Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Rabu, 15 Mei 2024

SETAN SANG MUSUH ABADI MANUSIA (PART 1 of 6)



Hidup adalah permainan, sebagai sebuah permainan maka hidup harus memenuhi konsep dasar sebuah permainan, yaitu adanya musuh, adanya waktu permainan, adanya arena, adanya aturan permainan, adanya wasit serta yang paling utama adalah menghasilkan apa yang dinamakan pemenang dan juga pecundang. Jika saat ini kita sedang hidup berarti kita sedang melaksanakan permainan kekhalifahan di muka bumi. Sebagai pemain dalam rencana besar kekhalifahan di muka bumi ini maka kita harus mengetahui dengan pasti siapa musuh kita, sampai kapan kita bermain, dimana kita melaksanakan permainan, bagaimana cara bermain yang sesuai dengan konsep dasar permainan, kita harus paham aturan permainan serta mengetahui pula siapa pendukung diri kita. Setelah kita paham dan mengerti tentang permainan maka kita harus bisa menjadi pemenang di dalam permainan, jika tidak bersiaplah menjadi pecundang.

 

Untuk membuktikan kebenaran bahwa hidup yang sedang kita lakoni saat ini adalah sebuah permainan dapat kita perhatikan dengan ditetapkannya iblis/syaitan oleh Allah SWT untuk menjadi musuh bagi diri kita. Dilanjutkan dengan adanya jangka waktu kita melaksanakan permainan, yaitu dimulai dari saat ditiupkannya ruh ke dalam jasmani sampai ruh dipisahkan dengan jasmani, atau sampai dengan hari kiamat kelak. Lalu dimanakah arena permainan yang kita laksanakan? Arena permainan dalam skala kecil ada di dalam diri kita sendiri, sedangkan arena permainan yang besar adalah di muka bumi ini. Allah SWT selain bertindak sebagai pembuat ketentuan. Allah SWT adalah wasit dan juga penentu dari hasil akhir dari permainan yang kita lakukan, apakah kita sebagai pemenang yang tercermin dari jiwa taqwa atau apakah kita sebagai pecundang yang tercermin dari jiwa fujur.

 

Dan hal yang harus kita ketahui dengan pasti di dalam permainan yang terdapat di dalam rencana besar kekhalifahan di muka bumi ini adalah Allah SWT selaku pencipta permainan kekhalifahan di muka bumi sudah menentukan hal-hal sebagai berikut:

 

a.    Jika manusia mampu menjadikan dirinya pemenang sedangkan syaitan menjadi pecun-dang maka manusia tersebut berhak memperoleh syurga sebagai kampung kebahagiaan.

b.    Jika manusia menjadi pecundang sedangkan syaitan menjadi pemenang berlaku keten-tuan bahwa manusia tersebut memperoleh neraka sebagai kampung kesengsaraan dan kebinasaan.

c.  Jika syaitan menjadi pemenang ataupun syaitan menjadi pecundang di dalam per-mainan kekhalifahan di muka bumi ini, syaitan tidak akan pernah memperoleh syurga. Syaitan beserta anak dan keturunannya tetap pulang kampung ke neraka.

 

Adanya ketetapan Allah SWT tentang syurga dan neraka yang kami kemukakan di atas, menunjukkan kepada diri kita bahwa syaitan yang asalnya dari api, akan dikembalikan kepada api dan ini berarti syaitan pulang kampung. Untuk itu jangan sampai diri kita mau dibodohi, mau diajak oleh syaitan untuk pulang kampung ke kampung halaman syaitan padahal kampung halaman asli dari diri kita adalah syurga.

 

Dan sebagai abd’ (hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi yang saat ini sedang bermusuhan dengan iblis/syaitan, tentu kita harus memiliki ilmu tentang musuh terlebih dahulu jika ingin mengalahkan musuh tersebut. Untuk itu sudahkah kita memiliki ilmu tentang musuh kita sendiri sebelum diri kita berperang melawan syaitan sehingga kita mampu memenangkan permainan kekhalifahan di muka bumi? Jika kita belum mengetahui ilmu tentang musuh, tentu kita tidak tahu bagaimana cara mengalahkan musuh. Untuk itu tidak ada jalan lain untuk segera memiliki ilmu tentang musuh yang jumlahnya sudah melebihi jumlah manusia.h,  mengalahkan musuh, Syurga,

yaitan untuk pulang kampung ke Kampung halaman Syaitanwa Syaitan yan

Kemenangan adalah tujuan utama dalam perang. (Sun Tzu). Untuk mempelajari tentang musuh yang tidak kelihatan maka kita harus belajar tentang musuh kita hanya kepada Allah SWT semata. Hal ini dikarenakan Allah SWT adalah pencipta dari musuh yang kita hadapi sehingga hanya Allah SWT sajalah yang pasti tahu dan yang paling mengerti serta yang paling ahli tentang musuh abadi diri kita. Perencanaan yang baik akan memberi lebih banyak peluang untuk menang, sementara semakin buruk perencanaan, semakin sedikit pula peluang untuk menang. Jadi bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki rencana? (Sun Tzu)

 

Hal yang harus kita hindari adalah jangan sampai diri kita melawan musuh seorang diri dan yang terpenting adalah kita harus tahu kelemahan-kelemahan dari musuh kita yang kebetulan telah diberitahukan pula kepada diri kita oleh musuh itu sendiri sehingga hal ini memudahkan diri kita mengalahkan iblis/syaitan (contoh dari ketentuan ini akan kami kemukakan di pembahasan berikutnya). Dan sebelum kami mengemukakan dan membahas lebih jauh tentang musuh abadi diri kita, ketahuilah bahwa:

 

a.       Permusuhan antara diri kita dengan iblis/syaitan sudah menjadi ketetapan Allah SWT yang harus kita laksanakan serta kita yang sudah ditetapkan untuk bermusuhan tidak akan dapat membatalkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT karena melalui musuh inilah akan diketahui siapakah manusia yang berhak menempati Syurga dan siapakah manusia yang berhak menempati neraka.

b.  Di dalam ilmu permusuhan, musuh akan terus mempergunakan kelemahan atau kelengahan musuhnya untuk mengalahkan musuhnya dari waktu ke waktu, kapanpun dan dalam kondisi apapun.

c.    Seorang musuh di dalam konteks permusuhan selamanya akan tetap menjadikan mu-suh bebuyutannya sebagai pecundang, karena tidak ada kamusnya dalam permusuhan menjadikan musuh menjadi seorang pemenang.

 

Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya yang saat ini sedang melaksanakan tugas oh dari ketentuan ini akan kami kemukakan dipembahasan berikutnya).ampai kita mempelajardi muka bumi, kita tidak bisa hanya bermodalkan nekat untuk mengalahkan musuh yang tidak kelihatan namun dapat dirasakan rasa permusuhan itu ada di dalam dirintuk itu ini juga sedang  terasa akan rasa pedang bermusuhan dengan Iblis/Syaitan, kita tidak bisa hanya bermodalkan nekat unt. Kita tidak bisa mengalahkan musuh (maksudnya iblis/syaitan) yang jumlahnya sudah melebihi jumlah manusia seorang diri dengan cara-cara dan metode diri kita sendiri. Iblis/syaitan selaku musuh harus kita kalahkan dengan cara-cara  yang bermartabat, sehingga harus dengan cara-cara yang sesuai dengan pencipta iblis/syaitan itu sendiri. Hal ini dikarenakan keberadaan iblis/syaitan di muka bumi ini bukan kita yang ciptakan dan apa yang dilakukan oleh iblis/syaitan sudah dikehendaki oleh Allah SWT melalui pemberian izin khusus untuk mengganggu dan menggoda seluruh umat manusia.

 

Untuk itu hanya dengan cara-cara yang dibenarkan oleh pencipta iblis/syaitanlah (dalam hal ini Allah SWT) barulah kita bisa mengalahkan iblis/syaitan dengan cara yang terhormat sesuai dengan kehormatan yang kita miliki. Untuk itu mari kita pelajari dengan seksama musuh abadi diri kita, musuh abadi anak keturunan kita, yang tidak lain adalah Iblis/Syaitan. Harapan kami setelah kita mampu memiliki Ilmu tentang musuh abadi ini yang sesuai dengan kehendak Allah SWT, kita bisa mengalahkan musuh abadi tersebutmusuh i diri kita, musuh abadi anak keturunan kita, yang tidak lain adalah Iblis/ dengan tidak mengorbankan kehormatan yang kita miliki sehingga kita masih tetap menjadi makhluk yang terhormat.

 

A.     SETAN SANG LAKNATULLAH.

 

Apakah itu setan? Setan adalah salah satu makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT sebelum Nabi Adam a.s diciptakan. Setan sebelum Nabi Adam as, diciptakan juga merupakan Malaikat Allah SWT seperti halnya iblis dan  jin yang selalu melakukan tasbih dan tahmid kepada Allah SWT. Setan pada dasarnya sama dengan iblis, akan tetapi yang membedakan mereka adalah perilakunya masing-masing. Dan untuk memudahkan pengertian tentang setan, berikut ini akan kami kemukakan sebuah ilustrasi sebagai berikut: Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat tindakan manusia yang mengambil barang milik orang lain. Seorang dikatakan sebagai pencopet jika ia mengambil barang milik orang lain melalui keahliannya mempergunakan jari merogoh kantung ataupun tas orang lain tanpa melalui kekerasan. Lain halnya dengan perampok atau begal, dia melakukan tindakan mengambil barang orang lain melalui cara-cara kekerasan dan kalau perlu mencelakakan orang yang dirampoknya.

 

Maling juga melakukan tindakan yang sama akan tetapi cara yang dilakukannya melalui mencongkel jendela ataupun pintu rumah disaat penghuni lengah ataupun di saat terlelap tidur. Copet, Begal, Perampok, Maling semuanya adalah pelaku kriminal akan tetapi yang membedakan adalah tata cara mengambil barang milik orang lain. Demikian pula dengan syaitan dan iblis, keduanya adalah makhluk ghaib yang sama-sama diciptakan oleh Allah SWT, yang membedakan keduanya adalah cara dan tindakan yang dilakukan oleh mereka. Iblis dinamakan demikian dikarenakan kenekatannya yang berani menentang perintah Allah SWT untuk sujud kepada Nabi Adam as,.

 

Sedangkan setan dinamakan demikian dikarenakan perbuatannya yang selalu membisiki atau selalu merayu manusia dalam rangka menjerumuskan manusia ke lembah kenistaan. Sekarang Iblis beserta anak dan keturunannya yang telah di usir dari syurga telah memiliki kewenangan yang tidak dapat kita ganggu gugat lagi, yaitu: Iblis diperbolehkan untuk mengganggu dan menggoda keimanan dari setiap manusia sampai hari kiamat. Iblis diperbolehkan mencari pengikut. Iblis diperbolehkan mencari teman yang akan dibawa ke Kampung Kesengsaraan dan Kebinasaan. Iblis ditetapkan sebagai Musuh utama manusia. Iblis yang telah mengantongi izin resmi dari Allah SWT, pasti akan melaksanakan kewenangan yang dimilikinya. Iblis sebagai makhluk yang ghaib yang juga merupakan musuh utama bagi manusia, pasti akan menjatuhkan harkat dan martabat manusia. Iblis pasti akan menjadikan manusia sebagai pengikutnya atau dapat dipastikan Iblis tidak akan menolong manusia sedikitpun. Iblis sebagai makhluk yang tidak dapat dilihat oleh manusia, tentunya Iblis tidak akan berhasil melaksanakan kewenangan yang dimilikinya jika ia melaksanakannya dengan memakai konsep seperti disaat membangkang perintah Allah SWT dahulu.

 

Iblis akan gagal melaksanakan apa yang diinginkannya jika tetap mempertahankan kenekatannya di dalam menjerumuskan manusia sebab apa yang dilakukan oleh iblis tidak akan terlihat oleh manusia atau tidak akan menjadikan manusia takut kepada iblis (ingat di waktu Iblis membangkang perintah Allah SWT kejadiannya masih di syurga (jannah) dimana pada saat itu antara Allah SWT dengan iblis dapat berkomunikasi dengan langsung dan mungkin Iblis masih bisa melihat langsung Allah SWT. Sedangkan pada saat di dunia ini, Iblis dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat Iblis dan keduanya tidak dapat berkomunikasi secara langsung). Dan dengan adanya perbedaan tempat dan saat terjadinya peristiwa pembangkangan iblis terhadap perintah Allah SWT dengan dimulainya permusuhan abadi antara manusia dengan iblis, disinilah syaitan mulai berperan aktif menggantikan posisi iblis untuk mengganggu dan menggoda keimanan manusia.

 

Untuk itu setan melakukan cara dan pendekatan yang berbeda dengan apa yang iblis lakukan kepada Allah SWT. Setan menjerumuskan manusia melalui cara-cara yang halus yaitu melalui bisikan-bisikan, melalui rayuan-rayuan sehingga manusia tanpa sadar melakukan tindakan yang mencelakakan dirinya atau menjerumuskan dirinya sendiri ke lembah dosa. Setan melakukan serangan kepada manusia melalui seluruh penjuru mata angin, melalui harta, melalui anak, melalui jabatan, melalui suami atau istri, melalui makanan dan minuman, melalui aliran darah, melalui pendidikan, melalui perilaku, melalui kedudukan, melalui pangkat, melalui apapun juga sepanjang dapat dimasuki dan dapat dipengaruhi baik langsung maupun tidak langsung. Banyaknya jalan, methode, cara  yang dapat dilakukan  oleh setan untuk  menjerumuskan manusia ke dalam lembah kenistaan, maka setanpun  mempunyai perilaku yang berbeda-beda.

 

Untuk menambah wawasan tentang perilaku dan perbuatan setan, berikut ini akan kami kemukakan tentang anak dan keturunan setan yang sampai saat ini masih ada bersama diri kita. Untuk itu mari kita perhatian apa yang dikemukakan oleh Umar bin Khaththab r.a di dalam sebuah riwayat, beliau menerangkan bahwa anak keturunan  syaitan itu ada sembilan yaitu:

 

a.   Zalitun adalah setan yang bertugas menggoda penghuni pasar dalam transaksi jual beli dengan menyuruh untuk melakukan kedustaan, penipuan, memuji-muji barang dagangan, mencurangi timbangan/takaran, dan bersumpah palsu.

b.    Watsin adalah setan yang bertugas menggoda manusia yang tertimpa musibah agar tidak bersabar sehingga yang bersangkutan berteriak histeris, menampar-nampar pipi dan sebagainya.

c.   A’wan adalah setan yang bertugas menggoda para penguasa untuk bertindak zhalim.

d.     Haffal adalah setan yang bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras.

e.     Murrah adalah setan yang bertugas menggoda orang agar asyik bermain seruling atau alat musik berikut nyanyiannya.

f.        Laqus adala setan yang bertugas menggoda orang untuk menyembah api.

g.   Masuth adalah setan yang bertugas menyebarkan berita-berita dusta lewat lisan manusia sehingga tidak bisa diketemukan berita yang sebenarnya.

h.      Dasim adalah setan yang berada dalam rumah, jika seseorang tidak mengucapkan salam sewaktu memasuki rumahnya dan tidak pernah  menyebut nama Allah SWT di dalamnya, maka syaitan tersebut akan menimbulkan perselisihan sehingga  akan terjadi thalaq, khulu’, dan pemukulan. Singkatnya syaitan ini selalu ingin menciptakan ketidakharmonisan di dalam rumah tangga.

i.     Walhan adalah setan yang bertugas menggoda dan mengacaukan manusia dalam berwudhu’, shalat dan dalam ibadah-ibadah lain. 

 

Di dalam riwayat yang lainnya lagi disebutkan bahwa anak dan keturunan dari syaitan terdiri dari :

 

a.    Setan yang bertugas menggoda penghuni pasar, namanya bukan Zalitun, melainkan Zallanbur. Akan tetapi, dalam kamus disebutkan bahwa tugas setan Zallanbur adalah menceraikan antara seorang suami dan istrinya. Setan yang bertugas menggoda manusia yang tertimpa musibah agar tidak bersabar namanya bukan Watsin, melainkan Tabr.

b.       Setan Laqis adalah nama lain dari setan Laqus. Ada yang mengatakan bahwa setan Laqis dan syaitan Walhan bertugas menggoda manusia ketika bersuci dan mengerjakan shalat. Namun ada juga yang mengatakan bahwa tugas ketiga setan (Laqus, Laqis dan Walhan) ini digantikan oleh ketiga setan berikut, yaitu A’war yang bertugas menggoda manusia agar melakukan zina; Wasnan, yang bertugas menggoda manusia sewaktu tidur agar merasa berat untuk bangun dan malas untuk mengerjakan shalat atau amal shaleh lainnya; dan Abyadh yang bertugas menggoda para nabi dan para wali Allah SWT.

c.    Setan yang bertugas menggoda manusia supaya menyebarkan berita dusta naman bukan Masuth, melainkan Mathun.

d.     Setan Dasim adalah setan yang bertugas menggoda manusia sewaktu makan. Dia akan ikut makan jika seseorang tidak berdoa sebelum makan. Juga akan ikut masuk rumah jika sewaktu memasuki rumahnya tidak menyebut nama Allah SWT. Setan ini juga akan menyelinap dalam lipatan atau saku pakaiannya jika sewaktu memakainya seseorang tidak menyebut nama Allah SWT.

e. Setan Walhan hanya bertugas menggoda manusia sewaktu bersuci agar menghambur-hamburkan air. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ali bin Abi Thalib  r.a , dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda: “Sewaktu seseorang berwudhu’, ada syaitan yang selalu menggodanya. Setan itu bernama Walhan. Karenanya selalu berhati-hatilah kalian atau waspadalah kalian terhadapnya”. Dan adapun setan menggoda manusia sewaktu mengerjakan shalat namanya syaitan Khanzab.

 

Setan diciptakan oleh Allah SWT bukanlah tanpa maksud dan tujuan tertentu. Setan diciptakan tentunya sudah ada di dalam kebesaran dan kekuatan serta kehebatan Ilmu Allah SWT sehingga keberadaan setan sudah di dalam rencana Allah SWT sehingga dapat dikatakan keberadaan setan sudah di dalam penguasaan dan pengawasan Allah SWT serta keberadaan nya pun tidak dapat dipisahkan dengan kehendak Allah SWT. Ini berarti hanya Allah SWT sajalah yang paling mengerti, hanya Allah SWT sajalah yang paling tahu, hanya Allah SWT sajalah yang paling ahli tentang setan. Jika ini keadaannya berarti hanya kepada Allah SWT sajalah kita meminta pertolongan untuk mengalahkan setan. Dan dengan adanya setan sebagai musuh abadi manusia, yang tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan pengaruhnya secara langsung oleh diri kita. Akan melahirkan hal-hal sebagai berikut di dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu:

 

a.    Adanya kemenangan atau adanya kekalahan akan diketahuilah kemana kita akan pulang kampung.

b.   Adanya nilai kemenangan atau adanya nilai kekalahan akan diketahui di tingkat syurga atau di tingkat neraka manakah kita akan pulang kampung.

c.   Adanya setan akan timbul dinamika kehidupan, sehingga hidup tidak lagi monoton. Hal ini dikarenakan di dalam hidup sudah terjadi apa yang dinamakan baik dan buruk, malas dan rajin, patuh dan taat, dst.

d.   Adanya dinamika kehidupan yang yang tidak monoton lagi menimbulkan adanya profesi tertentu seperti kepolisian, kejaksaan, hakim serta pengacara, penjara, sipir dst

 

Jika apa yang kami kemukakan di atas ini adalah bagian dari adanya setan di muka bumi, maka tidak sepantasnya kita yang sudah ditetapkan untuk bermusuhan dengan setan berbuat dan bertindak melebihi musuh kita sendiri. Untuk itu kita harus bisa mengalahkan musuh kita dengan cara-cara yang bermartabat sesuai dengan kehormatan yang kita miliki serta sesuai dengan kehendak Allah SWT selaku pencipta setan dan pemberi persetujuan bagi setan untuk menggoda dan merayu manusia. Sehingga apa yang diperbuat oleh setan kepada manusia sudah di dalam kehendak, kemampuan dan ilmu Allah SWT.

 

Sekarang mari kita pelajari posisi dan kedudukan setan yang dihubungkan dengan posisi manusia sebagai abd’ (hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi, sehingga kita memiliki ilmu tentang musuh abadi diri kita yang pada akhir memudahkan diri kita untuk mengalahkan setan di dalam kerangka melaksanakan permainan yang terdapat di dalam rencana besar penghambaan dan kekhalifahan di muka bumi yang saat ini kita laksanakan.

 

1.     Disahabatkan dengan Manusia. Setiap manusia lahir, termasuk saat diri kita lahir ke dunia maka lahir pula setan dan juga malaikat yang akan menyertai diri kita saat menjadi khalifah di muka bumi. Adanya kondisi seperti ini berarti baik setan ataupun malaikat akan menjadi teman bagi diri kita saat hidup di dunia. Selanjutnya kami akan membahas secara khusus tentang setan sebagai teman bagi diri kita (pembahasan tentang Malaikat ada pada bab berikut ini). Seperti apakah pertemanan setan dengan manusia? Pertemanan setan yang ada di dalam diri setiap manusia, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2(dua) kriteria, yaitu setan yang dapat dijadikan teman karib atau sahabat karib dan setan yang hanya sebatas teman biasa. Apa maksudnya?

 

Adanya perbedaan kedudukan setan di dalam diri manusia, tentu ada sebab dan musababnya. Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah  (AlQuran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (surat Az Zukhruf (43) ayat 36). Setan akan menjadi teman atau sahabat karib atau akan dijadikan teman yang tidak terpisahkan dengan manusia sampai kapanpun dan dimanapun, jika manusia melakukan hal-hal sebagai berikut: (a) Berpaling dari ajaran Allah SWT, ini berarti manusia tidak mau melaksanakan apa-apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT atau melanggar apa yang dilarang oleh Allah SWT atau tidak mau melaksanakan Rukun Iman, Rukun Islam dan Ikhsan dalam satu kesatuan; (b) Berpaling dari Petunjuk Allah SWT yang tertuang di dalam AlQuran; (c) Menjadikan jasmani sebagai pengendali Amanah yang 7 dan Hubbul yang 7 sehingga jiwa manusia masuk dalam golongan jiwa fujur; (d) Mempertuhankan ahwa (hawa nafsu), melakukan perbuatan Syirik dan Musyrik.

 

Sekarang jika setan telah menjadi sabahat bagi manusia, maka secara otomatis manusia jauh dari kehendak Allah SWT atau telah keluar dari prinsip-prinsip dasar ruhani manusia yang selalu berada di dalam koridor Nilai-Nilai Kebaikan. Lalu bagaimana dengan setan yang hanya sebatas teman biasa saja? Setan dapat kita jadikan sebatas teman biasa yang selalu menyertai diri kita saat menjadi khalifah di muka bumi apabila diri kita mampu melaksanakan apa-apa yang dikehendaki Allah SWT atau sepanjang diri kita tidak pernah berpaling sedikitpun dari petunjuk Allah SWT atau sepanjang diri kita mampu melaksanakan Diinul Islam secara kaffah. Apabila kita mampu melaksanakan hal ini maka kita akan selalu di dalam lindungan Allah SWT.

 

Adanya perlindungan Allah SWT kepada diri kita maka setan yang di dalam diri tidak dapat melaksanakan aksinya untuk menggoda dan merayu diri kita. Hal yang harus kita perhatikan adalah setan tidak pernah sekalipun pergi jauh dari diri kita, ia hanya menghindar untuk sementara waktu dan akan kembali lagi menggoda diri kita sepanjang jasmani dan ruhani masih bersatu. Selain daripada itu kita harus pula mengetahui bahwa pintu masuk setan untuk menggoda dan merayu manusia adalah jasmani (dalam hal ini melalui sifat-sifat alamiah jasmani yang mencerminkan Nilai-Nilai Keburukan serta makanan dan minuman yang haram) serta Hubbul. Hal ini dikarenakan syaitan tidak memiliki kemampuan ataupun ilmu tentang ruhani manusia, sehingga setan tidak memiliki kemampuan untuk mengganggu manusia melalui Ruhani.

 

2.  Menipu ke jalan yang Sesat. Setan mempunyai banyak perangkat atau senjata ampuh untuk menaklukkan dan menjerumuskan manusia ke lembah nista atau menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat. Senjata apakah itu? Inilah 3(tiga) buah senjata dan perangkat perang yang dapat dipergunakan oleh setan untuk menaklukkan manusia atau menjadikan manusia sesat, yaitu: (a) setan akan selalu membisikkan atau akan selalu mendengung-dengungkan ke dalam hati dan pikiran kita apa yang dinamakan dengan niat dan pikiran jahat atau menyuruh manusia untuk berbuat sesuatu yang bertentangan dengan syariat; (b) setan akan selalu membujuk dan merayu manusia untuk melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan Nilai-Nilai Kebaikan; (c) setan akan selalu mengajak dan  menyuruh manusia untuk melakukan praktek-praktek tipu daya, melakukan budaya suap, melakukan perbuatan yang melawan hukum, intinya selalu berseberangan dengan Nilai-Nilai Kebaikan yang dikehendaki Allah SWT.

 

Sebagaimana dikemukakan dalam firman-Nya berikut ini: “Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya,d an mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagi kamu berdua?” (surat Al A’raaf (7) ayat 20-22)

 

Adanya perilaku, perbuatan, kegiatan, pekerjaan yang dilakukan setan kepada manusia yang mengakibatkan manusia jauh dari ajaran Allah SWT atau menjadikan manusia menjadi celaka, penuh noda dan dosa serta terjerumus ke lembah nista, maka Allah SWT telah memerintahkan kepada manusia untuk tidak menjadikan setan sebagai sahabat atau tidak menjadikan setan sebagai konsultan, tidak menjadikan setan sebagai pemimpin dan panutan saat diri kita menjadi abd’ (hamba) dan  khalifah di muka bumi. Jika Allah SWT sudah memerintahkan kepada manusia untuk menjadikan syaitan sebagai Musuh utama manusia, jangan pernah merubah ketentuan ini jika kita ingin selalu berada di dalam kehendak Allah SWT. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar