Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Rabu, 15 Mei 2024

SETAN SANG MUSUH ABADI MANUSIA (PART 4 of 6)

 

Untuk melaksanakan apa yang yang telah dimilikinya, maka syaitanpun telah memiliki beberapa strategi untuk memperdaya manusia dalam kerangka melaksanakan visi dan misi membawa manusia pulang kampung bersama dirinya ke neraka. Dan inilah strategi strategi yang akan dilakukan oleh syaitan kepada manusia, yaitu: 

 

1.    Strategi Waswasah. Waswasah artinya membisikkan keraguan pada manusia keti-ka melakukan kebaikan atau amal shaleh. Saat terdengar kumandang Adzan subuh dan tubuh kita masih terlilit dengan selimut, ‘nanti lima menit lagi’. Ini adalah waswasah. Kenyataannya bukan lima menit melainkan satu jam, akhirnya shalat subuh kesiangan. Untuk itu segera cermati hal hal yang terjadi dalam kehidupan kita, dimana sering terbersit pikiran pikiran yang membuat kita untuk mengurungkan bahkan meninggalkan suatu kebajikan dan inilah yang disebut dengan strategi waswasah. 

 

2.  Strategi Tazyin. Tazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Sehingga segala yang berbau maksiat terlihat indah. Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih mesra dibandingkan daripada suami istri? Jalan jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada pada setelah menikah. Allah SWT berfirman: “iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[799] di antara mereka". (surat Al Hijr (15) ayat 39, 40) 

[799] Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t. 


Ini karena ada unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sedangkan menikah adalah ibadah. Yang maksiat disulap setan sehingga terasa sangat indah, dan mengesankan dan inilah yang disebut dengan strategi tazyin.

 

3.  Strategi Tamanni. Tamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkah kita berniat untuk shalat tahajjud saat hendak tidur? Namun pada saat jam tiga pagi terbangun justru kita meneruskan tidur lagi. Lalu pernahkah kita ingin taubat, namun pada saat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya, ini berlangsung berulang ulang atau berkali kali. Inilah yang disebuat dengan strategi tamanni. Allah SWT berfirman: “dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” Setan berusaha agar niatan tahajjud, taubat dan segala macam amal shaleh hanya sebatas niatan semata atau hanya angan angan tanpa menjadi kenyataan.

 

4.   Strategi A’dawah. A’dawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Setan akan berusaha untuk menumbuhkan rasa permusuhan di antara sesama manusia. Untuk memulai permusuhan, setan akan menanamkan prasangka buruk di dalam diri manusia. Untuk itu berhati hatilah dengan prasangka buruk kepada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap pada strategi setan. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(surat Al Maaidah (5) ayat 91).” Sebagai contoh, jika ada pasangan suami istri, tanpa ada alasan yang jelas, selalu berprasangka buruk kepada pasangannya, hal ini harus diwaspadai karena hal ini strategi syaitan yang mengakibatkan rumah tangga diwarnai permusuhan yang pada akhirnya terjadi perceraian.Hal yang harus kita bedakan dalam persoalan ini adalah prasangka buruk dengan waspada. Kita harus waspada namun tidak boleh berprasangka buruk. 

 

5.    Strategi Takhwif. Takhwif artinya menakut nakuti. Pernahkah anda merasa takut miskin saat menginfakkan sebagai harta, takut tidak mendapatkan jodoh atau pekerjaan karena mengenal jilbab, atau takut disebut sok alim karena datang ke pengajian? Jika kita pernah merasakannya, inilah strategi takhwif yang dilakukan oleh setan. Ingat, tidak semua rasa takut dari setan, akan tetapi takut juga ada yang bersifat manusiawi seperti takut menghadapi ujian, takut ular dan lain lain. Ini adalah takut yang bersifat alamiah dan tentu saja takut seperti ini diperbolehkan karena bukan dari strategi setan. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (surat Ali Imran (3) ayat 175). Yang dimaksud dengan takhwif yang datang dari setan adalah takut yang menyebabkan kita tidak melaksanakan perintah Allah SWT. Misalkan, takut jatuh miskin hingga kita tidak berzakat, takut jatuh sakit hingga kita tidak berpuasa; takut mati sehingga tidak berhaji padahal sudah mampu. Takut yang seperti inilah yang disebut dengan strategi takhwif, yakni perasaan takut yang membuat kita tidak mau mengamalkan ajaran Diinul Islam yang berlaku.

 

6. Strategi Shaddun. Shaddun artinya berusaha menghalang halangi manusia menjalankan perintah Allah SWT dengan menggunakan berbagai hambatan. Sebagaimana firmanNya berikut ini: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (surat Az Zukhruf (43) ayat 36, 37).” Untuk itu perhatikanlah peristiwa saat kita malas untuk mendirikan shalat, atau saat mengantuk di waktu membaca AlQuran padahal diri kita sudah cukup banyak tidur? Jika ini yang terjadi berarti gejala dari shaddun dari syaitan mulai beraksi pada diri kita.

 

7.  Strategi Wa’dun. Wa’dun artinya janji palsu. Setan akan berusaha membujuk, merayu, mempengaruhi manusia agar mau mengikutinya dengan memberikan janji janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia mempercayainya. Sebagaimana dikemukakan dalam surat Ibrahim (14) ayat 22 berikut ini: “dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” Ayat di atas ini menjelaskan dengan jelas bahwa di akhirat nanti setan buka kartu. Setan mengatakan kepada para ahli neraka bahwa janjinya adalah palsu, sementara yang benar adalah janji Allah SWT. Karena itu, setan berkata, “oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku.”

 

8.  Strategi Kaidun. Kaidun artinya tipu daya. Setan akan berusaha semaksimal mungkin memasang sejumlah perangkap agar manusia terjebak. Sebenarnya, tipu daya setan itu tidak akan ada pengaruhnya bagi orang orang yang benar benar beriman kepada Allah SWT. Sebagaimana dikemukakan dalam surat An Nisaa’ (4) ayat 76 berikut ini: “orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” Katakan ada seorang mahasiswa atau pekerja  yang mendapatkan tugas lalu terbersit dalam dirinya, ‘nanti saja dikerjakannya, toh masih lama dikumpulkannya’. Padahal, dia memiliki waktu luang untuk mengerjakannya. Ini salah satu contoh dari kaidun (tipu daya), dan buktinya sampai hari yang sudah ditentukan tugas itu belum selesai.

 

9.    Strategi Nisyan. Nisyan artinya lupa dan sesungguhnya lupa itu adalah sesuatu hal yang manusiawi. Lupa memang sesuatu manusiawi, tetapi setan melalui kelihaiannya akan berusaha menjadikan manusia lupa sebagai alasan untuk menutupi kesalahan atau menghindar dari tanggung jawab. Lalu pernahkah kita lupa memenuhi janji? Lupa tidak shalat? Jika lupa hanya sekali, hal itu bisa dikatakan sesuatu yang manusiawi. Akan tetapi jika sering dilakukan berarti kita telah terjebak dalam strategi nisyan. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). (surat Al An’am (6) ayat 68). “ Untuk itu perhatikanlah kalimat “Dan jika setan menjadikan kamu lupa akan larangan ini” bisa menunjukkan kepada kita bahwa bisa jadi kita mengetahui bahwa perbuatan itu salah. Namun kita berani melakukannya karena khilaf atau lupa. Jika hal seperti ini terjadi, tinggalkan perbuatan salah tersebut dan segera bertaubat. Hal ini dikarenakan tindakan itu merupakan jebakan setan dalam bentuk nisyan. Sebenarnya tidak semua lupa datangnya dari setan. Ada lupa yang bersifat fitrah  bisa juga dikatakan lupa tabiat, Misalnya, kita lupa rumus atau teori ilmiah tertentu yang sudah lama tidak pernah kita pelajari. Lupa nama teman kecil yang sudah lama tidak bertemu,dan lain lain. Lupa sepeti ini bukan dari setan, tetapi lupa fitrah atau lupa tabiat.

 

Selain daripada itu, ada lupa yang datangnya dari Allah SWT. Lupa yang dari Allah SWT merupakan salah satu bentuk pertolongan-Nya. Misalnya, seorang ibu lupa bagaimana sakitnya melahirkan. Anda bisa bayangkan jika seorang ibu tidak lupa bagaimana sakitnya melahirkan, tentu ia akan trauma. Seorang istri yang ditinggal wafat oleh suaminya dan dia sangat sedih, namun setelah lima bulan, wanita tersebut sudah menikah kembali karena sudah lupa pada suaminya yang meninggal. Lupa seperti ini bukan dari setan, tetapi merupakan pertolongan Allah SWT. Lupa itu ada tiga bentuk. Pertama, lupa fitrah atau manusiawi. Kedua, lupa yang merupakan pertolongan Allah SWR. Ketiga, lupa yang datang dari setan. Untuk itu kita harus bisa mewaspadai jangan sampai terjebak dengan lupa yang datangnya dari setan melalui strategi nisyan.

 

Itulah sembilan strategi setan dalam kerangka mewujudkan apa yang telah di proklamasi-kan, lalu sudahkah kita yang sudah ditetapkan bermusuhan dengan iblis/setan juga mempersiapkan strategi untuk mengalahkan iblis/setan! Jika diri kita berkepentingan dengan kemenangan maka strategi (siasat) wajib dilawan dengan strategi (siasat) pula. Hal yang pertama yang bisa kita lakukan adalah berlindung kepada Allah SWT dari segala godaaan dan rayuan yang terkutuk darinya sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:“dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah[590]. (surat Al A’raf (7) ayat 200)

 [590] Maksudnya: membaca A'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim.

 

Dan juga berdasarkan firman-Nya berikut ini: “dan Katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.  dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (surat Al Mu’minuun (23) ayat 97, 98).” Lalu berbanyaklah memohon kepada Allah SWT dengan selalu menengadahkan tangan ke atas melalui doa dan harapan kepada Allah SWT dikarenakan posisi setan hanya ada di depan, di belakang, di kanan dan di kiri manusia.

 

Langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah dengan memperkuat keimanan dan ketaqwaan diri kita kepada Allah SWT dikarenakan setan tidak memiliki kekuasaan kepada orang yang beriman dan bertaqwa, yang dilanjutkan dengan selalu memperbanyak berdzikir kepada Allah SWT dari waktu ke waktu. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaan-Nya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (surat Al Nahl (16) ayat 99).” Dan juga berdasarkan firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (surat Al A’raaf (7) ayat 201).” Untuk itu perbanyaklah ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah sehingga iblis/setan akan menjauh dari diri kita atau tidak bisa melaksanakan aksinya kepada kita.

 

Selain apa yang telah kami kemukakan di atas, masih ada dua ketentuan lagi untuk bisa mengalahkan iblis beserta keturunannya yang dikemukakan oleh iblis/setan itu sendiri yang bisa menjadikan diri kita menjadi pemenang di dalam permainan kekhalifahan di muka bumi ini, yaitu:

 

a.  Melalui Bacaan Ayat Kursy. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim sebagaimana kami kemukakan berikut ini: “Abu Hurairah r.a. berkata: "Rasulullah SAW pernah menugaskan diriku untuk menjaga kurma zakat, lalu tugas itu aku jalankan. Ketika aku sedang bertugas, tiba-tiba muncullah seorang lelaki yang sudah tua mendahuluiku, lalu mengambil kurma dan memasukkannya ke dalam wadahnya. Aku tangkap dia,tetapi dia mengadu kepadaku yang membuatnya berbuat demikian adalah anak-anaknya kelaparan, sedang dia orang miskin dan tidak mampu. Akhirnya, aku kasihan juga kepadanya dan kulepaskan  dia dengan syarat tidak mengulangi lagi perbuatannya. Pada malam ke dua ia datang dan mengambil kurma lagi, maka aku pegang pakaiannya dan aku berniat untuk melaporkannya kepada Rasulullah SAW. Akan tetapi, ia mengadu kepadaku dan menggerutu tentang kemiskinan dan kebutuhan yang dialaminya, sedang anak-anaknya banyak. Akhirnya, ia kulepaskan lagi. Pada malam ketiga dia datang lagi, lalu aku tangkap dia. Ia mengadu lagi, tetapi kali ini dia tidak kubiarkan dan aku bertekad akan menyerahkannya kepada Rasulullah SAW. Lelaki itu berkata:"Lepaskanlah aku! Aku akan mengajarkan kepadamu suatu ayat bila kamu membacanya pada malam harimu, maka akan ada penjaga yang memelihara kamu dari gangguan syaitan." Para shahabat adalah orang yang sangat getol kepada kebaikan. Oleh karena itu, Abu Hurairah bertanya:"Ayat apakah itu? Syaitan pun membaca ayat Kursy. Sesudah itu, Abu Hurairah melepaskannya. Selanjutnya, Abu Hurairah pergi dan menceritakannya kepada Rasul SAW, lalu Rasul SAW tersenyum dan bersabda:"Tahukah kamu, siapakah yang kamu ajak bicara sejak tiga malam terakhir, hai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab:"Tidak wahai Rasulullah." Rasulullah SAW bersabda:"Dia adalah syaitan. Ketahuilah dia berkata benar kepadamu, sedang dia adalah pendusta".  

 

Iblis/setan selaku musuh abadi diri kita mengajarkan kepada diri kita dengan mengemukakan jika kita membaca ayat Kursy pada malam hari, maka akan ada penjaga yang akan memelihara diri kita sehingga kita tidak bisa diganggu oleh iblis/setan lagi. Adanya kondisi ini menunjukkan kepada diri kita bahwa semakin kita sering membaca ayat Kursy maka semakin sering pula iblis/setan tidak bisa mengganggu diri kita. Kondisi ini sudah dikemukakan oleh iblis/setan melalui hadits di atas ini.

 

Lalu sebagai musuh dari iblis/setan sudahkah kita memanfaatkan, sudahkah kita mempergunakan, atau sudahkah kita melaksanakan apa yang telah dikemukakan oleh iblis/setan untuk kepentingan diri kita sendiri? Hal yang harus kita ketahui bahwa ketentuan di atas bukan berasal dari Nabi Muhammad SAW. Namun iblis/setanlah yang memberitahukan kepada diri kita akan kelemahannya sendiri. Dan jika sekarang kita telah tahu kelemahan iblis/setan maka gunakan kelemahan yang telah diberitahukan ini untuk menghadapi iblis/setan saat hidup di dunia. Hal ini dikarenakan hanya melalui kelemahan inilah kita mudah mengalahkan gangguan iblis/setan. Untuk itu jangan pernah sia-siakan kesempatan ini dalam rangka mengalahkan iblis/setan.

 

b.   Melalui Rahasia Yang Disampaikan Iblis melalui Nabi Musa as,. Hal ini berdasarkan hadits yang kami kemukakan berikut ini: “Dikisahkan dalam sebuah hadits, pada zaman Nabi Musa as,. Iblis pernah datang menemui Nabi Musa as, untuk meminta bantuan. Iblis menyampaikan bahwa sebenarnya dia takut masuk ke dalam Neraka karena dia mengerti betul bagaimana keadaan di dalam Neraka. Namun dikarenakan di saat Nabi Adam as, diciptakan, kemudian Allah SWT menyuruh para malaikat sujud pada Nabi Adam as, (termasuk iblis yang saat itu berada di kalangan malaikat), ternyata hanya Iblis yang tidak mau sujud dikarenakan egonya yang terlalu tinggi, Iblis tidak melihat ‘siapa’ yang memerintahkannya. Malah Iblis mengatakan bahwa derajat dirinya itu lebih tinggi dari pada Nabi Adam as, karena Nabi Adam as, diciptakan dari tanah, sedangkan Iblis diciptakan dari api. Singkat cerita, Allah SWT murka dan mengutuk Iblis dan anak turunannya untuk masuk ke dalam Neraka pada hari kiamat nanti. Namun Allah SWT member umur yang panjang pada Iblis hingga hari kiamat nanti. Iblis datang pada Nabi Musa as,. Tujuan Iblis datang pada Nabi Musa as, adalah meminta bantuan. Iblis mengatakan bahwa ia ingin taubat, tapi tidak tahu caranya. Maka Iblis meminta Nabi Musa as, untuk berdoa kepada Allah SWT agar Allah SWT memberitahukan bagaimana cara taubat yang harus dilakukan oleh Iblis karena kesalahannya yang dahulu itu. Akhirnya Nabi Musa as, mendapatkan kabar dari Allah SWT. Lalu Iblis datang lagi dan menemui Nabi Musa as,. Iblis bertanya tentang cara taubat yang bagaimana yang disampaikan oleh Allah SWT melalui Nabi Musa as,. Dan Nabi Musa as, menjelaskan bahwa cara taubatnya sangat mudah dan sederhana, yaitu “Jika Engkau (iblis) memang ingin bertaubat, Allah SWT perintah padamu supaya Engkau sujud di kuburannya Nabi Adam as,”. Mendengar penjelasan itu, Iblis marah dan menolak sambil berkata” Dulu ketika Nabi Adam masih hidup, Aku tidak mau sujud! Apalagi sekarang Adam telah jadi tanah! Tidak, aku tidak mau sujud di kuburan Nabi Adam!”. Lalu sebelum meninggalkan Nabi Musa, Iblis berkata: Hai Musa, karena kamu telah baik dan mencoba menolongku, maka sebagai balasannya, aku akan menyampaikan 3(tiga) rahasia kepadamu Musa”. Rahasia pertama: “Tahukah kamu Musa, kenapa manusia bisa marah-marah hingga sangat marah sekali? Penyebabnya adalah Aku yang sedang berada di hatinya. Aku bisa masuk ke dalam pembuluh darah manusia.” Rahasia kedua: “Tahukah kamu Musa, mengapa ketika orang-orang Iman berperang, lalu diantara Iman itu ada yang lari meninggalkan perang? Itu karena aku (Iblis) yang mengingatkan mereka akan harta, istri dan anak-anaknya yang mereka tinggalkan di rumah. Rahasia ketiga: Tahukah kamu Musa, bahwa ketika ada dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya berkumpul, maka Akulah yang ketiga yang berada di antara mereka dan Aku akan menggoda mereka sampai mereka melakukan zina. (Hadits Riwayat Ath Thabarani, Ibnu Abbar).” Iblis/setan selaku musuh abadi dari diri kita juga telah memberitahukan kepada diri kita tentang 3(tiga) buah rahasia yang harus kita jadikan pembelajaran bagi diri kita di dalam rangka menghadapi iblis/setan saat menjadi khalifah di muka bumi.

 

Rahasia pertama: “Tahukah kamu Musa, kenapa manusia bisa marah-marah hingga sangat marah sekali? Penyebabnya adalah Aku yang sedang berada di hatinya. Aku bisa masuk ke dalam pembuluh darah manusia.”

 

Rahasia kedua: “Tahukah kamu Musa, mengapa ketika orang-orang Iman berperang, lalu diantara Iman itu ada yang lari meninggalkan perang? Itu karena aku (Iblis) yang mengingatkan mereka akan harta, istri dan anak-anaknya yang mereka tinggalkan di rumah.

 

Rahasia ketiga: Tahukah kamu Musa, bahwa ketika ada dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya berkumpul, maka Akulah yang ketiga yang berada di antara mereka dan Aku akan menggoda mereka sampai mereka melakukan zina.

 

Sekarang semuanya terpulang kepada diri kita sendiri, maukah mempergunakan info rahasia yang dikemukakan oleh iblis/setan untuk kepentingan diri kita sendiri, terutama mengalahkan musuh abadi sehingga kita sukses menjadi abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi ini. 

 

D.    AGAMA DAN BAHAYA PENGIKUT SYAITAN.

 

Syaitan sebagai musuh utama manusia dapat dipastikan akan berusaha menjauhkan manusia dari jalan kebenaran atau menjauhkan manusia dari jalan yang lurus. Untuk itu setan akan berupaya dan berusaha melalui cara apapun juga supaya manusia tidak bisa melaksanakan apa-apa yang dikehendaki Allah SWT atau syaitan akan terus menggangu manusia saat mengerjakan ajaran atau ketentuan yang berasal dari  Allah SWT. Jika kondisi ini sampai terjadi pada diri kita maka semakin jauh diri kita dari jalan kebenaran atau semakin jauh diri kita dari kehendak Allah SWT.

 

Setan tidak suka dan tidak senang jika manusia melaksanakan Diinul Islam secara kaffah. Sekarang jika manusia tetap melaksanakan Diinul Islam, apakah setan akan berdiam diri? Setan tidak akan berdiam diri kepada manusia yang melaksanakan Diinul Islam. Untuk itu syaitan akan berusaha merubah atau mengacaukan Diinul Islam atau akan mempergunakan simbol-simbol keagamaan untuk menghancurkan manusia. Lalu apa yang dapat setan perbuat melalui simbol-simbol keagamaan? Seperti apakah bahaya dari pengikut setan yang memanfaatkan agama sebagai tameng di dalam melakukan aksinya?

 

1.    Menyembah Hewan, Matahari dan Patung. Setan yang telah memiliki izin dari Allah SWT untuk menyesatkan manusia, pasti akan melaksanakan tugas dan wewenang yang dimilikinya dengan sebaik mungkin. Setan akan mempergunakan berbagai macam cara untuk menggangu, menggoda keimanan anak dan keturunan Nabi Adam as,. Salah satu cara setan untuk menggangu dan menggoda keimanan manusia adalah dengan mempergunakan simbol-simbol keagamaan. Apa yang setan lakukan dengan mempergunakan simbol-simbol keagamaan? Setan akan merubah, akan mengganti, akan meniadakan dari menyembah hanya kepada Allah SWT menjadi menyembah kepada binatang, menyembah kepada matahari, menyembah kepada patung atau menyembah kepada apapun juga sepanjang dapat dijadikan suatu sembahan atau sepanjang dapat dijadikan tuhan selain Allah SWT.

 

Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam surat An Naml (27) ayat 24 berikut ini: “Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (surat An Naml (27) ayat 24).” Dan juga berdasarkan surat Maryam (19) ayat 42-43-44 sebagaimana berikut ini: “Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.(surat Maryam (19) ayat 42-44). Adanya sesembahan baru di luar menyembah kepada Allah SWT yang diperkenalkan oleh setan kepada manusia, maka manusia tesebut telah mengganggap bahwa apa yang disembahnya tersebut dapat memberikan ketenangan, ketenaran, kepuasaan, harta melimpah padahal kesemua yang dilakukan itu telah keluar dari jalan Allah SWT sehingga manusia telah terhalang dari jalan Allah SWT.

 

Dimanakah letak kelihaian dan kelicikan setan di dalam mempergunakan simbol-simbol keagamaan? Setan akan menjadikan manusia memandang indah perbuatan yang memenuhi Nilai-Nilai Keburukan atau setan akan menjadikan manusia selalu memandang perbuatan yang dikerjakan manusia tidak bertentangan dengan syariat, padahal apa yang dilakukan oleh manusia tersebut telah sesat. Apa buktinya? Contoh yang sering kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari adalah jika kita membangun rumah atau membangun gedung, maka kita disuruh untuk memotong kepala kerbau dan selanjutnya kepala kerbau tersebut wajib ditanam di atas tanah yang akan di bangun tersebut. Timbulnya mitos kepala kerbau yang harus di tanam di atas tanah yang akan di bangun, merupakan hasil provokasi setan kepada manusia melalui pemakaian simbol keagamaan dengan mengganti Allah SWT kepada kepala kerbau sehingga sukses dan tidaknya pembangunan diakibatkan oleh adanya kepala kerbau tersebut. Sekarang jika kepala kerbau sudah dinyatakan sebagai salah satu syarat untuk sukses membangun suatu gedung, dimanakah letak ilmu konstruksi di dalam suatu pembangunan gedung? Adanya kondisi ini membuat masyarakat dibuat bingung, masyarakat dibuat mendua, masyarakat dibuat bertanya-tanya dimanakah sebenarnya  kebesaran dan kemahaan Allah SWT, jika ini terjadi maka kondisi inilah yang sangat diharapkan oleh setan sehingga memudahkan setan melaksanakan aksinya kepada manusia.    

 

2.      Animisme. Diinul Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada umat manusia dalam rangka menuntun manusia selalu berada di dalam jalan Allah SWT. Adanya Diinul Islam membuat manusia mempunyai pegangan dan pedoman dalam hidup dan kehidupan dan  apabila manusia ingin selamat, maka laksanakanlah Diinul Islam secara kaffah. Sekarang jika ditinjau dari kacamata setan, sudikah, relakah, merestuikah setan jika manusia mempunyai agama atau manusia melaksanakan ajaran agama? Setan dapat dipastikan tidak akan rela, tidak akan merestui dan bahkan sangat membenci manusia yang mempunyai dan melaksanakan Agama, terutama melaksana-kan Diinul Islam secara kaffah. Sehingga setan sangat memusuhi manusia yang mau melaksanakan ajaran secara baik dan benar. Setan selalu berkeinginan dan selalu berusaha agar manusia tidak mempunyai agama atau setan ingin manusia menjadi animisme selama-lamanya (tidak memiliki agama selama lamanya), atau mengikuti apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (surat Luqman (31) ayat 21).

 

Untuk apa setan melakukan ini semua? Adanya agama (maksudnya Diinul Islam) yang dijalankan dan dilaksanakan oleh manusia, akan menjauhkan manusia atau menjadikan manusia sulit dijangkau ataupun sulit ditaklukkan oleh setan. Sedangkan jika manusia tidak mempunyai Agama sama sekali, berarti manusia tidak mempunyai pegangan dan pedoman di dalam hidup dan kehidupannya sehingga memudahkan setan untuk melancarkan dan melaksanakan aksinya. Saat ini Allah SWT hanya meridhai Diinul Islam sebagai satunya Agama yang Haq di muka bumi, sudahkah kita melaksanakannya secara kaffah sehingga mampu mengalahkan setan?

 

Sekarang bagaimana dengan kondisi setan itu sendiri dibandingkan dengan manusia yang telah dijadikan syaitan tidak memiliki agama atau yang sudah tidak lagi memiliki Tuhan selain Allah SWT karena perbuatan syirik/musyik? Berdasarkan surat Ibrahim (14) atat 22 berikut ini: dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.”  Setan tidak membenarkan manusia mempersekutukan sesuatu, termasuk mempersekutukan setan itu sendiri dengan Allah SWT. Adanya kondisi ini berarti setan mengakui bahwa tindakan mempersekutukan Allah SWT itu tidak benar. Akan tetapi karena kelihaian setan mengakibatkan manusia yang lemah iman terjerumus mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu. Jika sampai diri kita terjerumus mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu berarti kita sudah melebihi setan ini sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar