa yang dilakukannya adalah sah menurut agama. Disinilah letak kepiawaian dan kehebatan setan, yang mampu membentuk atau mampu menjadikan suatu keadaan menjadi abu-abu yaitu tidak putih dan tidak pula hitam, padahal di dalam ajaran Diinul Islam tidak ada yang abu-abu, semuanya jelas yakni hitam dan putih, halal dan haram, kafir dan beriman, sebagaimana firman-Nya berikut ini:

 

“Dan mereka mengikuti apa yang di baca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengerjakan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (surat Al Baqarah (2) ayat 102). 


Selain daripada itu masih ada contoh dan perbuatan yang terjadi  di dalam masyarakat yang dibuat oleh setan dengan mempergunakan simbol-simbol keaga-maan, dalam hal ini mempergunakan ayat-ayat AlQuran seperti tenung, sihir, ilmu hitam, pelet, gendam, ajimat, yang kesemuanya mempergunakan ayat-ayat AlQuran yang diselewengkan atau yang disalahgunakan oleh setan melalui paranormal, melalui dukun, melalui orang pintar, yang menurut cerita yang kami kemukakan di atas mereka semua adalah utusan iblis/setan di muka bumi. Semoga kita tidak tertipu oleh itu semua.

  

4. Diganggu Setan Berlindunglah kepada Allah SWT. Di saat diri kita melaksanakan tugas sebagai hamba dan khalifah-Nya di muka bumi, kita tidak saja bertemu, menghadapi serta mengalami gangguan dan godaan dari setan. Akan tetapi kita juga mengalami gangguan dan godaan dari Manusia yang berwatak dan berwujud layaknya seperti setan. Selanjutnya apa yang harus kita perbuat jika kita bertemu dengan kedua bentuk setan yang kami sebutkan di atas? Pertama jika kita bertemu (mengalami gangguan) syaitan cukup dengan dibacakan “A’udzubillahhiminasy-syaithanir-rajim” maka setan akan menjauh dari diri kita. Setan tidak mau dan tidak suka mendengar ucapan tersebut dikarenakan di dalam kalimat tersebut terdapat kebesaran Allah SWT sehingga manusia akan terhindar dari godaannya.

 

Setan akan kembali menggoda, merayu, selama pintu masuk yang ada di dalam diri masih ada dan tersedia, yaitu jasmani dan juga hubbul. Hal yang paling susah dan sulit dihadapi oleh manusia adalah setan yang berwujud manusia (atau manusia yang telah berubah wujudnya menjadi setan) sebab setan dalam bentuk seperti ini banyak mempunyai kebutuhan seperti hidup mewah, menginginkan kedudukan dan jabatan tinggi, harta kekayaan, syahwat dan perut sedangkan setan tidak mempunyai kepentingan pribadi dengan manusia kecuali menggelincir kan manusia ke jalan yang sesat.

 

Untuk itu  jika manusia ingin selamat dari gangguan dan godaan syaitan baik syaitan yang murni maupun syaitan yang sudah berubah wujud menjadi manusia, jalan satu-satunya adalah meminta perlindungan hanya kepada Allah SWT dikarenakan kebera-daan syaitan juga karena kehendak Allah SWT sehingga hanya Allah SWT sajalah yang paling tahu dan yang paling mengerti tentang syaitan. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Dan jika syaitan mengganggumu dengan sesuatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (surat Fushshilat (41) ayat 36).

 

Jika ini adalah kondisi dasar Allah SWT kepada setan berarti hanya Allah SWT sajalah yang dapat memberikan semua perlindungan yang dibutuhkan oleh manusia sebab hal yang akan di-alami oleh manusia sudah di dalam Ilmu-Nya Allah SWT. Adakah syarat yang diminta oleh  Allah SWT kepada manusia jika ia ingin memperoleh perlindungan dari Allah SWT? Syarat dan perlindungan Allah SWT sangat mudah yaitu cukup dengan melaksanakan Diinul Islam secara kaffah, atau menyediakan hati ruhani yang bersih dari noda dan dosa. Tanpa Hati Ruhani yang bersih dari noda dan dosa maka bantuan dari Allah SWT, pertolongan dari Allah SWT, perlindungan dari Allah SWT, tidak akan dapat kita peroleh sebab Allah SWT hanya mau berkomunikasi melalui hati ruhani yang bersih dari noda dan dosa. 

 

5.    Jika Membaca AlQuran Mintalah Perlindungan Allah SWT. AlQuran diturunkan oleh Allah SWT bukan semata-mata sebagai Kitab Suci yang berasal dari Kalam Allah SWT atau yang berasal dari Wahyu Allah SWT. Akan tetapi AlQuran diturunkan sebagai petunjuk, sebagai doa, sebagai obat untuk penyembuh, sebagai Ilmu dan pengetahuan dan lain sebagainya. Apa yang terdapat di dalam AlQuran hanya akan dapat diperoleh dan dinikmati oleh manusia sepanjang manusia mengimani Allah SWT atau sepanjang hati ruhani manusia bersih dari noda dan dosa. Setujukah setan atau keberatankah setan  jika manusia mendapatkan apa-apa yang terkandung di dalam AlQuran?

 

Setan sebagai musuh utama manusia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menggagalkan segala usaha manusia untuk memperoleh, mendapatkan apa-apa yang terdapat di dalam AlQuran. Lalu bagaimanakah caranya kita menggagalkan rencana setan tersebut? Allah SWT melalui surat An Nahl (16) ayat 98 berikut ini:“Apabila kamu membaca AlQuran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” Telah menerangkan bahwa jika kita hendak membaca, mendengarkan, mempelajari, mengamalkan apa-apa yang terdapat di dalam AlQuran yang yang pertama yang harus kita lakukan adalah meminta perlindungan kepada Allah SWT terlebih dahulu dari gangguan dan godaan setan yang terkutuk. Adanya perlindungan, bantuan, pertolongan Allah SWT kepada diri kita maka usaha setan mengganggu dan menggoda manusia menjadi berantakan, atau tidak kesampaian dan kita selalu berada di dalam kehendak Allah SWT. Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi sudahkan kita meminta perlindungan kepada Allah SWT di manapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun juga?  

 

6.   Mencari Pengikut ke Neraka. Allah SWT melalui surat Faathir (35) ayat 6 yang kami kemukakan berikut ini: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa jika kita ingin pulang kampung bersama setan ke neraka Jahannam, syaratnya sangat mudah yaitu jadilah pengikut setan, jadilah hamba setan, dan jadilah budak setan. Akan tetapi jika kita tidak ingin pulang kampung ke neraka Jahannam jangan mau di ajak kompromi dengan setan, jangan mau diprovokasi oleh setan, jangan mau menuruti bujukan dan rayuan setan, jangan mau dinasehati oleh setan sebab setan tidak akan mungkin menyelamatkan diri kita apalagi membantu diri kita menuju jalan yang lurus. Lalu apa yang harus kita perbuat jika kita mau pulang kampung ke syurga? Jangan jadikan diri kita menjadi pengikut setan, akan tetapi jadikan diri kita selalu mengikuti perintah dan larangan Allah SWT, atau jadikan diri kita selalu berada di dalam Kehendak Allah SWT atau laksanakan Diinul Islam secara kaffah.

 

Di dalam kehidupan sehari-hari, rasanya tidak akan ada satupun manusia di muka bumi baik yang beriman ataupun yang kafir sekalipun mau menjadi penghuni neraka Jahannam. Jika sampai diri kita tidak menghendaki syurga sebagai tempat kembali berarti ada sesuatu yang salah dalam diri kita atau telah terjadi hubungan arus pendek atau terjadi korsleting dalam diri kita yang mengakibatkan diri kita tidak waras lagi sehingga kita mau di ajak pulang kampung ke neraka Jahannam oleh syaitan sang laknatullah, padahal kampung kita yang asli adalah syurga.

  

E.      UMAT SETAN DAN SIFAT-SIFATNYA


Setan adalah Musuh bagi manusia. Setan pasti akan berusaha untuk menjatuhkan musuhnya. Setan berusaha untuk menjelek-jelekkan musuhnya. Setan pasti berusaha memprovokasi musuhnya serta setan pasti berusaha supaya musuhnya mau mengikuti jejak dan langkahnya atau menjadikan musuh sebagai pengikutnya. Sekarang jika manusia ingin selamat ataupun ingin menang dari musuh, maka kita harus mengetahui atau kita harus memiliki ilmu dan pemahaman tentang musuh. Adanya ilmu dan pemahaman tentang musuh maka kita akan mengetahui pola berfikir musuh atau kita harus mengetahui pola bertindak dari musuh. Adanya informasi ini akan memudahkan diri kita melakukan tindakan balasan, tindakan preventif, yang akan mengakibatkan musuh kita tidak dapat berkutik atau tidak dapat berbuat macam-macam kepada diri kita.

 

Lalu seperti apakah umat manusia yang telah dapat dipengaruhi oleh setan yang mengakibatkan Allah SWT memberikan kado khusus kepada manusia tersebut berupa neraka sebagai tempat kembali? Inilah bentuk dan sifat-sifat dari umat manusia yang telah dikalahkan oleh setan, yaitu:

 

1.   Selalu Memandang Baik Perbuatan Buruk. Salah satu ciri dari manusia yang su-dah dipengaruhi oleh setan, yaitu akan memandang baik segala perbuatan buruk yang telah dilakukakannya, dengan selalu mencari-cari alasan untuk menutupi perbuatan buruk yang telah dilakukannya. Sebagaimana dikemukakan dalam surat An Nahl (16) ayat 63 berikut ini: “Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka  azab yang sangat pedih.” dan juga berdasarkan surat Maryam (19) ayat 45 yang kami kemukakan berikut ini: “Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan”.

 

Lalu apa yang akan kita peroleh dari perbuatan yang telah menjadikan setan sebagai pemimpin atau telah membuat diri kita menjadi pengikut setan? Allah SWT akan memberikan hadiah atau memberikan kado kepada manusia tersebut siksa dan azab yang sangat pedih. Namun apabila kita tidak mau memperoleh hadiah tersebut diatas, syaratnya juga sangat mudah, yaitu jangan mau digoda atau jangan mau dirayu  atau jangan mau dibujuk oleh setan. Untuk itu jalankan perintah dan larangan Allah SWT atau jangan keluar dari jalan yang telah Allah SWT perintahkan, maka selamatlah diri kita. Sekarang yang menjadi persoalan adalah sudah seberapa jauh pernyataan keimanan dari diri kita sewaktu masih di dalam rahim ibu saat ini?

 

Hal ini dikarenakan manusia telah mbalelo, telah lalai, telah menggadaikan keimanan yang telah diucapkannya sewaktu masih di dalam rahim ibu dengan mengikuti ajakan dan bujukan setan untuk menempuh jalan yang sesat. Jika sekarang Allah SWT memberikan azab dan siksa yang pedih kepada diri kita, jangan pernah menyalahkan Allah SWT sebab itu sudah menjadi ketentuan. Akan tetapi jika kita tidak ingin memperoleh azab dan siksa yang sangat pedih masih ada kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada setiap manusia melalui pintu taubat untuk kembali ke jalan yang lurus. Lalu seperti apakah taubat yang diterima oleh Allah SWT? Taubat yang diterima oleh Allah SWT bagi orang yang berakal hendaknya ia mengerjakan hal-hal sebagai berikut, yaitu:  (a) lisannya yang selalu membaca istighfar; (b) hatinya menyesali dosa yang dikerjakan; (c) jiwanya meninggalkan segala bentuk perbuatan dosa; (d) berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya untuk selamanya; (e) mencintai dan mengutamakan akhirat; (f) tidak cinta duniawi; (g) sedikit bicara; (h) sedikit makan dan minum; (i) tekun dalam mendalami ilmu dan beribadah serta sedikit tidur. Apakah taubat yang telah kita lakukan sudah seperti apa yang kami kemukakan di atas?

 

2.   Selalu Berbuat Keji dan Tidak Mempunyai Rasa Malu. Ciri manusia yang telah menjadi pengikut setia setan atau ciri dari manusia yang telah dipengaruhi oleh setan adalah selalu berbuat tindakan keji atau tidak mempunyai rasa malu terhadap apa yang telah dikerjakannya walaupun telah diketahui oleh orang banyak atau telah dilakukan berulang-ulang tanpa pernah kapok malah justru bangga dengan apa yang dikerjakannya walaupun yang dikerjakannya adalah salah. Sebagaimana dikemukakan dalam surat Al A’raaf (7) ayat 28 yang kami kemukakan berikut ini: “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”  Jika sampai diri kita melakukan kesalahan berulang-ulang, tidak pernah kapok, ada baiknya kita bertanya dan berguru kepada keledai (yang tidak masuk lubang yang sama dua kali) dan juga kepada kucing (yang tahu jika ia mencuri). 

 

Dan kami berharap kita semua  tidak seperti yang dikemukakan dalam surat Al A’raaf (7) ayat 28 yang kami kemukakan di atas ini yaitu: orang-orang yang tidak mau merubah perilaku jahatnya walaupun telah diberikan petunjuk ataupun selalu mengulangi perbuatan jahatnya walaupun yang bersangkutan telah pernah mendapatkan hukuman penjara, sehingga kedudukannya lebih rendah daripada keledai yang tidak pernah sekalipun masuk ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. Selanjutnya jika kondisi dan keadaan yang seperti ini selalu kita kerjakan dari waktu ke waktu maka yang paling senang, yang paling bahagia adalah setan. Sekarang tergantung diri kita mau membahagiakan setan ataukah menjadi hamba Allah SWT?

 

3.  Yang Tidak Dipimpin. Manusia yang telah menjadi pengikut setan di dalam kehidupan sehari-harinya biasanya akan dijauhkan oleh lingkungan atau masyarakat tidak mau menerima kehadiran mereka. Hal ini disebabkan akibat dari ulah dan perbuatan mereka sendiri yang selalu berbuat dan berkehendak di luar koridor Nilai-Nilai Kebaikan. Sebagai contoh jika kita selalu berhadapan dengan orang yang selalu berbuat onar maka kitapun melakukan tindakan menghindar dengan menjauh dari orang tersebut sehingga orang tersebut tersisih atau disisihkan oleh masyarakat dengan sendirinya. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka)  selain Allah dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. (surat Al A’raaf (7) ayat 30).” Selanjutnya orang tersebut akan hidup sendiri terpisah dari masyarakat atau tidak mempunyai pemimpin atau tidak ada yang sudi menjadi pimpinannya kecuali setan.

 

Sekarang bayangkan jika kita  hidup di dalam masyarakat tetapi tidak mempunyai pimpinan? Pemimpin di dalam masyarakat pada dasarnya adalah manusia yang diberikan kelebihan Hubbul Riasah oleh Allah SWT sehingga dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut pimpinan dapat memberikan perlindungan, memberikan rasa aman, memberikan kesejahteraan kepada masyarakat yang dipimpinnya. Adanya kondisi ini maka orang yang hidupnya tanpa ada yang memimpin maka ia akan menjadi umat yang sesat, umat yang jauh dari jalan kebenaran yang pada akhirnya membawa mereka ke neraka Jahannam.

 

4.   Yang Tidak Mau Beriman. Ciri dari umat setan yang lain adalah umat yang tidak mau beriman kepada Allah SWT atau umat yang selalu ingin bermaksiat terus kepada Allah SWT atau  umat yang selalu menginginkan kekafiran hidup di dalam dirinya dan juga di dalam masyarakat. Setan bertindak demikian dikarenakan memang setan tidak ingin manusia selamat, setan tidak ingin manusia selalu berada di jalan yang lurus, setan tidak ingin manusia selalu beriman kepada Allah SWT. Setan tidak ingin manusia sesuai dengan kehendak Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma’siat dengan sungguh-sungguh?, (surat Maryam (19) ayat 83).” Lalu Apa yang terjadi dengan setan jika manusia melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah SWT? Setan tidak mengenal istilah gagal, atau merasa kalah jika tidak dapat menjerumuskan manusia ke jalan sesat. Lalu, apakah setan akan berhenti jika ia telah gagal satu kali?

 

Setan tidak mempunyai rasa bosan apa lagi rasa bersalah serta rasa rendah diri untuk mengalahkan dan menjerumuskan manusia. Banyak jalan menuju roma yang dapat dilakukan oleh setan, jika gagal kepada kita, maka ia akan mempengaruhi anak, istri, harta, jabatan, pangkat, keluarga tanpa mengenal lelah, asalkan tujuannya tercapai. Sekarang jika setan melakukan hal itu semua kepada setiap manusia, siapakah yang sanggup melawan setan, siapakah yang sanggup menandingi setan serta siapakah yang sanggup memberikan perlindungan kepada diri kita? Hanya Allah SWT sajalah yang mampu memberikan semua perlindungan kepada diri kita sebab Allah SWT yang mempunyai kemampuan yang tidak terbatas. Sudahkah kita meminta perlindungan kepada Allah SWT di setiap langkah dan tindakan kita?  

 

5.   Yang Suka Bohong. Adapun ciri lainnya yang melekat di dalam diri umat  seitan adalah orang-orang yang suka berbohong, orang yang suka berbuat dusta atau orang yang suka menipu. Jika saat ini kita suka berbohong, suka berdusta dan suka menipu maka dapat dikatakan kita sudah memakmurkan setan dengan memberikan makanan yang bergizi kepadanya. Semakin sering kita melakukan kebohongan, semakin sering kita berdusta ataupun suka menipu orang lain, semakin suburlah setan dan semakin senanglah setan bersahabat dengan diri kita, sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan  mereka adalah orang-orang pendusta. (surat Asy Syu’araa’ (26) ayat 221-222-223)

  

Setan sangat menginginkan persahabatan dengan manusia kekal abadi selamanya tanpa terputus-putus. Akan tetapi jika kita berkeinginan atau berniat untuk memutuskan tali persahabatan dengan setan maka setan dengan segala cara akan berusaha mempertahankan persahabatan ini. Sekarang apa yang sudah kita lakukan untuk melepaskan diri dari belenggu dan pengaruh setan atau apakah kita sudah meminta pertolongan Allah SWT untuk mengalahkan setan?  Kita tidak akan bisa melakukan usaha melepaskan diri dari pengaruh setan tanpa bantuan Allah SWT atau kita tidak bisa seorang diri melawan setan karena jumlah setan sudah melebihi jumlah manusia, karena setan tidak mati. Jika ini adalah kondisinya sudahkah kita memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya sebelum ruh tiba di kerongkongan.  

 

6.   Yang Tidak Mau Dinasehati. Maukah kita diberi nasehat oleh orang yang lebih pandai, maukah kita diberi wejangan oleh orang yang dituakan atau maukah kita di kritik dan diberi saran dalam kerangka untuk memperbaiki diri? Jika jawaban kita adalah bersedia, maka itulah salah satu ciri dari manusia yang masih sesuai dengan fitrah ruh manusia atau manusia masih berjalan di dalam koridor jalan yang lurus. Yang menjadi persoalan adalah jika kita tidak mau menerima nasehat, wejangan, kritik dan saran, kenapa demikian? Setan sangat berkepentingan dan sangat mendukung manusia-manusia yang kepala batu atau orang-orang yang bebal, yang tidak mau dinasehati, yang tidak mau menerima wejangan atau yang tidak mau menerima kritik dan saran, sebagimana firman-Nya berikut ini: “Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan  mereka adalah orang-orang pendusta. (surat Asy Syu’araa’ (26) ayat 223). Dan Jika manusia mau menerima hal tersebut berarti manusia mau menerima dan mau mengakui kesalahan yang diperbuatnya sehingga orang tersebut akan memperbaiki diri untuk kembali ke jalan yang lurus. Hal inilah yang tidak dikehendaki, yang tidak disukai oleh setan sebab dengan begitu manusia akan susah untuk di ajak kembali berbuat keonaran, susah diajak untuk berbuat kejahatan, susah untuk berbuat sesuatu yang sangat bertentangan dengan Nilai-Nilai Keburukan  sehingga menggagalkan usaha syaitan untuk membawa manusia ke neraka Jahannam.

 

7.   Baksil atau Penyakit. Ajaran Islam menempatkan kebersihan sebagian dari iman, hal ini sesuai dengan peribahasa umum yang berbunyi kebersihan pangkal kesehatan. Selanjutnya jika kita menerapkan ketentuan umum tentang kesehatan apa yang dapat kita peroleh? Jika kita menerapkan ketentuan umum secara baik dan benar maka kita akan mendapatkan, akan memperoleh kesehatan Jasmani. Bagaimana dengan ketentuan khusus yang mengatur kebersihan? Sekarang bagaimana jika kita melaksanakan ketentuan khusus tentang kebersihan (maksudnya melaksanakan kebersihan sebagian dari iman) maka manusia tidak hanya memperoleh kesehatan jasmani, akan tetapi manusia juga akan memperoleh kesehatan ruh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar