Sabar itu adalah Ilmu
tingkat tinggi. Belajarnya setiap hari. Latihannya setiap saat. Ujiannya pun
tak pernah kita tahu kapan. Bahkan seringkali mendadak. Sang pengujinya pun
bisa siapa saja.Mulai dari keluarga yang kita kenal sampai orang yang belum
kita kenal sekalipun. Bahkan ada diantaranya yang baru kita temui pertama kali
seumur hidup. Lama sekolahnya pun tidak tanggung tanggung seumur hidup. Namun tidak usah bersedih hati karena ketika lulus dari ujian
kesabaran, hadiahnya adalah kebahagiaan dan keselamatan serta kemenangan dalam
hidup di dunia dan akhirat kelak. Allah SWT berfirman:“apa yang di sisimu akan lenyap,
dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya Kami akan memberi
Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan. (surat An Nahl (16) ayat 96).”
Allah SWT berfirman: “Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu".
orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah
itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (surat Az Zumar (39) ayat 10)
Bicara sabar maka
kita harus berbicara tentang Allah SWT yang memiliki nama Ash Shabur. Ash
Shabur adalah Af’al atau perbuatan Allah SWT. Menurut bahasa, berasal dari kata
benda Shabr artinya: menahan diri untuk tidak mengungkapkan kesedihan atau
dukacitanya. Ash Shabur adalah Yang Maha Sabar, Yang kesabaranNya jauh lebih
besar dibanding siapapun. Ash Shabur, Allah SWT adalah Maha Pemurah, Yang tidak
mengejutkan orang orang yang durhaka kepadaNya dengan tiba tiba menghukum mereka.
Dia justru memberikan maaf dan menangguhkan pelaksanaan hukuman.
Ash Shabur tidak
pernah tergesa gesa, Dia mengelola urusan berdasarkan perhitungan tertentu. Dia
menangani urusan berdasarkan rencana-Nya yang jelas. Dia tidak memun-durkan dan
tidak memajukan sesuatu. Dia justru melakukan sesuatu pada waktunya, dengan
sebaik baiknya, seperti yang semestinya. Semua ini Allah SWT lakukan tanpa
sedikitpun menghadapi kesulitan yang dapat merintangi kehendakNya. Ash Shabur
tetap memberimu sekalipun kamu bersikap kurang ajar kepadaNya. Dia memaafkan
meskipun kamu menjauh dari-Nya dan durhaka kepada-Nya. Allah SWT berfirman: “dan
kalau Sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak
akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan
tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka
apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya. (surat Faathir (35 ayat 45)
[1262] Daabbah artinya ialah makhluk yang melata. tetapi
yang dimaksud di sini ialah manusia.
Ash Shabur tidak buru-buru
menghukum orang orang yang durhaka kepada-Nya atau orang orang yang berdosa.
Allah SWT tak akan melakukan sesuatu, kecuali bila menurut kearifan-Nya,
kemuliaan-Nya dan keagungan-Nya, sudah tepat. Dia sedikitpun tidak dirugikan
oleh orang orang yang berbuat doasa. Ash Shabur memberikan perintah dan
kelonggaran kepada hamba hamba-Nya yang diperintah-Nya. Kalau melakukan apa
saja, selalu pada waktunya, dan tidak pernah gegabah.
Perintah-Nya selalu
didasarkan pada perhitungan tertentu. Allah SWT menangguhkan pemberian hukuman,
bahkan setelah sudah waktunya hukuman itu dijatuhkan. Ash Shabur mendorong
makhluk makhlukNya untuk sabar dan tabah. Makna sifat Ash Shabur sangat dekat
dengan makna sifat Al Halim. Perbedaan antara Ash Shabur dan Al Halim adalah,
kalau terhadap Ash Shabur tidak ada yang merasa aman dari hukumanNya.
1.
Sabar Dari sisi Allah
SWT. Ash
Shabar (Yang Maha Sabar) adalah salah satu dari af’al Allah SWT yang tertuang
dalam nama nama Allah SWT Yang Indah (Asmaul Husna). Jika kita melihat tata
urutan Nama Nama Allah SWT Yang Indah dimulai dari Ar Rahman, Ar Rahiem yang
diakhiri dengan Ash Shabur. Posisi Ash Shabur berada di posisi ke 99 (sembilan
puluh sembilan), posisi paling atas dibandingkan dengan yang lainnya.
Sifat Sabar adalah
fitrah manusia. Hal ini dikarenakan sifat sabar merupakan sifat yang melekat
pada setiap ruh manusia melalui proses shibghah sehingga setiap ruh harus
mencerminkan sifat sabar atau kesabaran harus menjadi perilaku ruh di dalam
mengarungi hidup dan kehidupan. Jika tidak berarti ada sesuatu yang salah
dengan ruh, dikarenakan kondisinya sudah tidak fitrah lagi atau kalah karena
dipengaruhi oleh ahwa dan syaitan.
Adanya 2 (dua) buah
kondisi dasar dari sifat sabar di atas, lalu apa yang terjadi dengan dua sifat
sabar di atas? Berikut ini akan kami kemukakan beberapa hal yang menyangkut
sifat sabar, yaitu:
Adanya posisi af’al
Ash Shabur yang dimiliki Allah SWT yang berada paling atas, menunjukkan Allah
SWT sangat sayang kepada diri kita. Allah SWT masih memberikan kesempatan ke
dua bagi diri kita untuk berbuat kebaikan dan kebaikan atau membuat diri kita
menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Allah SWT tidak berkehendak kepada diri
kita untuk tetap dalam keburukan karena Allah SWT masih menunda keputusan akhir
atau belum melaksanakan keputusan akhirnya kepada diri kita. Apakah hal ini
akan kita sia siakan begitu saja berlalu tanpa kesan. Sekarang coba bayangkan
jika sampai Allah SWT terburu buru, tergesa gesa untuk melaksanakan ketetapan
yang berlaku bagi diri kita maka tamatlah diri kita. Hilang sudah visi akhirat
yang kita cita citakan, sia sia karya nyata di dunia, akhirnya kita masuk
neraka.
Sekarang Allah SWT
sudah menyatakan bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang serta Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang, lalu bagaimana mungkin
Allah SWT bisa merealisasikan ke dua hal tersebut jika Allah SWT tidak memiliki
Af’al Ash Shabur (atau Allah SWT terburu buru untuk merealisasikan keputusan-Nya?
Disinilah Allah SWT menunjukkan kebesaran yang sesuai dengan kemahaan yang
dimiliki-Nya, yaitu Allah SWT mampu mengasihi dan menyayangi, Allah SWT mampu
mengampuni lagi maha menyayangi, dikarenakan Allah SWT tidak tergesa gesa dalam
merealisasikan keputusan yang menjadi hak mutlakNya. Sehingga manusia masih
diberi kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum akhirnya ketentuan itu
diberlakukan oleh Allah SWT.
2. Sabar Dari Sisi
Manusia. Sekarang
mari kita perhatikan sifat sabar yang dimiliki oleh diri kita, yang mana sifat
sabar harus dijadikan perilaku diri kita yang sesungguhnya.
a. Bayangkan
jika kita tidak memiliki sifat sabar, apa yang bisa kita lakukan saat
menghadapi ahwa dan syaitan yang begitu sabar, konsisten, tanpa pernah menyerah
kalah untuk mengalahkan diri kita? Sabar adalah senjata rahasia yang diberikan
Allah SWT untuk menghadapi ahwa dan syaitan yang dengan penuh kesabaran
menunggu kita lengah untuk ditipu, digelincirkan, dipengaruhi untuk keluar dari
kehendak Allah SWT .
Menurut Ibnu Qayyim
al Jauziyah, syaitan selalu mengitari seseorang hamba untuk mengetahui lewat
jalan mana ia dapat masuk ke dalam hatinya. Biasanya ia menemukan jalan masuk
hanya melalui hawa nafsunya. Maka dari itu, orang yang menentang hawa nafsunya
berarti ia telah membuat syaitan berputus asa terhadapnya.
b. Pernahkah terbayang
oleh kita sewaktu hidup berumah tangga tanpa dibarengi dengan kesabaran, apa
yang terjadi pada rumah tangga kita? Sabar adalah kekuatan yang tersembunyi di
dalam diri manusia untuk menghadapi sesuatu hal yang tidak mengenakkan sewaktu
kita hidup berumah tangga.
c. Sewaktu
kita hidup bermasyarakat, berinteraksi dengan masyarakat, tentu kita akan menghadapi
masyarakat dengan karakter berbeda beda, lalu jika sampai kita tidak memiliki
kesabaran, maka terjadilah apa yang dinamakan kegaduhan. Sabar adalah obat atau
kekuatan dalam diri untuk menghilangkan ego sehingga terciptalah hidup rukun,
aman, damai dan bersahaja.
d. Sabar adalah energi
positif untuk bangkit dari bencana, ujian, cobaan yang kita hadapi sehingga
kita mampu keluar dari itu semua dalam kondisi sehat, semangat dan siap untuk
kembali hidup normal. Bayangkan jika sabar atau kesabaran tidak kita miliki
saat bencana alam terjadi, lalu apa yang bisa kita perbuat? Semua kacau balau,
semua mementingkan diri, keluarga, anak dan keturunan semata, tanpa
mengindahkan orang lain yang juga membutuhkan bantuan, kondisi inilah yang
paling disukai syaitan. Sekarang mari kita perhatikan dengan seksama beberapa
ayat AlQur’an yang berhubungan erat dengan sabar/kesabaran yang kami kemukakan
di bawah ini. Allah SWT berfirman: “tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan,
Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diutamakan.
(surat Asy Syuura (42) ayat 43)
Allah SWT berfirman: “dan
berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah menyukai orang-orang yang sabar. (surat Ali Imran (3) ayat 146)
Allah SWT berfirman: “Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu beruntung. (surat Ali Imran (3) ayat 200)
Allah SWT berfirman: “dan
taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (surat Al Anfaal (8) ayat
46)
Allah SWT berfirman: “dan
bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali
janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu
menggelisahkan kamu. (surat Ar Ruum (30) ayat 60)
Berdasarkan lima
ketentuan yang kami kemukakan di atas, tidak terlihat sedikitpun keburukan dari
sifat sabar (kesabaran) yang kita lakukan saat hidup di muka bumi ini. Sabar
adalah ibadah yang diutamakan. Sabar adalah ibadah yang mulia. Allah SWT
menyukai orang yang sabar. Allah SWT beserta orang yang sabar. Orang yang sabar
adalah orang yang beruntung atau memperoleh keuntungan yang besar. Orang yang sabar
hatinya tenang lagi menyenangkan orang lain. Semoga kita mampu menjadi orang
yang sabar yang sesuai dengan kehendak Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar