Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Hebat. Allah
SWT adalah Dzat yang sangat luar biasa. Jika ini kondisi dasar dari Allah SWT
maka segala kehebatanNya yang sangat luar biasa akan tercermin langsung di
setiap yang diciptakanNya. Sehingga mustahil di akal jika segala apa apa yang
diciptakanNya tidak mencerminkan segala kemahaan dari Allah SWT itu sendiri.
Jika saat ini kita masih hidup di muka bumi berarti kita pasti terdiri dari
jasmani yang sangat luar biasa kehebatannya dan juga ruh yang memiliki tingkat
kerahasiaan yang sangat luar biasa pula. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “dan
di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan? (surat
Adz Dzariyaat (51) ayat 20,21). Selanjutnya kami akan mengajak jamaah
sekalian selaku abd’ (hamba)-Nya yang juga adalah khalifah-Nya di muka bumi untuk
merenungi dimensi dari kehebatan jasmani sebagai bahagian dari diri kita
sendiri, yang dikemukakan oleh “Imam Al Ghazali” dalam bukunya “Keajaiban
Penciptaan Makhluk: Merenungkan Hikmah Setiap Ciptaan Allah”,
sebagimana berikut ini:
1. Allah SWT menjadikan jenis laki laki dan perempuan dan
Allah SWT juga telah memberikan “Hubbul
Syahwat” dengan memasukkan dalam hati mereka perasaan cinta dan dorongan
dorongan nafsu sehingga mereka tidak mampu menahan diri dan tidak tidak
memiliki kemampuan untuk menjauhi syahwat. Syahwat yang merupakan bawaan dari
diri manusia akan menggiring manusia untuk melakukan hubungan dengan lawan
jenis. Pertunjukkan pertama yang bisa kita renungi adalah bagaimana sperma yang
jumlahnya begitu banyak memperebutkan satu indung telur yang terdapat di dalam
rahim seorang ibu. Dan hanya sperma yang paling baiklah yang bisa memenangkan
pertandingan diantara sesama sperma, yang dibuktikan dengan terjadinya
pembuahan sel telur dalam rahim seorang ibu oleh sperma yang terbaik. Lalu
terjadilah sebuah proses yang sangat luar biasa di dalam rahim seorang ibu,
yang kesemuanya dicatat oleh Malaikat, yang dilanjutkan dengan adanya peniupan
ruh ke dalam jasad, setelah janin (jasad) sudah berumur 120 (seratus dua puluh)
hari.
Proses ini
dikemukakan oleh Allah SWT di dalam surat As Sajdah (32) ayat 7-8-9 yang kami
kemukakan berikut ini:. “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari saripati air yang hina (mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan
ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” Dari sinilah kita
mengetahui bahwa setiap manusia, termasuk diri kita, pasti terdiri dari unsur
jasmani dan juga unsur ruh. Ruh asalnya dari Allah SWT sedangkan Jasmani
asalnya dari tanah dari saripati makanan dan minuman yang kita konsumsi.
2. Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi bukan sekedar
untuk dijadikan abd’ (hamba)-Nya yang juga sekaligus khalifah-Nya di muka bumi
dan juga adanya proses regenerasi manusia yang ada di muka bumi serta terjaga
dan terpeliharanya apa-apa yang diciptakan Allah SWT. Adanya manusia di muka
bumi merupakan salah satu cara (methode) agar kemahaan dan kebesaran Allah SWT
aktif dan juga terlihat dengan jelas yang berasal dari dalam diri manusia. Untuk
itulah setiap manusia yang ada di muka bumi wajib menjadikan dirinya: (a) sebagai bentuk penampilan Allah SWT di muka
bumi; (b) sebagai gambaran dari sifat
dan asma-Nya; (c) sebagai bayangan
Allah SWT di muka bumi; (d) sebagai
pemandangan bagi penampilan keindahan Allah SWT; (e) sebagai eksistensi Allah SWT bagi tersingkapnya hijab Allah SWT; (f) sebagai gudang perbendaharaan Allah SWT. Jika
ini adalah konsep dasar dari keberadaan manusia di muka bumi, lalu sudahkah
kita memiliki ilmu dan pemahaman yang sesuai dengan kehendak Allah SWT terutama
tentang diri kita sendiri adalah penampilan Allah SWT di muka bumi?
3. Allah SWT juga menjadikan pikiran dapat menggerakkan
organ tubuh yang khusus agar meletakkan air mani di tempat yang kokoh (rahim)
dimana disitu diciptakan janin. Kemudian Allah SWT membungkusnya dengan daging,
mengikatnya dengan syaraf dan tulang, dan menyusunnya dengan urat. Allah SWT
juga menciptakan anggota-anggota badan dan menyusunnya. Allah SWT lalu
menjadikan kepala dan membukakan (memunculkan) pendengaran, penglihatan,
perasaan, hidung, mulut dan semua rongga.
4. Allah SWT menjadikan mata untuk melihat. Diantara
keajaiban mata adalah rahasia di balik kemampuannya melihat berbagai hal. Itu
rahasia yang tidak mudah untuk dijelaskan. Perhatikanlah bentuk kelopak mata
yang mengelilinginya dan gerakannya yang diciptakan dapat bergerak dengan cepat
untuk melindungi mata dari sesuatu yang dapat membahayakan nya seperti debu dan
benda benda lainnya. Jadi, kelopak mata itu seperti pintu yang dapat dibuka
ketika dibutuhkan. Di lain sisi, kelopak mata dituju-kan untuk keindahan mata
dan wajah, maka rambut (bulu) yang ada padanya dicip-takan dalam ukuran
tertentu dimana ia tidak memanjang terus yang akan membahaya-kan mata dan juga
tidak dikurangi sampai pada ukuran yang dapat membahayakannya.
5. Perhatikanlah mulut dan lidah serta hikmah hikmahnya.
Allah SWT menjadikan kedua bibir sebagai penutup bagi mulut, seolah olah ia
bagaikan pintu yang dapat ditutup ketika kebutuhan untuk membukanya sudah
berakhir. Ia pelindung bagi gusi dan gigi serta bermanfaat untuk keindahan.
Jika tidak ada keduanya, makhluk menjadi jelek. Kedua bibir itu juga membantu
untuk berbicara. Sedangkan lisan berguna untuk bertu-tur kata dan mengungkapkan
apa yang ada dalam hati, untuk mengunyah makanan dan meletakkannya di bawah
gigi sehingga mudah untuk dikunyah dan ditelan.
Dan Allah SWT juga menjadikan gigi terdiri dari
beberapa buah yang terpisah, tidak merupakan satu tulang. Sehingga, bila
sebagiannya rusak maka yang lainnya dapat tetap bermanfaat. Pada gigi itu,
Allah SWT gabungkan antara manfaat dan keindahan. Allah SWT juga menjadikannya
keras tidak seperti tulang badan, karena ia selalu dibutuhkan. Gigi geraham
dijadikan besar namun tidak berlebihan karena ia diperlukan untuk menghancurkan
makanan. Allah SWT menguatkan akar akar gigi, menentukan kekuatannya untuk
menghancurkan makanan, dan memutihkan warnanya dengan warna merah di
sekelilingnya. Gigi gigi itu sama tingginya dan serasi susunannya, seolah olah
ia mutiara yang tersusun rapi.
6. Sekarang perhatikanlah pula bahwa pada mulut diciptakan
air liur yang tidak muncul kecuali pada saat dibutuhkan. Jika ia muncul dan
mengalir sebelum dibutuhkan, hal itu akan membuat jelek manusia. Ia dijadikan
agar makanan yang dikunyah dapat menjadi basah sehingga mudah untuk dimasukkan
ke kerongkongan tanpa kesulitan dan tanpa ada rasa sakit. Jika tidak ada
makanan, air liur yang dijadikan untuk membasahkan itu pun hilang dan hanya
tinggal sekedar untuk membasahi anak lidah dan kerongkongan untuk keperluan
berbicara dan agar tidak kering. Karena, bila kering, itu akan dapat
membinasakan manusia.
7. Perhatikanlah pula bagaimana Allah SWT meninggikan hidung di tengah-tengah wajah, lalu membaguskan bentuknya, dan membukan lubangnya.
Allah SWT juga menjadikannya sebagai indera penciuman agar dengan hirupannya ia
dapat mengetahui bau dari makanan dan minuman, juga agar dapat menikmati bau
bauan yang wangi, menjadi sesuatu yang berbau busuk dan kotorm dan agar dapat
menghirup ruh kehidupan sebagai makanan bagi hatinya dan penyejuk bagi panas
yang ada di dalam tubuh.
8. Kemudian Allah SWT juga menciptakan pangkal tenggorokan
dan menyiapkannya untuk tempat keluar suara. Allah SWT menjadikan pangkal
tenggorokan berbeda beda dalam kesempitan dan keluasannya, kasar dan halusnya,
keras dan lunaknya, serta panjang dan pendeknya. Dengan sebab itu berbeda beda
suara yang keluar. Sebagai-mana pada dua gambar diciptakan perbedaan sehingga
tidak ada dua gambar yang sama, tidak ada dua suara yang serupa. Pada dua suara
akan tampak perbedaan sehing-ga orang yang mendengar dapat membedakan seseorang
dari yang lain hanya dari mendengar suaranya. Begitu juga akan tampak perbedaan
antara dua orang. Rahasia di balik itu adalah agar dapat saling mengenal satu
dengan yang lainnya.
9. Kemudian perhatikanlah bagaiman Allah SWT menciptakan dua
tangan yang diberikan kepada manusia untuk mengambil apa apa yang dituju dan
menolak bahaya. Bagaimana pula Ia membentangkan telapak tangan, membagi jari
yang lima, dan membagi jari dengan ujung jari. Empat jari dijadikan di satu
sisi dan ibu jari dijadikan pada sisi
lain, sehingga ibu jari mengelilingi semuanya. Kemudian Allah SWT
menjadi-kan kuku-kuku di ujung ujung sebagai penghias bagi ujung jari dan
penopang baginya dari sebelah belakang sehingga ia tidak lemah. Dengan kuku
seseorang dapat meng-ambil (memungut) sesuatu yang kecil yang tidak dapat
dicapai dengan ujung jari bila tanpa kuku. Kuku juga dapat digunakan untuk
menggaruk tubuh ketika seseorang membutuhkan itu.
10.Kemudian Allah SWT juga menjadikan kuku dapat dijadikan
petunjuk untuk menggaruk baik di saat tidur maupun di saat jaga dan menuju
tempat tempat yang dibutuhkan di tubuhnya. Seandainya ia beralih kepada anggota
badan yang lain dan memintanya untuk menggaruk, maka anggota yang lain itu
tidak dapat mengetahui tempat tempat yang dibutuhkannya kecuali dalam waktu
yang lama dan setelah ia merasakan lelah.
11.
Kemudian lihatlah bagaimana Allah SWT memanjangkan kedua
paha dan kedua betis serta membentangkan kedua kaki agar seseorang dapat
berjalan. Allah SWT menghias kedua kaki dengan jari jari yang dijadikanNya
sebagai penghias dan penguat untuk berjalan serta Allah SWT juga menghias dan
menguatkan jari jari dengan kuku.
12. Kemudian perhatikan bagaimana Allah SWT menciptakan semua
ini dari air mani yang sangat sederhana. Kemudian darinya Allah SWT menjadikan
tulang belulang tubuh yang dijadikan-Nya sebagai jisim (jasad; tubuh; badan)
yang kuat dan keras agar dapat menjadi penyanggah dan tiang bagi tubuh. Allah
SWT menentukan ukuran masing masing tulang belulang itu dalam ukuran yang
berbeda beda dan dalam bentuk yang saling bersesuaian. Diantaranya ada yang
kecil, ada yang panjang, ada yang bulat, ada yang berlubang, ada yang tidak
berlubang, ada yang lebar, dan ada yang kecil.
13.
Allah SWT juga menempatkan sumsum yang halus yang terjaga
pada tulang tulang ini untuk kepentingannya dan untuk menguatkannya. Karena
manusia membutuhkan sejumlah tubuhnya dan sebagian anggota badannya maka Allah
SWT tidak menjadikan tulang tulang pada tubuh manusia menjadi satu tulang,
melainkan menjadi banyak tulang. Diantara tulang-tulang itu terdapat persendian
persendian sehingga ia mudah untuk digerakkan. Allah SWT menentukan bentuk
masing-masing tulang dalam ukuran tertentu sesuai dengan gerakan yang dituntut
darinya. Kemudian Allah SWT menyam-bungkan antara persendian-persendian itu dan
mengikatkan satu sama lain dengan pasak-pasak pada salah satu sisi dari tulang
dan Allah SWT lekatkan sisi yang lain seperti pembalut.
14.
Allah SWT juga menjadikan bagian yang menonjol pada salah
satu sisi dari tulang dan pas sisi tulang yang lain terdapat lubang yang sesuai
dengan bentuk bagian yang menonjol agar bagian yang menonjol dapat masuk dan
menutup bagiau dari tulang yang berlubang. Sehingga manusia ingin menggerak bagian
tertentu dari tubuhnya dan bukan bagian yang lain, maka tidak ada halangan
baginya. Seandainya hikmah penciptaan persendian itu tidak ada, maka ia akan
mengalami kesulitan untuk itu.
15. Kemudian perhatikanlah bagaimana Allah SWT menciptakan
kepala yang tersusun dari 55 (lima puluh lima) buah tulang yang berbeda beda
bentuknya dan menyatukan satu dengan yang lainnya sedemikian rupa sehingga
batok kepala menjadi kokoh seperti yang kita lihat. Enam tulang di antaranya
pada tulang tengkorak, sedang pada gigi terdapat 23 (dua puluh tiga) buah
tulang, dimana sebagiannya lebar sehingga cocok untuk menggiling dan
sebagiannya lagi tajam sehingga sesuai untuk memotong- motong. Kemudian Allah
SWT menjadikan tengkuk sebagai pusat dari kepala dan menyusunnya dari tujuh
tulang belakang, yang bolong dan yang bundar, yang lebih dan yang kurang, agar
yang satu dapat menutup yang lain.
16.Sekarang perhatikanlah bagaimana Allah SWT menciptakan
alat alat untuk menggerakkan tulang tulang, yaitu otot otot. Di dalam badan
manusia, Allah SWT menjadikan 529 (lima ratus dua puluh sembilan) buah otot.
Otot tersusun dari daging, urat syarafm selaput dan pembalut. Otot otot itu
berbeda beda ukuran dan bentuknya sesuai dengan perbedaan tempat tempatnya dan
kebutuhan kebutuhannya. Diantara-nya 24 (dua puluh empat) buah untuk
menggerakkan mata dan pelupuknya, dimana jika satu saja dari otot otot itu
kurang maka fungsi mata pun menjadi terganggu. Demikianlah, setiap anggota bada
memiliki otot otot dalam jumlah tertentu dan ukuran yang sesuai dengannya.
17. Kemudian perhatikanlah kemuliaan dan kekhususan yang
diberikan pada penciptaan manusia. Manusia diciptakan tegak ketika berdiri dan
lurus ketika duduk; mengerjakan sesuatu dengan kedua tangannya dan anggota
anggota tubuhnya yang lain, dan ia dapat mengobati dirinya dan melakukan
sesuatu. Manusia tidak diciptakan menelungkup seperti sejumlah hewan. Karena,
seandainya demikian manusia tidak akan mampu mengerjakan pekerjaan pekerjaan
tersebut.
18. Perhatikanlah secara keseluruhan bagian dalam dan luar
dari manusia. Niscaya kita akan mendapatinya tercipta dalam bentuk yang
memiliki suatu hikmah yang menimbulkan kekaguman. Allah SWT menjadikan anggota
anggota tubuh manusia penuh dengan makanan yang terus menerus masuk. Tetapi
Allah menentukannya dengan ukuran yang tidak melebihinya. Karena, bila makanan
yang masuk berlebihan niscaya badan manusia akan menjadi besar dan sulit untuk
bergerak. Dalam hal pakaian pun demikian.
Diantara hikmah yang
besar dan pengaturan yang bagus adalah berhentinya anggota-anggota tubuh dalam
mengkonsumsi makanan pada batas yang tertentu ini, sebagai rahmat dari Allah
SWT dan kasih sayangNya terhadap hambaNya. Jika kita mendapati semua ini
sebagai ciptaan Allah SWT dari setetes air, maka bagaimana perkiraanmu dengan
ciptaanNya di alam langit dan bumi, termasuk mataharinya, bulannya dan bintang-bintangnya?
Bagaimana pula hikmah hikmah yang ada dalam ukuran- ukurannya, bentuk
bentuknya, jumlah jumlahnya, letak letaknya, berkumpulnya seba-gian benda alam
tersebut dan berpisahnya sebagian yang lain.
19.
Janganlah kita menyangka bahwa suatu benda yang kecil di
langit, di bumi, dan di semua alam ini terlepas dari hikmah-hikmah. Bahkan
semuanya mengandung keajaiban-keajaiban dan hikmah-hikmah, dimana tidak ada
yang dapat mengetahui semuanya kecuali Allah SWT.Apakah kita tidak pernah tahu
tentang firman Allah SWT dalam AlQuran berikut ini: “Apakah kamu lebih sulit
penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya (membangunnya), (surat An
Nazi’at (79) ayat 27)
20.
Sekarang, renungkanlah, seandainya manusia dan jin
berkumpul untuk menciptakan pendengaran, pendengaran, dan perasaan serta
kehidupan bagi air mani, niscaya mereka tidak mampu melakukan itu semua.
Perhatikanlah bagaimana Allah SWT menciptakannya di dalam rahim. Allah SWT
membentuknya dengan bentuk yang sebaik-baiknya, menentukan ukurannya dengan
ukuran sebaik baiknya, membagi bagian-bagiannya dari yang mirip sampai yang
berbeda beda, menyempurnakan tulang- tulang di tempat-tempatnya, membaguskan
bentuk bagian-bagiannya, menyusun urat- urat syarafnya, menata bagian luar dan
bagian dalamnya, dan menciptakan saluran saluran makanannya agar kehidupannya
dapat tetap bertahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar