Untuk melaksanakan
apa yang yang telah dimilikinya, maka syaitanpun telah memiliki beberapa
strategi untuk memperdaya manusia dalam kerangka melaksanakan visi dan misi
membawa manusia pulang kampung bersama dirinya ke neraka. Dan inilah strategi
strategi yang akan dilakukan oleh syaitan kepada manusia, yaitu:
1. Strategi Waswasah. Waswasah artinya
membisikkan keraguan pada manusia keti-ka melakukan kebaikan atau amal shaleh.
Saat terdengar kumandang Adzan subuh dan tubuh kita masih terlilit dengan
selimut, ‘nanti lima menit lagi’. Ini adalah waswasah. Kenyataannya bukan lima
menit melainkan satu jam, akhirnya shalat subuh kesiangan. Untuk itu segera
cermati hal hal yang terjadi dalam kehidupan kita, dimana sering terbersit
pikiran pikiran yang membuat kita untuk mengurungkan bahkan meninggalkan suatu
kebajikan dan inilah yang disebut dengan strategi waswasah.
2. Strategi Tazyin. Tazyin artinya
membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Sehingga segala yang berbau maksiat
terlihat indah. Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih mesra
dibandingkan daripada suami istri? Jalan jalan saat pacaran lebih mengesankan
daripada pada setelah menikah. Allah SWT berfirman: “iblis berkata: "Ya Tuhanku,
oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[799] di
antara mereka". (surat Al Hijr (15) ayat 39, 40)
[799] Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.
Ini
karena ada unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sedangkan menikah adalah ibadah.
Yang maksiat disulap setan sehingga terasa sangat indah, dan mengesankan dan
inilah yang disebut dengan strategi tazyin.
3. Strategi Tamanni. Tamanni artinya
memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkah kita berniat
untuk shalat tahajjud saat hendak tidur? Namun pada saat jam tiga pagi
terbangun justru kita meneruskan tidur lagi. Lalu pernahkah kita ingin taubat,
namun pada saat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya,
ini berlangsung berulang ulang atau berkali kali. Inilah yang disebuat dengan
strategi tamanni. Allah SWT berfirman: “dan aku benar-benar akan menyesatkan
mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh
mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi
pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain
dari tipuan belaka.” Setan berusaha agar niatan tahajjud, taubat dan
segala macam amal shaleh hanya sebatas niatan semata atau hanya angan angan
tanpa menjadi kenyataan.
4. Strategi A’dawah. A’dawah artinya
berusaha menanamkan permusuhan. Setan akan berusaha untuk menumbuhkan rasa
permusuhan di antara sesama manusia. Untuk memulai permusuhan, setan akan
menanamkan prasangka buruk di dalam diri manusia. Untuk itu berhati hatilah
dengan prasangka buruk kepada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap
pada strategi setan. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud
hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(surat Al Maaidah (5)
ayat 91).” Sebagai contoh, jika ada pasangan suami istri, tanpa ada
alasan yang jelas, selalu berprasangka buruk kepada pasangannya, hal ini harus
diwaspadai karena hal ini strategi syaitan yang mengakibatkan rumah tangga
diwarnai permusuhan yang pada akhirnya terjadi perceraian.Hal yang harus kita
bedakan dalam persoalan ini adalah prasangka buruk dengan waspada. Kita harus
waspada namun tidak boleh berprasangka buruk.
5. Strategi Takhwif. Takhwif artinya
menakut nakuti. Pernahkah anda merasa takut miskin saat menginfakkan sebagai
harta, takut tidak mendapatkan jodoh atau pekerjaan karena mengenal jilbab,
atau takut disebut sok alim karena datang ke pengajian? Jika kita pernah
merasakannya, inilah strategi takhwif yang dilakukan oleh setan. Ingat, tidak
semua rasa takut dari setan, akan tetapi takut juga ada yang bersifat
manusiawi seperti takut menghadapi ujian, takut ular dan lain lain. Ini adalah
takut yang bersifat alamiah dan tentu saja takut seperti ini diperbolehkan
karena bukan dari strategi setan. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Sesungguhnya
mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang
beriman. (surat Ali Imran (3) ayat 175). Yang dimaksud dengan takhwif
yang datang dari setan adalah takut yang menyebabkan kita tidak melaksanakan
perintah Allah SWT. Misalkan, takut jatuh miskin hingga kita tidak berzakat,
takut jatuh sakit hingga kita tidak berpuasa; takut mati sehingga tidak berhaji
padahal sudah mampu. Takut yang seperti inilah yang disebut dengan strategi
takhwif, yakni perasaan takut yang membuat kita tidak mau mengamalkan ajaran
Diinul Islam yang berlaku.
6. Strategi Shaddun. Shaddun artinya
berusaha menghalang halangi manusia menjalankan perintah Allah SWT dengan
menggunakan berbagai hambatan. Sebagaimana firmanNya berikut ini: “Barangsiapa
yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan
baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya.dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar
menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka
mendapat petunjuk. (surat Az Zukhruf (43) ayat 36, 37).” Untuk itu
perhatikanlah peristiwa saat kita malas untuk mendirikan shalat, atau saat
mengantuk di waktu membaca AlQuran padahal diri kita sudah cukup banyak tidur?
Jika ini yang terjadi berarti gejala dari shaddun dari syaitan mulai beraksi
pada diri kita.
7. Strategi Wa’dun. Wa’dun artinya janji
palsu. Setan akan berusaha membujuk, merayu, mempengaruhi manusia agar mau
mengikutinya dengan memberikan janji janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia
mempercayainya. Sebagaimana dikemukakan dalam surat Ibrahim (14) ayat 22
berikut ini: “dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan:
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan
akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada
kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu
mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi
cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun
sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan
perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” Ayat di atas
ini menjelaskan dengan jelas bahwa di akhirat nanti setan buka kartu. Setan
mengatakan kepada para ahli neraka bahwa janjinya adalah palsu, sementara yang
benar adalah janji Allah SWT. Karena itu, setan berkata, “oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku
akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan
kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku.”
8. Strategi Kaidun. Kaidun artinya tipu
daya. Setan akan berusaha semaksimal mungkin memasang sejumlah perangkap agar
manusia terjebak. Sebenarnya, tipu daya setan itu tidak akan ada pengaruhnya
bagi orang orang yang benar benar beriman kepada Allah SWT. Sebagaimana dikemukakan
dalam surat An Nisaa’ (4) ayat 76 berikut ini: “orang-orang yang beriman
berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan
thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena Sesungguhnya tipu
daya syaitan itu adalah lemah.” Katakan ada seorang mahasiswa atau
pekerja yang mendapatkan tugas lalu
terbersit dalam dirinya, ‘nanti saja dikerjakannya, toh masih lama
dikumpulkannya’. Padahal, dia memiliki waktu luang untuk mengerjakannya. Ini salah
satu contoh dari kaidun (tipu daya), dan buktinya sampai hari yang sudah
ditentukan tugas itu belum selesai.
9. Strategi Nisyan. Nisyan artinya lupa
dan sesungguhnya lupa itu adalah sesuatu hal yang manusiawi. Lupa memang
sesuatu manusiawi, tetapi setan melalui kelihaiannya akan berusaha menjadikan
manusia lupa sebagai alasan untuk menutupi kesalahan atau menghindar dari
tanggung jawab. Lalu pernahkah kita lupa memenuhi janji? Lupa tidak shalat?
Jika lupa hanya sekali, hal itu bisa dikatakan sesuatu yang manusiawi. Akan
tetapi jika sering dilakukan berarti kita telah terjebak dalam strategi nisyan.
Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “dan apabila kamu melihat orang-orang
memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka
membicarakan pembicaraan yang lain. dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan
larangan ini), Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu
sesudah teringat (akan larangan itu). (surat Al An’am (6) ayat 68). “ Untuk
itu perhatikanlah kalimat “Dan jika setan menjadikan kamu lupa akan larangan
ini” bisa menunjukkan kepada kita bahwa bisa jadi kita mengetahui bahwa
perbuatan itu salah. Namun kita berani melakukannya karena khilaf atau lupa.
Jika hal seperti ini terjadi, tinggalkan perbuatan salah tersebut dan segera
bertaubat. Hal ini dikarenakan tindakan
itu merupakan jebakan setan dalam bentuk nisyan. Sebenarnya tidak semua lupa
datangnya dari setan. Ada lupa yang bersifat fitrah bisa juga dikatakan lupa tabiat, Misalnya,
kita lupa rumus atau teori ilmiah tertentu yang sudah lama tidak pernah kita
pelajari. Lupa nama teman kecil yang sudah lama tidak bertemu,dan lain lain.
Lupa sepeti ini bukan dari setan, tetapi lupa fitrah atau lupa tabiat.
Selain
daripada itu, ada lupa yang datangnya dari Allah SWT. Lupa yang dari Allah SWT
merupakan salah satu bentuk pertolongan-Nya. Misalnya, seorang ibu lupa
bagaimana sakitnya melahirkan. Anda bisa bayangkan jika seorang ibu tidak lupa
bagaimana sakitnya melahirkan, tentu ia akan trauma. Seorang istri yang
ditinggal wafat oleh suaminya dan dia sangat sedih, namun setelah lima bulan,
wanita tersebut sudah menikah kembali karena sudah lupa pada suaminya yang
meninggal. Lupa seperti ini bukan dari setan, tetapi merupakan pertolongan
Allah SWT. Lupa itu ada tiga bentuk. Pertama,
lupa fitrah atau manusiawi. Kedua,
lupa yang merupakan pertolongan Allah SWR. Ketiga,
lupa yang datang dari setan. Untuk itu kita harus bisa mewaspadai jangan
sampai terjebak dengan lupa yang datangnya dari setan melalui strategi
nisyan.
Itulah sembilan strategi
setan dalam kerangka mewujudkan apa yang telah di proklamasi-kan, lalu
sudahkah kita yang sudah ditetapkan bermusuhan dengan iblis/setan juga
mempersiapkan strategi untuk mengalahkan iblis/setan! Jika diri kita
berkepentingan dengan kemenangan maka strategi (siasat) wajib dilawan dengan
strategi (siasat) pula. Hal yang pertama yang bisa kita lakukan adalah
berlindung kepada Allah SWT dari segala godaaan dan rayuan yang terkutuk
darinya sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:“dan jika kamu ditimpa sesuatu
godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah[590]. (surat Al A’raf (7) ayat
200)
Dan juga berdasarkan
firman-Nya berikut ini: “dan Katakanlah: "Ya Tuhanku aku
berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya
Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (surat Al Mu’minuun (23) ayat
97, 98).” Lalu berbanyaklah memohon kepada Allah SWT dengan selalu
menengadahkan tangan ke atas melalui doa dan harapan kepada Allah SWT
dikarenakan posisi setan hanya ada di depan, di belakang, di kanan dan di
kiri manusia.
Langkah berikutnya
yang harus kita lakukan adalah dengan memperkuat keimanan dan ketaqwaan diri
kita kepada Allah SWT dikarenakan setan tidak memiliki kekuasaan kepada orang
yang beriman dan bertaqwa, yang dilanjutkan dengan selalu memperbanyak
berdzikir kepada Allah SWT dari waktu ke waktu. Hal ini sebagaimana dikemukakan
dalam firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya syaitan itu tidak ada
kekuasaan-Nya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (surat
Al Nahl (16) ayat 99).” Dan juga berdasarkan firman Allah SWT berikut
ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari
syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya. (surat Al A’raaf (7) ayat 201).” Untuk itu perbanyaklah
ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah sehingga iblis/setan akan menjauh
dari diri kita atau tidak bisa melaksanakan aksinya kepada kita.
Selain apa yang telah
kami kemukakan di atas, masih ada dua ketentuan lagi untuk bisa mengalahkan
iblis beserta keturunannya yang dikemukakan oleh iblis/setan itu sendiri yang
bisa menjadikan diri kita menjadi pemenang di dalam permainan kekhalifahan di
muka bumi ini, yaitu:
a. Melalui Bacaan Ayat Kursy. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Bukhari, Muslim sebagaimana kami kemukakan berikut ini: “Abu Hurairah r.a. berkata: "Rasulullah SAW pernah menugaskan
diriku untuk menjaga kurma zakat, lalu tugas itu aku jalankan. Ketika aku
sedang bertugas, tiba-tiba muncullah seorang lelaki yang sudah tua
mendahuluiku, lalu mengambil kurma dan memasukkannya ke dalam wadahnya. Aku
tangkap dia,tetapi dia mengadu kepadaku yang membuatnya berbuat demikian adalah
anak-anaknya kelaparan, sedang dia orang miskin dan tidak mampu. Akhirnya, aku
kasihan juga kepadanya dan kulepaskan
dia dengan syarat tidak mengulangi lagi perbuatannya. Pada malam ke dua
ia datang dan mengambil kurma lagi, maka aku pegang pakaiannya dan aku berniat
untuk melaporkannya kepada Rasulullah SAW. Akan tetapi, ia mengadu kepadaku dan
menggerutu tentang kemiskinan dan kebutuhan yang dialaminya, sedang
anak-anaknya banyak. Akhirnya, ia kulepaskan lagi. Pada malam ketiga dia datang
lagi, lalu aku tangkap dia. Ia mengadu lagi, tetapi kali ini dia tidak
kubiarkan dan aku bertekad akan menyerahkannya kepada Rasulullah SAW. Lelaki
itu berkata:"Lepaskanlah aku! Aku akan mengajarkan kepadamu suatu ayat
bila kamu membacanya pada malam harimu, maka akan ada penjaga yang memelihara
kamu dari gangguan syaitan." Para shahabat adalah orang yang sangat getol
kepada kebaikan. Oleh karena itu, Abu Hurairah bertanya:"Ayat apakah itu?
Syaitan pun membaca ayat Kursy. Sesudah itu, Abu Hurairah melepaskannya.
Selanjutnya, Abu Hurairah pergi dan menceritakannya kepada Rasul SAW, lalu
Rasul SAW tersenyum dan bersabda:"Tahukah kamu, siapakah yang kamu ajak
bicara sejak tiga malam terakhir, hai Abu Hurairah?" Abu Hurairah
menjawab:"Tidak wahai Rasulullah." Rasulullah SAW bersabda:"Dia
adalah syaitan. Ketahuilah dia berkata benar kepadamu, sedang dia adalah
pendusta".
Iblis/setan
selaku musuh abadi diri kita mengajarkan kepada diri kita dengan mengemukakan
jika kita membaca ayat Kursy pada malam hari, maka akan ada penjaga yang akan
memelihara diri kita sehingga kita tidak bisa diganggu oleh iblis/setan lagi.
Adanya kondisi ini menunjukkan kepada diri kita bahwa semakin kita sering
membaca ayat Kursy maka semakin sering pula iblis/setan tidak bisa mengganggu
diri kita. Kondisi ini sudah dikemukakan oleh iblis/setan melalui hadits di
atas ini.
Lalu
sebagai musuh dari iblis/setan sudahkah kita memanfaatkan, sudahkah kita
mempergunakan, atau sudahkah kita melaksanakan apa yang telah dikemukakan oleh iblis/setan
untuk kepentingan diri kita sendiri? Hal
yang harus kita ketahui bahwa ketentuan di atas bukan berasal dari Nabi
Muhammad SAW. Namun iblis/setanlah yang memberitahukan kepada diri kita akan
kelemahannya sendiri. Dan jika sekarang kita telah tahu kelemahan iblis/setan
maka gunakan kelemahan yang telah diberitahukan ini untuk menghadapi iblis/setan
saat hidup di dunia. Hal ini dikarenakan hanya melalui kelemahan inilah kita
mudah mengalahkan gangguan iblis/setan. Untuk itu jangan pernah sia-siakan
kesempatan ini dalam rangka mengalahkan iblis/setan.
b. Melalui Rahasia Yang Disampaikan Iblis melalui Nabi Musa
as,. Hal ini berdasarkan
hadits yang kami kemukakan berikut ini: “Dikisahkan dalam
sebuah hadits, pada zaman Nabi Musa as,. Iblis pernah datang menemui Nabi Musa
as, untuk meminta bantuan. Iblis menyampaikan bahwa sebenarnya dia takut masuk
ke dalam Neraka karena dia mengerti betul bagaimana keadaan di dalam Neraka.
Namun dikarenakan di saat Nabi Adam as, diciptakan, kemudian Allah SWT menyuruh
para malaikat sujud pada Nabi Adam as, (termasuk iblis yang saat itu berada di
kalangan malaikat), ternyata hanya Iblis yang tidak mau sujud dikarenakan
egonya yang terlalu tinggi, Iblis tidak melihat ‘siapa’ yang memerintahkannya.
Malah Iblis mengatakan bahwa derajat dirinya itu lebih tinggi dari pada Nabi
Adam as, karena Nabi Adam as, diciptakan dari tanah, sedangkan Iblis diciptakan
dari api. Singkat cerita, Allah SWT murka dan mengutuk Iblis dan anak
turunannya untuk masuk ke dalam Neraka pada hari kiamat nanti. Namun Allah SWT
member umur yang panjang pada Iblis hingga hari kiamat nanti. Iblis datang pada
Nabi Musa as,. Tujuan Iblis datang pada Nabi Musa as, adalah meminta bantuan.
Iblis mengatakan bahwa ia ingin taubat, tapi tidak tahu caranya. Maka Iblis
meminta Nabi Musa as, untuk berdoa kepada Allah SWT agar Allah SWT
memberitahukan bagaimana cara taubat yang harus dilakukan oleh Iblis karena
kesalahannya yang dahulu itu. Akhirnya Nabi Musa as, mendapatkan kabar dari
Allah SWT. Lalu Iblis datang lagi dan menemui Nabi Musa as,. Iblis bertanya
tentang cara taubat yang bagaimana yang disampaikan oleh Allah SWT melalui Nabi
Musa as,. Dan Nabi Musa as, menjelaskan bahwa cara taubatnya sangat mudah dan
sederhana, yaitu “Jika Engkau (iblis) memang ingin bertaubat, Allah SWT
perintah padamu supaya Engkau sujud di kuburannya Nabi Adam as,”. Mendengar
penjelasan itu, Iblis marah dan menolak sambil berkata” Dulu ketika Nabi Adam
masih hidup, Aku tidak mau sujud! Apalagi sekarang Adam telah jadi tanah!
Tidak, aku tidak mau sujud di kuburan Nabi Adam!”. Lalu sebelum meninggalkan
Nabi Musa, Iblis berkata: Hai Musa, karena kamu telah baik dan mencoba
menolongku, maka sebagai balasannya, aku akan menyampaikan 3(tiga) rahasia
kepadamu Musa”. Rahasia pertama: “Tahukah kamu Musa, kenapa manusia bisa
marah-marah hingga sangat marah sekali? Penyebabnya adalah Aku yang sedang berada
di hatinya. Aku bisa masuk ke dalam pembuluh darah manusia.” Rahasia kedua:
“Tahukah kamu Musa, mengapa ketika orang-orang Iman berperang, lalu diantara
Iman itu ada yang lari meninggalkan perang? Itu karena aku (Iblis) yang
mengingatkan mereka akan harta, istri dan anak-anaknya yang mereka tinggalkan
di rumah. Rahasia ketiga: Tahukah kamu Musa, bahwa ketika ada dua orang
laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya berkumpul, maka Akulah yang ketiga
yang berada di antara mereka dan Aku akan menggoda mereka sampai mereka
melakukan zina. (Hadits Riwayat Ath Thabarani, Ibnu Abbar).” Iblis/setan selaku
musuh abadi dari diri kita juga telah memberitahukan kepada diri kita tentang
3(tiga) buah rahasia yang harus kita jadikan pembelajaran bagi diri kita di
dalam rangka menghadapi iblis/setan saat menjadi khalifah di muka bumi.
Rahasia pertama: “Tahukah kamu Musa, kenapa manusia bisa marah-marah
hingga sangat marah sekali? Penyebabnya adalah Aku yang sedang berada di
hatinya. Aku bisa masuk ke dalam pembuluh darah manusia.”
Rahasia kedua: “Tahukah kamu Musa,
mengapa ketika orang-orang Iman berperang, lalu diantara Iman itu ada yang lari
meninggalkan perang? Itu karena aku (Iblis) yang mengingatkan mereka akan
harta, istri dan anak-anaknya yang mereka tinggalkan di rumah.
Rahasia ketiga: Tahukah kamu Musa, bahwa ketika ada dua orang laki-laki
dan perempuan yang bukan mahramnya berkumpul, maka Akulah yang ketiga yang
berada di antara mereka dan Aku akan menggoda mereka sampai mereka melakukan
zina.
Sekarang semuanya
terpulang kepada diri kita sendiri, maukah mempergunakan info rahasia yang
dikemukakan oleh iblis/setan untuk kepentingan diri kita sendiri, terutama
mengalahkan musuh abadi sehingga kita sukses menjadi abd’ (hamba)-Nya yang
sekaligus khalifah-Nya di muka bumi ini.
D. AGAMA DAN BAHAYA
PENGIKUT SYAITAN.
Syaitan sebagai musuh utama manusia dapat dipastikan akan berusaha
menjauhkan manusia dari jalan kebenaran atau menjauhkan manusia dari jalan yang
lurus. Untuk itu setan akan berupaya
dan berusaha melalui cara apapun juga supaya manusia tidak bisa melaksanakan
apa-apa yang dikehendaki Allah SWT atau syaitan akan terus menggangu manusia
saat mengerjakan ajaran atau ketentuan yang berasal dari Allah SWT. Jika kondisi ini sampai
terjadi pada diri kita maka semakin jauh diri kita dari jalan kebenaran atau
semakin jauh diri kita dari kehendak Allah SWT.
Setan tidak suka dan tidak senang jika manusia melaksanakan Diinul
Islam secara kaffah. Sekarang jika manusia tetap melaksanakan Diinul Islam,
apakah setan akan berdiam diri? Setan tidak akan berdiam diri kepada
manusia yang melaksanakan Diinul Islam. Untuk itu syaitan
akan berusaha merubah atau mengacaukan Diinul Islam atau akan mempergunakan
simbol-simbol keagamaan untuk menghancurkan manusia. Lalu apa yang dapat setan perbuat melalui simbol-simbol keagamaan? Seperti
apakah bahaya dari pengikut setan yang memanfaatkan agama sebagai tameng di
dalam melakukan aksinya?
1. Menyembah Hewan, Matahari dan Patung. Setan yang telah memiliki izin dari Allah SWT untuk menyesatkan
manusia, pasti akan melaksanakan tugas dan wewenang yang dimilikinya dengan
sebaik mungkin. Setan akan mempergunakan berbagai macam cara untuk menggangu,
menggoda keimanan anak dan keturunan Nabi Adam as,. Salah satu cara setan
untuk menggangu dan menggoda keimanan manusia adalah dengan mempergunakan
simbol-simbol keagamaan. Apa yang setan lakukan dengan mempergunakan
simbol-simbol keagamaan? Setan akan merubah, akan mengganti, akan meniadakan
dari menyembah hanya kepada Allah SWT menjadi menyembah kepada binatang,
menyembah kepada matahari, menyembah kepada patung atau menyembah kepada apapun
juga sepanjang dapat dijadikan suatu sembahan atau sepanjang dapat dijadikan
tuhan selain Allah SWT.
Hal ini sebagaimana
dikemukakan dalam surat An Naml (27) ayat 24 berikut ini: “Aku mendapati dia dan
kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka
memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan
(Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (surat An Naml (27) ayat 24).” Dan juga berdasarkan surat Maryam (19) ayat
42-43-44 sebagaimana berikut ini: “Ingatlah
ketika ia berkata kepada bapaknya: “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah
sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu
sedikitpun? Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.(surat Maryam (19) ayat
42-44). Adanya sesembahan baru di luar menyembah kepada Allah
SWT yang diperkenalkan oleh setan kepada manusia, maka manusia tesebut telah
mengganggap bahwa apa yang disembahnya tersebut dapat memberikan ketenangan,
ketenaran, kepuasaan, harta melimpah padahal kesemua yang dilakukan itu telah
keluar dari jalan Allah SWT sehingga manusia telah terhalang dari jalan Allah
SWT.
Dimanakah letak kelihaian dan kelicikan setan di dalam mempergunakan
simbol-simbol keagamaan? Setan akan menjadikan
manusia memandang indah perbuatan yang memenuhi Nilai-Nilai Keburukan atau setan
akan menjadikan manusia selalu memandang perbuatan yang dikerjakan manusia
tidak bertentangan dengan syariat, padahal apa yang dilakukan oleh manusia
tersebut telah sesat. Apa buktinya? Contoh yang sering
kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari adalah jika kita membangun rumah atau
membangun gedung, maka kita disuruh untuk memotong kepala kerbau dan
selanjutnya kepala kerbau tersebut wajib ditanam di atas tanah yang akan di
bangun tersebut. Timbulnya mitos kepala
kerbau yang harus di tanam di atas tanah yang akan di bangun, merupakan hasil
provokasi setan kepada manusia melalui pemakaian simbol keagamaan dengan
mengganti Allah SWT kepada kepala kerbau sehingga sukses dan tidaknya
pembangunan diakibatkan oleh adanya kepala kerbau tersebut. Sekarang jika
kepala kerbau sudah dinyatakan sebagai salah satu syarat untuk sukses membangun
suatu gedung, dimanakah letak ilmu konstruksi di dalam suatu pembangunan
gedung? Adanya kondisi ini membuat masyarakat dibuat bingung, masyarakat dibuat
mendua, masyarakat dibuat bertanya-tanya dimanakah sebenarnya kebesaran dan kemahaan Allah SWT, jika ini
terjadi maka kondisi inilah yang sangat diharapkan oleh setan sehingga
memudahkan setan melaksanakan aksinya kepada manusia.
2. Animisme. Diinul Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada umat manusia dalam rangka
menuntun manusia selalu berada di dalam jalan Allah SWT. Adanya Diinul Islam
membuat manusia mempunyai pegangan dan pedoman dalam hidup dan kehidupan
dan apabila manusia ingin selamat, maka
laksanakanlah Diinul Islam secara kaffah. Sekarang jika ditinjau dari kacamata
setan, sudikah, relakah, merestuikah setan jika manusia mempunyai agama
atau manusia melaksanakan ajaran agama? Setan dapat
dipastikan tidak akan rela, tidak akan merestui dan bahkan sangat membenci
manusia yang mempunyai dan melaksanakan Agama, terutama melaksana-kan Diinul
Islam secara kaffah. Sehingga setan sangat memusuhi manusia yang mau
melaksanakan ajaran secara baik dan benar. Setan selalu
berkeinginan dan selalu berusaha agar manusia tidak mempunyai agama atau
setan ingin manusia menjadi animisme selama-lamanya (tidak memiliki agama
selama lamanya), atau mengikuti apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka.
Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah
apa yang diturunkan Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya)
mengikuti apa yang dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka
(akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam
siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (surat Luqman (31) ayat 21).
Untuk apa setan melakukan ini semua? Adanya agama
(maksudnya Diinul Islam) yang dijalankan dan dilaksanakan oleh manusia, akan
menjauhkan manusia atau menjadikan manusia sulit dijangkau ataupun sulit
ditaklukkan oleh setan. Sedangkan jika manusia tidak mempunyai Agama sama
sekali, berarti manusia tidak mempunyai pegangan dan pedoman di dalam hidup dan
kehidupannya sehingga memudahkan setan untuk melancarkan dan melaksanakan
aksinya. Saat ini Allah SWT
hanya meridhai Diinul Islam sebagai satunya Agama yang Haq di muka bumi,
sudahkah kita melaksanakannya secara kaffah sehingga mampu mengalahkan setan?
Sekarang
bagaimana dengan kondisi setan itu sendiri dibandingkan dengan manusia yang
telah dijadikan syaitan tidak memiliki agama atau yang sudah tidak lagi
memiliki Tuhan selain Allah SWT karena perbuatan syirik/musyik? Berdasarkan
surat Ibrahim (14) atat 22 berikut ini: “dan berkatalah
syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah
telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku,
oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri.
aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu
mendapat siksaan yang pedih.” Setan tidak membenarkan manusia mempersekutukan
sesuatu, termasuk mempersekutukan setan itu sendiri dengan Allah SWT. Adanya
kondisi ini berarti setan mengakui bahwa tindakan mempersekutukan Allah SWT
itu tidak benar. Akan tetapi karena kelihaian setan mengakibatkan manusia
yang lemah iman terjerumus mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu. Jika
sampai diri kita terjerumus mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu berarti
kita sudah melebihi setan ini sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar