Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Rabu, 01 Mei 2024

HIKMAH BERIMAN KEPADA ALLAH SWT (PART 3 of 5)

 

Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang juga adalah khalifah-Nya di muka bumi, tahukah kita bahwa diri kita adalah target operasi dari syaitan sanglaknatullah. Sebagai orang yang telah ditarget atau yang akan dituju oleh syaitan maka sudah seharusnya kita memiliki ilmu yang lebih terhadap musuh nyata diri kita ini. Lalu sudahkah kita mengetahui dengan pasti apa yang akan dilakukan oleh syaitan kepada diri kita? Berikut ini akan kami kemukakan beberapa aktivitas dan perbuatan syaitan yang dilaksanakan sebagai bentuk bagi manusia adalah target operasinya, yang kesemuanya sudah diizinkan oleh Allah SWT untuk dilaksanakannya, yaitu:

 

1.    Akan Menipu ke Jalan Yang Sesat. Target operasi syaitan yang pertama kepada diri kita adalah menipu ke jalan yang sesat, ke jalan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Syaitan mempunyai banyak perangkat atau senjata ampuh untuk menaklukkan dan menjerumuskan manusia ke lembah nista atau menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat. Senjata apakah itu? Inilah 3(tiga) buah senjata dan perangkat perang yang dapat dipergunakan oleh syaitan untuk menaklukkan manusia atau menjadikan manusia sesat, yaitu: syaitan akan selalu membisikkan atau akan selalu mendengung-dengungkan ke dalam hati dan pikiran kita apa yang dinamakan dengan niat dan pikiran jahat atau menyuruh manusia untuk berbuat sesuatu yang bertentangan dengan syariat. Syaitan akan selalu membujuk dan merayu manusia untuk melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan Nilai-Nilai Kebaikan.

 

Syaitan akan selalu mengajak dan  menyuruh manusia untuk melakukan praktek-praktek tipu daya, melakukan budaya suap, melakukan perbuatan yang melawan hukum, intinya selalu berseberangan dengan nilai nilai kebaikan yang dikehendaki Allah SWT. Sebagaimana dikemukakan oleh Allah SWT dalam firmanNya berikut ini: Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya,d an mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagi kamu berdua?” (surat Al A’raaf (7) ayat 20-22)

 

Adanya perilaku, perbuatan, kegiatan, pekerjaan yang dilakukan syaitan kepada manusia yang mengakibatkan manusia jauh dari ajaran Allah SWT atau menjadikan manusia menjadi celaka, penuh noda dan dosa serta terjerumus ke lembah nista, maka Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk tidak menjadikan syaitan sebagai sahabat atau menjadikan syaitan sebagai konsultan, menjadikan syaitan sebagai pemimpin dan panutan saat diri kita menjadi abd’ (hamba)Nya yang juga khalifahNya di muka bumi. Jika Allah SWT sudah memerintahkan kepada manusia untuk menjadikan syaitan sebagai musuh utama manusia, jangan pernah merubah ketentuan ini jika kita ingin selalu berada di dalam kehendak Allah SWT.

 

2.  Akan Menghalangi Manusia Dari Jalan Islam. Target operasi syaitan yang berikutnya adalah menghalangi manusia dari jalan Islam sehingga manusia berada di luar agama yang haq atau kalaupun beragama Islam akan dibuatnya lemah dan rendah pemahamannya atas agamanya sendiri. Selain itu, syaitan yang telah ditetapkan sebagai musuh utama manusia, maka syaitan pasti tidak akan tinggal diam kepada musuhnya. Syaitan akan selalu berbuat, berkehendak, berkelakuan, beraktivitas untuk menjatuhkan, mencelakakan, menghalangi musuhnya untuk melakukan aktivitas yang dapat mengalahkan dirinya atau akan dapat menggagalkan rencananya. Adanya kondisi ini maka Allah SWT sudah memperingatkan diri kita melalui firmanNya berikut ini: “dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (surat Az Zukhruf (43) ayat 62).” Dan juga berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat 208 berikut ini: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” Syaitan sebagai musuh nyata bagi manusia tidak akan pernah berbuat baik kepada musuhnya atau akan memberikan kebahagiaan kepada musuhnya, dalam hal ini kepada  manusia, terkecuali musuhnya sudah menjadi sahabatnya. Jika sampai ada syaitan yang berbuat sesuatu hal yang dapat membahagiakan musuhnya atau menjadikan manusia sesuai dengan kehendak Allah SWT berarti ada sesuatu yang salah di dalam diri syaitan tersebut dan hal ini tidak mungkin pernah terjadi.

 

Syaitan sebagai musuh abadi manusia pasti akan mencelakakan manusia. Syaitan sebagai musuh pasti menjauhkan manusia dari jalan yang lurus. Syaitan sebagai musuh pasti menghalangi manusia dari ajaran Allah SWT. Syaitan sebagai musuh pasti membuat manusia tidak dapat melaksanakan ajaran Islam. Syaitan sebagai musuh pasti tidak menginginkan manusia sukses menjadi abd’ (hamba)Nya yang juga  khalifahNya di muka bumi yang berpedikat makhluk pilihan. Syaitan sebagai musuh pasti tidak menghendaki manusia pulang ke Kampung Kebahagiaan. Inilah sunnatullah yang pasti berlaku kepada diri kita. Jika sekarang syaitan sudah begitu kerasnya kepada setiap manusia, termasuk kepada diri kita, sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi kondisi dasar syaitan yang telah kami kemukakan di atas ini dan yang pasti kita tidak akan dapat mengalahkan syaitan seorang diri tanpa bantuan dan pertolongan Allah SWT. Sebagai abd’ (hamba)Nya yang juga khalifahNya di muka bumi ini sudahkah kita meminta dan mengajak Allah SWT untuk menolong dan membantu diri kita saat menghadapi syaitan sanglaknatullah?

 

3.   Bermusuh-musuhan  serta  Menipu  dengan  Kepalsuan. Target operasi syaitan yang berikutnya adalah menyuruh dan menjadikan sesama umat manusia untuk saling bermusuh musuhan, saling curiga mencurigai serta menipu dengan kepalsuan sehingga di tengah tengah masyarakat tidak terjadi lagi ketenteraman dan ketertiban apalagi adanya keamanan. Sebagaimana dikemukakan dalam firmanNya berikut ini: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan. (surat Al An’aam (6) ayat 112-113).” Selain daripada itu, hasil dari perjuangan syaitan melakukan target operasi kepada umat manusia adalah mampunya syaitan menjadikan manusia manusia berubah wujud menjadi syaitan karena tingkah lakunya mirip syaitan.

 

Syaitan dalam bentuk aslinya tidak mempunyai kepentingan pribadi kepada manusia, dia hanya menginginkan manusia celaka, menginginkan manusia keluar dari jalan yang lurus sehingga mudah dibawa ke Neraka. Sepanjang diri kita berada di dalam koridor keimanan kepada Allah SWT maka keinginan syaitan kepada diri kita dapat kita hindari atau dapat kita gagalkan. Syaitan dalam bentuk manusia adalah manusia-manusia yang telah mendapatkan anugerah dan petunjuk dari syaitan sehingga manusia tersebut selalu berperilaku sesuai dengan apa yang syaitan senangi. Sebagaimana dikemukakan dalam firmanNya berikut ini: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan. (surat Al An’aam (6) ayat 112-113).”

 

Syaitan dalam bentuk manusia sangat licik, licin seperti belut, selalu bermulut manis namun mempunyai hati yang busuk, banyak kebutuhannya, tidak akan pernah puas, selalu menghasut, selalu menyampaikan berita bohong, yang intinya akan menjadikan manusia berbuat di dalam koridor nilai-nilai keburukan yang dikehendaki oleh syaitan. Syaitan dalam bentuk manusia adalah manusia-manusia yang telah mendapatkan anugerah dan petunjuk dari syaitan sehingga manusia tersebut selalu berperilaku sesuai dengan apa yang syaitan senangi. Syaitan dalam bentuk manusia sangat licik, licin seperti belut, selalu bermulut manis namun mempunyai hati yang busuk, banyak kebutuhannya, tidak akan pernah puas, selalu menghasut, selalu menyampaikan berita bohong, yang intinya akan menjadikan manusia berbuat di dalam koridor nilai-nilai keburukan. Akhirnya setelah semakin banyak manusia manusia yang telah berubah wujud menjadi syaitan yang terjadi selanjutnya adalah mengadu domba sesama umat manusia. Sebagaimana firmanNya berikut ini: Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (surat Al Maaidah (5) ayat 91).”

 

Sebagai abd’ (hamba)Nya yang juga khalifahNya di muka bumi, mulai saat ini kita harus menyadari betul kondisi dan keadaan syaitan ini. Selanjutnya sudahkah kita memiliki ilmu dan pengetahuan untuk mengalahkan ke dua jenis syaitan yang kami kemukakan di atas? Jika kita ingin mengalahkan syaitan maka kita harus bersinergi terlebih dahulu dengan Allah SWT barulah ke dua bentuk syaitan itu dapat kita kalahkan.  

 

4.     Musyrik dan Selalu Menyimpang dari Islam. Target operasi syaitan yang lainnya adalah berusaha menjadi umat manusia menjadi orang orang musyrik lagi menyimpang dari ajaran Islam. Padahal Allah SWT mengajarkan sembahlah Allah dan janganlah memperskutukanNYa dengan apapun juga. Sebagaimana firmanNya berikut ini: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. (surat An Nisaa’ (4) ayat 36-38)

 

Syaitan sebagai makhluk yang ghaib memiliki sifat yang tidak akan pernah puas, tidak akan pernah senang, tidak akan pernah melepaskan manusia sedikitpun walaupun ia telah berhasil menjerumuskan manusia ke lembah nista dan dosa. Syaitan tidak akan pernah menginginkan manusia taubat. Syaitan tidak ingin manusia mendapatkan hidayah ataupun maunah dari Allah. Syaitan sampai dengan hari kiamat kelak akan tetap berkeinginan agar seluruh manusia untuk berbuat dan bertindak kafir, berbuat syirik, menjalankan musyrik, menyimpang dari ajaran Diinul Islam, mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk, berbuat dan bertindak di dalam koridor Nilai-Nilai Keburukan. Jika ini adalah kondisi dasar Syaitan kepada seluruh manusia, termasuk kepada diri kita, sadarkah diri kita dengan keadaan ini? Jika kita termasuk orang yang telah tahu diri maka sudah sepantasnya diri kita mawas diri terhadap ajaran, bujukan, rayuan syaitan sanglaknatullah.

 

Adanya kelebihan manusia dibandingkan dengan syaitan berarti manusia seharusnya menang melawan syaitan disebabkan manusia lebih pandai dan lebih mengetahui serta memiliki ilmu yang lebih dibandingkan syaitan. Apalagi syaitan tidak memiliki ilmu tentang ruh padahal ruh itu sendiri adalah jati diri manusia yang sesungguhnya. Sebagaimana firmanNya berikut ini: “Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu, kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan. (surat Saba (34) ayat 14).” Jika sekarang manusia justru kalah atau dikalahkan oleh syaitan atau manusia malah menjelma menjadi syaitan, timbul pertanyaan sebenarnya siapakah yang pandai dan siapakah yang bodoh? Berdasarkan kondisi di atas secara otomatis dapat dikatakan bahwa syaitan yang lebih pintar dari manusia ataukah manusia lebih bodoh daripada syaitan. Hal ini tercermin dari syaitan menjadi pemenang sedangkan manusia menjadi pecundang. Hal yang harus kita ketahui adalah di dalam kehendak Allah SWT manusialah yang menjadi pemenang dan syaitan yang menjadi pecundang. Sekarang yang manakah posisi diri kita?

 

5.    Selain  daripada  itu  semua, dalam  rangka   menunjukkan  bahwa permusuhan syaitan kepada manusia sangatlah luar biasa, sampai sampai syaitan harus mencari cari berita ke langit, sebagaiman firmanNya berikut ini: “Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (surat Al Mulk (67) ayat 5). Syaitan mencari berita dan informasi ke langit merupakan salah satu bukti kelicikan syaitan sehingga seolah-olah apa yang disampaikannya kepada manusia berasal dari Allah SWT. Apabila manusia percaya kepada apa-apa yang disampaikan oleh syaitan maka sesatlah manusia, terjerumuslah manusia, tertipulah manusia, tergelincirlah manusia dari jalan yang lurus. Dan upaya syaitan untuk selalu mencoba mencari berita dan informasi ke langit, akan gagal dikarenakan langit telah dipagari oleh bintang-bintang yang sewaktu–waktu dapat dijadikan alat pelempar syaitan jika ia tetap berusaha atau ngotot untuk mendekati langit.

 

Selain daripada itu, ada satu hal yang akan kami kemukakan tentang perlakuan Syaitan kepada manusia, yaitu saat ini sampai dengan hari kiamat kelak, Syaitan sudah tidak mengganggu lagi umat non muslim, dikarenakan untuk apa lagi ia diganggu, untuk apa lagi ia digoda, untuk apa lagi ia dijerumuskan sebab mereka sudah sesuai dengan kehendak Syaitan, sebab mereka sudah menjadi kawan Syaitan, sebab mereka sudah menjadi Syaitan pula. Dan jika ini yang terjadi maka Syaitan pasti akan membantu mereka semua untuk mendapatkan kesuksesan duniawi melalui pangkat, melalui harta. Sekarang bagaimana dengan diri kita? Sepanjang diri kita masih hidup di dunia, sepanjang diri kita tidak sepaham dengan Syaitan, sepanjang diri kita berada berseberangan dengan kehendak syaitan maka syaitan pasti akan mengganggu dan menggoda diri kita sampai dengan ruh kita tiba dikerongkongan. Untuk itu, jika kita berkepentingan dengan untuk mengalahkan syaitan secara bermartabat maka hanya dengan bantuan dan pertolongan dari Allah SWT sajalah kita akan mampu mengalahkan syaitan.

 

Sebagai musuh utama dari syaitan, sudahkah kita mengetahui bahwa salah satu jalan syaitan memasuki tubuh  manusia adalah melalui bisikan bisikan yakni melalui penguasaan syaitan atas diri manusia dengan membuatnya tidak sadar melalui sering mengkhayal, sering berandai andai atau memikirkan sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat sama sekali. Lantas apa saja bisikan yang berasal dari setan ini? Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan ada enam hal yang merupakan bisikan yang berasal dari syaitan, yakni:

 

1.   Suka berandai-andai. Syaitan membuat manusia sibuk memikirkan yang sudah terjadi dan membuatnya berandai-andai. Andaikan kejadiannya begini, maka pasti tidak akan terjadi begini…dan seterusnya. Rasulullah SAW jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya yang artinya: “…Jika sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan ‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan membuka (pintu) perbuatan syaithan.” (Hadits Riwayat Muslim).

 

2.     Pikiran tentang hal-hal keji dan haram. Bisikan syaitan yang dahsyat adalah saat syaitan  mampu memenuhi dan mengendalikan hati dan fikiran kita hingga ke tahap menstimulasi. Kita akan diajak untuk menuruti ahwa (hawa nafsu) saat kita berhadapan dengan hal – hal yang keji. Maka dari itu hal ini harus sesegera mungkin kita tepis atau kita buang jauh jauh.

 

3.   Mengkhayal. Misalnya mengangankan andaikan dirinya seorang Nabi, atau hal-hal mustahil yang akan membuatnya tersita dan hanya membuang-buang waktu. Berbeda jika yang dia angan-angankan adalah sesuatu yang bisa ia raih, misalkan ia berangan-angan menjadi seorang penerjemah lalu ia memikirkan bagaimana jalan menuju cita-citanya. Maka hal ini adalah angan-angan yang positif.

 

4.     Pikiran tentang hal hal yang bathil. Misalnya, ia memikirkan bagaimana rasanya minum khamr, menang judi dan lainnya.

 

5.   Pikiran tentang perkara-perkara yang tak masuk akal. Misalnya melontarkan ide-ide yang tak berguna, hal-hal yang tidak pernah selesai diperdebatkan semacam keberadaan makhluk lain di luar angkasa, dan lainnya.

 

6.  Pikiran  yang  meragukan  keberadaan  Allah SWT.  Dimana    syaitan mengendalikan pikiran kita untuk meragukan dan tidak mengakui keberadaan Allah SWT. Meragukan sifat sifat Allah SWT, hingga apakah benar Allah SWT itu ada atau tidak. Atau permasalahan sifat-sifat Allah dimana ia mempertanyakan kaifiyah (bentuk dan tata caranya), sehingga pikiran-pikiran itu menyibukkannya dari hal yang memang benar-benar bermanfaat bagi hatinya dan akalnya.

 

Lantas bagaimana caranya untuk melawan pikiran dan bisikan yang berasal dari setan ini? Dan agar diri kita terhindar dari bisikan setan ini, ada beberapa hal yang penting yang harus dilakukan yaitu:

 

1.  Jangan sampai diucapkan atau dipraktekkan. Sebagaimana diceritakan dalam hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa pernah datang beberapa orang menghadap Nabi SAW. Mereka mengatakan, Kami menjumpai dalam diri kami lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya.’ Beliau bertanya kepada mereka, “Benar kalian menjumpai perasaan itu?” ‘’Itu bukti adanya iman.” (Hadits Riwayat Muslim 132). Sedangkan Imam An-Nawawi menjelaskan, tentang makna hadits, kalian merasa berat untuk mengucapkannya merupakan bukti adanya iman. Karena dia merasa berat mengucapkan kalimat semacam ini, disertai perasaan sangat takut untuk mengucapkannya. Sikap semacam ini hanya ada pada orang yang imannya kokoh dan teruji, sehingga hilang darinya segala keraguan dan bimbang.

 

2.   Minta perlindungan kepada Allah dari godaan setan (baca ta’awudz), sebagaimana hadits berikut ini: “Dari Abu Hurairah ra,  Nabi SAW bersabda, syaitan mendatangi kalian dan membisikkan: Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu? sampai akhirnya dia membisikkan, Siapa yang menciptakan Tuhanmu? Jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti (tidak memikirkannya). (Hadits Riwayat Bukhari 3276 dan Muslim 134)

3.  Jangan digubris. Barangkali inilah senjata paling ampuh untuk melawan was-was yang berasal dari setan. Tidak mempedulikannya dan tidak menggubrisnya, sebagaimana hadits berikut ini: “Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, syaitan mendatangi kalian dan membisikkan: Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?’ sampai akhirnya dia membisikkan, ‘Siapa yang menciptakan Tuhanmu?’ jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti (tidak memikirkannya). (Hadits Riwayat Bukhari 3276 dan Muslim 134)

 

Semoga diri kita mampu menghadapi dan juga mampu mengalahkan bisikan bisikan syaitan sanglaknatullah dengan tidak mengorbankan kehormatan yang kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar