Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata maklumat adalah pemberita-huan, sedangkan arti
lainnya dari maklumat adalah pengumuman. Contohnya adalah: Rakyat menyambut
maklumat itu dengan gembira. Lalu bagaimana dengan Allah SWT yang telah pula
memaklumatkan 5 (lima) buah ayat yang terdapat di dalam AlQuran yang isinya sangat
berhubungan erat tentang pemberitahuan dan juga pengumuman sebagaimana berikut
ini:
1. Allah SWT berfirman: “Dan Dia memberinya rezeki dari
arah yang tidak disangka- sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah,
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusanNya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (surat
At Talaq (65) ayat 3)
2. Allah SWT berfirman: “Tidak ada suatu musibah yang
menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada
Allah; niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. (surat Ath Tagabun (64) ayat 11)
3. Allah SWT berfirman: “Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu
dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun (surat At
Tagabun (64) ayat 17)
4. Allah SWT berfirman: “Dan bagaimana kamu (sampai)
menjadi kafir, padahal ayat ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya
(Muhammad) pun berada di tengah tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia
diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (surat Ali Imran (3) ayat 101)
5. Allah SWT berfirman: “Dan apabila hamba hamba-Ku
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku
kabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi
(perintah)Ku dan beriman kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran. (surat Al
Baqarah (2) ayat 186)
Berdasarkan 5 (lima)
buah ayat AlQuran yang telah kami kemukakan di atas ini, sesungguhnya Allah SWT
telah memaklumatkan kepada umat manusia, bahwa:
1.
Barangsiapa
bertawakkal kepada-Nya akan dicukupi;
2.
Barangsiapa
yang beriman kepada-Nya akan diberi petunjuk;
3.
Barangsiapa
yang bersandar kepada-Nya akan ditolong;
4.
Barangsiapa
menitipkan kepada-Nya akan dikembalikan;
5.
Barangsiapa
yang yakin dan percaya kepada-Nya akan diselamatkan;
6.
Barangsiapa
yang bertobat kepada-Nya akan diampuni;
7.
Barangsiapa
yang berdoa kepada-Nya akan dikabulkan.
Sekarang kita telah
mengetahui 7 (tujuh) buah maklumat Allah SWT yang ada di dalam AlQuran yang
isinya adalah pemberitahuan dan pengumuman. Lalu seperti apakah kondisi dasar
dari maklumat itu?
Sepanjang maklumat
telah dikemukakan di dalam AlQuran oleh Allah SWT berarti maklumat yang telah
disampaikan oleh Allah SWT telah berlaku sampai dengan hari kiamat kelak dan
bersifat mengikat antara Allah SWT sebagai pemberi makklumat dengan setiap
manusia yang mampu memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkanNya dalam
maklumat. Ini berarti hanya ada dua pihak yang terikat di dalam maklumat itu
yaitu Allah SWT selaku subyek dan manusia selaku obyek sehingga tidak ada pihak
ketiga yang terlibat dalam maklumat yang telah berlaku di muka bumi ini.
Setelah mengetahui adanya tujuh maklumat yang kami
kemukakan di atas, lalu apa yang ada di dalam benak dan perasaan kita! Apakah
ada paksaan dari Allah agar kita melaksanakan maklumat-Nya? Apakah Allah
mengharuskan kita memenuhi apa yang telah dimaklumatkan? Apakah Allah
mengintimidasi kita agar segera memenuhi syarat dan ketentuan yang telah
ditetapkan-Nya sehingga maklumat-Nya berlaku? Apakah Allah sangat demokratis
dengan maklumat-Nya ataukah Allah memaksakan kehendak-Nya?
Jika saat ini kita
masih hidup di dunia dan juga masih memiliki hati nurani yang bersih dan sehat
berarti mata hati kita masih mampu melihat dengan baik dan benar bahwa:
1. Allah SWT sangat
santun kepada manusia;
2. Allah SWT sangat
memudahkan manusia di dalam hidup dan kehidupannya; dan
3. Allah SWT sangat
demokratis kepada manusia sampai-sampai Allah SWT menye-rahkan pilihan kepada
manusia mau menerima maklumat-Nya ataukah tidak.
Jika ini adalah sikap
Allah SWT kepada diri kita selaku abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya
di muka bumi, sekarang semuanya terpulang kepada sikap diri kita masing masing.
Ingat, syarat dan ketentuan berlaku serta segala resiko yang terjadi ditanggung
sendiri. Maha Suci Allah dengan segala kemahaan-Nya.
Sebagai obyek dari
pemberlakuan maklumat maka obyek tidak akan bisa memperoleh apa pun yang telah
dimaklumatkan sebelum obyek mampu memenuhi syarat dan ketentuan yang
dikehendaki Allah SWT. Sekarang bertanyalah kepada diri sendiri, butuhkah kita
dengan isi dari maklumat yang telah berlaku di muka bumi ini? Jika kita merasa
membutuhkan isi dan kandungan dari maklumat di atas berarti hal hal sebagai
berikut harus kita perhatikan, yaitu:
1. Allah SWT selaku
pembuat maklumat tidak berkepentingan sedikitpun dengan isi maklumatNya karena
Allah SWT sudah maha dan akan maha selamanya sehingga maklumat Allah SWT ini
hanya ditujukan untuk kepentingan manusia yang mau menerima maklumat ini
menjadi kebutuhannya.
2. Agar manusia
memperoleh isi yang terkandung dari maklumat Allah SWT syarat-nya hanya memenuhi
dan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT tanpa harus mempertanyakan
kenapa saya harus melakukannya. Disinilah letaknya bagaimana kita mengimani
Allah SWT melalui apa yang telah dimaklumatkanNya.
3. Jangan pernah
menghitung-hitung terhadap apa apa yang dikehendaki oleh Allah SWT sepanjang
diri kita berkepentingan dengan isi yang terkandung dari maklumat Allah SWT.
Lakukan, lalu lakukan lagi dan lakukan seterusnya dengan Istiqamah (konsisten
dalam komitmen) ikhlas karena Allah SWT semata.
4. Jangan pernah
mengurusi urusan orang lain terhadap apa yang ia lakukan karena kita bukanlah
subyek yang bisa mengatur dan menentukan apa yang dilakukan oleh obyek yang
lainnya. Lakukan saja apa yang kita menjadi kebutuhan dan tujuan akhir kita
tanpa mengurusi, merecoki atau menentukan diterima atau tidaknya urusan orang
lain.
5. Berbuat dan terus
lakukan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT tanpa pernah meragukan Allah SWT di
dalam memenuhi apa yang telah dimaklumatkanNya.
6. Jangan menjadi penilai
atas perbuatan orang lain sewaktu mereka melaksanakan apa apa yang dikehendaki
Allah SWT.
7. Jangan pernah
menjadikan diri kita menjadi subyek, tetaplah menjadi obyek lalu biarkan orang
lain melaksanakan apa yang dipahaminya karena Allah SWT lah yang akan
menentukan hasil akhirnya.
Sebagai wargabinaan yang akan kembali ke rumah
masing-masing, masih ragukah Anda dengan maklumat Allah SWT yang telah
dimaklumatkan yang kesemuanya tertuang di dalam AlQuran?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar